PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
bidang-bidang kerja lain yang berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat
merancang jembatan karena penghitungan struktur di dalamnya masih bersifat umum.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah kali ini adalah bagaimana
fungsi dalam arsitektur yang dikemukakan oleh Victor Papanek
C. TUJUAN
Untuk mengetahui fungsi dalam arsitektur yang dikemukakan oleh Victor Papanek
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Use (Kegunaan)
a. Kegunaan adalah syarat selanjutnya yang perlu dipenuhi oleh perancangan suatu
produk (karya arsitektur)
b. Setiap hasil rancangan harus ‘menampilkan kinerja’ agar berguna
4
c. Hasil rancangan harus mampu menunjukkan bagaimana pemakai dapat
memakainya
d. Rancangan dapat digunakan sebagai alat, sebagai komunikasi dan sebagai simbol.
2. Method (Metode)
Definisi metode yang dikemukakan oleh Victor J. Papanek adalah dibagi 2 yaitu
Episteme dan Techne. Episteme adalah pengetahuan yang melibatkan daya serap,
imajinasi, dan abstraksi. Sedangkan Techne adalah adalah keteknikan atau
keterampilan bertukang, seperti:
a. Menyangkut perpaduan antara alat, proses dan bahan.
b. Metoda meliputi teknologi dan hasil teknologinya. Teknologi berupa ilmu gaya
dan ilmu bangunan ( pengetahuan mengenai bahan bangunan dan cara
penggunaannya ). Sedangkan hasil teknologi berupa bahan-bahan kayu
bangunan, alat-alat untuk mengolah dan menggunakan bahan-bahan tersebut.
c. Teknologi ini digunakan untuk lebih mempermudah manusia memenuhi
kebutuhannya dan mewujudkan kebutuhan tadi dari bentuk abstrak menjadi
bentuk nyata yaitu benda arsitektur.
5
3. Association (Asosiasi)
4. Need (Kebutuhan)
6
a. kebubutuhan adalah syarat utama dari suatu hasil rancangan (karya arsitektur)
b. bila kebutuhan tidak terpenuhi maka berarti hasil rancangan tidak berkerja
maksimal dan oleh sebab itu tidak memenuhi fungsi.
c. karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk
memenuhi hasrat manusia sebagai mahluk sosial.
d. kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan bumi ini adalah sama, tetapi
kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke dalam suatu bentuk
arsitektur menjadi berbeda satu sama lain. Contohnya adalah : Manusia
memerlukan rumah sebagai tempat untuk bernaung terhadap panas, hujan dan
lain-lain tetapi bentuk rumah Jawa berbeda dengan bentuk rumah Toraja
e. sebaliknya juga, kebudayaan mempengaruhi kebutuhan, contohnya adalah : di
Bali banyak terdapat pura tetapi di Jawa banyak terdapat masjid. Hal ini bisa
terjadi karena agama di Bali adalah Hindu Bali sedangkan di Jawa sebagian besar
menganut agama Islam.
5. Talesic (Konsekuensi)
7
a. Setiap hasil rancangan memiliki dampak konsekuensi baik itu terhadap pemakai
maupun lingkungan sekitarnya.
b. Perubahan yang diakibatkan oleh rancangan biasanya menciptakan suatu masalah
baru yang sering tidak terduga
c. sebelumnya.
d. Dari segi pemakai, rancangan yang baik adalah yang mampu mencerminkan
makna sosial dan budaya papda zamannya
e. (produk diciptakan)
f. Dari segi lingkungan rancangan perlu menitikberatkan pada penghematan SDA,
rehabilitasi lingkungan yang rusak akibat munculnya hasil rancangan tersebut.
6. Aesthetic (Estetik)
8
a. Unsur yang berkaitan dengan daya tarik yang dimiliki oleh suatu hasil rancangan.
b. Ketertarikan yang ditangkap oleh panca inda dari pemakai atau pengamat.
c. Kinerja estetik pada suatu rancangan tercapai apabila pemakai/pengamat merasa
tertarik, senang atau menimbulkan keinginan untuk menjaganya atau bangga
memilikinya.
d. Kepastian semakin besar dalam skala pribadi dan semakin kecil dalam skala
umum.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Metode, yang dibagi 2 yaitu Episteme dan Techne. Episteme adalah pengetahuan
yang melibatkan daya serap, imajinasi, dan abstraksi. Techne adalah keteknikan
atau keterampilan bertukang.
2. Asosiasi yang berarti kemampuan menghubungkan antara gagasan dengan
kemampuan panca-indera dengan menggunakan gambar, bagan, dan sebagainya.
3. Estetika yang berarti ilmu keindahan yang dapat memadukan seluruh unsur
dalam penciptaan karya.
4. Kebutuhan yang berarti sesuatu yang diperlukan untuk membuat karya.
5. Telesis yang berarti fungsi desain yang berusaha mewadahi dimensi sosial dan
budaya pada tempat desain tersebut dibutuhkan dan digunakan.
6. Kegunaan yang berarti fungsi dari sebuah karya
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya menulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
di atas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Papanek, Victor (1972). Design for the real world; human ecology and social change.
New York: Pantheon Books
Papanek, Victor (1995). The Green Imperative: Natural Design for the Real World. New
York: Thames and Hudson.
https://quizlet.com/id/221036181/teori-desain-victor-papanek-flash-cards/(diakses
tanggal 2 Oktober 2019)
https://www.design-museum.de/en/exhibitions/detailpages/victor-papanek-the-politics-of-
design.html (diakses tanggal 2 Oktober 2019)
11