Anda di halaman 1dari 5

Skenario Percakapan SP Keterampilan Komunikasi Interpersonal

Nama Anggota

1. Meldy Aji Saputra sebagai pasien

2. Niluh Ayu Puspitasari sebagai dokter

3. Ni Ketut Ratna Dewi sebagai perawat

Kasus

Tn. R(58 tahun) masuk kerumah sakit dengan keluhan utama susah kencing, hanya menetes saja, berasa
tidak puas dalam berkemih, nyeri. Ketika diperiksa tekanan darah 140/90 mmHg, pernapasan 20x/menit,
suhu 38 derajat celcius. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukan perut bagian bawah terasa kembung,
sakit, dan membuat pasien tidak bisa tidur. Setelah dirawat selama 4 hari dan pasca operasi, pasien
pulang dengan ada luka operasi dan kebingungan dalam minum obat. Lengkapi data, pastikan diagnosa
keperawatan, tentukan intervensin dan diskusikan skenario percakapan SP. Komunikasi (kondisi pasien
fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi), lakukan rolplay.

Diagnosa keperawatan

1. Retensi urine b.d ketidaksanggupan untuk berkemih

2. Defisit pengetahuan b.d kurangnya informasi

Intervensi keperawatan

1. Retensi urine b.d ketidaksanggupan untuk berkemih

a. Kaji faktor-faktor penyebab atau penunjang

b. Kembangkan latihan ulang kandung kemih

c. Instruksikan pada metoda untuk mengosongkan kandung kemih

d. Ajarkan meregang abdomen, dan manuver valsalva

 membungkuk pada paha

 mengkontruksikan otot-otot abdomen bila mungkin dengan mengejan

 menahan regangan atau napas sampai aliran urin terhenti, tunggu satu menit dan tegangkan lagi
selama mungkin

 lanjutkan sampai urin tidak ada lagi yang dapat dibuang


e. Ajarkan manuver crede

 menempatkan tangan datar

 letakkan salah satu tangan dipuncak tangan yang lainnya

 tekan dengan kuat kebawah dan kearah arkus pelvis

 ulangi 6/7 kali sampai tidak ada lagi urin yang dapat dibuang

 tunggu beberapa menit dan ulangi untuk mendukung pengosongan denga sempurna

2. Defisit pengetahuan b.d kurangnya informasi

a. Kaji tingkat pengetahuan dalam keluarga

b. Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya

c. Jelaskan tentang pengobatan dan alternatif pengobatan

d. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin digunakan untuk mencegah komplikasi

Rolplay

Kondisi Pasien
Perawat : “Selamat Pagi, dok.”
Dokter : “Pagi sus. Bagaimana apakah ada pasien baru?”
Perawat : “Ada dok, di kamar 121 , keluhannya susah berkemih, nyeri pinggang, nyeri saat
berkemih, dan kondisinya sekarang menggigil suhunya 38°C.”
Dokter : “Oke baik, ayok di cek.”
Perawat : “Mari dok.”
Lalu, dokter dan perawat pun menuju ke kamar 121 untuk mengecek kondisi pasien.

Fase Orientasi

Dokter : “Selamat Pagi Bapak, saya dr. Ayup yang akan menangani bapak selama dirawat di
rumah sakit ini. Nah, sekarang saya akan mengecek kondisi bapak saat ini tujuannya
untuk mengetahui penyakit bapak.”

Pasien : “Pagi dok, o iya dok silahkan.”

Dokter : “Maaf pak, saya akan memberikan beberapa pertanyaan, tolong dijawab ya pak."
Pasien : “Baik dok.”

Dokter : “Apa keluhan yang bapak rasakan saat ini?”

Pasien : “Saya susah kencing dok, saat kencing yang keluar hanya beberapa tetes saja dan
rasanya sakit sehingga saya merasa tidak puas saat kencing.”

Dokter : “Apakah ada gejala lain yang timbul, selain susah kencing?”

Pasien : “Ada dok. Badan saya panas tapi saya menggigil dan pinggang saya sakit.”

Dokter : “Baik pak, nanti saya akan melakukan pemeriksaan kepada ibu. Ibu tunggu sebentar ya,
saya ambilkan alatnya dulu.”

Pasien : “Iya dok, saya tunggu.”

Fase kerja

Dokter : “Baik bu, sesuai kesepakatan tadi saya akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui
penyakit yang bapak derita.”

Pasien : “Iya dok.”

Dokter : “Langsung saja ya pak, saya akan mengukur tekanan darah , suhu, nadi dan pernapasan
pak.”

Pasien : “Iya dok.”

Tindakan
a. Tindakan TTV

b. Palpasi ginjal

c. Perkusi ginjal

d. Ajarkan meregang abdomen, dan manuver valsalva

 membungkuk pada paha

 mengkontruksikan otot-otot abdomen bila mungkin dengan mengejan

 menahan regangan atau napas sampai aliran urin terhenti, tunggu satu menit dan tegangkan lagi
selama mungkin

 lanjutkan sampai urin tidak ada lagi yang dapat dibuang

e. Ajarkan manuver crede


 menempatkan tangan datar

 letakkan salah satu tangan dipuncak tangan yang lainnya

 tekan dengan kuat kebawah dan kearah arkus pelvis

 ulangi 6/7 kali sampai tidak ada lagi urin yang dapat dibuang

 tunggu beberapa menit dan ulangi untuk mendukung pengosongan denga sempurna.

Dokter : “Baik pak, jadi ini tindakannya sudah selesai. Nanti jam 12 siang perawat akan
memberikan obat sesuai keluhan bapak, namun sebelumnya, saya mendiagnosa bapak
terinfeksi virus yang menyebabkan penyakit Pyelonefritis, penyakit itu harus diaoperasi
bapak, jika tidak infeksinya akan menyebar ke seluruh tubuh.”

Pasien : “Iya dok, saya akan terima jika itu yang terbaik.”

Dokter : “Baik operasi akan dilaksanakan secepatnya, nanti untuk waktu pastinya akan
dikabarkan perawat.”

Pasien : “Oke baiklah dok.”

Setelah 4 hari pasien pulang namun sesampainya dirumah pasien kebingungan cara mengonsumsi obat.
Oleh karena itu, pasien kembali lagi ke rumah sakit untuk menanyakan mengenai aturan pakai obat
tersebut. Sesampainya dirumah sakit...

Pasien : “Selamat pagi sus, saya Tn. R yang dirawat di ruangan ini empat hari yang lalu dikamar
121, saya ingin menanyakan mengenai aturan pakai obat yang diberikan kepada saya
sus, kemarin waktu dijelaskan saya tidak mengerti sus.” (sambil tersenyum)

Perawat : “Baik pak, bisa bapak tunjukan obat-obatnya, nanti saya jelaskan.”(sambil melihat list
pasien)

Pasien : “ Ini sus.”

Perawat : (sambil menunjuk obat) ”Jadi, obat ini untuk menghilangkan nyeri yang bapak rasakan,
diminum 3x sehari sesudah makan, obat ini untuk mempelancar proses berkemih bapak
diminum 2x sehari sesudah makan, ini salepnya untuk memulihkan luka operasi bapak
1x sehari dioleskan pada luka. Apakah bapak sudah jelas atau ada yang mau
ditanyakan?”

Pasien : “Oh, jadi begitu ya sus.”

Perawat : “Iya pak, dan juga untuk lebih memperlancar proses berkemih bapak, bapak harus
lebih banyak minum air dan juga jangan lupa setelah 4 minggu bapak kembali lagi kesini
untuk melakukan pengecekan ulang urine untuk mencegah adanya infeksi yang
berkelanjutan.”
Pasien : “Iya sus terima kasih banyak, maaf sudah merepotkan.”

Fase Terminasi
Perawat : “Iya pak sama-sama. Tidak apa-apa pak, tidak merepotkan. Nanti jika ada yang ingin
ditanyakan lagi silahkan kesini pak.”

Pasien : “Iya sus, saya permisi ya sus.”

Perawat : “Iya pak. Hati-hati bapak.”

Anda mungkin juga menyukai