Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM KESEHATAN
TAHUN 2019

PUSKESMAS KARANG MEKAR

DINAS KESEHATAN KOTA


BANJARMASIN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TAHUN2019


INOVASI KAMAR PAS (KARANG MEKAR PEDULIPASUNG)
PROGRAM KESEHATAN JIWA
a. Latar Belakang
Pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) merupakan
pelanggaran hak asasi manusia berat, karena dilakukan pada orang dengan
disabilitas yang mengakibatkan tidak mampu mengakses layanan yang dapat
mengurangi tingkat disabilitasnya. Tindakan pemasungan adalah “upaya
pengikatan atau pengekangan fisik pada orang dengan gangguan jiwa dan
orang agresif/“berbahaya“ di komunitas yang berakibat hilangnya kebebasan
untuk mengakses layanan yang dapat membantu pemulihan fungsi ODGJ
tersebut.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, dari
sekitar 400.000 orang dengan gangguan jiwa berat, satu di antara 7 ODGJ
tersebut pernah mengalami pemasungan dan peluang pemasungan tersebut
lebih besar pada kelompok yang tinggal di pedesaan atau berasal dari sosial
ekonomi bawah. Kedua fakta tersebut menggambarkan semakin jelas tentang
faktor risiko terjadinya tindak pemasungan yang sebagian besar dilakukan
oleh keluarga inti sebagai upaya perlindungan terhadap perilaku kekerasan
yang berpotensi dilakukan oleh ODGJ akibat gejala yang dialami dan tidak
dapat teratasi karena kesulitan akses dan keterjangkauan ke layanan
kesehatan. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan mengingat gejala
tersebut sebagian besar dapat diatasi dengan tata laksana yang adekuat.
Kasus Pasung tidak hanya terjadi di wilayah pedesaan, di Kota pun masih kita
temui pasien jiwa berat yang dipasung

b. Landasan hukum
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 185,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5571);
4. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 144)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Pemasungan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

c. Tujuan
Mencapai masyarakat Indonesia yang bebas dari tindakan pemasungan
terhadap orang dengan gangguan jiwa, melalui :
1. Terselenggaranya perlindungan HAM bagi orang dengan gangguan jiwa.
2. Tercapainya peningkatan pengetahuan dari seluruh pemangku
kepentingan dan masyarakat dibidang kesehatan jiwa serta mencegah
penelantaran dan pemasungan
3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas disetiap
tingkat layanan masyarakat
4. Tercapainya kerjasama dan koordinasi lintas sektor dibidang kesehatan
jiwa dalam upaya penanggulangan ODGJ yang dipasung

d. Tata Nilai Puskesmas


Tata nilai yang berlaku di Puskesmas adalah KDRT :
a) KERJASAMA adalah bekerjasama untuk meningkatkan derajat mutu
dan keselamatan pasien
b) DISIPLIN adalah ketaatan dan kepatuhan yang berlaku di puskesmas
c) RAMAH adalah memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh
masyarakat dan rekan sekerja
d) TANGGUNG JAWAB adalah wajib melaksanakan tugas dengan
sepenuh hati

e. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Dalam Penyelenggaraan pelayanan ini dilakukan dengan beberapa hal sebagai


berikut :
 Tim kesehatan Jiwa atau kader-kader sahabat jiwa melibatkan Lurah,
perangkat Kelurahan lainnya dan Tokoh masyarakat. Tim ini bertugas
memantau kondisi pasien dan juga melaporkan jika ditemukan pasien baru
di Kelurahan atau ditemuan adanya pemasungan dan bersama Tim
Kesehatan di Puskesmas melakukan pembebasan pasung.

 Bersama semua tim yang ada di Kelurahan serta di bantu dengan pihak
puskesmas melakukan pembebasan pasung ODGJ. Pembebasan pasung ini
berdasarkan hasil laporan dari kader-kader yang ada di kelurahan. Kemudian
pasien diperiksa langsung oleh dokter untuk menindaklanjuti pengobatan
penyembuhan pasien, apakah pasien dilakukan pengobatan melalui
pengobatan dirumah atau dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa.

 Pasien dengan kondisi yang memprihatinkan dirujuk ke RSJ untuk dilakukan
pengobatan hingga pasien membaik dan stabil. Jika pasien sudah stabil akan
dikembalikan ke keluarga masing-masing dan dilakukan pengobatan
dirumah.

 Program pengobatan pasien ODGJ di Kota Banjarmasin yang merupakan
program berkelanjutan, salah satu upaya dengan menjaga ketersediaan dan
mempermudah distribusi obat agar dapat dikonsumsi pasien secara
berkesinambungan. 
 Setelah pasien sembuh, mengupayakan kerjasama dengan lintas sektor
dalam memberdayakan pasien dalam kegiatan dan kesibukan (memberikan
pembekalan keterampilan dll), sehingga penyakitnya tidak kambuh lagi. Hal
ini dilakukan agar penanganan ODGJ berkelanjutan dan salah satu upaya
dari kesembuhan.

Setiap satu bulan petugas puskesmas akan mengadakan kunjungan ke rumah


pasien (home visit) untuk memantau kemajuan pengobatan pasien gangguan
jiwa. Dengan kegiatan ini, obat dapat terdistribusi dengan baik. Pasien dengan
latar belakang ekonomi yang menengah ke bawah bisa mendapatkan obat tanpa
harus mengeluarkan biaya transportasi ke puskesmas atau Rumah Sakit.
Pengobatan yang dilakukan di rumah, akan dipantau terus oleh kader-kader
kesehatan/Kelurahan.
f. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kader Sahabat JIwa (1) Puskesmas

(2)

ODGJ Pemeriksaan Pengobatan di Rumah Kader Sahabat Jiwa


(3) (4) (5)

Pengobatan Hingga Stabil

g. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah orang dengan gangguan jiwa yang dipasung
yang ada masyarakat
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan selama 1 setahun dan berkesinambungan
i. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi kegiatan dilaksanakan dua kali setahun, yaitu di pertengahan dan
akhir tahun
j. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan tiap awal bulan

Banjarmasin, 3 Agustus 2019


Kepala Puskesmas Karang Mekar

dr. Haryman Legawa


NIP. 19820125 200904 1 001

Anda mungkin juga menyukai