Jurnal Tia
Jurnal Tia
Email:
Abstrak, Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar
matematika dengan subyek siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong melalui
implementasi penilaian portofolio. Penelitian ini termasuk jenIs peneltian tindakan kelas dan
dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan pelaksanaan pembelajaran sebanyak 3 kali dan 1 kali tes
hasil tiap siklus. Hasil penelitian menunjukan peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika.
Peningkatan aktivitas belajar matematika dilihat dari rata-rata: 1) siswa memeperhatikan
penjelasan guru siklus I dengan 72,55% ke siklus II menjadi 93,24%, 2) siswa berdiskusi siklus I
44,12% ke siklus II menjadi 71,57%, 3) mengajukan pertanyaan siklus I dengan 28.43% ke
siklus II menjadi 61,76%, 4) menyelesaikan soal matematika siklus I dengan 71,57% ke siklus II
menjadi 92,16%, 5) siswa senang belajar matematika dengan penilaian portofolio siklus I
73,53% ke siklus II menjadi 92,16%. Rata-rata tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan
disetiap sikusnya. Pada siklus I siswa yang telah memenuhi KKM sebesar 71,88%. Peningkatan
yang paling signifikan pada siklus II sebesar 81,82%. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa implemntasi penilaian portofolio dapat meningkatan aktivitas dan hasil
belajar matematika.
I. PENDAHULUAN
antara lain melalui proses pembelajaran di sekolah baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Perguruan Tinggi yang
memiliki visi, misi, dan tujuan yang spesifik. Pelajaran matematika bertujuan
khususnya dikelas XI IPA 3 sebagian besar siswa malas dalam mengerjakan dan
mengumpulkan tugas dalam proses pembelajaran dan tidak ada inisiatif siswa mencari
penyelesaian masalah karena hanya berpatokan dengan guru. Hal ini sangat berdampak pada
hasil belajar siswa. Dapat dilihat dari hasil observasi dan nilai ulangan harian semester ganjil.
Dari 32 peserta didik hanya 10 siswa yang mencapai standar KKM dan sisanya belum
mencapai dan sisanya belum mencapai standar KKM yang di tentukan yaitu 76.
Upaya yang dapat di lakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan yang ada
hasil belajar siswa. Menurut Ridwan ( 2016 : 17) Penilaian atau asessmen adalah proses
dengan maksud tertentu berdasarkan data kuantitatif atau data kualitatif yang terkait dengan
kondisi seseorang. Pengumpulan data atau informasi untuk kebutuhan penilaian dilakukan
dengan mengumpulkan fakta atau bukti melalui pengukuran. Selanjutnya, data atau bukti
hasil pengukuran tersebut ditafsirkan, dideskripsikan, dan diinterprestasikan. Pengumpulan
data tersebut dapat dilakukan dengan berbagi cara, misalnya melalui observasi perilaku,
presentasi tugas, pelaksanaan tes, dan sebagainya. Penilaian terdiri dari penilaian kognitif,
unjuk kerja(performance), penilaian produk, dan penilaian portofolio. Dari ke empat jenis-
jenis penilaian maka peniliti mengambill penilaian yang berbasis portofolio. Penilaian
penilaian ini belum sepenuhnya digunakan maka peneliti memilih penilaian portofolio pada
mata pelajaran matematika karena ingin melengkapi bentuk penilaian yang digunakan pada
dengan cara menilai kumpulan seluruh karya siswa (atau hasil ulangan) dalam bidang tertentu
model penilaian yang bertujuan untuk mengukut kemampuan siswa dalam membangun dan
tujuan dan keinginan yang dibangun oleh siswa, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat
dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa
penilaian portofolio adalah model penilaian dengan mengumpulkan seluruh karya (hasil
ulangan maupun tugas) siswa bertujuan untuk melihat perkembangan kemampuan siswa
Aktivitas dan hasil belajar siswa akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
kualitas aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas hasil belajar siswa cara
membandingkan skor individu, yang diperoleh sebelum dan setelah mengikuti pelajaran.
Untuk melihat hasil tes siswa maka dapat menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :
∑𝑥
𝑥 = ∑𝑁 (sirasih:2019, 32)
Keterangan:
𝑥 = nilai rata-rata
∑𝑁 = jumlah siswa
2) Standar Ketuntasan
𝑋
𝐷𝑆 = 𝑆𝑇𝐼 × 100% (sirasih,2019;57)
Keterangan;
𝐷𝑆 = daya serap
Secara klasikal, dianggap telah “tuntas belajar” mencapai 80% dari jumlah
yang mencapai daya serap minimal 76. Sedangkan untuk mngetahui ketuntasan
Keterangan :
KB = ketuntasan belajar
Untuk menentukan data hasil penilaian portofolio yang dilakukan pada saat proses
pembelajaran pada siklus I selama 3 kali pertemuan dan siklus II selama 3 kali
No Nilai Kategori
1 0-34 Sangat Rendah
2 35-54 Rendah
3 55-64 Sedang
4 65-84 Tinggi
5 85-100 Sangat Tinggi
( Nirfayanti, 36 : 2017 )
1. Analisis Kuantitatif
Hasil analisis pada skor hasil tes siklus 1 dan kemampuan siswa dalam hal ini
dilihat dari hasil belajar matematika pada kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong
terhadap pokok bahasan operasi matriks, determinan dan invers matriks dengan
N Valid 34
Missing 0
Mean 71.88
Median 73.00
Std. Deviation 15.562
Variance 242.168
Range 58
Minimum 40
Maximum 98
Sum 2444
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XI
IPA 3 SMA Negeri 3 kota sorong setelah diterapkan teknik penilaian portofolio adalah
71,88 dan skor ideal yang mungkin dicapai adalah 100. Skor tertinggi 98 dan Skor
terendah adalah 50. Ini menunjukkan pada siklus I pada siswa kelas XI IPA 3 Kota
Sorong cukup bervariasi dari hasil belajar sangat rendah sampai dengan hasil belajar
sangat tinggi.
Jika hasil skor belajar siswa dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka
diperoleh distribusi frekuensi dan presentase skor seperti tabel berikut ini :
dijadikan subjek penelitian, maka presentase banyaknya siswa yang berada pada
tingakat kemampuannya sangat kurang sebesar 20,6% atau 7 siswa, yang berada pada
tingkat kemampuan kurang sebanyak 8,82% atau 3 siswa, yang berada pada tingkat
kemampuan cukup yaitu 14 siswa atau sebanyak 41,17%, dan yang berada pada
kemampuan kategori baik sebanyak 2 siswa atau sekitar 5,88%, sedangkan yang berada
Skor rata-rata hasil tes siklus I sebesar 71,88 atau 71,88% yaitu berada pada
interval 70-79. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diadakan
cukup hal ini terjadi karena siswa banyak yang berkemampuan sedang .
Jika hasil belajar siswa pada siklus I dianalisis, maka presentase ketuntasan
Dari tabel diatas, nampak bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 23
siswa (64,65 %) dan yang tidak tuntas belajar sebanyak 11 siswa (32,35%). Ini
menunjukkan bahwa siklus I masih perlu perbaikan lagi sehingga peneliti melanjutkan
Setelah dilakukan pengumpulan tugas. Berikut ini adalah tabel data penilaian
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Nilai Hasil Portofolio Siswa Pada
Siklus I
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan presentase nilai hasil portofolio siswa yang
berada pada kategori sangat rendah yaitu 32,35%, siswa yang berada pada kategori
rendah dan sedang yaitu 2,94%, siswa yang berada pada kategori tinngi yaitu 14,71%,
kategori sangat tinggi yaitu 47,06%. Nilai rata-rata dari hasil portofolio pada siklus I
adalah 63 jika dikonversi ke dalam kategori skala lima berada dalam kategori sedang
Kesimpulan yang dapat diambil adalah tingkat hasil portofolio siswa pada siklus I lebih
Analisis secara kuantitatif hasil belajar siswa berdasarkan hasil siklus II kelas XI
IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut
N Valid 34
Missing 0
Mean 81.82
Median 80
Std. Deviation 12.71
Variance 161.422
Range 49
Minimum 51
Maximum 100
Sum 2782
Dari tabel 4.5, menunjukkan bahwa Skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XI
IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong setelah diterapkan tindakan lanjutan adalah 81,82
dan skor ideal yang tercapai adalah 100. Skor tertinggi 100 dan skor terendah adalah 51.
Ini menunjukkan pada siklus II pada siswa XI IPA 3 mengalami peningkatan hasil
belajar nya.
Jika skor hasil belajar siswa di atas dikelompokkan ke dalan lima kategori, maka
diperoleh distribusi frekuensi dan presentase skor seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 distribusi frekuensi dan presentase
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 34 siswa kelas XI Ipa 3 SMA
Negeri 3 Kota Sorong 1 siswa (2,94%) yang masuk dalam kategori sangat kurang, 2
siswa (5,88%) yang masuk dalam kategori kurang, 6 siswa (17,65%) yang masuk dalam
kategori cukup, 16 siswa (47,06%) yang masuk dalam kategori baik dan 9 siswa
Skor rata-rata hasil belajar tes siklus II sebesar 80 atau 80 % berada pada interval
80-89. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran
Jika hasil belajar siswa pada siklus II dianalisis, maka presentase ketuntasan
Dari tabel 4.7 terlihat bahwa jumlah siswa belajar sebanyak 28 siswa (82,35 %)
yang tuntas belajar dan yang tidak tuntas sebnayak 17,64% atau 6 siswa.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Presentase Nilai Hasil Portofolio Siswa Pada
Siklus II
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan presentase nilai hasil portofolio siswa yang
berada pada kategori sangat rendah yaitu 2,94%, tidak ada siswa yang berada pada
kategori rendah, kategori sedang teradapat 11,76%, kategori tinggi yaitu 23,53%,
kategori sangat tinggi yaitu 61,76%. Nilai rata-rata dari hasil portofolio pada siklus II
adalah 80 jika dikonversi ke dalam kategori skala lima berada dalam kategori tinggi.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah tingkat hasil portofolio siswa pada siklus I lebih
Kesimpulan yang dapat diambil adalah tingkat hasil tugas belajar portofolio siswa
2. Analisis Kualitatif
Hasil analisis aktivitas di lihat pada hasil observasi kegiatan pembelajaran, angket
tertutup dan penilian portofolio yang dilakukan pada siswa kelas XI Ipa 3 Kota Sorong.
Dimana siklus I dan II dilakukan masing-masing tiga kali pengamatan. Disajikan dalam
gambar berikut:
a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus I
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa
tertinggi yaitu pada indikator memperhatikan penjelasan guru dan siswa senang dengan
memperhatikan penjelasan guru dan menyelesaikan soal matematika yaitu 70,59% , dan
pertemuan III presentase tertinggi yaitu 85,29 terdapat pada indikator menyelesaikan soal
matematika.
Siklus II
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa
yaitu 93,24% pada indikator siswa memperhatikan penjelasan guru, pada pertemuan II
presentase tertinggi yaitu 97,06% pada indikator siswa memperhatikan, menyelesaikan soal
matematika dan senang pada pelajaran matematika selanjutnya pertemuan ke III presentase
tertinggi yaitu 94,12% pada indicator siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Guru
persentasenya mencapai 55% berada pada kategori Cukup, pertemuan II 60% berada
pada kategori Cukup, pertemuan III 75% dengan kategori Baik, sedangkan pada siklus
II pertemuan I mecapai 80% dengan kategori Baik, pertemuan II 85% dengan kategori
Baik, dan pada peretemuan III 95% dengan kategori Sangat Baik.
V. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data aktivitas guru tabel 4.11 pada siklus I guru sudah
melaksanakan pembelajaran dengan cukup baik sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran, seperti mengucapkan salam, mengkondisikan kelas, dan mengisi daftar hadir
hanya saja guru tidak melakukan kegiatan apersepsi untuk membangkitkan semangat belajar
sehingga siswa menjadi kurang bersemangat belajar. Pada pertemuan II dan III sudah mulai
telihat baik daripada pertemuan I. Hal ini berdampak pada aktivitas siswa pada tabel 4.9 dan
hasil penilaian portofolio siswa pada tabel 4.4 mulai mengalami peningkatan. Berdasarkan
hasil analisis deskripstif tabel 4.1 sikus I diperoleh rata-rata sebesar 71,88% dengan
berkategori sedang. Untuk hasil analisis deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan dari 34 siswa
ketuntasan yang dicapai yaitu 32,35%. Jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar
minimal 80%, maka pembelajaran pada siklus I belum optimal di karenakan dalam proses
belajar mengajar masih ada siswa yang malu mengemukakan pendapatnya dan masih ada
perbaikan dengan harapan segala kendala yang terjadi pada siklus I tidak terulang lagi pada
siklus II. Adapun beberapa langkah perbaikan tersebut melliputi: (1) memotivasi siswa dan
mencipakan suasana belajar yang menyenangkan, (2) membimbing siswa dalam memahami
pendapatnya
Hasil analisis aktivitas guru pada siklus II, guru sudah melaksanakan pembelajaran
materi pembelajaraan, siswa mulai berani mengemukakan pendapatnya Hal ini terlihat hasil
aktivitas siswa pada tabel 4.10 dan hasil penilaian portofolio pada tabel 4.8. berdasarkan
hasil analisis deskriptif tabel 4.5 untuk siklus II diperoleh rata-rata 81,82% dengan kategori
tinggi. Untuk hasil analisis deskriptif pada tabel 4.7 ketuntasan belajar yang dicapai yaitu
82,35%. Dilihat dari persyaratan ketuntasan belajar, maka ketuntasan belajar pada siklus II
telah mencapai optimal yang ditunjukan oleh analisis data ketuntasan belajar. Oleh karena
itu, penelitian ini diberhentikan pada siklus II. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
dikatakan bahwa penerapan penilaian portofolio dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
SIMPULAN
1) Untuk siklus I pada pertemuan 1 presentase tertinggi yaitu pada indikator siswa senang
indikator memperhatikan penjelasan guru yaitu 73,53%, dan pertemuan III presentase
tertinggi yaitu 85,29% terdapat pada indikator menyelesaikan soal matematika. Sedangkan
Siklus II pada pertemuan I presentase tertinggi yaitu 85,29% pada indikator siswa
menyelesaiakan soal matematika dan siswa senang pelajaran matematika, pada pertemuan
dan siswa dengan pelajaran matematika, dan pertemuan ke III presentase tertinggi yaitu
94,12% pada indikator memperhatikan, menyelesaikan soal dan siswa dengan pelajaran
matematika. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan penilaian portofolio ini dapat
melibatkan siswa agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dari hasil
2) Untuk hasil belajar matematika pada siswa kelas XI IPA 3 Kota sorong. Melalui penerapan
penilaian portofolio dengan nilai rata-rata 71,88 pada siklus I sebanyak 11 atau 32,35%
siswa yang tuntas belajar, kemudian terjadi peningkatan dengan rata-rata menjadi 81,82
pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 28 siswa atau 82,35%. Sehingga dapat
SARAN
a) Penerapan penilaian portofolio dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran
matematika untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Kota
Sorong.
b) Penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi penelti lain sebagai pilihan inovasi