Anda di halaman 1dari 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI

IMPLEMENTANSI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA SISWA


KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3 KOTA SORONG

CYNTHIA DWI ANGGRAENI


Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Sorong

Email:

Abstrak, Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar
matematika dengan subyek siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong melalui
implementasi penilaian portofolio. Penelitian ini termasuk jenIs peneltian tindakan kelas dan
dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan pelaksanaan pembelajaran sebanyak 3 kali dan 1 kali tes
hasil tiap siklus. Hasil penelitian menunjukan peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika.
Peningkatan aktivitas belajar matematika dilihat dari rata-rata: 1) siswa memeperhatikan
penjelasan guru siklus I dengan 72,55% ke siklus II menjadi 93,24%, 2) siswa berdiskusi siklus I
44,12% ke siklus II menjadi 71,57%, 3) mengajukan pertanyaan siklus I dengan 28.43% ke
siklus II menjadi 61,76%, 4) menyelesaikan soal matematika siklus I dengan 71,57% ke siklus II
menjadi 92,16%, 5) siswa senang belajar matematika dengan penilaian portofolio siklus I
73,53% ke siklus II menjadi 92,16%. Rata-rata tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan
disetiap sikusnya. Pada siklus I siswa yang telah memenuhi KKM sebesar 71,88%. Peningkatan
yang paling signifikan pada siklus II sebesar 81,82%. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa implemntasi penilaian portofolio dapat meningkatan aktivitas dan hasil
belajar matematika.
I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya,

antara lain melalui proses pembelajaran di sekolah baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Perguruan Tinggi yang

memiliki visi, misi, dan tujuan yang spesifik. Pelajaran matematika bertujuan

untukmempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan memiliki

keterampilan. Pembelajaran matematika yang diterapkan di sekolah merupakan dasar yang

sangat penting dalam keikutsertaannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus

dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Banyaknya permasalahan dalam pendidikan

matematika merupakan salah satu alasan mereformasi pendidikan matematika disekolah.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMA Negeri 3 Kota sorong

khususnya dikelas XI IPA 3 sebagian besar siswa malas dalam mengerjakan dan

mengumpulkan tugas dalam proses pembelajaran dan tidak ada inisiatif siswa mencari

penyelesaian masalah karena hanya berpatokan dengan guru. Hal ini sangat berdampak pada

hasil belajar siswa. Dapat dilihat dari hasil observasi dan nilai ulangan harian semester ganjil.

Dari 32 peserta didik hanya 10 siswa yang mencapai standar KKM dan sisanya belum

mencapai dan sisanya belum mencapai standar KKM yang di tentukan yaitu 76.

Upaya yang dapat di lakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan yang ada

dengan Mengimplementasikan Penilaian Portofolio yang dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa. Menurut Ridwan ( 2016 : 17) Penilaian atau asessmen adalah proses

dengan maksud tertentu berdasarkan data kuantitatif atau data kualitatif yang terkait dengan

kondisi seseorang. Pengumpulan data atau informasi untuk kebutuhan penilaian dilakukan

dengan mengumpulkan fakta atau bukti melalui pengukuran. Selanjutnya, data atau bukti
hasil pengukuran tersebut ditafsirkan, dideskripsikan, dan diinterprestasikan. Pengumpulan

data tersebut dapat dilakukan dengan berbagi cara, misalnya melalui observasi perilaku,

presentasi tugas, pelaksanaan tes, dan sebagainya. Penilaian terdiri dari penilaian kognitif,

penilaian akfektif, dan penilaian psikomotorik. Jenis-jenis penilaian tulis(tertulis), penilaian

unjuk kerja(performance), penilaian produk, dan penilaian portofolio. Dari ke empat jenis-

jenis penilaian maka peniliti mengambill penilaian yang berbasis portofolio. Penilaian

portofolio di SMA Negeri 3 sudah digunakan tetapi dalam pembelajaran matematika

penilaian ini belum sepenuhnya digunakan maka peneliti memilih penilaian portofolio pada

mata pelajaran matematika karena ingin melengkapi bentuk penilaian yang digunakan pada

mata pelajaran tersebut.

II. PENILAIAN PORTOFOLIO

Menurut Panggih (2017;132) penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan

dengan cara menilai kumpulan seluruh karya siswa (atau hasil ulangan) dalam bidang tertentu

yang bersifat reflektif-intergratif untuk mengetahui minat,perkembangan,prestasi dan

kreatifitas siswa dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Zainnal (2009;198) penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan atau

model penilaian yang bertujuan untuk mengukut kemampuan siswa dalam membangun dan

merefleksi suatu pekerjaan/tugas melalui pengumpulan bahan-bahan yang relevan dengan

tujuan dan keinginan yang dibangun oleh siswa, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat

dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa

penilaian portofolio adalah model penilaian dengan mengumpulkan seluruh karya (hasil

ulangan maupun tugas) siswa bertujuan untuk melihat perkembangan kemampuan siswa

dalam waktu periode tertentu.


III. METODE PENELITIAN

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Aktivitas dan hasil belajar siswa akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui

kualitas aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas hasil belajar siswa cara

membandingkan skor individu, yang diperoleh sebelum dan setelah mengikuti pelajaran.

a. Hasil Tes Siswa

Untuk melihat hasil tes siswa maka dapat menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :

1) Skor rata –rata

∑𝑥
𝑥 = ∑𝑁 (sirasih:2019, 32)

Keterangan:

𝑥 = nilai rata-rata

∑𝑥 = jumlah nilai siswa

∑𝑁 = jumlah siswa

2) Standar Ketuntasan
𝑋
𝐷𝑆 = 𝑆𝑇𝐼 × 100% (sirasih,2019;57)

Keterangan;

𝐷𝑆 = daya serap

𝑥 = rata-rata nilai hasil belajar siswa

𝑆𝑇𝐼 = nilai tertinggi

Berdasarkan kurikulum SMA Negeri 3 Kota Sorong pembelajaran dikatakan

optimal apabila daya serap siswa mencapai nilai KKM 76.


3) Standar Ketuntasan Klasikal

Secara klasikal, dianggap telah “tuntas belajar” mencapai 80% dari jumlah

yang mencapai daya serap minimal 76. Sedangkan untuk mngetahui ketuntasan

belajar (KB) serta klasikal menggunakan rumus sebagai berikut :


𝑁
𝐾𝐵 = × 100% (Ritna, 2013;32)
𝑛

Keterangan :

KB = ketuntasan belajar

N = banyak siswa diatas 76

n = banyak siswa yang mengikuti tes

nilai yang diperoleh akan digunakan untuk menentukan kriteria tingkat

ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan kategori skala lima berdasarkan

teknik kategori sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kategori Standar Ketuntasan

No Rentang Nilai Kriteria


1 0-54 Sangat rendah
2 55-64 Rendah
3 65-79 Sedang
4 80-89 Tinggi
5 90-100 Sangat tinggi
(Departemen Pendidikan Nasional, 2016)

b. Data Penilaian Portofolio

Untuk menentukan data hasil penilaian portofolio yang dilakukan pada saat proses

pembelajaran pada siklus I selama 3 kali pertemuan dan siklus II selama 3 kali

pertemuan. Peneliti menggunakan tabel kriteria penskoran portofolio dibawah ini :


Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Portofolio

No Nilai Kategori
1 0-34 Sangat Rendah
2 35-54 Rendah
3 55-64 Sedang
4 65-84 Tinggi
5 85-100 Sangat Tinggi
( Nirfayanti, 36 : 2017 )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Kuantitatif

a. Hasil Tes Siklus 1

Hasil analisis pada skor hasil tes siklus 1 dan kemampuan siswa dalam hal ini

dilihat dari hasil belajar matematika pada kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong

terhadap pokok bahasan operasi matriks, determinan dan invers matriks dengan

menggunakan teknik penilaian portofolio disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Tes Siklus 1

N Valid 34
Missing 0
Mean 71.88
Median 73.00
Std. Deviation 15.562
Variance 242.168
Range 58
Minimum 40
Maximum 98
Sum 2444

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XI

IPA 3 SMA Negeri 3 kota sorong setelah diterapkan teknik penilaian portofolio adalah

71,88 dan skor ideal yang mungkin dicapai adalah 100. Skor tertinggi 98 dan Skor
terendah adalah 50. Ini menunjukkan pada siklus I pada siswa kelas XI IPA 3 Kota

Sorong cukup bervariasi dari hasil belajar sangat rendah sampai dengan hasil belajar

sangat tinggi.

Jika hasil skor belajar siswa dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka

diperoleh distribusi frekuensi dan presentase skor seperti tabel berikut ini :

Tabel 4.2 ditribusi Frekuensi dan Presentase

Skor Hasil Belajar Tes Siklus I

No Skor Kategori Frekuensi Presentase(%)


1 90 -100 Sangat Baik 8 23,53
2 80 – 89 Baik 2 5,88
3 65 – 79 Cukup 14 41,17
4 55 – 64 Kurang 3 8,82
5 0 – 54 Sangat Kurang 7 20,6
Setelah digunakan kategori pada tabel terlihat bahwa dari 34 siswa yang

dijadikan subjek penelitian, maka presentase banyaknya siswa yang berada pada

tingakat kemampuannya sangat kurang sebesar 20,6% atau 7 siswa, yang berada pada

tingkat kemampuan kurang sebanyak 8,82% atau 3 siswa, yang berada pada tingkat

kemampuan cukup yaitu 14 siswa atau sebanyak 41,17%, dan yang berada pada

kemampuan kategori baik sebanyak 2 siswa atau sekitar 5,88%, sedangkan yang berada

pada kategori sangat baik terdapat 8 siswa atau sekitar 23,53%

Skor rata-rata hasil tes siklus I sebesar 71,88 atau 71,88% yaitu berada pada

interval 70-79. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diadakan

pembelajaran dengan menggunakan teknik penilaian portofolio berada dalam kategori

cukup hal ini terjadi karena siswa banyak yang berkemampuan sedang .
Jika hasil belajar siswa pada siklus I dianalisis, maka presentase ketuntasan

belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

No Skor Kategori Frekuensi Presentase


1 0 – 75 Tidak Tuntas 23 67,65
2 76 - 100 Tuntas 11 32,35

Dari tabel diatas, nampak bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 23

siswa (64,65 %) dan yang tidak tuntas belajar sebanyak 11 siswa (32,35%). Ini

menunjukkan bahwa siklus I masih perlu perbaikan lagi sehingga peneliti melanjutkan

kegiatasn pembelajaran pada siklus II

b. Hasil Penilaian Portofolio Siklus I

Setelah dilakukan pengumpulan tugas. Berikut ini adalah tabel data penilaian

portofolio untuk melihat nilai hasil tugas yang telah di kumpulkan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Nilai Hasil Portofolio Siswa Pada

Siklus I

Nilai Kategori Frekuensi Presentase(%)


0-34 Sangat Rendah 11 32,35
35-54 Rendah 1 2,94
55-64 Sedang 1 2,94
65-84 Tinggi 5 14,71
85-100 Sangat Tinggi 16 47,06

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan presentase nilai hasil portofolio siswa yang

berada pada kategori sangat rendah yaitu 32,35%, siswa yang berada pada kategori

rendah dan sedang yaitu 2,94%, siswa yang berada pada kategori tinngi yaitu 14,71%,

kategori sangat tinggi yaitu 47,06%. Nilai rata-rata dari hasil portofolio pada siklus I
adalah 63 jika dikonversi ke dalam kategori skala lima berada dalam kategori sedang

Kesimpulan yang dapat diambil adalah tingkat hasil portofolio siswa pada siklus I lebih

dominan berada pada kategori sedang

c. Hasil Tes Siklus II

Analisis secara kuantitatif hasil belajar siswa berdasarkan hasil siklus II kelas XI

IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 4.5 Statistik Skor Hasil Tes Siklus II

N Valid 34
Missing 0
Mean 81.82
Median 80
Std. Deviation 12.71
Variance 161.422
Range 49
Minimum 51
Maximum 100
Sum 2782

Dari tabel 4.5, menunjukkan bahwa Skor rata-rata hasil belajar siswa kelas XI

IPA 3 SMA Negeri 3 Kota Sorong setelah diterapkan tindakan lanjutan adalah 81,82

dan skor ideal yang tercapai adalah 100. Skor tertinggi 100 dan skor terendah adalah 51.

Ini menunjukkan pada siklus II pada siswa XI IPA 3 mengalami peningkatan hasil

belajar nya.

Jika skor hasil belajar siswa di atas dikelompokkan ke dalan lima kategori, maka

diperoleh distribusi frekuensi dan presentase skor seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 distribusi frekuensi dan presentase

Skot Hasil Belajar Tes Siklus II

No Skor Kategori Frekuensi Presentase(%)


1 90 -100 Sangat Baik 9 26,47
2 80 – 89 Baik 16 47,06
3 65 – 79 Cukup 6 17,65
4 55 – 64 Kurang 2 5,88
5 0 – 54 Sangat Kurang 1 2,94

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 34 siswa kelas XI Ipa 3 SMA

Negeri 3 Kota Sorong 1 siswa (2,94%) yang masuk dalam kategori sangat kurang, 2

siswa (5,88%) yang masuk dalam kategori kurang, 6 siswa (17,65%) yang masuk dalam

kategori cukup, 16 siswa (47,06%) yang masuk dalam kategori baik dan 9 siswa

(26,47%) yang masuk dalam kategori sangat baik.

Skor rata-rata hasil belajar tes siklus II sebesar 80 atau 80 % berada pada interval

80-89. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran

dengan menggunakan teknik penilaian portofolio berada dalam kategori baik.

Jika hasil belajar siswa pada siklus II dianalisis, maka presentase ketuntasan

hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

No Skor Kategori Frekuensi Presentase


1 0 – 75 Tidak Tuntas 6 17,65
2 76 – 100 Tuntas 28 82,35

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa jumlah siswa belajar sebanyak 28 siswa (82,35 %)

yang tuntas belajar dan yang tidak tuntas sebnayak 17,64% atau 6 siswa.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Presentase Nilai Hasil Portofolio Siswa Pada

Siklus II

Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

0-34 Sangat Rendah 1 2,94


35-54 Rendah 0 0
55-64 Sedang 4 11,76
65-84 Tinggi 8 23,53
85-100 Sangat Tinggi 21 61,76

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan presentase nilai hasil portofolio siswa yang

berada pada kategori sangat rendah yaitu 2,94%, tidak ada siswa yang berada pada

kategori rendah, kategori sedang teradapat 11,76%, kategori tinggi yaitu 23,53%,

kategori sangat tinggi yaitu 61,76%. Nilai rata-rata dari hasil portofolio pada siklus II

adalah 80 jika dikonversi ke dalam kategori skala lima berada dalam kategori tinggi.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah tingkat hasil portofolio siswa pada siklus I lebih

dominan berada pada kategori tinggi

Kesimpulan yang dapat diambil adalah tingkat hasil tugas belajar portofolio siswa

pada siklus II lebih dominan berada pada kategori sangat tinggi.

2. Analisis Kualitatif

Hasil analisis aktivitas di lihat pada hasil observasi kegiatan pembelajaran, angket

tertutup dan penilian portofolio yang dilakukan pada siswa kelas XI Ipa 3 Kota Sorong.

Dimana siklus I dan II dilakukan masing-masing tiga kali pengamatan. Disajikan dalam

gambar berikut:
a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Pe Memperha Siswa Bertanya Menyelesai siswa


rte tikan Berdiskusi k-an Soal senang
m penjelasan
ua guru
n F % F % F % F % F %
I 22 64,71 12 35,29 4 11,76 21 61,76 23 67,65
II 25 73,53 15 44,12 10 29,41 23 67,65 24 70,59
III 27 79,41 18 52,94 15 44,12 29 85,29 28 82,35
Rata- 72,55 44,12 28,43 71,57 73,53
rata

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa pada pertemuan I presentase

tertinggi yaitu pada indikator memperhatikan penjelasan guru dan siswa senang dengan

pelajaran matematika yaitu 67,65% , pertemuan II presentase tertinggi pada indikator

memperhatikan penjelasan guru dan menyelesaikan soal matematika yaitu 70,59% , dan

pertemuan III presentase tertinggi yaitu 85,29 terdapat pada indikator menyelesaikan soal

matematika.
Siklus II

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Pert Memperhati Siswa Bertanya Menyelesaik- siswa


emu kan Berdiskusi an Soal senang
an penjelasan
B guru
F % F % F % F % F %
I 30 88,53 20 58,82 17 50,00 29 85,29 29 85,29
II 33 97,06 25 73,53 20 58,82 33 97,06 33 97,06
III 32 94,12 28 82,35 26 76,47 32 94,12 32 94,12
Rata- 93,24 71,57 61,76 92,16 92,16
rata

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada pertemuan I presentase tertinggi

yaitu 93,24% pada indikator siswa memperhatikan penjelasan guru, pada pertemuan II

presentase tertinggi yaitu 97,06% pada indikator siswa memperhatikan, menyelesaikan soal

matematika dan senang pada pelajaran matematika selanjutnya pertemuan ke III presentase

tertinggi yaitu 94,12% pada indicator siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa

menyelesaikan soal dan siswa senang dengan pelajaran matematika.

b) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Guru

Siklus/ RPP Kegiatan Persentase Kategori


Keterlaksana (%)
an
Pertemuan I 11 55 Cukup
I Pertemuan II 12 60 Cukup
Pertemuan III 15 75 Baik
Pertemuan I 16 80 Baik
II Pertemuan II 17 85 Baik
Pertemuan III 19 95 Sangat Baik
Berdasakan Tabel 4.11 pada siklus I pertemuan I menunjukkan bahwa

persentasenya mencapai 55% berada pada kategori Cukup, pertemuan II 60% berada

pada kategori Cukup, pertemuan III 75% dengan kategori Baik, sedangkan pada siklus

II pertemuan I mecapai 80% dengan kategori Baik, pertemuan II 85% dengan kategori

Baik, dan pada peretemuan III 95% dengan kategori Sangat Baik.

V. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data aktivitas guru tabel 4.11 pada siklus I guru sudah

melaksanakan pembelajaran dengan cukup baik sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran, seperti mengucapkan salam, mengkondisikan kelas, dan mengisi daftar hadir

hanya saja guru tidak melakukan kegiatan apersepsi untuk membangkitkan semangat belajar

siswa, guru langsung menyampaikan pembelajaran, tidak menjelaskan tujuan pembelajaran

sehingga siswa menjadi kurang bersemangat belajar. Pada pertemuan II dan III sudah mulai

telihat baik daripada pertemuan I. Hal ini berdampak pada aktivitas siswa pada tabel 4.9 dan

hasil penilaian portofolio siswa pada tabel 4.4 mulai mengalami peningkatan. Berdasarkan

hasil analisis deskripstif tabel 4.1 sikus I diperoleh rata-rata sebesar 71,88% dengan

berkategori sedang. Untuk hasil analisis deskriptif pada tabel 4.3 menunjukkan dari 34 siswa

ketuntasan yang dicapai yaitu 32,35%. Jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar

minimal 80%, maka pembelajaran pada siklus I belum optimal di karenakan dalam proses

belajar mengajar masih ada siswa yang malu mengemukakan pendapatnya dan masih ada

siswa yang tidak memperhatikan dan belum memahami materi pembelajaran.

Selanjutnya, sebelum masuk ke siklus II peneliti menguapayakan beberapa langkah

perbaikan dengan harapan segala kendala yang terjadi pada siklus I tidak terulang lagi pada

siklus II. Adapun beberapa langkah perbaikan tersebut melliputi: (1) memotivasi siswa dan
mencipakan suasana belajar yang menyenangkan, (2) membimbing siswa dalam memahami

materi pembelajaran, (3) menyampaikan kepada siswa untuk berani mengemukakan

pendapatnya

Hasil analisis aktivitas guru pada siklus II, guru sudah melaksanakan pembelajaran

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan baik. Memotivasi siswa dan

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membimbing siswa dalam memahami

materi pembelajaraan, siswa mulai berani mengemukakan pendapatnya Hal ini terlihat hasil

aktivitas siswa pada tabel 4.10 dan hasil penilaian portofolio pada tabel 4.8. berdasarkan

hasil analisis deskriptif tabel 4.5 untuk siklus II diperoleh rata-rata 81,82% dengan kategori

tinggi. Untuk hasil analisis deskriptif pada tabel 4.7 ketuntasan belajar yang dicapai yaitu

82,35%. Dilihat dari persyaratan ketuntasan belajar, maka ketuntasan belajar pada siklus II

telah mencapai optimal yang ditunjukan oleh analisis data ketuntasan belajar. Oleh karena

itu, penelitian ini diberhentikan pada siklus II. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

dikatakan bahwa penerapan penilaian portofolio dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas XI IPA 3 Kota Sorong.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1) Untuk siklus I pada pertemuan 1 presentase tertinggi yaitu pada indikator siswa senang

dengan pelajaran matematika yaitu 67,65% , pertemuan II presentase tertinggi pada

indikator memperhatikan penjelasan guru yaitu 73,53%, dan pertemuan III presentase

tertinggi yaitu 85,29% terdapat pada indikator menyelesaikan soal matematika. Sedangkan

Siklus II pada pertemuan I presentase tertinggi yaitu 85,29% pada indikator siswa
menyelesaiakan soal matematika dan siswa senang pelajaran matematika, pada pertemuan

II presentase tertinggi yaitu 97,06% pada indikator memperhatikan, menyelesaikan soal

dan siswa dengan pelajaran matematika, dan pertemuan ke III presentase tertinggi yaitu

94,12% pada indikator memperhatikan, menyelesaikan soal dan siswa dengan pelajaran

matematika. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan penilaian portofolio ini dapat

melibatkan siswa agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dari hasil

siklus I dan siklus II.

2) Untuk hasil belajar matematika pada siswa kelas XI IPA 3 Kota sorong. Melalui penerapan

penilaian portofolio dengan nilai rata-rata 71,88 pada siklus I sebanyak 11 atau 32,35%

siswa yang tuntas belajar, kemudian terjadi peningkatan dengan rata-rata menjadi 81,82

pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 28 siswa atau 82,35%. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan yaitu penerapan portofolio dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka disarankan sebagai berikut :

a) Penerapan penilaian portofolio dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran

matematika untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Kota

Sorong.

b) Penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi penelti lain sebagai pilihan inovasi

pembelejaran dalam upaya dalam meningkatkan mutu pembelajaran sekolah, sehingga

aktivitas dan hasil belajar menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai