Anda di halaman 1dari 7

C.

Analisa Masalah 4 Pilar Mpkp Mencakup Elemen Penilaian Pap

PETUNJUK PENGISIAN :
TL (Terlaksanakan) : 10
TS (Terlaksana Sebagian) :5
TT (Tidak Terlaksana) :0

1. Pilar 1 Manajement Approach

SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
TL TS TT
Rumah sakit menetapkan regulasi bagi
pimpinan unit pelayanan untuk bekerja
1 sama memberikan proses asuhan seragam 10
dan mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Ada regulasi yang mengatur pelayanan
2 dan asuhan terintegrasi didan antar 10
berbagai unit pelayanan.
Ada regulasi asuhan untuk setiap pasien
direncanakan oleh dokter penanggung
3 jawab pelayanan (DPJP), perawat, dan 10
PPA lainnya sesudah pasien masuk
rawat inap.
Rumah sakit menetapkan regulasi tata 10
4
cara pemberian instruksi.
Ada regulasi tentang tindakan klinis dan
5 diagnostik serta pencatatannya di rekam 10
medis.
Ada regulasi proses identifikasi pasien
risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
sesuai dengan populasi pasiennya serta 10
6
penetapan risiko tambahan yang
mungkin berpengaruh pada pasien risiko
tinggi dan pelayanan risiko tinggi.
Ada bukti pengembangan pelayanan
risiko tinggi dimasukkan ke dalam
7 5
program peningkatan
mutu rumah sakit.
Ada regulasi pelaksanaan early warning 10
8
system (EWS).
Ada regulasi pelayanan resusitasi yang
tersedia dan diberikan selama 24 jam
setiap hari di seluruh area rumah sakit,
9 serta peralatan medis untuk resusitasi 10
dan obat untuk bantuan hidup dasar
terstandar sesuai dengan kebutuhan
populasi pasien (lihat PAB 3, EP 3).
Ada regulasi pelayanan darah dan
produk darah meliputi butir a) sampai 10
10
dengan f) pada maksud dan tujuan (lihat
AP 5.11 EP 2).
Ada regulasi asuhan pasien alat
11 5
bantu hidup dasar atau pasien koma.
Ada regulasi asuhan pasien
12 penyakit menular dan immuno- 5
suppressed.
13 Ada regulasi asuhan pasien dialisis. 10

Ada regulasi pelayanan penggunaan alat


14 5
penghalang (restraint).
Ada regulasi pelayanan khusus terhadap
pasien yang lemah, lanjut usia, anak, dan
yang dengan ketergantungan bantuan, 10
15
serta populasi yang berisiko disiksa dan
risiko tinggi lainnya termasuk pasien
dengan risiko bunuh diri.
Ada regulasi pelayanan khusus terhadap
16 pasien yang mendapat kemoterapi atau 5
pelayanan lain yang berisiko tinggi.
Rumah sakit menetapkan regulasi
17 pelayanan pasien untuk mengatasi 5
nyeri.
Ada regulasi asesmen awal dan ulang
pasien dalam tahap terminal meliputi 10
18
butir a) sampai dengan i) pada maksud
dan tujuan.
Rumah sakit menetapkan regulasi
pelayanan pasien dalam tahap terminal 10
19
meliputi butir a) sampai dengan f) pada
maksud dan tujuan.
Rata-rata Total Skor 68.4% 31,6%

Hasil analisa pencapaian pendekatan manajement approach di Boegenvile RSD


dr.Soebandi terlaksana 68.4% yaitu Pasien datang ke rawat jalan, poli mata dilakukan
assessment awal medis dan keperawatan kemudian direncanakan rawat inap oleh karena
akan dilakukan operasi. Pasien diarahkan untuk rawat inap sesuai dengan waktu yang
ditentukan oleh DPJP. Setelah pasien rawat inap, dilakukan assessment awal medis dan
keperawatan, dirumuskan rencana selanjutnya sesuai dengan hasil assesment (Rencana
Operasi katarak). Persiapan operasi antara lain pemeriksaan klinik dan diagnostic
(pemeriksaan laborat), identifikasi pasien risiko tinggi sesui dengan regulasi,
menghubungi ruang operasi untuk pelaksanaan rencana operasi. Salah satu diagnose
keperawatan yang didapat dari assessment awal yaitu Nyeri. Rencana asuhan
keperawatan yang dilakukan sudah sesuai dengan SAK.

2. Pilar 2 Reward (Penghargaan)

SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
TL TS TT
Pemberian asuhan diintegrasikan dan
1 dikoordinasikan di dan antar berbagai unit 10
pelayanan.
Hasil atau simpulan rapat dari tim PPA
10
2 atau diskusi lain tentang kerjasama
didokumentasikan dalam CPPT.
Instruksi diberikan hanya oleh mereka
3 yang kompeten dan berwenang (lihat 10
KKS 3).
Pasien dan keluarga diberikan informasi
4 tentang hasil asuhan dan pengobatan 10
(lihat juga HPK 2.1.1, EP 1).
Pasien dan keluarga diberikan informasi
tentang hasil asuhan dan pengobatan yang 10
5
tidak diharapkan (lihat juga HPK 2.1.1, P
2).
Staf dilatih untuk pemberian pelayanan
6 pada pasien risiko tinggi dan pelayanan 5
risiko tinggi.
Ada bukti staf yang kompeten dan
berwenang melaksanakan pelayanan
7 darah dan produk darah serta melakukan 10
monitoring dan evaluasi (lihat AP 5.11,
EP 1).
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
8 dengan alat bantu hidup sesuai dengan 10
regulasi.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
10
9 dengan alat bantu hidup sesuai dengan
regulasi.
Rumah sakit melaksanakan pelatihan 10
10
pelayanan mengatasi nyeri untuk staf.
Hasil asesmen menentukan asuhan dan 10
11
layanan yang diberikan.
Staf diedukasi tentang kebutuhan unik 10
12
pasien dalam tahap terminal.
Rata-rata Total Skor 91,6% 8,4%

Hasil analisa pencapaian pendekatan reward di Boegenvile RSD dr.Soebandi terlaksana


91,6% yaitu Pemberian asuhan dilakukan antar berbagai unit yang tercatat atau
terdokumentasi di dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT), pencatatan
perkembangan pasien terintegrasi diberikan oleh mereka yang berkompeten dan
berwenang yaitu dilakukan oleh PPJP, DPJP, dietisien, farmasi, Sebelum pasien
dilakukan tindakan, keluarga diminta persetujuan tindakan dengan mengisi di lembar
persetujuan umum. Selain itu keluarga juga diberikan informasi edukasi sesuai diagnose
pasien.

3. Pilar 3 Hubungan Profesional

SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
TL TS TT
Asuhan seragam diberikan sesuai
1 persyaratan sesuai butir a) sampai 10
dengan e) dimaksud dan tujuan PAP 1.
Rencana asuhan diintegrasikan dan
dikoordinasikan di dan antar berbagai 10
2
unit pelayanan. (lihat juga ARK 2, EP
3).
Rencana asuhan dibuat untuk setiap pasien
3 dan dicatat oleh PPA yang memberikan 10
asuhan di rekam medis pasien.
Rencana asuhan pasien terintegrasi dibuat
4 dengan sasaran berdasar atas data asesmen 10
awal dan kebutuhan pasien.
Rencana asuhan dievaluasi secara
berkalasesuai dengan kondisi pasien, 10
5
dimutakhirkan, atau direvisi oleh tim PPA
berdasar atas asesmen ulang
Perkembangan tiap pasien dievaluasi
berkala dan dibuat notasi pada CPPT oleh 10
6
DPJP sesuai dengan kebutuhan dan
diverifikasi harian oleh DPJP.
Permintaan untuk pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik imajing 10
7
harus disertai indikasi klinis apabila
meminta hasilnya berupa interpretasi.
Staf yang meminta beserta apa alasan
8 dilakukan tindakan dicatat di rekam 10
medis pasien
Pada pasien rawat jalan bila dilakukan
tindakan diagnostik invasif/berisiko 10
9
harus dilakukan asesmen serta
pencatatannya dalam rekam medis.
Ada bukti staf klinis dilatih 10
10
menggunakan EWS.
Di seluruh area rumah sakit bantuan
hidup dasar diberikan segera saat 10
11
dikenali henti jantung- paru dan tindak
lanjut diberikan kurang dari 5 menit.
Staf diberi pelatihan pelayanan 10
12
resusitasi.
Ada bukti pelaksanaan proses meliputi
13 a) sampai dengan f) pada maksud dan 10
tujuan.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
14 penyakit menular sesuai dengan 10
regulasi.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien 10
15
dialisis sesuai dengan regulasi.
Ada bukti dilakukan evaluasi kondisi 10
16
pasien secara berkala.
Ada bukti dilakukan evaluasi pasien
17 5
secara berkala.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
yang lemah dan lanjut usia yang tidak
18 5
mandiri menerima asuhan sesuai dengan
regulasi.
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
19 anak dan anak dengan ketergantungan 10
sesuai dengan regulasi.
Ada bukti pelaksanaan asuhan terhadap
populasi pasien dengan risiko kekerasan
20 dan risiko tinggi lainnya termasuk 5
pasien dengan risiko bunuh diri sesuai
dengan regulasi.
Ada bukti pelaksanaan pelayanan pasien
21 yang mendapat kemoterapi sesuai 5
dengan regulasi.
Ada bukti pelaksanaan pelayanan risiko
tinggi lain (misalnya terapi hiperbarik
22 5
dan pelayanan radiologi intervensi)
sesuai dengan regulasi.
Ada bukti skrining dilakukan pada
pasien yang diputuskan dengan kondisi 10
23
harapan hidup yang kecil sesuai dengan
regulasi.
Pasien dalam tahap terminal dilakukan 10
24
asesmen awal dan asesmen ulang.
Pelayanan pasien dalam tahap terminal
25 memperhatikan gejala, kondisi, dan 10
kebutuhan kesehatan atas hasil asesmen.

Pelayanan pasien dalam tahap terminal


26 memperhatikan upaya mengatasi rasa 10
nyeri pasien (lihat juga HPK 2.2).

Pelayanan pasien dalam tahap terminal


27 memperhatikan kebutuhan biopsiko- 10
sosial, emosional, budaya, dan spiritual

Pasien dan keluarga dilibatkan dalam


28 keputusan asuhan termasuk keputusan do 10
not resuscitate/DNR. (lihat juga HPK 2

Rata-rata Total Skor 82,1% 17,9%

Hasil analisa pencapaian pendekatan Hubungan Profesional di Boegenvile RSD


dr.Soebandi terlaksana 82.1% yaitu Asuhan yang dibuat untuk pasien yang dilakukan
oleh PPA akan tercatat di dalam rekam medis pasien, Catatan perkembangan pasien di
evaluasi oleh DPJP,PPJP yang dicatat dalam lembar CPPT, lembar permintaan untuk
pemeriksaan laboraturium dan diagnostic tercatat diagnose pasien dan tujuan
pemeriksaan, Setiap staf diberikan pelatihanbantuan hidup dasar.

4. Pilar 4 Patient Care Delivery

SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
TL TS TT
Instruksi didokumentasikan di lokasi
1 tertentu di dalam berkas rekam medis 10
pasien.
2 Hasil tindakan dicatat di rekam medis 10
pasien.
Ada bukti pelaksanaan pemberian
3 pelayanan pada pasien risiko tinggi 5
dan pelayanan risiko tinggi.
Ada bukti staf klinis mampu
4 5
melaksanakan EWS.
5 Tersedia pencatatan hasil EWS. 10
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
6 10
koma sesuai dengan regulasi. Hasil
Pasien nyeri menerima pelayanan
7 untuk mengatasi nyeri sesuai dengan 5
kebutuhan
Pasien dan keluarga diberikan edukasi
tentang pelayanan untuk mengatasi
8 nyeri sesuai dengan latar belakang 5
agama, budaya, nilai-nilai pasien, dan
keluarga.
Pasien dan keluarga diberikan edukasi
tentang kemungkinan timbulnya nyeri
9 akibat tindakan yang terencana, 10
prosedur pemeriksaan, dan pilihan
yang tersedia untuk mengatasi nyeri.
Asuhan dalam tahap terminal
10 memperhatikan rasa nyeri pasien. 10
(lihat juga HPK 2.2).
Rata-rata Total Skor 60% 40%
analisa pencapaian pendekatan patient care delivery di Boegenvile RSD dr.Soebandi
terlaksana 60% yaitu intruksi dan hasil tindakan telah didokumentasikan dilembar CPPT
kolom SOAP, Setiap pasien dilakukan assasment awal nyeri. Rencana asuhan
keperawatan yang dilakukan sudah sesuai dengan SAK.

Anda mungkin juga menyukai