Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN SCREW PRESS

PEMERAS BUAH SAWIT KAPASITAS 600KG/ JAM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman kelapa sawit saat ini merupakan komoditas perkebunan unggulan
dibandingkan dengan sektor perkebunan lainnya, seperti karet atau lada.
Kelapa sawit, yang menghasilkan minyak nabati dapat diolah menjadi
berbagai macam produk, di antaranya adalah minyak goreng dan mentega.
Menurut Setyamidjaja (2006), kelapa sawit merupakan komoditas
perdagangan yang sangat menjajanjikan, karena beberapa tahun yang akan
datang, selain digunakan untuk minyak goreng, mentega, sabun dan kosmetik,
minyak sawit juga dapat dijadikan sebagi substitusi bahan bakar minyak.
Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintahan Hindia Belanda
pada tahun 1848. Beberapa bijinya telah ditanam di Kebun Raya Bogor,
sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di
Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870. Pada saat bersamaan meningkatlah
permintaan minyak nabati dari revlusi industri di tengah abad ke-19. Dari
situlah kemudian muncul ide membuat perkebunan kelap sawit berdasarkan
tumbuhan dari Bogor dan Deli, maka dikenallah sebagai jenis sawit “Deli
Dura”. Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan
secara komersial dari Hindia Belanda oleh Adrien Hallet, seorang Belgia,
kemudian diikuti oleh K.schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama di pantai
timur Sumatera (Deli) dan Aceh.
Memasuki rezim orde baru yang sangat pro pasar atau berorientasi pasar,
kelapa sawit menjadi salah satu komoditas primadona yang terus
dikembangkan. Di dalam sistem PIR perkebunan, pemerintahan atau kegiatan
baru di bidang perkebunan kelapa sawit. Dengan potensi kondisi ekologi yang
sangat mendukung, Kalimantan menjadi sasaran strategis bagi pemerintah
pada waktu itu. Dikarenakan melonjaknya harga minyak bumi, kelapa sawit
diharapkan dapat menjadi energi alternatif. Namun sering dengan berjalannya
waktu, permasalahan juga bermunculan. Permasalahan perkebunan kelapa
sawit di Kalimantan dan banyak daerah lainnya terjadi karena kesalahan
sistem yang tidak tepat.
Petani kelapa sawit swadaya atau produksi rumahan, sering mengalami
kesulitan dalam hal produksi yang berpengaruh pada penghasilannya. Salah
satu yang menjadi pengaruh terjadinya ini dikarenakan kesalahan mendasar
pada pola pembinaan pembangunan pertanian dan perkebunna pada masa
pemerintahan orde baru. Pada masa pemerintahan ini, pemerintah menerapkan
sistem disentralisasi, dimana pertanian dan perkebunan dijalankan dengan cara
pemanfaatan hasil bumi yang diatur dan dikelola langsung oleh pemerintah
pusat. Hal ini menyebabkan peran aktif para petani jarang dilibatkan sehingga
para petani tidak mempunyai keterampilan dan wawasan dalam mengelola
hasil panen. Petani sering mengeluh dengan harga jual hasil panen yang sangat
rendah, hal ini disebabkan keterbatasan petani dalam memecah biji sawit.
Petani hanya dapat menjual biji sawit mentah dengan harga yang rendah.
Apabila petani dapat memecah biji sawit dengan kapasitas yang cukup banyak
maka petani dapat menjual hasil panen dengan harga yang lebih tinggi.
Namun pada kenyataanya petani masih menggunakan alat pemecah tradisional
sehingga menghambat hasil produksi petani, tentu saja hal ini juga
menghambat penghasilan petani.
Dengan hadirnya Perancangan screw press pemecah buah sawit kapasitas
600 kg / jam ini menjadi sangat efisien dan terbarukan bagi petani karena dari
memanen buah sawit dengan hasil kualitas yang terbaik petani juga lebih
termudahkan karena bisa mengolah hasil panen secara lansung. bisa dikatakan
lebih hemat biaya Transportasi menuju pabrik pengolah dan tidak memakan
banyak waktu pengangkutan.

Permasalahan yang dialami oleh petani kelapa sawit swadaya ini, penulis
mencoba memberikan solusi yang penulis tuangkan kedalam bentuk karya tulis
yaitu dengan merancang alat pemecah buah kelapa sawit dengan kapasitas 600kg/
jam. Alat pemecah ini memiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan
dengan alat pemecah tradisional. Harga dari alat pemecah ini relatif lebih murah
dan terjangkau untuk petani swadaya, apabila dibandingkan dengan harga alat
pemecah yang ada di pabrik besar. Alat pemecah ini dirancang sedemikian rupa
dapat dijangkau oleh para petani swadaya namun tetap memberikan hasil yang
memuaskan untuk para petani. Sehingga jerih payah para petani swadaya dapat
terbayarkan dengan harga yang jauh lebih pantas dari sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah


Pada proses pemecah buah kelapa sawit sering terjadi Permasalahan yang
dapat menyebabkan terhentinya proses pemecahan biji agar proses
berlangsung dengan baik maka mesin pemecah buah kelapa sawit, maka
ripple mill tersebut harus mendapat perhatian lebih khusus. Maka yang
menjadi rumusan masalah adalah :
1. Faktor – Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemeras
buah kelapa sawit Screw Press, agar hasil pemeras efektif.
2. Bagaimana sistem kerja Screw Press sebagai alat pemeras buah kelapa
sawit
3. Bagaimana menghitung besar gaya daya yang diperlukan pada alat Screw
Press
4. Bagaiman membuat sistem Screw Press secara efisien

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sistem kerja dari
alat Screw press dalam pemeras buah sawit yang dikelola oleh masyarakat petani
kebun sawit pada saat produksi rumahan, serta mengetahui perawatan yang sesuai
dengan alat tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

Dengan adanya mesin ini diharapkan petani kelapa sawit swadaya yang jauh
dari perhatian pemerintah, mampu memanen dan memproduksi secara mandiri
dengan hasil yang lebih banyak dan proses pengolahan yang lebih singkat. Alat
ini bermanfaat dan dibutuhkan oleh petani kelapa sawit swadaya yang susah
dalam proses memecah buah kelapa sawit, sehingga petani tidak menjual biji
mentah dengan harga yang murah, melainkan petani dapat memecah biji kelapa
sawit terlebih dahulu dengan alat Ripple Mill pemecah biji sawit kapasitas 600kg/
jam dan dapat dijual dengan harga lebih tinggi.

1.5 Batasan Masalah


Mengingat masalah yang akan diangkat sebagai penulisan karya tugas
akhir ini mempunyai ruang lingkup yang relative luas.
- Tidak membahas

1.6 Gambar Desain

Anda mungkin juga menyukai