Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara


a. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai falsafah negara dalam hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945,
yang dengan jelas menyatakan “...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada...”. Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia mempunyai beberapa
fungsi pokok, yaitu :
Pancasila sebagai dasar negara ini merupakan kedudukan yuridis formal karena tertuang
dalam ketentuan hukum negara.Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 tentang P4,Pasal 1 Ketetapan MPR tersebut menyatakan
bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilakukan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara.
Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya seperti pengatur tingkah
laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran.

b. Pancasila sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai ideologi negara yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya yang berkembang
seacra alami dalam kehidipan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah
sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.Sebuah
ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahaan masyarakat tergantung daya
tahan dari ideologi itu. Fungsi pancasila sebagai ideologi negara yaitu :
Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakan serta membimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorogan dalam pembentukan
karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup


Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannnya maupun
anfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya mampu menumbuhkan tekad untuk
mewujudkannya di dalam sikap hidup sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri.Oleh karena itu,
Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai
cita-cita moral bangsa Indonesia.

d. Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum


Sistem hukum di Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai norma dasar
bernegara. Nilai-nilai Pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangan-
undangan,ketetapan,keputusan,kebijaksanaan pemerintah,program-program pembangunan dan
peraturan lain yang pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran dari nilai-
nilai pancasila. Pasal 2 Undang-Undang No.10 Tahun 2004 menyatakan bahwa Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum negara.

e. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa


Sebagai bangsa Indonesia,kita berkeyakinan bahwa pancasila yang kini menjadi dasar
negara, falsafah negara, pandangan hidup, dan sebagai jiwa bangsa. Pancasila yang menjadi
dasar Negara sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila dapat dijadikan dasar dalam motivasi dalam sikap,tigkah laku dan perbuatan
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapau tujuan nasional yaitu
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan peramaian abadi dan keadilan sosial.
Pacasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan banga dan negara agar dapat
berdiri dengan kokoh.Selain itu, pancasila sebagai identias diri bangsa akan terus melekat pada
jiwa bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya di gali dari masa lampau atau dijadikan
kepribadian bangsa waktu itu tetapi juga sebagai kepribadian bangsa sepanjang masa.

f. Pancasila sebagai cita –cita dan Tujuan yang ingin dicapai Bangsa Indonesia
Tujuan Bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Dalam hal ini hendaknya diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
masyarakat yang adil dan makmur yang merata materil dan spiritual. Tujuan Indonesia menurut
UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh
rakyatnya yang memiliki pengetahuan luas,pintar,dan intelek. Tujuan nasional Indonesia yang
terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan,perdamaian abadi dan kedilan sosial.

II.2 Implementasi Sila-sila Pancasila Pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya masyarakat Indonesia meyakini
dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Di dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dikembangkan sikap hormat-mengjormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan
penganut yang berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup di antara sesama
umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sadar bahwa agama dan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakini, maka dikembangkanlah sikap
saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya dan tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan itu kepada orang lain. Oleh karena itu, sikap
toleransi kepada sesama warga Negara harus lebih dijunjung agar tidak terjadi selisih paham atau
konflik antar keyakinan.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab manusia diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya
yang sama hak dan kewajiban-kewajiban asasinya tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan,agama,kepercayaan,jenis kelamin,kedudukan sosial,warna kulit,dan sebagainya.
Karena itu,kita harus menanamkan pada diri kita sikap saling mencintai sesama manusia sikap
tenggang rasa serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain khususnya orang-orang kecil.
Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar
melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela dan mengakui kebenaran dan
keadilan.
Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari
seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat-menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa-bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia
Dengan Sila Persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan,kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Menempatkan kepentingan Negara dan Bangsa di atas kepentingan pribadi berarti bahwa
manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa itu
dilandasi oleh rasa cinta tanah air dan bangsa nya,maka dikembangkanlah rasa kebanggaan
kebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan atas
dasar Bhinekka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan
bamgsa.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan /


Perwakilan
Dengan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, manusia Indonesia mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama. Dalam
menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan
kepentingan Negara dan kepentingan masyarakat. Karena mempunyai kedudukan hak dan
kewajiban yang sama maka pada dasarnya tidak boleh ada satu kehendak yang dipaksakan
kepada pihak lain. Sebelum mengambil keputusan yang menyaangkut kepentingan bersama
terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan di sahkan secara mufakat. Musyawarah untuk
mencapai mufakat ini diliputi oleh semangat kekeluargaan, yang merupakan ciri khas bangsa
Indonesia. Manusia Indonesia menghormat dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan menerima dan melaksanakan dengan
itikad baik dan rasa tanggungjawab.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia.
Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkanlah sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
Demikian perlu dipupuk sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan
agar dapat berdiri sendiri. Dengan sikap yang demikian ia tidak menggunkana hak miliknya
untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, juga untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan hidup bergaya mewah serta perbuatan-perbuatan lain yang bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum. Demikian juga dipupuk sikap suka kerja keras dan sikap
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan
bersama.

Anda mungkin juga menyukai