Disusun Oleh:
A. Latar Belakang
Demam adalah suatu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau bakteri di dalam tubuh.
Demam juga biasanya menjadi pertanda bahwa system imunitas anak berfungsi dengan baik
(Nurdiansyah, 2010).
Penyebab demam menurut valita (2008) yaitu emam yang berhbungan dengan infeksi sekitar
29-52%, sedangkan 11-20% dengan keganasan, 4% dengan penyakit metabolic dan 11-20%
dengan penyakit lain. Penyebab demam terbanyak di Indonesia adalah penyakit infeksi, dimana
penyakit infeksi penyebab demam sebesar 80%, yaitu infeksi sluran kemih, dmam tifoid,
bacteremia, tuberculosis serta otitis media. Penyebab tersebut akan menimbulkan dampak
apabila tidak diberikan penanganan yang tepat pada demam tersebut (Pediatr, 2008).
Demam pada anak merupakan hal yang palig sering dikeluhkan oleh orangtua. Demam
membuat orangtua menjadi risau. Hasil penelitian menunjukan 80% orangtua fobia terhadap
demam pada anaknya. Kerisauan ibu terhadap kejadian demam pada anak bisa disebabkan
karena pengeahuan ibu yang minim tentang penanganan pada demam tersebut (Kania, 2010).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x20 menit diharapkan ibu mampu menangani
demam pada anak dengan tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x20 menit klien dapat:
a. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan pengertian demam
pada anak
b. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan penyebab demam
pada anak.
c. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan cara penanganan
demam pada anak.
d. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan upaya yang tepat
dalam menangani demam pada anak.
C. Materi
a. Pengertian demam pada anaak
b. Penyebab demam pada anak
c. Cara penanganan demam pada anak
d. Upaya yang tidak tepat dalam menangani demam pada anak
D. Metode
- Ceramah
- Diskusi
E. Media
- Leaflet
- Laptop
- Proyektor
- Power point
F. Pengorganisasian
1. Moderator : Rinna Meha
2. Persentator : M. Rizali P dan Amilia Mayang Segara
3. Evaluator : Mindi Rahayu
4. Observer peserta : Robiatul Adawiyah
5. Fasilitator : Titi Raftika, Imanuellita Unawekly
6. Dokumentasi : Phitaloka Ayuningtias
G. Setting Tempat
Keterangan :
: media
: presentator
: moderator
: fasilitator
: observer
: dokumentator
H. Kegiatan Penyuluhan
1. Persiapan
a) Berpakaian rapi dan sopan
b) Mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk penyuluhan, yaitu: kursi
c) Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : leaflet dan lembar balik.
2. Pelaksanaan
Waktu Tahap Kegiatan
kegiatan
Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan topik dan tujuan 2. Mendengarkan penyuluh
penkes kepada sasaran menyampaikan topik dan
3. Kontrak waktu untuk tujuan.
kesepakatan pelaksanaan 3. Menyetujui kesepakatan
penkes dengan sasaran waktu pelaksanaan penkes
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga hadir di tempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Keperawatan
Universitas Respati Indonesia bersama dengan pembimbing yang mendampingi
di Ruang Mawar RSUD Pasar Rebo
c. Pengorganisasian dilakukan sebelum pelaksanaan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh pembicara.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan cara menangani dema yang tepat, cara memandikan,
dan cara yang tidak boleh dilakukan saat demam.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri.
Lampiran Materi
A. Pengertian
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Suhu normal pada manusia dimana
jaringan dan sel tubuh akan berfungsi secara optimal berkisar dari 36,5 – 37,5 °C (Potter
& Perry, 2009).
Demam adalah suatu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau bakteri di dalam
tubuh. Demam juga biasanya menjadi pertanda bahwa system imunitas anak berfungsi
dengan baik (Nurdiansyah, 2010).
Protocol Kaiser Permanette Appoinment and Advice Call Center mendefinisikan demam
yaitu temperature rektal (anus) diatas 380C, aksilar (ketiak) 37,50C dan diatas 38,20C
dengan pengukuran membrane tympani. Sedangkan dikatakan demam tinggi apabila suhu
tubuh >410C (Kania, 2010).
Penyebab demam menurut valita (2008) yaitu emam yang berhubungan dengan infeksi
sekitar 29-52%, sedangkan 11-20% dengan keganasan, 4% dengan penyakit metabolic dan
11-20% dengan penyakit lain. Penyebab demam terbanyak di Indonesia adalah penyakit
infeksi, dimana penyakit infeksi penyebab demam sebesar 80%, yaitu infeksi sluran
kemih, dmam tifoid, bacteremia, tuberculosis serta otitis media. Penyebab tersebut akan
menimbulkan dampak apabila tidak diberikan penanganan yang tepat pada demam
tersebut (Pediatri, 2008).
C. Cara Mengatasi Demam
1. Terapi obat
Obat dapat membantu anak untuk merasa lebih baik namun tidak menghentikan demam.
Berikan Parasetamol setiap empat jam sekali atau enam kali sehari. Bacalah labelnya dan
ikuti petunjuk yang ada sesuai dengan umur dan berat badan anak. Diskusikan dengan
dokter sebelum memberikan Ibuprofen. Jangan berikan Aspirin pada anak di bawah 16
tahun karena dapat menyebabkan penyakit yang serius seperti Sindrom Reye’s yang
dapat mengakibatkan kerusakan otak dan hati. Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun
demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Untukbayi dibawah 2 bulan dengan
demam harus segera dirujuk.
2. Tanpa obat
Bila anak tetap bisa makan, minum, dan bermain seperti biasa, kemungkinan dia tidak
membutuhka noba tpenurun panas. Hal yang dapat dilakukan adalah:
a. Pakaikan baju yang tipis atau pakaikan hanya pakaian dalams ehingga anak akan
melepaskan panas melalui kulitnya.
b. Kompres anak dengan menggunakan air hangat pada dahi, leher, ketiak, dada.
c. Jangan biarkan kompres mengering di badan anak, angkat kompres ketika setengah
kering, celup kembali di air hangat, peras, letakkan di badan anak.
d. Apabila panas anak tidak turun maka seka seluruh tubuh anak menggunakan air
hangat dengan menggunakan waslap/handuk kecil setiap 5 menit sekali sampai suhu
badan anak turun.
e. Jangan menggunakan alcohol sebagai kompres anak. Alkohol dapat menyebabkan
kehilangan panas terlalu cepat sehingga menyebabkan intoksikasi atau keracunan
alkohol.
f. Tutupi anak dengan selimut tipis apabila anak kedinginan atau menggigil.
g. Istirahatkan anak karena aktivitas dapat meningkatkan demam.
h. Berikan anak cairan ekstra berupa air, jus, atau susu.
3. Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, jus dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini
akan membantu mengencerkan dahak, kekurangancairan akan menambah parah sakit yang
diderita.
1. Teknik kompres
Buka baju anak. Letakkan waslap di ketiak dan lipatan paha, bukan di dahi. Ketiak
dan lipatan paha dilintasi pembuluh darah besar sehingga memberi sinyal langsung
ke pusat pengatur suhu otak untuk menurunkan demam. Kompres bagian tersebut ±
10 menit sampai suhu tubuh anak membaik
Sediakan baskom kecil berisi air hangat dengan suhu 38 derajat celcius. Basahi
waslap dengan air hangat tersebut
Selesai mengompres, seka atau usap bagian yang habis dikompres (kemungkinan
basah) menggunakan handuk kering dengan cara menekan-nekan kulit dan jangan
digosok .. Pilih baju yang tipis dan longgar sehingga membantu meredakan demam
melalui proses penguapan. Tutupi anak dengan selimut tipis apabila kedinginan atau
menggigil.
2. Teknik Tapid Sponge
Tepid sponge merupakan tindakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam dengan:
Amalia M, dan Bulan A 2013 Faktor Resiko Kejadian Kejang Demam Pada Anak
Balita Diruang Perawatan Anak RSUD Daya Kota Makasar Volume 1.3 2013
Fuadi, Tjipta B dan Wijayadi N. 2010 Sari Pediatri: Faktor Resiko Bangkitan Kejang
Demam Pada Anak vol 12.3:3 12 2010: 149-9
Hidayat A.A. 2009 Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Judha M & Rahil H.N. 2011 Sistem Persarafan Dalam Asuhan Keperawatan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Ngastiyah. 2010. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Jogja (2015) b Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA.
Edisi ke-2 Jogjakarta: Mediaction Jogja
Ridah, N.H. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar