Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN ANAK

PROPOSAL SATUAN ACARA PENYULUHAN


MENGATASI DEMAM PADA ANAK DI RUANG MAWAR ANAK
RS RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR

Disusun Oleh:

1. RINNA MEHA 185140055


2. IMANUELLITA UNAWEKLY 185140058
3. ROBIATUL ADAWIYAH 185140066
4. TITI RAFTIKASARI 185140076
5. PHITALOKA AYUNINGTIAS 185140051
6. MUHAMAD RIZALI PAJRI 185140071
7. MINDI RAHAYU 185140050
8. AMILIA MAYANG SEGARA 185140077
9. CHAIRUNNISA 185140059
10. BERLIAN LUMBAN TOBING 185140060

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENGATASI DEMAM PADA ANAK
DI RUANG MAWAR ANAK RS RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR

Pokok bahasan : Demam Pada Anak


Subpokok bahasan : Cara Mengatasi Demam Pada Anak
Tempat : Ruang Mawar
Waktu : 20 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 01-08-2018
Sasaran : Orang Tua Anak

A. Latar Belakang
Demam adalah suatu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau bakteri di dalam tubuh.
Demam juga biasanya menjadi pertanda bahwa system imunitas anak berfungsi dengan baik
(Nurdiansyah, 2010).

Penyebab demam menurut valita (2008) yaitu emam yang berhbungan dengan infeksi sekitar
29-52%, sedangkan 11-20% dengan keganasan, 4% dengan penyakit metabolic dan 11-20%
dengan penyakit lain. Penyebab demam terbanyak di Indonesia adalah penyakit infeksi, dimana
penyakit infeksi penyebab demam sebesar 80%, yaitu infeksi sluran kemih, dmam tifoid,
bacteremia, tuberculosis serta otitis media. Penyebab tersebut akan menimbulkan dampak
apabila tidak diberikan penanganan yang tepat pada demam tersebut (Pediatr, 2008).

Demam pada anak merupakan hal yang palig sering dikeluhkan oleh orangtua. Demam
membuat orangtua menjadi risau. Hasil penelitian menunjukan 80% orangtua fobia terhadap
demam pada anaknya. Kerisauan ibu terhadap kejadian demam pada anak bisa disebabkan
karena pengeahuan ibu yang minim tentang penanganan pada demam tersebut (Kania, 2010).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x20 menit diharapkan ibu mampu menangani
demam pada anak dengan tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x20 menit klien dapat:
a. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan pengertian demam
pada anak
b. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan penyebab demam
pada anak.
c. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan cara penanganan
demam pada anak.
d. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu menjelaskan upaya yang tepat
dalam menangani demam pada anak.

C. Materi
a. Pengertian demam pada anaak
b. Penyebab demam pada anak
c. Cara penanganan demam pada anak
d. Upaya yang tidak tepat dalam menangani demam pada anak

D. Metode
- Ceramah
- Diskusi

E. Media
- Leaflet
- Laptop
- Proyektor
- Power point

F. Pengorganisasian
1. Moderator : Rinna Meha
2. Persentator : M. Rizali P dan Amilia Mayang Segara
3. Evaluator : Mindi Rahayu
4. Observer peserta : Robiatul Adawiyah
5. Fasilitator : Titi Raftika, Imanuellita Unawekly
6. Dokumentasi : Phitaloka Ayuningtias
G. Setting Tempat

Keterangan :

: media

: presentator

: moderator

: fasilitator

: observer

: dokumentator

H. Kegiatan Penyuluhan
1. Persiapan
a) Berpakaian rapi dan sopan
b) Mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk penyuluhan, yaitu: kursi
c) Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : leaflet dan lembar balik.
2. Pelaksanaan
Waktu Tahap Kegiatan
kegiatan
Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan topik dan tujuan 2. Mendengarkan penyuluh
penkes kepada sasaran menyampaikan topik dan
3. Kontrak waktu untuk tujuan.
kesepakatan pelaksanaan 3. Menyetujui kesepakatan
penkes dengan sasaran waktu pelaksanaan penkes

10 menit Kegiatan 1. Menjelaskan pengertian demam 1. Menyampaikan


inti 2. Menjelaskan definisi penyebab pengetahuannya tentang
demam materi penyuluhan
3. Memjelaskan cara memberikan
makanan dan minuman 2. Mendengarkan penyuluh
4. Menjelaskan cara penanganan menyampaikan materi
demam secara tepat
5. Mejelaskan upaya yang
diperbolehkan saat demam
3. menanyakan hal-hal yang
6. Menjelaskan upaya yang tidak
tidak dimengerti dari materi
diperbolehkan saat demam
penyuluhan
7. Menjelaskan cara memandikan
anak yang demam
8. Menjelaskan cara mengukur
suhu pada anak
9. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
10 menit Evaluasi/ 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan yang
penutup kepada sasaran tentang materi diajukan penyuluh
yang sudah disampaikan
penyuluh
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan penyampaian
penyuluhan yang telah kesimpulan
disampaikan kepada sasaran
3. Membagikan leaflet. 3. Menerima leaflet.
4. Menutup acara dan 4. Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam serta menutup acara dan
terima kasih kepada sasaran. menjawab salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga hadir di tempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Keperawatan
Universitas Respati Indonesia bersama dengan pembimbing yang mendampingi
di Ruang Mawar RSUD Pasar Rebo
c. Pengorganisasian dilakukan sebelum pelaksanaan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh pembicara.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan cara menangani dema yang tepat, cara memandikan,
dan cara yang tidak boleh dilakukan saat demam.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri.
Lampiran Materi

PENANGANAN DEMAM PADA ANAK

A. Pengertian
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Suhu normal pada manusia dimana
jaringan dan sel tubuh akan berfungsi secara optimal berkisar dari 36,5 – 37,5 °C (Potter
& Perry, 2009).
Demam adalah suatu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau bakteri di dalam
tubuh. Demam juga biasanya menjadi pertanda bahwa system imunitas anak berfungsi
dengan baik (Nurdiansyah, 2010).

Protocol Kaiser Permanette Appoinment and Advice Call Center mendefinisikan demam
yaitu temperature rektal (anus) diatas 380C, aksilar (ketiak) 37,50C dan diatas 38,20C
dengan pengukuran membrane tympani. Sedangkan dikatakan demam tinggi apabila suhu
tubuh >410C (Kania, 2010).

B. Penyebab Demam pada Anak


Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan
atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral
(misalnya : perdarahan otak, koma). Beberapa hal yang harus diperhatikan pada demam
adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang
menyertai demam.

Penyebab demam menurut valita (2008) yaitu emam yang berhubungan dengan infeksi
sekitar 29-52%, sedangkan 11-20% dengan keganasan, 4% dengan penyakit metabolic dan
11-20% dengan penyakit lain. Penyebab demam terbanyak di Indonesia adalah penyakit
infeksi, dimana penyakit infeksi penyebab demam sebesar 80%, yaitu infeksi sluran
kemih, dmam tifoid, bacteremia, tuberculosis serta otitis media. Penyebab tersebut akan
menimbulkan dampak apabila tidak diberikan penanganan yang tepat pada demam
tersebut (Pediatri, 2008).
C. Cara Mengatasi Demam
1. Terapi obat
Obat dapat membantu anak untuk merasa lebih baik namun tidak menghentikan demam.
Berikan Parasetamol setiap empat jam sekali atau enam kali sehari. Bacalah labelnya dan
ikuti petunjuk yang ada sesuai dengan umur dan berat badan anak. Diskusikan dengan
dokter sebelum memberikan Ibuprofen. Jangan berikan Aspirin pada anak di bawah 16
tahun karena dapat menyebabkan penyakit yang serius seperti Sindrom Reye’s yang
dapat mengakibatkan kerusakan otak dan hati. Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun
demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Untukbayi dibawah 2 bulan dengan
demam harus segera dirujuk.

2. Tanpa obat
Bila anak tetap bisa makan, minum, dan bermain seperti biasa, kemungkinan dia tidak
membutuhka noba tpenurun panas. Hal yang dapat dilakukan adalah:
a. Pakaikan baju yang tipis atau pakaikan hanya pakaian dalams ehingga anak akan
melepaskan panas melalui kulitnya.
b. Kompres anak dengan menggunakan air hangat pada dahi, leher, ketiak, dada.
c. Jangan biarkan kompres mengering di badan anak, angkat kompres ketika setengah
kering, celup kembali di air hangat, peras, letakkan di badan anak.
d. Apabila panas anak tidak turun maka seka seluruh tubuh anak menggunakan air
hangat dengan menggunakan waslap/handuk kecil setiap 5 menit sekali sampai suhu
badan anak turun.
e. Jangan menggunakan alcohol sebagai kompres anak. Alkohol dapat menyebabkan
kehilangan panas terlalu cepat sehingga menyebabkan intoksikasi atau keracunan
alkohol.
f. Tutupi anak dengan selimut tipis apabila anak kedinginan atau menggigil.
g. Istirahatkan anak karena aktivitas dapat meningkatkan demam.
h. Berikan anak cairan ekstra berupa air, jus, atau susu.

D. Cara Memandikan, Memberi Makan dan Minum Pada Anak Demam


1. Cara Memandikan
Memandikan dengan menggunakan busa atau lap basah merupakans alahsatu cara yang
baik untuk menurunkan demam apabila anak muntah atau tidak dapat meminum obat
penurun demam. Terkadang, mandi dan minum obat penurun demam dapa tmenurunkan
demam dan membuat anak merasa lebih nyaman. Gunakan air hangat dan lap anak
dengan busa khusus atau lap mandi.
2. Pemberianmakanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering
dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap
diteruskan.

3. Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, jus dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini
akan membantu mengencerkan dahak, kekurangancairan akan menambah parah sakit yang
diderita.

E. Upaya-upaya yang Dilakukan pada Demam Anak


Beberapa upaya pertolongan pertama pada anak yang demam adalah :
1. Tingkatkan asupan cairan (ASI, susu, air, kuah sup, atau jus buah).
2. Kenakan pakaian tipis dalam ruangan yang baik ventilasi udaranya.
3. Jaga agar anak tidak melakukana ktivitas yang berlebihan.
4. Mengompres dengan air hangat (+/- 40 °C) pada dahi, leher, ketiak, dada.
5. Seka seluruh tubuh anak dengan air hangat menggunakan waslap setiap 5 menit.

Cara Mengompres anak ketika demam :

1. Teknik kompres
 Buka baju anak. Letakkan waslap di ketiak dan lipatan paha, bukan di dahi. Ketiak
dan lipatan paha dilintasi pembuluh darah besar sehingga memberi sinyal langsung
ke pusat pengatur suhu otak untuk menurunkan demam. Kompres bagian tersebut ±
10 menit sampai suhu tubuh anak membaik
 Sediakan baskom kecil berisi air hangat dengan suhu 38 derajat celcius. Basahi
waslap dengan air hangat tersebut
 Selesai mengompres, seka atau usap bagian yang habis dikompres (kemungkinan
basah) menggunakan handuk kering dengan cara menekan-nekan kulit dan jangan
digosok .. Pilih baju yang tipis dan longgar sehingga membantu meredakan demam
melalui proses penguapan. Tutupi anak dengan selimut tipis apabila kedinginan atau
menggigil.
2. Teknik Tapid Sponge

Tepid sponge merupakan tindakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam dengan:

• Merendam anak di dalam air hangat,


• Mengelap sekujur tubuh dengan air hangat menggunakan waslap,
• Dengan mengompres pada bagian tubuh tertentu yang memiliki pembuluh darah
besar.
• Usapkan kain kompres dari ujung jari hingga ketiak lalu kompres selama 5 menit.
Usapkan kain kompres dari ujung kaki hingga lipatan paha dan kompres selama
5 menit. Keringkan kaki dan tangan.
• Kompres punggung dan bokong selama 3 sampai 5 menit
• Ganti air, ukur suhu anak dan lakukan kembali kompres
• Bila suhu tubuh turun mendekati normal, hentikan kompres
• Keringkan tubuh secara menyeluruh lalu pakaikan baju yang menyerap keringat
dengan bahan yang tidak tebal.

F. Upaya-upaya yang tidak dianjurkan


1. Mengompres dengan air dingin
2. Mengompres dengan alcohol
DAFTAR PUSTAKA

Amalia M, dan Bulan A 2013 Faktor Resiko Kejadian Kejang Demam Pada Anak
Balita Diruang Perawatan Anak RSUD Daya Kota Makasar Volume 1.3 2013

Fuadi, Tjipta B dan Wijayadi N. 2010 Sari Pediatri: Faktor Resiko Bangkitan Kejang
Demam Pada Anak vol 12.3:3 12 2010: 149-9

Hidayat A.A. 2009 Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika

Imaduddin K, Syarif I dan Rahmatini 2013 Jurnal Kesehatan Andalas: Gamabaran


Elektrolit dan Gula Darah Pasien Kejang Demam yang Dirawat Di Bangsal
Anak RSUP.Dr.M.Djamil 2(3) : 122-131

Judha M & Rahil H.N. 2011 Sistem Persarafan Dalam Asuhan Keperawatan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing

Ngastiyah. 2010. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Nurarif, H.A & Kusuma, A. 2013a Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA. Jogjakarta: Mediaction

Jogja (2015) b Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA.
Edisi ke-2 Jogjakarta: Mediaction Jogja

Pusponegoro, D.H. (ed). 2006. Konsesus Penatalaksanaan Kejang Demam. Badan


Penerbit IDAI

Ridah, N.H. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai