1
Aden Arif Gaffar
1
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Majalengka
Jln. KH. Abdul Halim No. 103, Majalengka
Email:
aden_arifgaffar@yahoo.co.id
ABSTRAK
[1 ]
PENDAHULUAN dalam proses pembelajaran. Untuk
Proses belajar mengajar merupakan rangkaian mewujudkan tujuan tersebut maka
kegiatan guru mulai dari perencanaan, menggunakan Pembelajaran Kooperatif
pelaksanaan,dan penilaian progran (Cooperative Learning).
pembelajaran. Kegiatan tersebut
melibatkan sejumlah komponen, yang
disebut komponen proses belajar
mengajar.Adapun komponen- komponen
pembelajaran terdiri dari: siswa, guru,
tujuan, bahan, metode, media dan evaluasi.
Ketujuh komponen tersebut sangat
menentukan keberhasilan proses belajar
mengajar.Oleh karena itu, setiap guru harus
mampu mengelola seluruh komponen proses
belajar mengajar, agar kegiatan belajar
mengajar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
(Sudjana,1990).
Berdasarkan hasil observasi di SMPN
3Terisi nilai pada materi sistem peredaran
darah pada manusia pada tahun pelajaran
sebelumnya diketahui kurang dari 70%
siswa mendapat nilai kurang dari KKM yang
telah ditetapkan. Hal ini karena kurangnya
minat belajar siswa dan kurang aktifnya
siswa dalam proses pembelajaran.
Secara umum proses pembelajaran yang
dilakukan guru di tingkatan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) masih
menggunakan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah). Akibatnya
pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
sebagai
proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh
dalam pembelajaran. Seperti halnya yang
dikemukakan oleh Dale (2008), bahwa
pemerolehan hasil belajar melalui indera
pandang berkisar 75%, melalui indera dengar
sekitar 13%, dan melalui indera
lainnya sekitar 12%. Sementara metode
ceramah lebih di dominasi oleh indera
pendengaran, artinya hanya sekitar 13%
efektivitas pembelajaran dengan metode ini.
Permasalahan tersebut menuntut guru
melakukan sebuah usaha perbaikan atau
tindakan yaitu dengan mengembangkan
model pembelajaran yang mampu
melibatkan siswa secara aktif dan kreatif
Ibrahim dalam Anwarholil (2009) Pembelajaran model Jigsaw merupakan
menyatakan bahwa terdapat enam langkah sebuah tehnik yang dipakai secara luas yang
utama atau tahapan di dalam memiliki kesamaan dengan teknik pertukaran
pembelajaran yang menggunakan kooperatif dari kelompok ke kelompok (Group to
yaitu : (1). Menyampaikan tujuan dan group exchange) dengan suatu perbedaan
memotivasi siswa penting yakni setiap peserta didik
; (2). Menyajikan informasi ; (3). mengajarkan sesuatu. Setiap siswa harus
Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok- benar-benar memahami materi karena ia
kelompok belajar ; (4). Membimbing nantinya berkewajiban mengajarkan materi
kelompok bekerja dan belajar ; (5). Evaluasi yang telah ia baca dan pelajari kepada siswa
; (6). Memberikan penghargaan. Dalam lain dikelompoknya, sehingga dengan belajar
model pembelajaran kooperatif guru lebih mengajarkan ini diharapkan siswa akan lebih
berperan sebagai fasilitator yang berfungsi paham dan lebih ingat materi yang ia
sebagai jembatan penghubung ke arah sampaikan dalam waktu yang lebih lama dan
pemahaman yang lebih tinggi. Guru tidak meningkatkan keterampilan berkomunikasi
hanya memberikan pengetahuan pada siswa, siswa.
tetapi juga harus membangun pengetahuan Alasan mengapa peneliti
dalam pikirannya. Siswa mempunyai menggunakan model jigsaw ini karena
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman didalam model pembelajaran ini mendorong
langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, siswa aktif dan saling membantu dalam
yang merupakan kesempatan bagi siswa menguasai materi pelajaran untuk mencapai
untuk menemukan dan menerapkan ide-ide prestasi yang maksimal. Siswa saling
mereka sendiri. Dalam model ini guru tergantung satu sama lain dan harus bekerja
bukan satu- satunya nara sumber tetapi lebih sama secara kooperatif untuk mempelajari
berperan sebagai fasilitator, mediator dan materi yang ditugaskan dan dengan
manager pembelajaran.
pengalaman ini siswa dapat meningkatkan di SMP Negeri 3 Terisi tahun ajaran
hasil belajar siswa, selain itu dengan adanya 2017/2018. Sampel diambil dengan
pembelajaran kooperatif ini dimana siswa menggunakan teknik cluster random (acak).
berdiskusi satu dengan yang lainnya (Arikunto, 2006:134). Sampel yang
sehingga memicu anak untuk mengeluarkan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
keterampilan berkomunikasi didalam proses kelas VIII SMPN 3 Terisi sebanyak 2 kelas
pembelajaran. Dimana keterampilan dari 7 kelas dengan jumlah 60 siswa.
berkomunikasi merupakan dasar untuk
segala yang kita kerjakan. Dan keterampilan Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
berkomunikasi ini hendaknya dilatih dan Teknik pengumpulan data yang digunakan
dikembangkan pada diri siswa, baik dalam penelitian ini yaitu (1). Tes
komunikasi lisan maupun tulisan. keterampilan komunikasidalam uraian
Pembelajaran Kooperatif model digunakan untuk mengukur keterampilan
Jigsaw ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi siswa. (2). Lembar observasi,
keaktifan siswa di dalam kelas. Keaktifan digunakan untuk mengamati proses
siswa di dalam kelas dijadikan tolak ukur pembelajaran baik untuk mengamati guru
keberhasilan pembelajaran Kooperatif model ataupun siswa. (3). Angket Untuk
Jigsaw di SMP Negeri 3 Terisi. mengetahui respon siswa terhadap
penggunaan model pembelajaran jigsaw
METODE PENELITIAN digunakan angket respon siswa.
Penelitian ini menggunakan metode
Quasy Experimental karena tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
memungkinkan pembuatan kelas baru untuk Data yang diperoleh dalam penelitian ini
kelompok kontrol maupun eksperimen. terdiri atas: 1) lembar observasi kegiatan
Sedangkan untuk rancangan penelitiannya pembelajaran pada kelas eksperimen, 2) nilai
digunakan Pre test post test control keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan
group design dimana diberlakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan
dan postest untuk semua kelas perlakuan. 3) angket yang diisi siswa pada kelas
Untuk lebih jelasnya desain penelitian yang eksperimen.
akan dilakukan digambarkan dalam Tabel 1. Hasil Keterlaksanaan pembelajaran
1 sebagai berikut: dikelas eksperimen dilakukan dengan
Tabel 1. Desain Penelitian tujuan untuk mengetahui bagaimana
Pre-test Perlakuan Post-test proses pembelajaran dengan model
O1 X1 O2
Jigsaw, dari 14 aspek yang diamati
O1 X2 O2
menjawab kriteria ya, dapat disimpulkan
Keterangan :
bahwa guru telah melaksanakan
O1 Pengukuran kemampuan awal kelompok pembelajaran model Jigsaw. Dalam proses
eksperimen dan kontrol
pembelajaran ini guru hanya berperan
X1 Perlakuan kelas eksperimen yaitu
kelompok siswa yang menggunakan sebagai mediator dan fasilitator, sehingga
perlakuan dengan Model Jigsaw. pembelajaran berjalan dengan baik
X2 Perlakuan kelas kontrol yaitu kelompok yaitu siswa melakukan diskusi
siswa yang menggunakan pembelajaran kelompok
konvensional (ceramah). dengan sungguh-sungguh dan terjadi
O2 Pengukuran kemampuan akhir interaksi antar siswa yang baik.
kelompok eksperimen dan Kontrol 2. Hasil Analisis Keterampilan
Berkomunikasi Lisan Selama proses
Populasi dan Sampel pembelajaran dilakukan observasi
Dalam penelitian ini subjek yang keterampilan berkomunikasi pada kelas
peneliti eksperimen dan kelas kontrol dengan
amati adalah seluruh siswa kelas VIII yang menggunakan rubrik. Adapun hasil
terdiri dari 6 kelas yang berjumlah 192
siswa
analisis keterampilan berkomunikasi normalitas lisan dan tertulis dengan
lisan dapat dilihat di Gambar 1. menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
20 17 software SPSS versi 16.0 for windows.
16
Hasiluji normalitas lisan dan tertulis dapat di
15 lihat di Tabel 2
9
10 6
4 5 Tabel 2. Uji Normalitas Keterampilan
5 1 2
0 0 Berkomunikasi Lisan
0
Sangat Baik Cukup Kurang Sangat
baik kurang