Poa 2015
Poa 2015
(P O A)
PROGRAM
TB PARU DAN KUSTA
PUSKESMAS TELAGA
TAHUN 2015
PUSKESMAS TELAGA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GORONTALO
KATA PENGANTAR
Sebagai upaya memenuhi target tersebutlah di harapkan adanya suatu sistim yang
terarah yang berisi susunan rencana kegiatan pokok Puskesmas yang akan di laksanakan
selama satu tahun yang dikenal dengan nama P O A.
POA berfungsi mengontrol atau memberi petunjuk bagi petugas untuk melaksanakan
kegiatan, di mana dan bagaimana kegiatan itu di laksanakan.
Sudah barang tentu terwujudnya P O A tahun ini berkat bantuan dari semua pihak,
untuk itu kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan P O A ini kami ucapkan terima
kasih.
Mudah-mudahan apa yang telah kami buat ini dapat di pergunakan sebagai bahan
yang bisa di pertimbangkan sebagai alat pemantau program.
Usul dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan P O A di masa yang
akan datang.
HADIJAH HASAN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………….ii
BAB II.AnalisaSituasi…………………………………………………………………2
Lampiran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada
secara efektif dan efisien.Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of
Action (POA) yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena focus pada
perencanaan hilirya kegiatan-kegiatan.
Dalam perkembangannya POA semakin sarat dengan pola perencanan strategi.
Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan pencapaian MDG’s yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan
perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya
dapat memenuhi SPM dan capaian MDG’stersebut.
Bagi Puskesmas Telaga terutama program TB Paru dan Kusta, situasi tersebut
merupakan momentum untuk mendokumentasikan hal–hal yang melatar belakangi
proses perencanaan dalam POA sekaligus menterjemahkan intangible asset puskesmas
agar dapat didistribusikan pada yang berkepentingan guna membangun partisipasi dan
peran serta. Kesemuanya bermula dari Visi dan Misi Puskesmas Telaga.
2. Tujuan
a. Agar Penanggung Jawab Program TB Paru dan Kusta Puskesmas Telaga dapat
melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah
di tetapkan
b. Agar Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Program TB Paru dan Kusta
dapat melaksanakan pemantauan dan penilaian kegiatan secara benar dan terarah.
3. Ruang Lingkup
Puskesmas Telaga meliputi wilayahi 4 desa, 18 Dusun dengan 8 Posyandu.
Puskesmas Telaga melaksanakan sebagian besar program pokok Puskesmas, namun
dalam P O A ini hanya membahas Program TB Paru dan Kusta saja.
B A B II
ANALISA SITUASI
A. KEADAAN UMUM
1. Data Wilayah
a. Letak
b. Administrasi Pemerintahan
Secara administrasi pemerintahan Kecamatan Telaga terdiri dari :
Desa : 4 Desa binaan
Lingkungan / Dusun : 18 Dusun
2. Kondisi Demografi :
J U M L A H 12.461 3663 20
D.INDIKATOR PROGRAM TB
Untuk mempermudah analisis data diperlukan indicator sebagai alat ukur kemajuan
program(marker of progress).Dalam penilaian kemajuan atau keberhasilan program
pengendalian TB digunakan beberapa indicator :
Angka notifikasi kasus TB(CNR)
Angka keberhasilan pengobatan TB(Treatment Success rate=TSR)
Di samping itu ada beberapa indicator proses untuk mencapai indicator Nasional tersebut
diatas,yaitu :
a. Indicator penemuan TB
1) Proporsi pasien baru TB paru terkonfirmasi bakteriologi diantara terduga TB
2) Proporsi pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologi diantara semua TB Paru
diobati
3) Proporsi pasien TB terkonfirmasi bakteriologi yang diobati diantara pasien TB
terkonfirmasi bakteriologi
4) Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB
5) Angka penemuan kasus TB (CDR)
6) Proporsi pasien TB yang di tes HIV
7) Proporsi pasien TB yang dites HIV dan hasil tesnya positif
8) Proporsi pasien TB RR/MDR yang terkonfirmasi disbanding perkiraan kasus
TB RR/MDR yang ada
9) Proporsi pasienterbukti TB RR/MDR yang dilakukan konfirmasi pemeriksaan
kepekaan OAT lini kedua
10) Proporsi pengobatan pasien TB RR/MDR diobati diantara pasien TB RR/MDR
ditemukan
b. Inikator pengobatan TB
1) Angka konversi(Conversion Rate)
2) Angka kesembuhan(Cure Rate)
3) Angka putus berobat
4) Angka keberhasilan pengobatan TB anak
5) Proporsi anak yang menyelesaikan PP INH diantara seluruh anak yang
mendapat PP INH
6) Proporsi pasien TB dengan HIV positif yang menerima PPK
7) Proporsi pasien TB dengan HIV positif yang mendapat ART
8) Angka keberhasilan pengobatan TB MDR atau Treatment Success Rate
c. Indicator penunjang TB
1) Proporsi laboratorium yang mengikuti pemantapan mutu eksternal(PME)uji
silang untuk pemeriksaan mikroskopis
2) Proporsi laboratorium dengan kinerja pembacaan mikroskopis baik diantara
peserta PME uji silang
3) Proporsi laboratorium yang mengikuti kegiatan PME empat kali setahun
4) Jumlah kabupaten/kota melaporkan terjadinya kekosongan OAT
Tabel 3. Analisa situasi Cakupan Angka Penemuan Kasus (CDR) dengan target
90%
Dari empat jenis kegiatan TB yang ada di Puskesmas Telaga masih tiga kegiatan
yang belum mencapai target yakni proporsi pasien TB terkonfirmasi bakteriologi,angka
kesembuhan dan cakupan keberhasilan pengobatan.
1. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
Urutan Prioritas
No. Permasalahan M I V Total Skor Masalah
1. Memberikan motivasi kepada 2 2 2 6 V
masyarakat tentang PHBS
2. Memberikan penyuluhan 4 4 3 11 II
tentang TB kepada kelompok
risiko dan penyebaran leaflet
3. Melakukan penjaringan 4 4 4 12 I
suspek TB secara berkala
4. Meningkatkan koordinasi 3 3 3 9 III
dengan lintas sector terkait
dan lintas program sehingga
pemberantasan penyakit TB
dapat dilakukan
5. Melakukan pemberdayaan 2 4 2 8 IV
PMO dalam pengawasan
penderita TB
6 Melakukan penyuluhan 4 4 4 12 I
tentang rumah dan kondisi
lingkungan rumah yang sehat
Berdasarkan tabel di atas, maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Melakukan penjaringan suspek TB secara berkala.
2. Melakukan penyuluhan tentang rumah dan kondisi lingkungan yang sehat.
3. Memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan penularan TB kepada
kelompok risiko dan penyebaran leaflet
4. Meningkatkan koordinasi dengan lintas sector terkait dan lintas program
sehingga pemberantasan TB dapat dilakukan
5. Melakukan pemberdayaan PMO dalam pengawasan penderita TB
6. Memberikan motovasi kepada masyarakat tentang pentingnya PHBS
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kami susun rencana usulan kegiatan untuk
mengatasi permasalahan tersebut di atas, yaitu :
HARGA
NO URAIAN VOL SATUAN JUMLAH KET
SATUAN
1 SCREENING KASUS TB
PARU PADA KELOMPOK
BERISIKO
2 SURVEI KONTAK
3 PENYULUHAN ETIKA
BATUK
4 KUNJUNGAN RUMAH
PASIEN TB DALAM
RANGKA PMO
5 PELACAKAN TB MANGKIR
B A B VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS TELAGA
PROGRAM TB PARU
TAHUN 2016
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi
adalah Memberikan penyuluhan tentang PHBS,Melengkapi sarana Penyuluhan,Meningkatkan
pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan,Meningkatkan kerja sama lintas
sector.
Tb adalah penyakit yang dapat disembuhkan jika penderita mau berobat dengan baik
dan benar,serta ada dukungan moril dari keluarga dan lingkungan sekitar.
SARAN
Semua kegiatan dalam program ini dapat terlaksana jika ada dukungan dan kerja sama
dengan lintas program dan lintas sector.Untuk itu dibutuhkan kesadaran pihak-pihak yang
berkompeten dalam hal ini.
DAFTAR ISI
Daftar Isi………………………………………………………………………………….i
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelacakan TB mangkir √ Kalau Ada
Kasus
2 Survei Kontak Kalau Ada
Kasus
3 Penyuluhan Etika batuk Kalau Ada
Kasus
4 SAS(Semi Aktif Surveilans) √ Kalau Ada
Kasus
5 Suevei anak sekolah Bersama
UKS