Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karuni-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Kewirausahaan dengan
baik, walaupun masih banyak kekurangan, kekeliruan dan hambatan.

Laporan disusun berdasarkan tugas individu Kewirausahaan untuk persyaratan memenuhi


nilai semester tiga. Makalah ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Maka tiada kata terukir indah selain ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

Bapak Joko Trijanto selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausaaan di jurusan D3-Teknik
Sipil Politeknik Negeri Malang .
Serta teman – teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis berharap kepada semua pihak dan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan lebih lanjut.

Demikian makalah ini penulis buat semoga bermanfaat bagi semua pihak.

Malang , 20 Januari 2015

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembang pesatnya pembangunan di kawasan perkotaan dan semakin
padatnya penduduk termasuk kota Malang maka ketersediaan tempat tinggal hunian sudah
menjadi periotas utama bagi warga masyarakat. Periotas utama tersebut disebabkan semakin
banyak orang yang ingin memiliki hunian rumah sendiri di kawasan malang yang stategis
dan juga harga jual yang semakin meningkat tiap tahunnya. Dengan demikian menjadikan
warga masyarakat berupaya dengan membeli properti atau rumah dengan mencari harga
yang tidak mahal yang sesuai dengan pendapatan masyarakat.
Perumahan Graha Kencana merupakan salah satu perumahan di Malang dengan
lokasi strategis. Pada kenyataannya perumahan ini kurang diminati pasar. Diduga bahwa
faktor harga menjadi salah satu penyebab munculnya gap antara rencana dan tingkat
penjualan pada perumahan Graha Kencana.
Selain itu Perumahan Graha Kencana ini terletak di jalan arteri Surabaya-Malang dan
terletak di gerbang kota Malang yang hanya berjarak 10 menit dari pusat kota. Dikelilingi
berbagai fasilitas umum, pendidikan dan obyek wisata yang berkualitas, membuat kehidupan
anda mejadi begitu mudah dan nyaman. Dan sangat strategis untuk jangkauan tujuan
kemanapun. Untuk harga yang relatif terjangkau juga dan hunian yang nyaman Perumahan
Graha Kencana sangat cocok untuk di pertimbangkan dalam memilih hunian yang nyaman.
Untuk spesifikasi sudah ada dalam ketentuan yang ada. Namun untuk design rumah
pembeli dapat membuat design sesuai yang diinginkan. Spesifikasi yang ditawarkan sesuai
dengan harga yang di tawarkan. Jika ingin ada tambahan spesifikasi rumah maka harga yang
di tawarkan akan naik pula.
Dari uraian diatas penulis akan lebih memberikan gambaran tentang analisa lokasi
dan analisa harga untuk penjualan rumah di Perumahan Graha Kencana dengan lebih
mendalam serta lebih spesifik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai
berikut :
1.2.1 Apa saja persiapan yang harus dilakukan sebelum membuat perumahan ?
1.2.2 Apa saja keunggulan yang dimiliki oleh rencana perumahan anda dibandingkan
perumahan Graha Kencana ?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan yang di dapat adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum membuat perumahan .
1.3.2 Mengetahui keunggulan apa saja yang ditawarkan oleh perumahan yang direncanakan
dengan pembanging berupa perumahan graha kencana.

1.4 Manfaat penulisan

Dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca serta dapat menjadi
referensi untuk penjualan rumah selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROYEK

2.1 Sifat Dasar

Definisi Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk
untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan
operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang
mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis
koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi
pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras
dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat
umum, atau serikat pekerja.

Definisi Istilah Properti

Properti menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas dalam
kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu hak eksklusif.
Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real property (tanah), kekayaan
pribadi (personal property) (kepemilikan barang secara fisik lainnya), dan kekayaan
intelektual. hak dari kepemilikan adalah terkait dengan properti yang menjadikan sesuatu barang
menjadi "kepunyaan seseorang" baik pribadi maupun kelompok, menjamin si pemilik atas
haknya untuk melakukan segala suatu terhadap properti sesuai dengan kehendaknya, baik untuk
menggunakannya ataupun tidak menggunakannya, untuk mengalihkan hak kepemilikannya.
Beberapa ahli filosofi menyatakan bahwa hak atas properti timbul dari norma sosial. Beberapa
lainnya mengatakan bahwa hak itu timbul dari moralitas atau hukum alamiah (natural law)

Properti terdiri dari :

a ) Aset berwujud (Tangible Property) yang terdiri dari:

1. Real Property yang terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, serta
pengembangan lainnya.
2. Personal Property yang terdiri dari mesin dan peralatan, kendaraan, peralatan
kantor,fixtures dan furnitures serta building equipment
b ) Aset tak berwujud (Intangible Property) yang terdiri dari goodwill,personal
guarantee, francises, trade mark, patent, dan copy right.

c ) Surat-surat berharga (Marketable Securities) yang terdiri dari saham, tabungan.

Dalam perkembangannya, real properti yang dibangun dan dikembangkan di muka


bumi sesuai dengan pemilik dan pelaksana pembangunannya/pengembang terbagi atas:

1. Properti Primer (Primary), yaitu properti yang dibangun dan dimiliki oleh badan
institusi yang tergabung dalam Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) sebagai
developer anggota REI yang terdiri dari beberapa grup besar properti,
konsorsium, dan/atau joint venture.
2. Properti Sekunder (Secondary), yaitu properti yang dibangun dan dimiliki oleh
individual seperti kontraktor, investor, owner, dan user sendiri.
Bangunan dalam bisnis properti berdasarkan penggunaannya dibagi atas:

1. Bangunan Komersial yang terdiri dari bangunan perkantoran, ruko,


pertokoan, serta hotel dan motel.
2. Bangunan Perumahan yang terdiri dari rumah tinggal dan
kondominium/apartemen.
3. Bangunan Industri yang terdiri dari industri berat, industri ringan dan
gudang, gudang dan kantor, pergudangan, dan industrial parks.
4. Bangunan Fasilitas Umum yang terdiri dari rumah sakit, perguruan tinggi,
gedung-gedung pemerintah, dan SPBU/pompa bensin
5. Bangunan Hiburan yang terdiri dari bioskop, lapangan golf, museum, sarana
olahraga, convention center, dll.

Definisi Bisnis Properti


Bisnis properti adalah salah satu bagian dari kegiatan bisnis, sehingga disini dapat dikatakan
bahwa tujuan bisnis tersebut diatas juga merupakan tujuan dalam bidang bisnis properti.
Disamping itu di bidang perumahan dan permukiman ada yang dilaksanakan dimana lebih
menitik beratkan pada mengemban misi sosial, seperti yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk
membantu masyarakat berpenghasilan rendah dengan penerapan subsidinya atau pembangunan
perumahan dan permukiman yang dilaksanakan oleh lembaga sosial masyarakat (misalnya
lembaga keagamaan atau lembaga sosial non profit) untuk menanggulangi masalah perumahan
dan permukiman akibat adanya bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, banjir dan
sebagainya. Sehingga dengan demikian misi sosial juga merupakan salah satu tujuan didalam
bisnis properti, jadi dapat dikatakan bahwa tujuan bisnis properti adalah mencari
keuntungan/profit, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan perusahaan,
tanggung jawab sosial terhadap produk yang dihasilkan dan mengemban misi sosial. Sehubungan
penelitian ini menitik beratkan peninjauan terhadap faktor bisnis, maka pembahasan yang
dilakukan didalamnya tidak membahas masalah faktor sosial.

Jenis Investasi Dalam Bisnis Properti


Secara umum jenis investasi dibidang properti dapat dikategorikan dalam beberapa jenis, antara
lain adalah lahan (tanah), hunian (residensial), jenis bangunan perkantoran, serta jenis bangunan
untuk perdagangan (komersial). (Marlina dan Sastra M., dan 2005).

Jenis investasi lahan (tanah) terkait dengan jual beli lahan (tanah) kosong yang diperjualbelikan
atau lahan kosong beserta bangunan diatasnya atau berupa tanah kavling yang sudah matang siap
bangun yang berada pada suatu lingkungan yang sudah dilengkapi dengan prasarana dan sarana
seperti jaringan jalan, drainase, listrik, air bersih dan telephon dimana setelah bangunan didirikan
jaringan tersebut siap untuk dilakukan penyambungan ke rumah tersebut. Sedangkan jenis
investasi hunian (residensial) adalah terkait dengan jual beli hunian/rumah yang sudah
terbangun, dimana kondisi dari lingkungan yang disediakan lebih lengkap prasarana dan
sarananya termasuk adanya fasilitas umum dan fasilitas sosial yang telah ditetapkan dalam site
plannya. Investasi dibidang properti dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat
terkait dengan tingginya kebutuhan akan hunian. Kebutuhan akan perumahan tidak hanya
dikembangkan dalam tipe sederhana saja tetapi lebih dikembangkan pada tipe menengah dan
mewah. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha besar dibidang properti memiliki pandangan
terhadap kondisi perekonomian secara umum dalam kondisi semakin membaik, sehingga
besarnya investasi dibidang ini memiliki pengaruh yang besar pula untuk mendorong
bergairahnya pengembangan bisnis properti dimasa mendatang.

Teori Kredit

Kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang artinya mempercayai, karena memang pada
dasarnya kredit diberikan atas dasar kepercayaan orang/pihak lain yang memberikannya terhadap
kecakapan dan kejujuran pihak peminjam. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga. Dalam ensiklopedi umum, kredit dijelaskan sebagai sistem keuangan
untuk memudahkan pemindahan modal dari pemilik kepada pemakai dengan harapan
memperoleh keuntungan.

Definisi Kredit Properti

Maraknya industri properti saat ini tidak terlepas dari dukungan pembiayaan industri
perbankan dalam bentuk kredit properti. Industri properti sendiri, secara teoritis mempunyai
hubungan yang erat dengan sektor perbankan melalui kredit dan Non Perform Loan (NPL)
properti. Besar kecilnya NPL berpengaruh terhadap pembiayan industri properti pada periode
berikutnya karena NPL memiliki lag waktu (Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Bank Indonesia, 2007).

Berdasarkan definisi Bank Indonesia, kredit properti merupakan semua pembiayaan dari
perbankan untuk bidang usaha yang kegiatannya berkaitan dengan pengadaan tanah, bangunan
dan fasilitasnya untuk dijual atau disewakan. Kredit properti ini diberikan dalam bentuk kredit
investasi, kredit modal kerja maupun kredit konsumsi. Kredit investasi dan kredit modal kerja
diberikan kepada pengembang untuk proses pembangunan proyek properti, sementara kredit
konsumsi diberikan kepada masyarakat sebagai konsumen dari produk-produk properti.

Dilihat dari komposisinya, kredit properti terdiri dari 3 jenis kredit, yaitu kredit
konstruksi, kredit real estate serta Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen (KPRA). Ketiga
jenis kredit tersebut berbeda peruntukan dan segmen pasarnya. Kredit konstruksi umumnya
diberikan kepada para usahawan atau kontraktor untuk membangun perkantoran, mall, ruko dan
pusat bisnis lainnya. Kredit real estate diberikan kepada para pengembang untuk membangun
kompleks perumahan kelas atas. Sedangkan KPRA diberikan kepada perorangan yang akan
membeli atau memperbaiki rumah atau apartemen.

2.2 Definisi dan Tujuan Investasi

Definisi Istilah Investasi

Menurut para ahli, Jack Clark Francis (Francis,Jack C., Investment:Analysis and
Management,5th edition, McGraw-Hill Inc.,Singapore,1991,hal.1) Investasi adalah penanaman
modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana.

Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1.Investasi aktiva wujud fisik, seperti emas, batu mulia, dan sebagainya.

2.Investasi dalam bentik surat berharga

Tujuan Investasi

Dalam hal ini, berkaitan dengan investasi property perumahan sederhana investasi
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sekaligus bekerjasama dengan pemerintah untuk
menyediakan fasilitas hunian berupa perumahan untuk kalangan masyarakat menengah ke
bawah.

Keuntungan dan Kerugian Properti

Berinvestasi dan berbisnis perumahan atau ruko memiliki keuntungn dan kerugian yang

hamper sama seperti investasi lain pada umumnya. Mengenai perumahan sederhana dan ruko
dapat dikatakan sebagai berikut

1. Keuntungan:

 Permintaan tinggi karena meningkatnya jumlah kebutuhan tempat tinggal di


kalangan masyarakat.
 Harga property selalu cenderung naik tiap waktunya
 Nilai pertumbuhan asset property biasanya diatas angka inflasiSurat kepemilikan
property dapat dijadikan jaminan untuk peminjaman dana
dari bank atau pihak lain menyediakan fasilitas hunian berupa perumahan untuk
kalangan masyarakat menengah ke bawah.

 Untuk ruko produk ini dapat menjadi penggerak ekonomi di area tersebut
 Dalam jangka waktu tertentu biaya sewa property ruko dapat menjadi passive
income
 Resiko untuk berinvestasi lebih kecil.
 Keuntungan ekonomi oleh investor besar
 Dapat menggunakan pinjaman dari pihak lain untuk berinvestasi

2. Kerugian:

 Terkadang memerlukan waktu relative lama untuk terjual seluruhnya


 Menejemen dan pemeliharaan perlu mengeluarkan danadan disiplin
memelihara lingkungan property

 Perlu modal awal cukup besar


 Adanya pajak bagi perusahaan property
 Campur tangan pemerintah sangat signifikan
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Persiapan sebelum membangun Perumahan

Analisa Lokasi

Perumahan Graha Kencana merupakan salah satu perumahan berlokasi di jalan arteri
Surabaya-Malang lebih tepatnya di JL. Raya Bale Arjosari, Malang. Perumahan dengan konsep
asri, modern, dan mewah ini berada dikawasan dengan lokasi strategis dan banyak fasilitas
umum disekitarnya. Perumahan ini mengambil segment tingkat atas, diperuntukkan bagi
keluarga muda yang ingin membeli rumah pertama mereka dengan kisaran harga
Rp1.000.000.000,- sampaiRp2.000.000.000,- ,selain itu perumahan ini juga dekat terminal
Arjosari, bandara ABD. Saleh, pengadilan negeri, pasar Belimbing.

Perumahan mewah ini juga menawarkan berbagai macam fasilitas yang ada di dalamnya.
Fasilitas umum seperti waterpark dan swimming pool bisa dijumpai di perumahan Graha
kencana ini. Cafe, Playground, jalan lingkungan paving juga tersedia disini. Keamanan 24 jam
dengan system one gate merupakan fasilitas keamanan yang sangat memadai.

Diluar itu semua, saya ingin merencanakan sebuah perumahan sederhana dengan rumah
tipe 36 yang banyak diminati di pasaran. Saya mengabaikan untuk menyaingi perumahan Graha
Kencana karena masih banyak yang harus dipertimbangkan. Misalnya saja modal awal dalam
membangun rumah diperluan biaya yang cukup besar. Dengan harga rumah mencapai kisaran 1 -
2 Milyard tentu target pasar dari perumahan tersebut adalah kalangan atas.

Namun melihat kondisi perekonomian di Kota Malang yang rata-rata merupakan


kalangan menengah, rumah rumah tipe sederhana mungkin lebih banyak diminati daripada tipe
modern seperti yang ada di graha kencana. Lokasi yang bisa dibilang cukup strategis menjadi
pertimbangan utama dalam membangun sebuah perumahan kecil di lokasi tersebut. Jarak yang
dekat dari pusat kota menjadi keuntungan sendiri.

Cek Peruntukan Lahan dan Status Lahan

Mengecek peruntukan tanah ke dinas tata kota setempat untuk memastikan lokasi
memang bisa digunakan untuk perumahan. Perjelas juga koefisien dasar bangunan (KDB),
koefisien lantai bangunan (KLB), garis sempadan jalan (GSJ) dan bangunan (GSB) nya karena
akan mempengaruhi harga jual rumah. Misalnya kalau KDB nya hanya 20 persen, berarti salable
are (yang boleh dijual berupa tanah+bangunan) hanya 20 persen dari total lahan. Selanjutnya
adalah meneliti status dan sertifikat tanah, apakah hak milik, HGB, girik, dan lain lain.
Mengajukan Ijin

Mengajukan ijin ke lokasi pemda setempat untuk membebaskan tanah, membangun,


,mengelola dan mengalihkan kepada pihak lain (untuk pengembangan yang memerlukan ijin
lokasi). Tanah yang tidak butuh ijin lokasi bisa langsung dibeli.

Mengurus Sertifikat Induk

Tanah perlu sesegera disertifikatkan atas nama kita atau badan usaha yang didirikan yang disebut
sertifikat induk. Jasa PPAT bisa digunakan karena mereka biasanya memiliki relasi yang baik
dengan kantor pertanahan. Saat sertifikat induk diproses kita sudah bisa melakukan pematangan
tanah dan memasarkan rumah secara informal.

Mengajukan Permohonan IMB

Tahapan selanjutnya adalah mengajukan permohonan IMB intuk disertai site plan (untuk
perumahan yang memerlukan ijin lokasi atau SIPPT). Sedangkan untuk perumahan berskala mini
yang saya rencanakan, tidak perlu ijin lokasi, karena ijin lokasi diperuntukkan untuk perumahan
yang berskala besar. Sehingga kita bisa langsung mengajukan permohonan IMB disertai peta
kavling dan desain rumah.

Memasarkan

Kalau site plan disetujui dan IMB induk diterbitkan, pemasaran rumah sudah bisa dimulai secara
resmi dengan menarik tanda jadi dan uang muka. Begitu rumah kita laku kita langsung
melakukan proses pemecahan sertifikat induk dan IMB induk (pada perumahan yang memiliki
ijin lokasi) atas nama pembeli. Sementara pembeli bisa mengajukan permohonan KPR inden ke
bank untuk membiayai pembelian rumah. Masa Inden (menunggu) sejak rumah dipasarkan
hingga serah terima bervariasi tergantung kelas rumah. Untuk RS misalnya, hanya 3-4 bulan,
sedangkan untuk rumah menengah keatas dan menengah antara 6-18 bulan.

Rencana Anggaran Biaya

Yang terakhir adalah menyusun RAB. Rumah yang akan dibangun memilki spesifikasi seperti
yang dicantumkan dibawah. Fungsi dari menyusun ARB adalah untuk menghitung biaya yang
harus dikeluarkan untuk membangun sebuah rumah, sehingga kita bisa merencanakan untuk
harga penjualan nantinya.. Spesifikasi rumah mengikuti ciri ciri rumah tipe 36 yang banyak
dibangun. Metode yang digunakan yaitu metode per m2. Pada metode perhitungan ini kita hanya
membutuhkan dua data yaitu luas bangunan yang akan dibangun dan harga bangunan per m2
pada waktu dan lokasi kegiatan pembangunan. kelebihan metode ini adalah proses menghitung
RAB dapat dilakukan dengan cepat karena tidak banyak memerlukan waktu pencarian data dan
proses berpikir

Spesifikasi nya yaitu :

1. Kamar tidur 2 bh.


2. Kamar mandi dan toilet
3. Dapur
4. Ruang tamu dan keluarga
5. Pondasi batu kali
6. Dinding batako finish Aci dan cat
7. Lantai keramik ukuran 40 cm x 40 cm.
8. Plafond Gypsum finish cat.
9. Atap genteng beton rangka atap baja ringan.
10. Closet duduk, lantai kamar mandi keramik 20 cm x 20 cm.
11. Septictank 1,5 m x 1,5 m terbuat dari pasangan batako dan penutup lantai beton
bertulang.
12. Kusen pintu dan jendela terbuat dari alumunium, kaca tebal 6 mm.

Biaya bangun rumah tipe 36/75

1. Luas tanah 60m2, jika harga tanah Rp.4.000.000,-/m2 maka untuk membeli tanah
tersebut dibutuhkan biaya Rp.4.000.000,-/m2 x 60m2 = Rp.240.000.000,-
2. Biaya bangunan dihitung dengan dengan sistem m2, jika harga permeter persegi
bangunan ditempat kita akan membangun rumah adalah Rp.2.500.000,- maka total biaya
yang dibutuhkan yaitu 36m2 x Rp.2.000.000,- = Rp.90.000.000,-
3. Maka total biaya bangun rumah tipe 36 berikut beli tanahnya adalah Rp.240.000.000,- +
Rp.90.000.000,- = Rp.330.000.000,- terbilang (tiga ratus tiga puluh juta rupiah).
3.2 Keunggulan Perumahan Yang Direncanakan

Jika disbanding dengan Perumahan Graha Kencana, fasilitas yang saya rencanakan
memang tidak sebanding. Graha kencana memiliki kelebihan di bidang fasilitas umum. Berupa
waterpark, swimming pool, cafe, playground, jalan lingkungan paving, serta keamanan 24 jam
online.

Mengacu pada Perumahan Graha Kencana, perumahan yang saya rencanakan juga memiliki
keunggulan. Misalnya saja tersedia nya mini market di lingkungan perumahan.

Fasilitas ini sangat berguna untuk menarik minat calon pembeli. Tempat berbelanja yang sangat
terjangkau akan menjadi nilai plus untuk sebuah hunian.

Keunggulan lainnya yaitu dengan strategi adanya kepemilikan sertifikat SHM. Sertifikat Hak
Milik adalah jenis sertifikat yang pemiliknya memiliki hak penuh atas kepemilikan tanah pada
kawasan dengan luas tertentu yang telah disebutkan dalam sertifikat tersebut. Berbeda
dengan HGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan) yang memiliki batas waktu tertentu, yang
biasanya batas waktu normal nya adalah 30 tahun.Berbeda dengan sertifikat Hak Milik yang
tidak ada batas waktu kepemilikan.

Letak strategis dengan fasilitas transportasi umum yaitu terminal Arjosari juga menjadi
keunggulan yang dimiliki jika dilihat dari lokasi. Letak nya yang berada di perbatasan, namun
tidak jauh dengan pusat kota juga bisa menjadi nilai lebih guna menarik pembeli.

One Gate System juga bisa dijalankan di perumahan dalam skala kecil. Jaminan keamanan yang
diberikan oleh One Gate System juga menjanjikan, sehingga menjadi alas an utama untuk
menggunakan system keamanan ini.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa poin poin.

Lokasi rencana pembangunan perumahan cukup strategis, karena tidak jauh dari pusat
kota, fasilitas umum seperti public transportasi darat berupa terminal Arjosari dan pusat
perbelanjaan seperti mall Araya dll.

Sebelum membangun perumahan, perlu melakukan beberapa persiapan antara lain


mengecek peruntukan lahan dan status lahan, mengajukan ijin, mengurus sertifikat induk,
mengajukan permohonan IMB, dan membuat RAB.

Anda mungkin juga menyukai