DISUSUN OLEH
Nada Eliza Nurlatifah
I1031151030
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN JURNAL
LEMBAR KONSUL
ii
BAB I
ANALISIS JURNAL PICO
A. PROBLEM
Jurnal : Kegel Exercise Terhadap Penurunan Inkontinensia Urine
Pada Lansia Di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus
Responden sebanyak 15 orang lanjut usia dengan umur rata-rata ≥ 60 tahun yang
terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang mengalami
inkontinensia urin di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
1
Jurnal : Pengaruh Senam Kegel Dan Pijat Perineum Terhadap
Kekuatan Otot Dasar Panggul Lansia Di Puskesmas Tabanan
III
Responden sebanyak 30 orang lansia wanita yang berumur diatas 60 tahun di wilayah
kerja Puskesmas Tabanan III yaitu 15 orang diberikan pijat perineum dan 15 orang
diberikan senam Kegel sebanyak 3 kali seminggu selama 4 minggu.
B. INTERVENTION
Jurnal : Kegel Exercise Terhadap Penurunan Inkontinensia Urine
Pada Lansia Di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus
Intervensi yang diberikan pada penelitian adalah perlakuan berupa latihan keagle
exercise. Dan akan diamati selama waktu atau periode tertentu, setelah itu
dilakukan penilaian pada tingkat inkontinensia urine.
2
24 jam selama 1 minggu. Latihan kegel merupakan latihan yang digunakan untuk
memperkuat otot dasar panggul yang dilakukan 2 kali sehari, 3 kali sehari dan 4
kali sehari dengan urut-urutan sebagai berikut:Lansia dianjurkan beridiri dengan
kedua kaki diposisikan terbuka. Kemudian Lansia diminta untuk mengkontraksikan
rectum dan uretra seperti saat menahan buang air kecilsampai hitungan 3-5 detik,
kemudian direlaksasikan. Mengulangi lagi kegiatan diatas sampai 10 kali dan
selanjutnya saat berkemih dianjurkan untuk menghentikan aliran urin beberapa kali.
3
C. COMPARISON
Jurnal : Kegel Exercise Terhadap Penurunan Inkontinensia Urine
Pada Lansia Di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus
Distribusi Inkontinensia Urine Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sebelum dan
Sesudah Dilakukan Kegel exercise menunjukkan bahwa inkontinensia urine dalam
kelompok perlakuan (pre) adalah buruk sejumlah 10 orang (66,6%) sedangkan
inkontinensia urine dalam kelompok perlakuan (post) adalah baik dengan jumlah
12 orang (80%). Untuk inkontinensia urine dalam kelompok kontrol (pre) adalah
buruk dengan 13 orang (86,6) dan untuk kontrol (post) adalah 12 orang (80%). Dari
hasil penelitia diatas dapat dikatakan bahwa ada pengaruh kegel exercise terhadap
penurunan jumlah inkontenensia urine pada lansia.
4
Pengaruh Latihan Kegel Terhadap Frekuensi Inkontinensia Urine - Hasil distribusi
frekuensi setelah dilakukan latihan kegel diperoleh bahwa frekeunsi inkontinensia
urine pada masing–masing kelompok mengalami penurunan sebesar 13,22% pada
kelompok I, 17,89% kelompok II dan 26,33% pada kelompok III. Akhirnya hasil
dari penelitian ini mengindikasikan bahwa latihan Kegel secara teratur dengan
frekeunsi yang lebih banyak dalam waktu yang relatif lama dapat mempengaruhi
penurunan frekeuensi inkontinensia urine khususnya pada lansia.
5
Puskesmas Tabanan III dan pengaruh senam Kegel lebih besar dari pijat perineum terhadap
kekuatan otot dasar panggul lansia di Puskesmas Tabanan III.
D. OUT COME
Dari hasil beberapa analisis jurnal diatas didapatkan bahwa ada pengaruh kegel
exercise terhadap penurunan frekuensi inkontinensia urine yang terjadi pada lanjut
usia. Hasil dari beberapa analisis penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan Hi Park & Bum Kang (2014) dalam analisis sistematik review yang
berjudul efektivitas kegel exercise dalaam manajemen stress inkontinensia urin
pada wanita yang bertujuan untuk mengevaluasi kegel exercise terhadap frekuensi
inkontinensia urin pada wanita. Hasil penelitian menyatakaan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara kelompok yang diberikan intervensi kegel exercise
dan kelompok kontrol dengan nilai P = 0,540. Penelitian juga dilakukan dengan
membandingkan tekanan otot dasar pelvis yang diukur dengan perineometri dengan
hasil, tekanan otot dasar panggul meningkat setelah latihan kegel dengan perbedaan
standar rata-rata (standar SMD) 1,06 (interval kepercayaan 95%, 0,76 sampai 1,37),
menunjukkan signifikansi statistik (Z = 6,81, P <0,001) dan rendah heterogenitas (I
2 = 36,0%, P = 0,128).