Anda di halaman 1dari 5

Salmonella merupakan kuman berbentuk batang, tidak berspora, dan pada bersifat gram

negatif. Salmonella dapat tumbuh cepat pada media yang sederhana tetapi mereka hampir tidak
pernah memfermentasikan laktosa atau sukrosa. Salmonella biasanya akan memberikan
sifat positif dengan mengeluarkan bau gas +S ditambah adanya gelembung pada tabung reaksi.
Salmonella tahan dalam air yang membeku pada periode yang lama dan salmonella pun tahan
terhadap bahan kimia tertentu. Salmonella banyak ditemui pada makanan makanan yang tidak
dibuat atau diproduksi secara higienis. Oleh karena itu sebaiknya kita menghindari ataupun
mengurangi makanan yang kurang higienis.
Pada pratikum kali ini sebelum melakukan penanaman pada media gula-gula, TSIA, dan
Simon Sitrat. Kami meremajakan biakan bakteri pada media TSA dan SSA yang diinkubasi
selama 24 jam. Dari hasil tersebut didapatkan koloni bakteri pada media TSA berwarna kuning
sedikit keputihan dan pada media SSA koloni yang didapatkan berwarna merah muda dengan
ukuran koloni kecil hingga sedang dan dapat disimpulkan bahwa bakteri pada media TSA dan
SSA tersebut adalah Salmonella. Dari biakan tersebut kami melanjutkan penanaman bakteri pada
media gula-gula, TSIA, dan Simon Sitrat. Media gula-gula disini berupa: sukrosa, laktosa,
glukosa, manitol, dan maltosa. Tujuan identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri
Salmonella. Dari biakan bakteri pada media TSA, koloni bakteri di pindah ke media gula-gula,
TSIA, dan Simon Sitrat dengan menggunakan ose kemudian dimasukkan ke dalam masing-
masing media. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC. Setelah diinkubasi
selama 24 jam hasil yang didapatkan yaitu:
1. Sampel A (E. coli)
a. Uji Gula-gula
1) Glukosa
Pada media glukosa hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media glukosa dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasi glukosa, selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan selain positif memfermentasikan glukosa, bakteri
tersebut juga menghasilkan gas.
2) Laktosa
Pada media laktosa hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media laktosa dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasikan laktosa. Selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan selain positif memfermentasika laktosa, bakteri
tersebut juga menghasilkan gas.
3) Maltosa
Pada media maltose hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media maltosa dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasikan maltose. Selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan selain positif memfermentasi maltose, bakteri tersebut
juga menghasilkan gas.
4) Manitol
Pada media manitol hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media manitol dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasikan manitol. Selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan positif memfermentasikan manitol, bakteri tersebut
juga menghasilkan gas.
5) Sukrosa
Pada media sukrosa hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media sukrosa dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasikan sukrosa. Selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan positif memfermentasikan sukrosa, bakteri tersebut
juga menghasilkan gas.
b. Uji TSIA
Pada uji TSIA berfungsi untuk mengetahui apakah bakteri menghasilkan gas, H2S atau
tidak. Media yang digunakan mempunyai dua bagian yaitu slant (miring) dan butt (tusuk). (Sari,
2012). Media TSIA terdiri dari tiga gula yaitu, glukosa, laktosa, dan sukrosa. Terdapat juga
tambahan fero sulfat dan sodium tiosulfat untuk mendeteksi H2S. Hasil Positif H2S dapat dilihat
dengan adanya warna hitam pada media.
Pada praktikum kali ini kami mendapat hasil yaitu, warna lereng dan dasar berwarna
kuning, adanya gas, serta tidak ditemukannya warna hitam. Sehingga dapat disimpulkan hasil uji
TSIA sebagai berikut: memfermentasi ketiga jenis gula, menghasilkan gas, serta tidak
menghasilkan H2S.
c. Uji Simmon Sitrat
Uji Simmon Sitrat bertujuan untuk menentukan apakah bakteri menggunakan natrium
sitrat sebagai sumber karbon. Bakteri yang dapat menggunakan sitrat akan menggunakan garam
amonium dan menghasilkan amonia, sehingga asam akan dihilangkan dari medium dan
menyebabkan peningkatan pH. Peningkatan pH ini yang akan mengubah warna medium dari
hijau menjadi biru (Putri, 2016).
Pada, praktikum kali ini kami mendapat hasil yaitu, warna media simmon sitrat tetap
berwarna hijau yang menandakan hasil uji (-) simmon sitrat dan bakteri tersebut tidak
menggunakan nnatrium sitrat sebagai sumber karbon.
2. Sampel B (Salmonella)
a. Uji Gula-gula
1) Glukosa
Pada media glukosa hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media glukosa dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasi glukosa, selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan selain positif memfermentasikan glukosa, bakteri
tersebut juga menghasilkan gas.
2) Laktosa
Pada media laktosa hasil yang didapatkan yaitu tidak terjadi perubahan
warna media laktosa dari biru tetap biru ini menandakan bakteri negatif
memfermentasikan laktosa. Selain itu juga tidak terdapat gelembung gas pada
tabung durham yang menandakan selain negative memfermentasikan laktosa,
bakteri tersebut juga tidak menghasilkan gas.
3) Maltosa
Pada media maltose hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media maltose dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasikan maltose. Selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan selain positif memfermentasi maltose, bakteri tersebut
juga menghasilkan gas.
4) Manitol
Pada media manitol hasil yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna
media manitol dari biru menjadi kuning. Ini menandakan bakteri positif
memfermentasikan manitol. Selain itu juga terdapat gelembung gas pada tabung
durham yang menandakan positif memfermentasikan manitol, bakteri tersebut
juga menghasilkan gas.
5) Sukrosa
Pada media sukrosa hasil yang didapatkan yaitu tidak terjadi perubahan
warna media sukrosa dari biru tetap biru. Ini menandakan bakteri negatif
memfermentasikan sukrosa dan tidak terdapat gelembung gas pada tabung
durham.
b. Uji TSIA
Pada uji TSIA berfungsi untuk mengetahui apakah bakteri menghasilkan gas, H2S atau
tidak. Media yang digunakan mempunyai dua bagian yaitu slant (miring) dan butt (tusuk). (Sari,
2012). Media TSIA terdiri dari tiga gula yaitu, glukosa, laktosa, dan sukrosa. Terdapat juga
tambahan fero sulfat dan sodium tiosulfat untuk mendeteksi H2S. Hasil Positif H2S dapat dilihat
dengan adanya warna hitam pada media.
Pada praktikum kali ini didapat hasil yaitu, lereng berwarna merah dan dasar berwarna
kuning kehitaman serta memproduksi gas. Sehingga dapat disimpulkan hasil uji TSIA sebagai
berikut: memfermentasi glukosa, menghasilkan gas, serta menghasilkan H2S.
c. Uji Simmon Sitrat
Uji Simmon Sitrat bertujuan untuk menentukan apakah bakteri menggunakan natrium
sitrat sebagai sumber karbon. Bakteri yang dapat menggunakan sitrat akan menggunakan garam
amonium dan menghasilkan amonia, sehingga asam akan dihilangkan dari medium dan
menyebabkan peningkatan pH. Peningkatan pH ini yang akan mengubah warna medium dari
hijau menjadi biru (Putri, 2016).
Pada, praktikum kali ini kami mendapat hasil yaitu, warna media simmon sitrat tetap
berwarna hijau yang menandakan hasil uji (-) simmon sitrat dan bakteri tersebut tidak
menggunakan natrium sitrat sebagai sumber karbon.
Daftar Pustaka
Putri, R.W.A. 2016. Identifikasi Bakteri Eschericia coli dan Salmonella sp pada Jajanan
Batagor di Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Pisangan, Cirendeu, dan Cempaka Putih
Kecamatan Ciputat Timur. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sari, D.A. Purnama. 2012. Isolasi dan Identifikasi Salmonella enteridis pada telur
Saluran Pencernaan dan Feses Ayam Ras dari Peternakan di Gunung Sindur Bogor. Skripsi.
Fakultas Peternakan, Intitut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai