Anda di halaman 1dari 6

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LOGBOOK SEJARAH ARSITEKTUR-TA.117/2 SKS
(Semester Padat/2017-2018)
Nama Lengkap : ................................................ TOPIK/MATERI KULIAH
No. Pokok/NIM : ...............................................
Program Studi : ............................................... ARSITEKTUR BYZANTIUM
Pertemuan ke- : ...............................................
Dosen/Asisten : ...............................................

URAIAN MATERI KULIAH

SEJARAH BYZANTINE

Arsitektur Byzantine adalah satu dari empat


gaya arsitektur gereja-gereja di Eropa, yaitu
Byzantine, Romanesque, Gotik, dan Barok.
Gaya ini berkembang di Byzantium atau
disebut juga Konstantinopel (sekarang
Istanbul, ibu kota Turki). Ketika
Konstantinopel akhirnya dikuasai oleh
pasukan Muslim pada tahun 29 Mei 1453,
gaya inipun kemudian diadopsi oleh umat
Islam dan memunculkan apa yang sekarang
menjadi ciri khas semua masjid di dunia:
kubah. Keunikan inilah yang membuat gaya
arsitektur Byzantine sebagai satu-satunya gaya
arsitektur yang dipakai oleh gereja sekaligus
masjid. Dengan kata lain, gaya ini merupakan jembatan antara kebudayaan Islam dan Kristen.

Gaya Byzantine muncul ketika Kaisar Konstantinus memutuskan untuk memindahkan ibu kota kekaisaran
Romawi ke arah timur, yaitu ke kota Konstantinopel (Byzantium) di Turki. Letak Byzantium yang jauh dari
pusat agama Katolik di Roma membuat gaya arsitektur gereja-gereja di wilayah ini jauh berbeda dengan
gereja-gereja di Eropa.

Byzantium adalah sebuah kota yunani kuno yang menurut legenda didirikan oleh para warga koloni yunani
dari Megara pada tahun 667 SM dan dinamai menurut nama raja mereka Byzas atau Byzantas. Nama
Byzantium merupakan latinisasi dari nama asli kota tersebut Byzantion, kota ini kelak menjadi pusat
kekaisaran Byzantium (kekaisaran Romawi menjelang dan pada abad pertengahan dengan nama
Konstantinopel).

Pada tahun 196 M, kota ini dikepung oleh pasukan Romawi dan menderita kerusakan parah. Byzantium
kemudian dibangun kembali oleh Septimus Severus, yang pada saat itu telah menjadi kaisar dan dengan
segera memulihkan kemakmurannya. Lokasi Byzantium menarik perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I
yang pada tahun 330 M, membangun ulang kota itu menjadi Nova Roma.

Setelah mangkatnya, kota ini disebut Konstantinopel (Kota Konstantinus). Kota ini selanjutnya menjadi
ibukota Kekaisaran Romawi timur. Kombinasi imperialisme dan lokasi ini mempengaruhi peran
Konstantinopel sebagai titik penyeberangan antara dua benua Eropa dan Asia. Kota ini merupakan sebuah
magnet komersial, cultural dan diplomatic. Dengan letak strategisnya itu Konstantinopel mampu
mengendalikan rute antara Asia dan Eropa, serta pelayaran dari laut mediterania ke Laut Hitam.
Kekaisaran Byzantium adalah kelanjutan dari kekaisaran Romawi dalam abad pertengahan. Meskipun
dengan banyaknya anasir-anasir kekaisaran Romawi kita tidak dapat begitu saja mengatakan kapan
Kekaisaran Romawi berakhir dan kapan Kekaisaran Byzantium lahir.

Telah banyak kesalah-pahaman tentang Byzantium. Buku sejarah pada umumnya menyatakan bahwa “Roma
jatuh pada tahun 476” Byzantium tidak menghasilkan apa-apa, sehingga zaman pertengahan disebut zaman
kegelapan. Orang yang bertanggung jawab atas kekeliruan ini adalah Edward Gibbon ( 1794 ) yang menulis
karya besarnya “Decline and Fall of the Roman Empire” yang terbit sesaat sebelum revolusi Perancis terjadi.

Setelah Romawi runtuh, Byzantium adalah benteng pertahanan peradaban Eropa Barat dari serangan musuh
yang mencoba menerobos tembok Konstantinopel. Meskipun berusaha diterobos Byzantium menunjukkan
keperkasaannya. Selama kaum Bar-bar tak mampu menyerang Konstantinopel, upaya penyelamatan
peradaban Eropa masih tetap berlangsung. Selanjutnya Byzantium berhasil memblokir jalan dari Asia ke
Eropa guna menghalangi orang Arab yang akan menyebarkan agama Islam ke Eropa timur dan tengah.

Gaung penaklukan Konstantinopel telah bergema dikalangan kaum muslimin semenjak Rasulullah SAW
menyampaikan sabdanya, dari Abu Qubail, ia berkata: “kami pernah berada di sisi Abdullah bin Amr bin Al-
Ash”, ia ditanya: “yang manakah diantara dua kota yang akan ditaklukan lebih dulu, Konstantinopel atau
Roma?” kemudian Abdullah meminta peti kitabnya yang masih tertutup. Abu Qubail berkata: “kemudia ia
mengeluarkan sebuah kitab dari padanya. Lalu Abdullah berkata: “ketika kami sedang menulis disekeliling
Rasulullah SAW tiba-tiba beliau ditanya: “yang manakah diantara dua kota yang akan ditaklukan lebih dulu,
Konstantinopel atau Roma? Kemudian Rasulullah menjawab: “kota heraklius akan ditaklukan terlebih
dahulu, yakni kota Konstantinopel”.

Penaklukan Konstantinopel seperti yang diprediksikan Rasulullah di atas, terjadi setelah melewati masa yang
amat panjang yakni 8 abad sejak Rasulullah menyampaikan sabdanya.

Pada tanggal 29 mei 1453, kota ini jatuh ke tangan Bangsa Turki Ottoman dan sekali lagi menjadi ibukota
dari Negara yang kuat, yakni kerajaan Ottoman. Bangsa Turki menyebut kota ini Istanbul (meskipun tidak
secara resmi sampai tahun 1930) dan terus menjadi kota terbesar dari Republik Turki, sekalipun yang
menjadi ibukota Turki adalah Ankara.

KEBUDAYAAN

Dalam sejarah seni Byzantium menduduki posisi tertinggi. Konstantinpel penuh dengan bangunan megah
tempat ibadah umat kristen, bangunan itulah yang merupakan puncak prestasi arsitektur Byzantium.
Seni Byzantium pada dasarnya adalah seni cangkokan. Unsur-unsur diambil dari propinsi tentangga, namun
yang paling dominan adalah dari Yunani. Dari Syria mereka mengambil ide tentang kubah. Dari Persia
mereka mengadopsi desain binatang dan tumbuhan.

SASTRA
 Empat elemen budaya, yaitu Yunani, Kristen, Romawi, dan Oriental
 Sastra Romawi Timur seringkali diklasifikasikan dalam lima kelompok
 Dua kelompok lainnya meliputi jenis sastra baru: sastra gerejawi dan teologis, dan sastra populer
 Sementara sastra religius (khotbah, buku liturgi, puisi, devosi, dll) berkembang lebih dahulu, dengan
Romanus Melodus sebagai contoh yang paling menonjol.[168]

Kehidupan Intelektual di Byzantium


Setiap anggita atas Konstantinopel percaya bahwa pendidikan yang baik merupakan hal yang tak terelakkan
bagi kewarganegaraan
Anak laki-laki usia enam tahun mulai diperkenalkan pada tata bahasa Yunani, kemudian mereka dilatih untuk
mengarang dalam bahasa Yunani Attika, membaca karya klasik, serta menghapal syair panjang Homerus.
Dalam usia 14 tahun mereka diajari retorika. Mereka mulai diperkenalkan pada orator, penulis prosa, serta
filsuf. Geometri, Arithmatika, astronomi dan musik, empat mata pelajaran yang di Eropa barat dikenal
dengan Quadrivium. Perpustakaan tentang karya-karya klasik dibangun di berbagai tempat, begitu pula
dengan sekolah-sekolah.
Agama

 Kelangsungan hidup kekaisaran memastikan peran aktif kaisar dalam urusan gereja
 Orang-orang Romawi Timur memandang kaisar sebagai wakil atau pengabar Kristus. Maka kaisar
bertanggung jawab dalam penyebaran Kekristenan di antara orang-orang pagan, dan untuk "luar"
agama, seperti pemerintahan dan keuangan.
 Seperti disebutkan oleh Kyril Mango, pemikiran politik Bizantium dapat dirangkum dalam moto,
"Satu Tuhan, satu kekaisaran, satu agama”

1.Hagia Shopia
Hagia Sophia atau dikenal pula dengan sebutan Church of the Holy Wisdom adalah contoh bangunan bergaya
Byzantine paling terkenal. Gereja ini dibangun atas perintah kaisar Yustinian. Begitu hebatnya kemampuan
para arsitek dan pembuat bangunan di Byzantium saat itu, hingga pembuatan gereja megah ini hanya
memakan waktu 5 tahun (532-537), bandingkan dengan proses pembuatan gereja Gotik yang memakan
waktu hingga ratusan tahun. Perancangnya adalah Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus.
Bagian paling menakjubkan dari gereja ini adalah kubah raksasanya yang setinggi 56 m. Setelah
Konstantinopel ditaklukkan pasukan Muslim, gereja ini diubah menjadi masjid dan ditambahkan minaret
(menara) pada setiap sisinya. Kini, bangunan bersejarah ini berstatus museum. Ini adalah satu-satunya tempat
di dunia ini dimana kita bisa melihat simbol2 agama Kristen dan Islam berdampingan pada satu tempat.

2. Hagia Irene (Istanbul, Turki)


Gereja Hagia Irene atau Church of the Holy Peace dibangun sekitar abad ke-4. Terletak di halaman Istana
Topkapi, gereja ini dulunya adalah gereja utama di Istanbul sebelum pembangunan Hagia Sophia. Pada 1846,
gereja ini dialihfungsikan menjadi museum pertama di Turki.

3. Gereja San Vitale (Ravenna, Italia)


Gereja ini dibangun pada tahun 547 dan adalah satu dari sedikit gereja bergaya Byzantium di daratan Eropa.
Desain gereja ini berbentuk oktagonal (bersegi delapan) dan dihiasi dengan fresco (lukisan dinding) yang
masih terawat hingga kini.

4. Katedral St. Basil (Moscow, Rusia)


Pembangunan gereja ini diperintahkan oleh kaisar Ivan the Terrible yang
konon juga memerintahkan agar arsitek dari gereja ini dibutakan begitu
pembangunan gereja selesai supaya tidak membangun bangunan yang
sama indahnya dengan gereja ini. Keunikan gereja ini adalah dibuat
meninggi walaupun masih mengikuti rancangan gereja bergaya
Byzantium yang oktagonal. Bentuk kubahnya pun berbentuk umbi
bawang (onion dome).
Aku tahu apa komentar kalian begitu melihat gereja-gereja di atas, “Kok
mirip masjid ya?”
Memang, setelah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II
pada tahun 1452, gaya arsitektur Byzantine diadopsi oleh kaum Muslim
untuk membangun masjid. Bahkan, denah masjid-masjid di dunia ini
kini mengikuti bentuk gereja bergaya Byzantine, yaitu berbentuk
segiempat atau polygonal (bersegi banyak) dengan kubah di bagian
tengahnya. Apalagi gaya Byzantine memang tidak mengenal
penggunaan patung hewan ataupun manusia yang dilarang dalam ajaran
Islam. Gaya arsitektur Byzantine yang di-Islamkan ini kemudian disebut
gaya Ottoman oleh arsitek Muslim, sebab berkembang pada masa
kekhalifahan Ottoman. Berikut ini beberapa masjid bergaya Ottoman.
Masjid Mohammad Ali Pasha (Kairo, Mesir)
Denah
• segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah
kecil mengelilingi kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta
simetris.
• sayap pendek yang sama pada setiap sisinya, mengambil bentuk
cross.
• Secara keseluruhan pandang, gereja Bizantium merupakan
kelompok banyak kubah yang mengelilingi kubah utama secara simetris,
sehingga berkesan vertikal.

Dinding
• Tebal memakai bahan bata
• Bagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaic yang terbuat dari
pualam warna-warni yang meng- gambarkan ajarannya.

Bukaan Pintu dan Jendela


• Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan
bukaan pada pintu dan jendela.
• Jendela-jendela kecil ½ lingkaran mengelilingi dasar
kubah (pendetive). Pendentive adalah struktur yang
menopang kubah,berbentuk A terbalik dengan kolom
dibawahnya.
• Jendela-jendela disusun pada bagian bawah kubah, yang pada periode berikutnya dinaikkan letaknya
pada ‘drum’ yang tinggi.
• berfungsi untuk pencahayaan

ATAP
• Metode pembuatan atap dari bahan batu ataupun beton.
• Kubah dibentuk dengan type - simple (biasa ½ lingkaran).
• Melon shaped (kubah belewah).
• Compound (majemuk)
Kubah tersebut, menjadi ciri khas tradisional bangsa Timur, menjadi motif
umum asitektur Byzantine, yang merupakan gabungan dari konstruksi
kubah dengan gaya kolumnar klasik. Kubah dengan bermacam-macam
variasi dipakai untuk menutupi denah persegi dengan teknik ‘Pendetives’.
Kubah dan lengkung Byzantine diperkirakan dibuat tanpa menggunakan
penyokong sementara atau perancahan atau ‘centering’ dengan
penggunaan batu bata datar yang besar,hal ini merupakan sistem yang
cukup nyata yang kemungkinan didapat dari metode Timur.
KOLOM
Kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya
Korintia dan Komposit.

Pilar-pilar dan Menara


 Pilar-pilar berukuran sangat besar untuk menopang berat bangunan.
 Menara menjadi merupakan salah satu ciri khas bangunan Byzantium
tadinya terdapat dua buah menara yang berfungsi sebagai penunjuk waktu: lonceng pada siang hari dan
kerlipan lampu pada malam hari.
tempat muadzin untuk mengumandangkan azan.

Bagian interior sangat luas

Hiasan atau dekorasi

Lebih bersifat “oriental” dengan ukiran


bermotif tumbuhan atau hewan, jarang
menggunakan patung atau figur
manusia.
Pengaruh Arsitektur Byzantium Pada Perkembangan Arsitektur Selanjutnya

1. Membawa pengaruh pada kebudayaan barat, yaitu periode selanjutnya, Arsitektur Romanesque dan
Gothic.
2. Sedangkan di timur, arsitektur byzantium menjadi pengaruh besar pada arsitektur islam pada masa
khalifah umayyad (661-750)

Nama Mahasiswa Tandatangan Nama Dosen Tandatangan Nilai

Anda mungkin juga menyukai