Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran adalah alat yang sangat membantu dalam proses pembelajaran. Dalam
memilih media pembelajaran, kita terkadang asal memilih dan menggunakannya begitu saja
tanpa kita tahu apakah media yang kita gunakan sudah sesuai atau tidak dengan tujuan
pembelajaran.

Media pendidikan sebelum digunakan secara luas perlu dievaluasi terlebih dahulu, baik
dari segi isi materi, segi edukatif, maupun segi teknis permediaan, sehingga media tersebut
memenuhi persyaratan sebagai media pendidikan. Evaluasi media dimaksudkan untuk
mengetahui apakah media yang dibuat atau diproduksi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan
atau tidak.

Hal ini penting untuk diperhatikan dan dilakukan karena banyak orang yang beranggapan
bahwa sekali mereka membuat media pasti baik. Untuk itu perlu dibutuhkan dengan cara
menguji dan mengevaluasi media pembelajaran yang akan digunakan.

Selain itu, belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap diri
manusia. Proses itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja yang pastinya
akan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Contoh faktor itu adalah media pembelajaran yang merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa)
sehingga dapat terjadinya proses belajar. Media-media itulah untuk dievaluasi yang
penjabarannya akan sedikit dijelaskan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan-rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu diantaranya:
1. Apakah tujuan evaluasi media pembelajaran?
2. Apa ciri-ciri efektif media pembelajaran?
3. Bagaimankah cara mengevaluasi media pembelajaran?
4. Apakah kriteria evaluasi media pembelajaran?

Media Pengajaran PAI 1


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan
perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan.
Evaluasi memegang peranan yang sangat penting dalam penentuan suatu kebijakan
atau pengambilan keutusan. Dengan evaluasi kita dapat melihat efektifitas dan efisiensi dari
program yang telah dan akan kita lakukan. Sedemikian penting evaluasi ini sehingga tidak ada
satupun usaha untuk memperbaiki mutu yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai
langkah evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen system pembelajaran. Sehingga
tidak mungkin dielakkan dalam setiap proses pembelajaran.
Meskipun evaluasi merupakan tahap akhir dalam pengembangan media, namun bukan
berarti kegiatan ini dilakukan setelah program media tersebut selesai diproduksi. Dalam
kegiatan pengembangan media, sebaiknya dilakukan pada setiap langkah sejak tahap
perencanaan, seperti terlihat dalam bagan arus pada kegiatan pengembangan media. Evaluasi
dimaksudkan untuk mengetahui nilai kegiatan, produk atau sistem.
Selain itu, evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses
pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta
didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.

B. Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran


Dalam buku pedoman evaluasi media pendidikan dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah (1988/1989 dinyatakan bahwa evaluasi media mempunyai tujuan sebagai
berikut:

1. Memberikan pedoman kepada instansi pemerintah dalam mengadakan media


pendidikan yang bermutu.
2. Memberikan pedoman kepada guru dalam membuat media pendidikan yang bermutu.
3. Memberikan pedoman kepada produsen dalam memproduksi media pendidikan yang
bermutu.
4. Melindungi sekolah dari penggunaan media pendidikan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dari segi teknis kependidikan.

Tujuan lain dari evaluasi media pembelajaran antara lain:


1. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif.
2. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan.

Media Pengajaran PAI 2


3. Menetapkan apakah media itu cost-efective dilihat dari hasil belajar siswa.
4. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses
pembelajaran.
5. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu.
6. Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran.
7. Mengetahui apakah media pembelajaran tersebut benar-benar memberi sumbangan
terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan.
8. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.

C. Ciri-ciri Efektif Media Pembelajaran

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa
bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul
dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif fan
efisien. Salah satu usaha untuk mengetasi keadaan demikian ialah menguasai penggunaan
media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan
tersebut untuk meningkatkan keserasan dalam penerimaan informasi.

Agar media pembelajaran data berfungsi secara efektif, terdapat berbagai kriteria yang
harus terpenuhi, seperti yang dipaparkan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai:

1. Ketetapan dengan tujuan pengejaran, artinya bahan pelajaran dipilih atas dasar tujuan-
tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,
prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah
dipahami siswa.
3. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media diperlukan mudah diperoleh.
4. Keterampilan guru dalam menggunakan, apapun jenis media yang diperlukan syarat
utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.
5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga makna yang terkandung di
dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat
dipahami oleh para siswa.
Sedangkan menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran bisa dikatakan efektif jika:
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media Pengajaran PAI 3


2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran.
3. Praktis, luwes dan tahan.
4. Guru terampil menggunakannya.
5. Pengelompokan sasaran.
6. Mutu teknis.

D. Cara Mengevaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi media pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif.

1. Evaluasi formatif, yaitu proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang
efektifitas dan efisiensi media untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Data tersebut
dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih
efektif dan efisien.
2. Evaluasi sumatif, yaitu proses pengumpulan data untuk menentukan apakah media yang
dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-benar
efektif atau tidak, setelah media tersebut deperbaiki dan disempurnakan.
Cara mengevaluasi media pembelajaran dengan cara evaluasi formatif terdiri dari tiga
tahapan yaitu:
1. Evaluasi satu lawan satu (one to one)
Pada tahap ini pilihlah dua orang sasaran/siswa yang dapat mewakili populasi target
dari media yang telah dibuat. Kedua orang tersebut hendaknya satu orang diambil dari populasi
yang kemampuannya di atas rata-rata, sedangkan yang satu orang lagi kemampuannya di
bawah rata-rata. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu
didesain untuk belajar mandiri, maka biarkanlah siswa mempelajarinya, sementara itu kita
mengamatinya.

Dengan prosedur lain, dapat dilaksanakan tahap-tahap sebagai berikut:


a. Jelaskan kepada siswa bahwa anda seorang merancang media baru. Amati reaksi mereka
terhadap media yang dibuat/ ditampilkan tersebut.
b. Katakan kepada siswa bahwa kalau terjadi kesalahan penggunaan media tersebut, bukanlah
karena kekurangan siswa tetapi karena kelemahan media tersebut yang perlu diperbaiki dan
disempurnakan.
c. Usahakan agar siswa bersifat santai dan bebas mengemukakan pendapat mereka mengenai
media yang ditampilkan tersebut.

Media Pengajaran PAI 4


d. Lakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa
terhadap penggunaan media tersebut.
e. Catat lamanya waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat pula reaksi
siswa terhadap penampilan media tersebut.
f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut.
g. Lakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul.

Dari kegiatan ini sebenarnya ada beberapa informasi yang dapat diperoleh diantaranya:
kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian tak jelas, kesalahan dalam memilih lambang-
lambang visual, kurang contoh, terlalu banyak atau sedikitnya materi, urutan/ sequence yang
keliru, pertanyaan atau petunjuk yang kurang jelas, materi tidak sesuai dengan tujuan.

2. Evaluasi Kelompok kecil (small group evaluation)


Pada tahap ini diujicobakan kepada sasaran/ siswa kurang lebih 10-20 siswa yang dapat
mewakili populasi target. Siswa/ sasaran yang dipilih untuk uji coba ini hendaknya
mencerminkan karekteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa/ sasaran
berbagai tingkat kemampuan (pandai, sedang, kurang pandai), jenis kelamin berbeda-beda
(laki-laki dan perempuan), berbagai usia dan latar belakang.[9]

Tahap-tahap yang perlu dilakukann adalah, sebagai berikut;


a. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik
untuk penyempurnaannya.
b. Berikut tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa
tentang topik yang berkenaan dengan menggunakan media.
c. Tugaskan kepada siswa untuk mempelajari media tersebut.
d. Catat waktu umpan balik selama penyajian media.
e. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai
(postes).
f. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media yang
digunakan, mengerti tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media
tersebut, konsisten tujuan dan materi, dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan.
g. Lakukan analisis terhadap data-data yang terkumpul.

Media Pengajaran PAI 5


3. Evaluasi Lapangan (field evaluation)
Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan.
Evaluasi lapangan dilakukan kapada sekitar 30 orang dengan berbagai karakteristik seperti
tingkat kepandaiannya, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, sesuai dengan karakteristik
populasi. Satu hal yang perlu dihindari baik pada dua tahap evaluasi terdahulu maupun evaluasi
lapangan ini yaitu efek halo (halo effect). Hallo effect muncul apabila kita mencobakan media
kepada mereka yang belum pernah melihat media tersebut. Jika demikian maka informasi yang
diperoleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat dipercaya.

Tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah:


a. Pilih siswa sebanyak 30 orang yang betul-betul mewakili populasi.
b. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapanngan dan hasil akhir yang diharapkan.
Usahakan siswa bersifat relaks/ santai dan berani uji coba bukan menguji
kemampuan mereka.
c. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai
topic yang menggunakan media tersebut.
d. Dajikan media yang sesuai dengan rencana pembuatannya.
e. Catat semua respon yang muncul dan waktu yang diperlukan dari siswa selama
penyajian.
f. Lakukan postes (tes akhir) untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah
penyajian media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan tes awal yang
digunakan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi media yang dibuat tersebut.
g. Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk mengetahui sikap
mereka terhadap media yang digunakan.
h. Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang
dilakukan, terutama mengenai kemampuan awal pretes, skor tes awal dan tes akhir,
waktu yang diperluakan, perbaikan dari bagian-bagian yang sulit, pengajaran serta
kecapatan sajian dan sebagainya.

E. Kriteria Evaluasi Media Pembelajaran


Ahli bidang studi dan ahli media dalam melakukan evaluasi perlu mempertimbangkan
criteria penilaian/ evaluasi/ criteria evaluasi dimaksud merupakan pedoman penilai dalam
melaksanakan penilaian media pendidikan baik yang berkait dengan software (perangkat
lunak) maupun hardware (perangkat keras).[10]

Media Pengajaran PAI 6


Akan tetapi beberapa criteria dalam mengevaluasi media pembelajaran yang perlu
diperhatikan antara lain adalah:
a. Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran.
b. Persesuaian dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik.
c. Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan.
d. Maksud dan tujuan dari media pembelajaran harus dapat dipahami oleh peserta
didik.
e. Menarik perhatian peserta didik.
f. Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang berdangkutan.
g. Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam
silabus.
h. Keaktualan (tidak ketinggalan zaman).
i. Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan.
j. Skala dan ukuran.
k. Bebas dari bias ras, suku dan gender.

Media Pengajaran PAI 7


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi media pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan baik. Evaluasi media pembelajaran tersebut diantaranya bertujuan untuk memberikan
pedoman kepada instansi pemerintah, guru, peodusen dalam mengadakan, membuat dan
memproduksi media pendidikan yang bermutu, dan melindungi sekolah dari penggunaan
media pendidikan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknis kependidikan.

Untuk mencapai media pembelajaran yang efektif, diperlukan media yang sesuai dengan
tujuan, tepat dengan pelajaran, praktis, luwes, dan keterampilan pengguna.

Mengenai cara mengevaluasi media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua


macam yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Untuk evaluasi formatif lebih
menekankan pada evaluasi penggunaan media baru untuk siswa dengan mengetahui efektifitas
dan efisiensi media untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi sumatif
terfokus pada kepatutan suatu penggunaan media tertentu.

Kriteria-kriteria dalam melakukan evaluasi juga perlu dipertimbangkan. Kriteria tersebut


dapat mencangkup kriteria evaluasi perangkat lunak dan kriteria evaluasi perangkat keras.
B. Saran
Penulis berharap bahwa dengan dilaksanakannya evaluasi media pembelajaran dengan
benar dan sungguh-sungguh serta selalu update dengan perkembangan zaman, maka kualitas
media pembelajaran dapat digunakan dengan maksimal dan tepat pada tujuan pembelajaran
yang ditempuh. Serta kualitas kemampuan guru dan siswa dapat dipertanggungjawabkan.

Media Pengajaran PAI 8


DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2013)


Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).
Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996).
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2001)
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).
Hujair AH Sanaky, Media Pemblajaran, (Yogyakarta, Safiria Insania Press, 2009).
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003).
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Bumi Askara, 2010).

Media Pengajaran PAI 9

Anda mungkin juga menyukai