Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MIKROBIOLOGI PERAIRAN

“Escherichia coli”

Dosen : Dr. Asus Maizar, S.H., MP.

Disusun oleh :

Fakhri Azyumardi Azra (185080100111006)


Muhammad Abdul Aziz (185080101111016)
Dian Anggraini P (185080107111010)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Mikrobiologi
Perairan “Bakteri Escherichia coli” sebagai salah satu persyaratan kelulusan pada
mata kuliah Mikrobiologi Perairan, di Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan,
Universitas Brawijaya.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata
Mikrobiologi Perairan serta berbagai pihak yang telah memberikan masukan dalam
penyusunan laporan ini.
Akhirnya dengan segala keterbatasan serta pengetahuan, penyusun
menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan komentar yang dapat di jadikan
masukan dalam menyempurnakan kekurangan di masa yang akan datang dan
semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Minggu, 29 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II....................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
2.1 Definisi Bakteri ......................................................................................... 3
2.2 Ciri-ciri Bakteri .......................................................................................... 3
2.3 Bentuk Bakteri .......................................................................................... 3
2.4 Habitat Bakteri .......................................................................................... 5
2.5 Reproduksi Bakteri ................................................................................... 6
2.5.1 Reproduksi Aseksual ........................................................................ 6
2.5.2 Reproduksi Seksual .......................................................................... 7
2.6 Spesies Bakteri (Escherichia coli)........................................................... 9
2.6.1 Karakteristik Morfologi Escherichia coli ........................................ 10
2.6.2 Struktur Escherichia coli ................................................................ 12
2.6.3 Habitat Eschericia coli .................................................................... 13
2.6.4 Peran Eschericia coli....................................................................... 13
2.6.5 Bahaya Eschericia coli .................................................................... 14
BAB III.................................................................................................................... 15
PENUTUP .............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
3.2 Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya dalam ilmu taksonomi, seluruh makhluk hidup


dikelompokkan ke dalam dua kerajaan (kingdom) yakni kingdom tumbuhan
(kingdom plantae) dan kerajaan hewan (kingdom animalia). Pengelompokan
tersebut didasarkan atas persamaan ciri-ciri atau persamaannya. Tumbuhan
mempunyai ciri-ciri tertentu, yakni mempunyai klorofil (zat hijau daun) dan
hewan mempunyai ciri-ciri tersendiri pula yakni dapat bergerak.
Bakteri adalah sel prokariotik yang sangat kecil, berdiameter antara 0.2
- 3.0 mm, sedangkan yang berbentuk batang berukuran 0.5-15 mm. Tiga
bentuk dasar bakteri, yaitu bulat atau kokus (jamak = koki), batang atau
basilus (jamak = basili) dan spiral. Pada umumnya bakteri berbentuk kokus
bisa tersusun membentuk pasangan (diplokoki), kelompok yang terdiri dari
empat sel (tetrad), kelompok yang terdiri dari delapan sel (sarcina), rantai
(streptokoki), dan bergerombol, seperti anggur (stafilokoki). Bakteri berbentuk
batang juga bisa menyusun diri membentuk pasangan (diplobasili), atau
rantai (streptobasili). Bakteri berbentuk spiral bisa berupa batang pendek,
seperti koma dan disebut vibrio, ada yang membentuk heliks dan disebut
spirila dan ada yang bergerak dengan cara merentang (flexing) dan
bergoyang (wiggling) yang disebut spirokhet. Bentuk bakteri ditentukan oleh
dinding selnya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Bakteri?


2. Apa saja ciri-ciri Bakteri?
3. Apa saja bentuk Bakteri?
4. Bagaimana habitat Bakteri?
5. Bagaimana reproduksi Bakteri?
6. Apa yang dimaksud Escherichia coli?
7. Bagaimana karakteristik morfologi Escherichia coli?
8. Bagaimana struktur tubuh Escherichia coli?

1
9. Bagaimana habitat Escherichia coli?
10. Apa saja peran Escherichia coli?
11. Apa saja bahaya Escherichia coli?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi dari Bakteri dan spesies Escherichia coli


2. Mengetahui ciri-ciri Bakteri
3. Mengetahui bentuk Bakteri
4. Mengetahui struktur tubuh Escherichia coli
5. Mengetahui habitat dari Bakteri dan spesies Escherichia coli
6. Mengetahui cara reproduksi dari Bakteri
7. Mengetahui klasifikasi Escherichia coli
8. Mengetahui peranan dari Escherichia coli
9. Mengetahui bahaya dari Escherichia coli

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bakteri

Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak


memiliki selubung inti). Bakteri sebagai makhluk hidup tentu memiliki
informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat khusus
(nukleus) dan tidak ada membran inti. Bentuk DNA bakteri adalah sirkuler,
panjang dan biasa disebut nukleoi. Pada DNA bakteri tidak mempunyai intron
dan hanya tersusun atas akson saja. Bakteri juga memiliki DNA
ekstrakromosomal yang tergabung menjadi plasmid yang berbentuk kecil dan
sirkuler (Jawetz, 2004).

2.2 Ciri-ciri Bakteri

Bakteri memiliki karakter dan ciri yang unik yakni:


 Hanya Bersel satu dan sangat sederhana.
 Prokariotik.
 Kandungan kromosomnya haploid (n).
 Siklus hidup secara autotrof atau heterotrof.
 Berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual.
 Memiliki beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral, dan
variasinya.
 Ada yang memiliki alat gerak berupa flagel dan ada yang tidak.
2.3 Bentuk Bakteri

Bakteri adalah sel prokariotik yang sangat kecil, berdiameter antara 0.2
- 3.0 mm, sedangkan yang berbentuk batang berukuran 0.5-15 mm. Tiga
bentuk dasar bakteri, yaitu bulat atau kokus (jamak = koki), batang atau
basilus (jamak = basili) dan spiral. Pada umumnya bakteri berbentuk kokus
bisa tersusun membentuk pasangan (diplokoki), kelompok yang terdiri dari
empat sel (tetrad), kelompok yang terdiri dari delapan sel (sarcina), rantai
(streptokoki), dan bergerombol, seperti anggur (stafilokoki). Bakteri berbentuk
batang juga bisa menyusun diri membentuk pasangan (diplobasili), atau

3
rantai (streptobasili). Bakteri berbentuk spiral bisa berupa batang pendek,
seperti koma dan disebut vibrio, ada yang membentuk heliks dan disebut
spirila dan ada yang bergerak dengan cara merentang (flexing) dan
bergoyang (wiggling)yang disebut spirokhet. Berdasarkan berntuknya, bakteri
dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

1. Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
a. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
b. Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
c. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk
bujursangkar
d. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
e. Staphylococcus, jika bergerombol
f. Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Gambar-gambar bakteri

2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau


silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

4
3. Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
a. Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah
lingkaran
b. Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

Bentuk bakteri

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan,


medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta
ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya
lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua

2.4 Habitat Bakteri

Habitatnya sangat beragam; lingkungan laut, tanah, udara, permukaan


daun, dan bahkan dapat ditemukan dalam organisme hidup. Bakteri dapat
ditemukan dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan.
Ada berbagai jenis bakteri yang ada di saluran pencernaan manusia,
terutama usus, seperti bakteri asam laktat dan kelompok Enterobacter.
Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus.
Selain itu, ada juga kelompok lain bakteri, yaitu probiotik, menguntungkan
karena mendukung kesehatan dan bahkan dapat mencegah pembentukan
kanker usus besar.

5
Selain saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan pada
permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki manusia. Kaki manusia di mulut dan
ada sekelompok bakteri yang dikenal sebagai metilotrof, sekelompok bakteri
yang mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk mendukung
pertumbuhannya. Di rongga mulut, bakteri ini menggunakan dimetil sulfida
senyawa yang berperan dalam menyebabkan bau mulut manusia.
2.5 Reproduksi Bakteri

Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan dua cara yakni reproduksi


secara aseksual dan reproduksi secara seksual. Reproduksi bakteri secara
seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu, reproduksi dengan transformasi,
reproduksi dengan transduksi, dan reproduksi dengan konjugasi.
2.5.1 Reproduksi Aseksual
 Pembelahan
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA
menjadi dua DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya
terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri.

 Pembentukan tunas atau cabang


Bakteri membentuk tunas yang akan melepaskan diri dan
membentuk bakteri baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang
didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi cabang dan

6
akhirnya melepaskan diri. Dapat dijumpai pada bakteri family
Streptomycetaceae.
 Pembentukan Filamen
Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang
sebagai filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian
masuk ke dalam filament, kemudian filament terputus-putus menjadi
beberapa bagian. Tiap bagian membentuk bakteri baru. Dijumpai
terutama dalam keadaan abnormal, misalnya bila bakteri Haemophilus
influenza dibiakan pada pembenihan yang basah

2.5.2 Reproduksi Seksual


 Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan
perubahan suatu genotipe sel bakteri dengan cara mengambil DNA asing
dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri Streptococcus
pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi sel-sel
penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang
mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi
ketika sel nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan
mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang
melindungi bakteri dari sistem imun inang) alel asing tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk
kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik –
perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel
yang ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang
mengandung DNA, yang berasal dari dua sel yang berbeda.

7
 Tranduksi
Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa
gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk
transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Keduanya
dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.

Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di


dalam kapsid, dan faga lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis.
Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi
menggantikan genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki
materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah pelepasannya dari
inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri lain dan
menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama.
Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari
kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi
DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah
terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena gen-
gen bakteri ditransfer secara acak. Untuk transduksi khusus memerlukan
infeksi oleh faga temperat, dalam siklus lisogenik genom faga temperat
terintegrasi sebagai profaga ke dalam kromosom bakteri inang, di suatu
tempat yang spesifik. Kemudian ketika genom faga dipisahkan dari
kromosom, genom faga ini membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri
yang berdampingan dengan profaga. Ketika suatu virus yang membawa
DNA bakteri seperti ini menginfeksi sel inang lain, gen-gen bakteri ikut
terinjeksi bersama-sama dengan genom faga. Transduksi khusus hanya

8
mentransfer gen-gen tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat
tempat profaga pada kromosom tersebut.
 Konjugasi dan plasmid
Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua
sel bakteri yang berhubungan sementara. Proses ini, telah diteliti secara
tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah transfer satu arah, yaitu satu
sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan “pasangannya” menerima gen.
Donor DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat yang disebut pili
seks untuk menempel pada resipien (penerima) DNA dan disebut
sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara
akan terbentuk diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk
transfer DNA.

2.6 Spesies Bakteri (Escherichia coli)

Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram
negatif. Banyak industri kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang
memanfaatkan E. coli, misalnya dalam produksi obatobatan seperti insulin
dan antiobiotik (Sutiknowati, 2016).

9
Menurut Jawetz (2007) bakteri Escherichia coli memiliki taksonomi
sebagai berikut:
Kingdom : Procaryotae
Divisi : Gacilicutes
Kelas : Scotobacteria
Ordo : Eubacteriales
Famili : Euteroactericea
Genus : Escherichia
Spesies : Escherchia coli

2.6.1 Karakteristik Morfologi Escherichia coli

Bakteri E. coli merupakan spesies dengan habitat alami dalam saluran


pencernaan manusia maupun hewan. E. coli pertama kali diisolasi oleh
Theodor Escherich dari tinja seorang anak kecil pada tahun 1885. Bakteri ini
berbentuk batang, berukuran 0,4-0,7 x 1,0-3,0 μm, termasuk gram negatif,
dapat hidup soliter maupun berkelompok, umumnya motil, tidak membentuk
spora, serta fakultatif anaerob (Carter & Wise 2004).

10
Morfologi E. Coli

Struktur bakteri E. coli


Bakteri E. coli dapat membentuk koloni pada saluran pencernaan
manusia maupun hewan dalam beberapa jam setelah kelahiran. Faktor
predisposisi pembentukan koloni ini adalah mikroflora dalam tubuh masih
sedikit, rendahnya kekebalan tubuh, faktor stres, pakan, dan infeksi agen
pathogen lain. Kebanyakan E. coli memiliki virulensi yang rendah dan bersifat
oportunis. Kelangsungan hidup dan replikasi E. coli di lingkungan
membentuk koliform. E. coli tidak tahan terhadap keadaan kering atau
desinfektan biasa. Bakteri ini akan mati pada suhu 60 0C selama 30 menit.
E. coli bersifat patogen karena dapat menyebabkan infeksi pada
manusia dan hewan. Seorang bakteriolog yaitu Theodor Escherich,
mengidentifikasi E. coli dari babi yang menderita enteritis. Enteritis
merupakan peradangan usus yang bisa menyebabkan sakit perut, mual,
muntah, dan diare baik manusia maupun hewan. E. coli merupakan bakteri

11
yang bisa hidup pada lingkungan yang berbeda. Bakteri ini dapat ditemukan
di tanah, air, tanaman, hewan, dan manusia (Manning 2010).
Genus Eschericia merupakan bakteri berbentuk batang (1x4 μm), motil,
dan mesofilik. Bakteri ini sering ditemukan di dalam pencernaan manusia,
hewan berdarah panas, dan burung (Ray 2004). Spesies terpenting dari
genus Eschericia ialah E. coli. E. Coli merupakan famili Enterobacteriaceae
yang termasuk bakteri enterik (Adams dan Moss 2008). Bakteri enterik
ialah bakteri yang bisa bertahan di dalam saluran pencernaan termasuk
sruktur saluran pencernaan rongga mulut, esofagus, lambung, usus, rektum,
dan anus. E. coli bisa hidup sebagai bakteri aerob maupun bakteri anaerob.
Oleh karena itu, E. coli dikategorikan sebagai anaerob fakultatif (Manning
2010).
E. coli merupakan bakteri Gram negatif dan tidak berbentuk spora. E.
coli bersifat katalase positif, oksidasi negatif, dan fermentatif. E. coli termasuk
bakteri mesofilik dengan suhu pertumbuhannya dari 7-50 ºC dan suhu
optimum sekitar 37 ºC. E. coli dapat tumbuh pada pH 4-9 dengan aktivitas air
0.935. Laju pertumbuhan E. coli yaitu 25 jam/generasi pada suhu 8 ºC
(Forsythe 2000).
Ada enam grup E. coli patogen yang telah diidentifikasi. Masing-masing
grup memiliki virulensi dan mekanisme patogenik yang berbeda serta inang
yang spesifik. Galur E. coli yang menyerang manusia diklasifikasikan ke
dalam enam grup yaitu enteropathogenic E. coli (EPEC), enterotoxigenic E.
coli (ETEC), enterohemorrhagic E. coli (EHEC), enteroinvasive E. coli
(EIEC), diffuse-adhering E. coli (DAEC), dan enteroaggregative E. coli
(EAEC) (Manning 2010).

2.6.2 Struktur Escherichia coli

Struktur sel E. coli dikelilingi oleh membran sel, terdiri dari sitoplasma
yang mengandung nukleoprotein. Membran sel E. coli ditutupi oleh dinding
sel berlapis kapsul. Flagela dan pili E. coli menjulur dari permukaan sel. Tiga
struktur antigen utama permukaan yang digunakan untuk membedakan
serotipe golongan E. coli adalah dinding sel, kapsul dan flagela. Dinding sel
E. coli berupa lipopolisakarida yang bersifat pirogen dan menghasilkan

12
endotoksin serta diklasifikasikan sebagai antigen O. Kapsul E. coli berupa
polisakarida yang dapat melindungi membran luar dari fagositik dan sistem
komplemen, diklasifikasikan sebagai antigen K. Flagela E. coli terdiri dari
protein yang bersifat antigenik dan dikenal sebagai antigen H. Faktor
virulensi E. coli juga disebabkan oleh enterotoksin, hemolisin kolisin,
siderophor, dan molekul pengikat besi (aerobaktin dan entrobaktin) (Quinn et
al. 2001).
Dinding sel bakteri gram negatif tersusun atas membran luar,
peptidoglikan dan membran dalam. Peptidoglikan yang terkandung dalam
bakteri gram negatif memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan
gram positif. Membran luarnya terdiri dari lipid, liposakarida dan protein.
Peptidoglikan berfungsi mencegah sel lisis, menyebabkan sel kaku dan
memberi bentuk kepada sel.
2.6.3 Habitat Eschericia coli

Habitat utama bakteri E.coli adalah di dalam usus besar mahluk


berdarah panas. Bakteri ini merupakan organisme dominan yang bersifat
aerobik dan bersimbiosis dengan inangnya.
2.6.4 Peran Eschericia coli

 Bakteri E. coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungsi untuk
menekan pertumbuhan bakteri jahat, dan berperan sebagai mikrobiota
usus yang membantu proses pencernaan termasuk pembusukan sisa-
sisa makanan dalam usus besar. Selain itu, bakteri ini juga membantu
produksi vitamin K. Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah saat
terjadi perdarahan seperti pada luka/mimisan.
 Bakteri E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika.
Penggunaannya adalah sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen
tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena
pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya

13
2.6.5 Bahaya Eschericia coli

Bakteri E. coli dalam jumlah yang berlebihan dapat mengakibatkan


diare, dan bila bakteri ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang lain, maka
akan dapat menyebabkan infeksi. Jika bakteri E. coli sampai masuk ke
saluran kencing maka dapat mengakibatkan infeksi pada saluran
kemih/kencing (ISK).

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak


memiliki selubung inti). Bakteri sebagai makhluk hidup tentu memiliki
informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat khusus
(nukleus) dan tidak ada membran inti. Bakteri memiliki beragam ukuran, ada
yang berdiameter antara 0.2 - 3.0 mm dan berukuran 0.5-15 mm. Tiga
bentuk dasar bakteri, yaitu bulat atau kokus (jamak = koki), batang atau
basilus (jamak = basili) dan spiral.
Salah satu contoh spesies dari bakteri yaitu Escherichia coli.
Escherichia coli berbentuk batang, berukuran 0,4-0,7 x 1,0-3,0 μm, termasuk
gram negatif, dapat hidup soliter maupun berkelompok, umumnya motil, tidak
membentuk spora, serta fakultatif anaerob. Escherichia coli berperan
membantu proses pencernaan termasuk pembusukan sisa-sisa makanan
dalam usus besar dan digunakan dalam teknologi rekayasa genetika.
Escherichia coli juga memiliki bahaya, jika dalam jumlah yang berlebihan
dapat mengakibatkan diare, dan bila bakteri ini menjalar ke sistem/organ
tubuh yang lain, maka akan dapat menyebabkan infeksi. Jika bakteri E. coli
sampai masuk ke saluran kencing maka dapat mengakibatkan infeksi pada
saluran kemih/kencing (ISK).
3.2 Saran

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini mungkin masih


banyak sekali terdapat kesalahan, maka dari itu penulis minta maaf
yang sebesar-besarnya, namun penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adams MR, Moss MO. 2008. Food Microbiology 3rd Edition. Cambridge: RSC
Pub.
Carter GR, Wise DJ. 2004. Essential of Veterinary Bacteriology and
Mycology. 6 th Ed. Iowa: Blackwell Publishing.
Forsythe SJ. 2000. The Microbiology of Safe Food. London: Blackwell
Science.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba
Medika. Jakarta.
Manning SD. 2010. Escherichia Coli Infections. New York: Infobase
Publishing.Hlm: 16.
Quinn PJ, Markey BK, Carter ME, Donnelly WJ, Leonard FC. 2002.
Veterinary Microbiology and Microbial Disease. London (GB): Blackwell
Science.
Ray B. 2004. Fundamental Food Microbiology, Ed. ke-3. Washington, DC:
CRC PrSonger JG.
Sutiknowati, L. I. 2016. BIOINDIKATOR PENCEMAR, BAKTERI Escherichia
coli. Oseana. 50 (4): 63 – 71.

16

Anda mungkin juga menyukai