Anda di halaman 1dari 2

IKATAN ION

Ikatan ion terbentuk apabila 1 elektron (atau lebih) dialihkan (perpindahan) dari kulit valensi atom
yang satu ke kulit valensi atom yang lain. Atom yang kehilangan elektron menjadi opn positip
(kation) dan atom yang mendapat elektron menjadi ion negatip (anion).
Contoh :
Reaksi atom Na dan Cl.
11Na : (2, 8, 1) secara detail : 1s2 . 2s2 .2p6 . 3s1
17Cl : (2, 8, 7) secara detail : 1s2 . 2s2 .2p6 .3s1 . 3p5
Proses perpindahan elektron :
Na 2,8,1 Na+ 2,8
Cl 2,8,7 Cl- 2,8,8
Dapat juga digambarkan :
Na  Na+ + e-
1s2 2s2 2p6 3s1 1s2 2s2 2p6
Cl+ + e-  Cl-
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Na+ +
Cl-  NaCl
Dalam lambang Lewis  Na+[ : Cl : ]
Jadi : Setelah ion Na+ dan Cl terbentuk, muatan positip dan muatan negatip ini saling tarik-
menarik sehingga terbentuklah ikatan ion.
Contoh di atas menggambarkan pembentukan pasangan ion dalam keadaan gas dari atom-atom
dalam keadaan bebas. Pada proses ini perubahan energi menyangkut potensial ionisasi (pada
pembentukan atom) dan energi antaraksi coulomb antara kedua jenis ion. Keadaan yang
sebenarnyaadalah lebih rumit, oleh karena NaCl biasanya ditemukan dalam bentuk zat padat
Kristal, dimana dalam kisi kristal tiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan tiap ion Cl- dikelilingi
oleh 6 ion Na+ . sehingga menghasilkan kekuatan ikatan yang lebih kuat lagi. Kekuatan ikatan ini
dapat ditunjukkan dengan energi kisiU.
Hubungan antara faktor-faktor energi yang terkait dapat ditunjukkan oleh Lingkar Born-Harber.
Secara sederhana dalam bentuk padat ion-ion itu tersusun sedemikian rupa sehingga gaya tarik
antara ion yang berlawanan maksimum, dan gaya tolak antara ion sejenis minimum.
Dalam contoh di atas, terlihat bahwa masing-masing atom akan membentuk konfigurasi lain yang
juga stabil, ini merupakan pengecualian dari kaidah oktet. Konfigurasi tersebut sebagai berikut :
1. Duplet : 2 e- pada kulit terluar (ns2 ), contoh He.
2. Konfigurasi gas mulia semu yang terbentuk :
ns2 np6nd10 sub kulit penuh
ns2 np6nd5 sub kulit ½ penuh
Contoh : Zn  Zn2+
Zn : (Ne) 3s2 3p64s2 3d10
Zn2+ : (Ne) 3s2 3p6 3d10
Fe : (Ne) 3s2 3p64s2 3d5
Fe2+ : (Ne) 3s2 3p6 3d10
3. Konfigurasi elektron lain.
Kadang-kadang aturan tersebut tidak dapat dipenuhi terutama unsur transisi, karena
muatan inti yang besar dan diameter yang kecil, sering elektron tidak bisa dilepaskan
setelah 2-3 elektron dilepas dan sebelum inti mencapai konfigurasi gas mulia atau gas
semu.
Contoh : Cr2+ (Ne) 3s2 3p6 3d4
Ti2+ (Ar) 3d2
Cu2+ (Ne) 3s2 3p63d9

Kondisi pembentukan senyawa ion


Mudah tidaknya atom membentuk ion bergantung pada pelbagai faktor. Menurut Fajans, atom
dapat membentuk ion dengan mudah bila :
a. Struktu ion yang bersangkutan adalah stabil
b. muatan pada ion kecil
c. Ukuran atom yang besar pada pembentukan kation dan ukuran atom yang kecil pada
pembentukan anion.
Bentuk yang stabil adalah bentuk dari energi terendah, jadi senyawa ion yang stabil adalah yang
terbentuk dari atom yang energi ionisasinya rendah dengan atom, yang afinitas elektronnya tinggi
energi kisi senyawa yang terjadi besar. Dilihat dari daftar berkala, maka unsur representatif sebelah
kanan sering membentuk senyawa ion perbedaan elektronegativitas.

Anda mungkin juga menyukai