PENDAHULUAN
atau kurang lebih 2,5% berat badan orang dewasa yang menempati sebagian
besar kuadran kanan atas abdomen dan merupakan pusat metabolisme tubuh
Selain itu hati juga berperan sebagai tempat menyimpan bahan-bahan seperti
mikroorganisme seperti bakteri dan virus juga dapat di sebabkan oleh obat-
obatan dan berbagai makanan yang kita konsumsi. Berbagai obat dan bahan
(Syifaiyah, 2018).
asetaminofen yang telah menyebabkan nekrosis hati sentra lobuler bila ditelan
dalam jumlah besar dalam upaya bunuh diri atau tanpa di sengaja oleh anak.
Dosis tunggal 10-15 gram atau kurang dapat menyebabkan cedera hati yang
terbukti klinis. Gangguan hati dapat terjadi pada hari kedua ditandai dengan
(Syifaiyah, 2018).
Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk mengatasi gangguan hepar
adalah methicol yang mengandung metonin, colin, vitamin B1, Vitamin B2,
asam folat, biotin dan zat-zat bermanfaat yang lain yang berguna untuk
pemeriksaan fungsi hati yaitu SGOT dan SGPT pada sampel darah vena.
hati.
TINJAUAN PUSTAKA
dalam tubuh. Dengan bobot sekitar 2 kg, hati mempunyai tugas penting yang
rumit demi kelangsungan seluruh fungsi kesehatan tubuh. Organ hati terletak
dalam rongga abdomen di bawah diafragma. Unsur strukural utama hati adalah
Hati tersusun oleh sel hati hepatosit berbentuk heksagonal dimana selsel
oleh sinusoid. Pada sinusoid terdapat selapis endotel yang tidak kontinyu
sehingga darah bisa langsung berhubungan dengan sel hati dan dapat terjadi
pertukaran metabolit antara darah dengan sel hati. Selain itu hati juga
mempunyai sel kupfer yang berfungsi memfagositosis bakteri dan benda asing
Dasar unit fungsional hati adalah lobulus hati. Lobulus hati sendiri terdiri
dari banyak lempeng-lempeng sel hati. Sinusoid vena dibatasi oleh dua jenis
sel yaitu sel endotel dan sel kupffer besar yang merupakan sel retikuloendotel
yang mampu memfagositosis bakteri dan benda asing dalam darah. Sel kupffer
dapat memfagosit 99% bakteri dalam darah vena porta. Sel kupffer mempunyai
sifat sitologis yang nyata seperti vakuola yang jenih, lisosom dan reticulum
endoplasma granula yang terbesar di seluruh sitoplasma yang
Hati memiliki dua sumber suplai darah, dari saluran pencernaan dan limpa
melalui vena porta dan dari aorta melalui vena hepatika. Vena porta membawa
darah penuh makanan yang diserap dari usus dan organ tertentu, sedangkan
arteri hepatika memberi darah pada sel-sel hati dengan darah bersih yang
2.2.1 Stroma
hilum, tempat vena porta dan arteri hepatika memasuki hati dan duktus
sepanjang jalannya (akhir atau awal). Di daerah portal diantara lobus hati
klasik. Pada titik ini jaringan serta retikular halus terbentuk yang
Komponen struktural utama dari hati adalah sel hati atau hepatosit.
lapisan setebal 1 atau 2 sel. Di dalam hati darah mengalir dari tepian
semua substansitoksik atau non toksik lain yang diserap dalam usus
2.2.3 Hepatosit
Hepar atau yang lebih dikenal dengan hati merupakan organ kedua
terbesar dalam sistem tubuh. Ukurannya kira-kira empat kali lebih besar
menghasilkan sel baru untuk menggantikan sel yang rusak. Akan tetapi, jika
hati mengalami kerusakan berulang kali dalam jangka waktu yang panjang
misalnya mengkonsumsi alkohol dan merokok secara terus menerus, hal ini
akan menyebabkan hati mengalami kerusakan yang tidak bisa diperbaiki
(Syifaiyah, 2018).
Hati memiliki peranan dalam metabolisme yang cukup besar baik dalam
beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh
sejumlah besar kolesteron dan fospolipid. Selain itu hati juga memiliki peranan
dan introkonvensi diantara asam amino yang berbeda demikian juga dengan
Di dalam hati juga terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu
dalam tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul
2. Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)
Alkohol bersifat toksik terhadap hati. Adanya penimbunan obat dalam hati
perhatian pada hati dapat kita lakukan dengan menghindari hal-hal yang
gugus amino dari suatu asam alfa amino kepada suatu asam alfa keto. Menurut
sebuah enzim yang secara normal berada disel hati dan organ lain. SGOT
dalam sirkulasi perifer. Apabila terjadi trauma atau nekrosis pada suatu
untuk menilai seberapa luas kerusakan hati namun SGOT juga banyak
SGOT pada umumnya sering dikaitkan dengan penyakit hati namun tidak
jantung.
jaringan tubuh, terutama dalam jantung dan hati; enzim itu dilepaskan ke
dalam serum sebagai akibat dari cedera jaringan, oleh karena itu
2.4.2 SGPT
enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk
mendiagnosis destruksi hepatoselular. Enzim ini dalam jumlah yang
kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya
serum dapat lebih tinggi sebelum ikretik terjadi. Pada ikretik dan ALT
SGPT merupakan enzim yang akan keluar dari sel hepar apabila sel
keluar dari sel hepar apabila sel hepar mengalami kerusakan sehingga
serum darah. SGPT adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai katalis
secarar enzimatik kke atom karbon asam pada asam ketoglutalat, sehingga
dihasilkan asam keto sebagai analog dengann asam amino yang bersangkutan
(Syifaiyah, 2018).
fungsi yang sangat penting dalam pengiriman karbon dan nitrogen dari otot
parenkim hepar.
banyak ditemukan pada organ hepar terutama pada sitosol. GOT diperlukan
oleh tubuh untuk mengurangi kelebihan amonia. Enzim GOT lebih spesifik
ditemukan pada organ jantung, otot, pankreas, paru-paru dan juga otot
skelet.
serum dalam kosentrasi yang rendah yaitu kurang dari 30-40U/L. Dengan
adanya peranan yang cukup penting dari kedua jenis enzim ini utamanya dalam
laboratorium untuk mendeteksi adanya kelainan fungsi hati yang lebih dikenal
peningkatan yang dominan dari kadar enzim ini, maka ada kemungkinan terjadi
suatu proses yang mengganggu sel hati. Bila hati mengalami kerusakan, enzim
GPT akan dilepas ke dalam darah sehingga terjadi peninngkatan kadar enzim
(SGOT), sama halnya pada enzim GPT, jika terjadi peningkatan kadar enzim
ini di darah, maka dapat diduga bahwa telah terjadi kelainan pada hati. Karena
sensitifitas SGTP lebih tinggi dari SGOT pada kerusakan sel hepar, maka
SGPT akan menjadi petanda pelangkap. Seperti yang telah dijelaskan di atas
yang banyak terdapat dalam organ hati. Karena itu peningkatan kadar enzim
ini pada serum dapat dijadikan indikasi terjadainya kerusakan jaringan yang
akut. Ketika terjadi kerusakan pada hati, maka sel-sel hepatositnya akan
masih belum memuaskan, angka kekambuhan yang cukup tinggi, efek samping
yang berat, dan harga obat yang sangat mahal sehingga tidak terjangkau oleh
lain sebagai pelengkap ataupun alternatif obat modern. Metode pengobatan ini
banyak sebenarnya metode CAM, satu diantaranya memanfaatkan zat aktif dari
tumbuh- tumbuhan yang disebut pengobatan herbal. Saat ini pengobatan herbal
medicine mulai dilirik kembali oleh pasien, dokter, maupun industri obat.
Namun pengetahuan para dokter tentang manfaat, efek samping, dan resiko
obat herbal masih sangat terbatas karena sedikitnya data klinis yang bisa
suportif atau promotif yang berguna untuk membantu kelangsungan fungi hati.
mereupakan senyawa atau zat berkhasiat yang dapat melindungi sel-sel hati
terhadap pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati. Senyawa tersebut
(Syifaiyah, 2018).
daun sendok, herba sambiloto, herba pegagan, buah tomat, rambut jagung, akar
lang- alang, umbi wortel dan masih banyak herba yang lainnya (Syifaiyah,
2018).
automatik merek photometer 4010. Alat ini adalah salah satu alat yang
standar 1745 U/L, pengukuran pada blanko udara dan reagen Diasys.
Cara kerja alat ini adalah 1000 µl reagen kerja dimasukkan ke dalam
inkubasi selama 1 menit pada suhu 370C, diproses dan dibaca dengan
automatik analyser kimia klinik merek Selecta Pro Series. Prinsip kerja
alat ini adalah pemipetan serum dan reagen dikerjakan secara otomatis
dan reaksinya berlangsung dalam rotor. Setelah itu alat secara otomatis
sumber cahaya dan dibaca oleh photo diode. Nilai absorban tersebut
layar monitor.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2 Metode
3.3.1 SGOT
340 nm.
3.3.2 SGPT
340 nm
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu serum,
tabung reaksi, rak tabung, mikropipet, tip, sentrifuge, dispo, kapas alkohol,
3.5 Analitik
340 nm
340 nm
Pasca analitik adalah kegiatan akhir dari proses analisis suatu sampel.
SGOT : 5 - 40 µ/L
SGPT : 7 – 56 µ/L
BAB IV
4.1 Hasil
Jenis Nilai
Metode Gambar Hasil
Pemeriksaan Normal
klinik yang sering diminta oleh para dokter klinisi. Hal ini dikarenakan peran
hati sebagai organ tubuh yang penting dan penyakit yang merupakan organ
pusat metabolisme banyak macamnya. Karena itu uji fungsi hati banyak
jenisnya.
Uji fungsi hati sering disebutkan di klinik sebagai liver function test. Hati
merupakan organ pusat metabolisme. Hal ini didukung oleh letak anatomisnya.
Hati menerima pendarahan dari sirkulasi sistemik melalui arteri hepatica dan
menampung aliran darah dari system porta yang mengandung zat makanan
yang diabsorpsi di usus. Karena itu fungsi organ hati penting diketahui dala
enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain. Sedangkan SGPT
adalah singkatan dari Serum Glutamic Piruvic Transaminase, enzim ini banyak
terdapat di hati. Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila
jumlah enzim tersebut dalam plasma lebih besar dari kadar normalnya.
enzim yang yang berada dalam hati dan otot jantung, dan sebagiannya lagi
berada dalam pankreas, otot rangka dan ginjal. Sedangkan SGPT (Serum
AST/SGOT adalah enzim yang sebagian besar terdapat dalam otot jantung
dan hati, sebagiannya lagi ditemukan dalam otot rangka, ginjal dan pancreas.
Nilai AST serum yang tinggi ditemukan pada infark miokard akut (IMA) dan
kerusakan hepar. Setelah nyeri dada hebat yang disebabkan oleh IMA, AST
serum meningkat dalam 6 sampai 10 jam dan memuncak dalam 24-48 jam. Jika
tidak terjadi perluasan infark, nilai AST serum akan kembali normal dalam 4
penyiapan serum dengan cara disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
selama ± 10 menit dengan kecepatan 3500 rpm. Diambil serum darah, dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi. Menurut Reza (2017) dalam sebuah jurnal
serum (lapisan atas) dan plasma (lapisan bawah). Alasan digunakannya serum
yaitu karena serum tidak lagi mengandung fibrinogen, dimana fibrinogen ini
meningkat 3-5 %. Dan alasan diinkubasi yaitu agar seluruh reagen dapat
blanko dengan cara, disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu Kemudian dipipet
SGOT, lalu homogenkan. Setelah Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37 °C.
absorban sampel dengan cara, disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
37°C. setelah itu tambahkan 250 µl reagen 2 SGOT dan homogenkan. Lalu
pemeriksaan SGOT yaitu 15,3 µ/L dimana hasilnya masuk kedalam range
karena nilai normal SGOT untuk perempunan : 5-40 µ/L. Sedangkan pada
pemeriksaan SGPT yaitu 47,3 µ/L dimana hasilnya masuk dalam range nilai
kemungkinan yang terjadi pada saat darah disentrifuge dengan tidak sengaja
pecah sehingga serumnya menjadi rusak, Selain itu kurang terpisahnya antara
serum dan plasma hasil sentifuge, dan juga lamanya waktu inkubasi (Rafika,et
al,.2015).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
langsung dengan aktivitas AST dan diukur dengan photometer pada panjang
telah dilakukan didapatkan hasil SGOT yaitu 15,3µ/L dan SGPT 47,3 µ/L.
5.2 Saran
lakukan control terlebih dahulu menggunakan sampel control agar hasil yang