Keemasan Islam
Redaksi | Selasa, 23/01/2018 14:15 WIB
BEKASI (aksi.id) - Pada abad 750 masehi sampai dengan abad 1258 masehi islam pernah
memiliki masa kejayaannya di bidang ilmu pengetahuan. Banyak filsuf, ilmuwan, dan
insinyur memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dikutip dari freedomsiana.com, berikut adalah sembilan tokoh ilmuwan
muslim yang menjadi panutan bagi perkembangan ilmu pengetahuan hingga sekarang.
Karya-karya beliau antara lain kitab Bidayat al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang
fikih), Kulliyat Fi at-Tibb (buku tentang kedokteran di Eropa), Fal al-Maqal Fi Ma Bain
al-Hikmah wa asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak
bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu
filsafat.
2. Al-Ghazali (450-505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya
Abu Hamid al-Ghazali, lahir di desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H
dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang
zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah
Imam al-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau berkhalwat (mengasingkan diri
dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan
kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem,
Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain
sebagai berikut.
Diantara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya Ulumuddin, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah,
ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Alquran dan Hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulisTahafut al-
Falasifah (Tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh didunia
Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).
3. Al-Kindi (805-873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya
Yakub bin Ishak al-Kindi, lahir di Kuffah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada
tahun 873 M. Al-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di
bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika.
Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama
membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan salah satunya filsuf Islam
Arab. ia disebut Failasuf al-Arab (Filsuf orang Arab).
Baca juga : Ternyata Ilmuwan Muslim Temukan Teori Evolusi 1.000 Tahun Sebelum Darwin
Kepiawaian Ibnu Sina dalam mengobati orang sudah teruji, bahkan orang yang
diobatinya bukanlah orang sembarangan, melainkan para raja. Banyak raja yang meminta
Ibnu Sina untuk mengobatinya di antaranya Ratu Sayyidah serta Sultan Majdud dari
Rayy, Syamsu Dawla dari Hamazan, dan Alaud Dawla dari Isfahan, Karena
kehebatannya, di dalam dunai Islam ia dianggap sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Tidak hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan
pemikirannya, tetapi ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai
ilmu pengetahuan pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi.
Ibnu Sina menambahkan dalam bukunya Al-Magest(Buku tentang astronomi) berbagai
problem yang belum dibahas, mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan
pandangan Aristoteles tantang kesamaan bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan
jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa
bintang-bintang yang tak bergerak tak berada pada satu Globe.
Kontribusi beliau tidak hana berdampak besar pada matematika, tetapi juga dalam
kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata Al-Jabr, satu dari dua operasi dalam
matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata
logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorisme, Latinisasi dari nama beliau. Nama
beliau juga diserap dalam bahasa Spanyol, Guarismo dan dalam bahasa Portugis,
Algarismo yang berarti digit. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Al-Kitab al-
Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa--I-Muqabala, Dixit Algorizmi, kitab Surah al Ardh,
Buku Zij al-Sindhind, dan Risala fi Istikhraj Ta`rikh al-Yahud (Petunjuk penanggalan
Yahudi).
8. Ibnu Haitham
Salah satu ilmuan muslim yang namanya mendunia adalah Ibu Haitham. Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Muhammad al-Hasan Ibnu al-Haitham. Beliau lahir pada
tahun 965 di Basra, Irak. Pada usia 64 tahun beliau meninggal dunia di Kairo. Beliau
dikenal di Barat dengan nama Alhazen sebagai seorang ilmuan Islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ibu Haitham
melakukan banyak penelitian, salah satunya adalah tentang cahaya yang kemudian
menjadi cikal bakal diciptakannya mikroskop dan teleskop.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris antara lain Light and on Twilight Phenomena Kajiannya banyak
membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta
bayang-bayang dan gerhana. Dilihat dari karyannya, Ibu Haitham telah cukup banyak
menulis buku-buku. Di antara buku hasil karyanya adalah sebagai berikut.
9. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun disebut sebagai Bapak Sosiologi Islam, lahir di Tunisia pada 732 H/1332
M dan meninggal pada 808 H/1406 M. Nama lengkapnya adalah Waliuddin
Abdurrahman bin Muhammad bin Abi Bakar bin Muhammad bin al-Hasan. Karyanya
yang terkenal adalah Muqaddimah. Kitab ini berisi pembahasan tentang masalah sosial
manusia. Kitab ini membuka jalan menuju pembahasan ilmu-ilmu sosial. Dia dipandang
sebagai peletak dasar ilmu sosial dan politik Islam.