Anda di halaman 1dari 16

KEBUDAYAAN LINGKUP

DALAM ANTROPOLOGI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
1. YUNI KARTIKA
2. PATMA AULIZA
3. NUR KARINA AYUARA
4. MAYANG RINA
5. RIANDA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


USMAN SAFRI KUTACANE (STKIP-US)
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatNYAlah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Kebudayaan
lingkup dalam Antropologi", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita untuk mempelajari Kebudayaan lingkup dalam Antropologi.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Kutacane, 02 Oktober 2019


Hormat Kami,

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i


Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan .........................................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalaah ............................................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................................1
Bab II Pembahasan ........................................................................................................2
A. Defenisi Antropologi .........................................................................................2
B. 3 wujud kebudayaan Antropologi ......................................................................3
C. Adat Istiadat .......................................................................................................3
D. Unsur-unsur kebudayaan dalam antropologi .....................................................5
E. Integrasi kebudayaan antropologi .....................................................................11
Bab III Penutup .............................................................................................................12
A. Kesimpulan .......................................................................................................12
B. Saran .................................................................................................................12
Daftar Pustaka ...............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antropologi sebagai salah satu cabang ilmu sosial mempunyai bidang kajian
sendiri yang dapat dibedakan dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu
ekonomi, ilmu politik, kriminologi dan lain-lainnya. Antropologi juga dapat
dikelompokkan ke dalam cabang ilmu humaniora karena kajiannya yang terfokus
kepada manusia dan kebudayaannya. Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa, secara
umum dapat dikatakan antropologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dari
segi keragaman fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya. Seperti yang pernah
diungkapkan Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan dasar antropologi belum
mencapai kemantapan dan bentuk umum yang seragam di semua pusat ilmiah di
dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi kebudayaan dalam lingkup Antropologi?
2. Jelaskan Apa saja Tiga wujud kebudayaan antropologi?
3. Bagaimana adat istiadat kebudayaan dalam lingkup antropologi?
4. Bagaimana unsur-unsur kebudayaan antropologi?
5. Bagaimana integritas Kebudayaan Antropologi?
C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi kebudayaan dalam lingkup Antropologi
2. Mengetahui Tiga wujud kebudayaan antropologi
3. Mengetahui adat istiadat kebudayaan dalam lingkup antropologi
4. Mengetahui unsur-unsur kebudayaan antropologi
5. Mengetahui Integritas Kebudayaan Antropologi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Antropologi
Antropologi secara umum ialah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri adat istiadat, fisik, budaya yang
sangat berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal yang dalam arti kesatuan masyarakat yang
tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tapi pada sosiologi lebih
menitik beratkan/fokus pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari bahasa yunani, yaitu anthropos yang berarti manusia atau
orang sedangkan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai
makhluk biologis sekaligus makhluk sosial, antropologi memiliki dua sisi holistik dimana
ia meneliti manusia pada tiap waktu dan dimensikemanusiaannya. Arus utama inilah yang
secara tradisional memisahkan antropologi dari disiplin ilmukemanusiaan lainnya yang
menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi
ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode antropologi sekarang
seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal.
Definisi-Definisi Antropologi Menurut Para Ahli
Antropologi berarti kajian manusia, akan tetapi ahli antropologi bukanlah satu-
satunya pakar yang mengkaji tentang manusia dan juga tidak berarti bahwa ahli
antropologi hanya mengkaji manusia (Keesing,1999:2). Lantas apa yang membedakan
antropologi dengan ilmu lain yang juga mempelajari manusia?
1. William A. Havilland.
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilaku manusia serta untuk
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2. David Hunter:
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.

2
B. 3 Wujud Kebudayaan Antropologi
Wujud Kebudayaan Wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan
aktifitas manusia yang berpola. Dalam hal ini J.J. Honigmann dan Koentjaraningrat
membagi budaya kedalam 3 (tiga) wujud, yaitu:
a) Gagasan (Ideas)Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide,
gagasan dansebagainya yang bersifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Karena
hal ini terletakdalam kepala atau di alam pemikiran manusia.
b) Aktivitas atau tindakan (activities)Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalammasyarakat yang berwujud sebagai sistem sosial
yang terdiri dari aktifitas-aktifitas manusiayang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurutpola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Wujud dari kebudayaan ini bersifatkonkret, terjadi dalam kehidupan sehari-
hari dan dapat diamati dan didokumentasikan.Misalnya gotong royong dan kerja sama.
c) Artefak atau karya (artifact)Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil
karya dari semua aktifitas danperbuatan masyarakat yang berupa benda-benda atau hal
yang dapat diraba, dilihat danbersifat paling konkret.
C. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan aturan tingkah laku yang dianut secara turun temurun dan
berlaku sejak lama. Adat istiadat termasuk aturan yang sifatnya ketat dan mengikat. Adat
istiadat yang diakui dan ditaati oleh masyarakat sejak beradab-abad yang lalu dapat
menjadi hukum yang tidak tertulis yang disebut sebagai hukum adat. Hukum adat di
Indonesia adalah hukum yang tidak tertulis yang berlaku bagi sebagian besar penduduk
Indonesia.
Adat istiadat memuat empat unsur yaitu nilai-nilai budaya, sistem norma, sistem
hukum dan aturan-aturan khusus. Nilai-nilai budaya merupakan gagasan-gagasan
mengenai hal-hal yang dipandang paling bernilai oleh suatu masyarakat. Contohnya;
rukun dengan sesama, hormat kepada orang tua, bekerja sama dan lain-lain.
Pengertian Adat Istiadat Lengkap Beserta Ulasan Dan Definisi Menurut Para Ahli -
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya
karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
a. Pengertian Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari
generasi kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola
perilaku masyarakat( Kamus besar bahasa indonesia, 1988:5,6).

3
Adat istiadat adalah perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha
diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
Adat istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam
diri masyarakat yang melakukannya.
Adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan
telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.
b. Macam-macam Adat
Adat yang Sebenarnya Adalah adat yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh
hujan, dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang ada di
alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya hutan gundul menjadi
penyebab banjir, kejahatan pasti akan mendapat hukuman, kebaikan akan
membuahkan kebahagiaan, dan seterusnya.
Adat yang Diadatkan Ialah semua ketentuan yang berlaku di dalam
masyarakat. Ketentuan-ketentuan ini dikodifikasikan oleh Datuk Nan Duo
berdasarkan sifat benda-benda di alam. Gunanya untuk mengatur kehidupan
bermasyarakat dalam hal ketertiban, perekonomian, dan sosial budaya.
Adat yang Teradat Yaitu aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah.
Setiap kelompok masyarakat memiliki aturan dan tata cara yang berbeda dengan
kelompok masyarakat lainnya.
Adat-Istiadat merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat setempat ketika
melaksanakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian, olah raga, dsb.
Adat istiadat bisa berbentuk tertulis dan tidak tertulis.
c. Contoh adat istiadat yang tertulis antara lain adalah:
- piagam-piagam raja (surat pengesahan raja, kepala adat)
- peraturan persekutuan hukum adat yang tertulis seperti penataran desa, agama
desa, awig-awig (peraturan subak di Pulau Bali).
d. Contoh adat istiadat yang tidak tertulis, antara lain adalah:
- Upacara ngaben dalam kebudayaan Bali
- Acara sesajen dalam masyarakat Jawa
- Upacara selamatan yang menandai tahapan hidup seseorang dalam masyarakat
Sunda.

4
D. Unsur Kebudayaan Dalam Antropologi

Dalam sistem sosial-budaya menurut Koentjaraningrat ada 7 unsur kebudayaan


sebagai cultural universal. 7 unsur kebudayaan tersebut adalah:
1. Sistem mata pencaharian hidup(ekonomi)
Perdagangan(pasar)
Sistem budaya (ide) : Mempererat hubungan antar masing-masing kebudayaan.
Sistem sosial (eksternal) : Adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
Hasil : Menambah tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-
masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
•berburu dan meramu
• beternak
• bercocok tanam di ladang
• menangkap ikan

2. Ilmu pengetahuan atau Teknologi


Telepon
Sistem budaya (ide) : Kemajuan teknologi mempermudah untuk
berhubungan atau berkomunikasi jarak jauh.
Sistem sosial (eksternal) : Komunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh
dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Hasil : Budaya alat komunikasi lama seperti surat mulai
ditinggalkan.
Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta
memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara
manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa
keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

5
3. Bahasa
Bahasa daerah
Sistem budaya (ide) : Menjadi suatu ciri khas atau pembeda cara komunikasi
suatu daerah dengan daerah lain.
Sistem sosial (eksternal) : Dengan melihat bahasa yang diucapkan seseorang, kita
dapat mengetahui asal daerah orang tersebut.
Hasil : Masing-masing daerah di Indonesia memiliki bahasa
daerah yang berbeda-beda.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri
dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah
membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan
fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan
sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuna, dan untuk
mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia untuk
mengungkapkan emosi dan perasaannya ke dalam bentuk lambang yang dapat
dipahami dan ditafsirkan oleh orang lain.
Fungsi-fungsi bahasa :
1. Fungsi praktis, yaitu untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2. Fungsi artistik, yaitu mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya
demi pemuasan rasa estetika/kebutuhan akan keindahan.
3. Fungsi filosofis, yaitu untuk mempelajari kebudayaan-kebudayaan manusia yang
hidup di jaman dahulu kala.
4. sebagai kunci atau sarana untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.
Cerita rakyat yang merupakan salah satu tradisi lisan ini perlu disampaikan
secara turun temurun pada generasi berikutnya agar cerita ini tetap hidup di

6
masyarakat. Cerita rakyat merupakan salah satu potensi budaya lokal yang perlu
dijaga bersama.
Legenda atau cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri
khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup
kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada
hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita
kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan
angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang
mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi,
tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang
hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau
kejadian yang menandakan kesaktian
4. Sistem kepercayaan atau Religi
Upacara keagamaan
Sistem budaya (ide) : Upacara atau peribadatan yang dilakukan suatu agama
untuk menyembah tuhannya.
Sistem sosial (eksternal) : Semua agama mempunyai rasa toleransi terhadap
agama lain dalam menjalankan upacara keagamaan
terutama saat hari raya masing-masing agama.
Hasil : Memberikan suatu cara agar orang dapat melakukan
hubangan dengan tuhannya secara khusuk sehingga
Memiliki pedoman hidup.
Sistem kepercayaan dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi
dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin
religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting
dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi
dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul
bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal
yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati.[1]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama
Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan

7
dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga
mempengaruhi kesenian.
Religi
Menurut Koentjoraningrat istilah religi dibedakan dengan istilah agama, religi
merupakan bagian dari kebudayaan. Menurut Cirero religi tidak berbeda jauh dengan
pengertian agama yaitu suatu pengalaman batin dari kehidupan kejiwaan manusia
kemudian menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku manusia yang
dipersembahkan kepada suatu zat yang menguasai manusia dan seluruh alam semesta.
Menurut E.B. Tylor, evolusi religi yang berdasarkan kesadaran manusia itu
sendiri yang terbagi menjadi :
1. Animesme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan bahwa di alam sekeliling
tempat tinggal manusia tinggal berbagai maca, ruh, spirit, mahluk halus, dan
kekuatan gaib lainnya.
2. Dinamisme, bentuk religi yang berdasarkan pada kepercayaan akan kekuatan
alam yang melebihi kekuatan manusia.
3. Polytheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepada kepercayaan akan dewa-
dewa, yang masing-masing mewakili suatu kekuatan atau fenomena alam tertentu.
4. Panteon, bentuk kepercayaan kepada dewa-dewa, dimana dewa-dewa tersebut
tergabung didalam suatu sistem dengan struktur tugas dan jenjang yang berbeda-
beda.
5. Monotheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan pada suatu kekuatan
tunggal.
Menurut Koenctjoroningrat religi merupakan suatu sestem yang terdiri atas empat
komponen :
1. Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religius.
2. Sistem kepercayaan yang mengadung keruhanian dan bayangan-bayangan manusia
tentang sifat tuhan, wujud dan alam gaib.
3. Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan dewa-dewa
atau mahluk-mahluk halus yang mendiami alam gaib.
4. Kelompok-kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem
kepercayaan tersebut.
Dalam suatu praktek keagamaan atau kepercayaan terdat bermacam-macm
fungsi psikologis dan sosial :

8
1. Fungsi Penyelamatan, keselamatan dapat dicapai dengan menjalankan
segalaaturanaturan atau norma yang ada.
2. Fungsi Sosial, yaitu mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia
dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan.
3. Fungsi Pendidikan, suatu upacara keagamaan dan inisiasi dapat memperlancar
atau membantu melestarikan budaya.

5. Sistem organisasi social (social)


Karang taruna
Sistem budaya (ide) : Organisasi yang beranggotakan kumpulan anak muda
dalam suatu daerah.
Sistem sosial (eksternal) : Menjadi salah satu organisasi yang bermanfaat dan
berperan dalam masyarakat.
Hasil : Menjadi wadah bagi para anak muda untuk
menyalurkan kemampuan berorganisasi mereka. Dan
hampir di setiap daerah atau desa pasti ada karang
taruna.
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. M.
Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan
untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki
hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu,
anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya.
6. Kesenian
Seni rupa
Sistem budaya (ide) : Suatu hasil ekspresi manusia yang diwujudkan melalui
unsur-unsur garis, bidang, warna, bentuk, volume, dan
ruang.
Sistem sosial (eksternal) : Seni rupa banyak diinginkan orang untuk dijadikan
sebagai koleksi ataupun sebagai pajangan.
Hasil : Menjadi suatu hasil cipta, rasa karsa dari setiap orang
yang melakukannya dan hal itu termasuk hasil budaya
dari seseorang.

9
Seni tari
Sistem budaya (ide) : Suatu kesenian yang berbentuk tarian yang dapat
menjadi ciri khas suatu daerah.
Sistem sosial (eksternal) : Tari-tarian seperti teri jawa dan bali sering di
tampilkan ke luar negeri sebagai promosi kebudayaan
Indonesia keseluruh dunia.
Hasil : Dapat menjadi pembeda kebudayaan dari masing-
masing daerah dan juga dapat dinikmati oleh daerah
lain.
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai
makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks Seni
ialah produk jenis prilaku manusia khususnya dengan penggunaan kreatif imajinasi
manusia untuk menerangkan, memehami, dan menikmati kehidupan. Menurut
Malinowski, segala aktivitas kenudayaan itu sebenarnya bermakksud untuk
memmuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri mahluk manusia yang
berhubungan dengan seluruh kehidupannya. Oleh karena itu dengan mempelajari seni,
kita dapat memperoleh gambaran mengenai sejarah, keadaan dan identitas sebuah
masyarakat atau bangsa.
Seni memiliki fungsi kreatif dan ekspresional juga seringkali memiliki fungsi
untuk mempererat ikatan solidaritas, sebagai saran pendidikan, sarana sosialisasi
norma-norma, alat untuk mewariskan adat dan nilai-nilai kebudayaan.
Kesenian dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu :
1. Seni rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata.
2. Seni suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan telinga.
7. Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku
bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi,
wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris
(trial and error).
- Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
pengetahuan tentang alam

10
- pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
- pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku
sesama manusia
- pengetahuan tentang ruang dan waktu

E. Integrasi Kebudayaan Antropologi


Integrasi budaya yang berarti penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling
berbedasehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di kehidupan masyarakat. Integrasi
kebudayaan juga bisa diartikan sebagai proses penyesuaian unsur kebudayaan yang saling
berbeda,sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam kehidupan masyarakat. Ada
beberapa konsepuntuk menganalisis integrasi kebudayaan, yaitu :
1. Metode Holistik Metode ini bermaksud seorang sarjana antropologi tidak hanya
bertugas menganalisiskebudayaan dengan mengetahui berbagai cara untuk
memerincinya kedalam unsur-unsur yang kecil, dan mempelajari unsur-unsur kecil itu
secara detail, tetapi ia juga bertugas untuk dapat memahami kaitan antara setiap
unsur kecil itu dengan keseluruhannya. Istilah\ holistik
Sendiri berarti menggambarkan metode tinjauan yangmendekati suatu kebudayaan itu
sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi.
2. Pikiran KolektifPikiran kolektif ialah gagasan-gagasan yang merupakan unsur-
unsurnya akantersimpan dalam bahasa sehingga walaupun indvidu-individu
yangmengembangkannya sudah meninggal, keseluruhan itu tetap dimilki oleh
generasi berikutnya.
3. Fungsi Unsur-unsur KebudayaanMenerangkan fungsi itu sebagai hubungan antara satu
hal dengan hal lain, kaitan satuhal dengan hal lain dan menerangkan hubungan yang
terjadi antara satu hal denganhal-hal lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.
4. Fokus KebudayaanFokus kebudayaan menurut M.J. Herskovits, adalah suatu komplek
kebudayaan yangtampak amat digemari warga masyarakat nya sehingga tampak seolah
olahmendominasi seluruh kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
5. Etos KebudayaanEtos kebudayaan adalah suatu watak khas tertentu yang tampak,
sering tampak padagaya, tingkah laku warga masyarakatnya.
6. Kepribadian UmumMaksudnya perhatian terhadap kepribadian atau watak yang ada
pada sebagian besardari individu yang hidup dalam kebudayaan yang bersangkutan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Oleh karena itu
antropologi didasarkan pada kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuan
sebelumnya. Pengertian Antropologi dapat dilihat dari 2 sisi yaitu Antropologi sebagai
ilmu pengetahuan artinya bahwa Antropologi merupakan kumpulan pengetahuan-
pengetahuan tentang kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis
atas dasar pemikiran yang logis. Dan pengertian Antropologi yang kedua adalah cara-
cara berpikir untuk mengungkapkan realitassosial dan budaya yang ada dalam
masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara ilmiah.
Namun untuk mempermudah dalam pengertiannya maka dalam kedua istilah
di atas akan dipergunakan dalam arti yang sama dan digambarkan dengan istilah
“kedudukan” (status) saja. Nilai (Nilai Sosial) adalah nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh
masyarakat. Norma adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui
lingkungan sosialnya. Budaya adalah hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Kebudayaan merupakan keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa apa yang kami tulis masih
banyak terjadi kesalahan-kesalahan, baik dari segi isi (materi) dan sistematika
penulisan. Oleh karena itu, kami meminta saran dan pemikiran yang sifatnya
membangun, demi kesempurnaan makalah ini, sehingga menjadi suatu bahan bacaan
yang dapat bermanfaat untuk setiap orang yang membacanya

12
DAFTAR PUSTAKA

M.J. Herskovits.2006. Antropologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ensiklopedi Indonesia, 16.45, 18 Februari 2009 http://www.id.wikipedia.org

Huky, Wila. Drs. D. A. 1986. Antropologi. Surabaya: Usaha Nasional

Koentjaraningrat. Prof. Dr. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. Prof. Dr. 1984. Antropologi Hukum. Jakarta: CV. Rajawali

Wignjodipuro, Surojo. S.H. 1968. Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta: Gunung

Agung.

13

Anda mungkin juga menyukai