Anda di halaman 1dari 6

MODUL 02

MENGANALISIS SIKLUS TERMODINAMIKA POMPA PANAS (HEAT


PUMP) DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM MOLLIER
Nita Juli Yanti, Balya Elfata, Alika Rahma Gumilar, Ighfar Hasbi
10217007, 10217001, 10217013, 10217057
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: nitajuliyanti091@gmail.com

Asisten: Faris Yudza / 10216054


Tanggal Praktikum: (10-09-2019)

Abstrak
Pada praktikum ini dilakukan percobaan menggunakan mesin pompa kalor yang bertujuan untuk mengetahui nilai
daya kompresor dan efisiensi mesin pompa kalor yang digunakan. Dimulai dengan memasang alat sesuai skema lalu
menyalakan pompa panas dan mengambil data tekanan dan temperatur sebanyak enam kali dalam selang waktu dua
menit. Terdapat dua data tekanan dan enam data temperatur dengan tempat yang berbeda pada alat yang harus
dicatat. Setelah didapatkan semua data yang diperlukan, dihitung nilai entalpi dan entalpi spesifik menggunakan
persamaan yang ada. Kemudian data tersebut dibuat dalam grafik yang bisa disebut sebagai diagram Mollier
sederhana. Selain itu, dihitung pula nilai daya kompresor dan efisiensi kompresor. Dalam perhitungan didapatkan
nilai daya kompresor dan efisiensi kompresor pada mesin kalor tidak mencapai 100 %. Maka telah terbukti hukum
Termodinamika yang kedua.
Kata kunci : Diagram Mollier, Pompa Panas, Termodinamika

I. Pendahuluan dilepaskan di kondensor untuk pemanasan, jadi


Pada praktikum ini, akan dilakukan tidak dibuang ke atmosfer[1].
percobaan menggunakan pompa kalor yang Sebuah pompa kalor memiliki suatu
bertujuan untuk menentukan daya kompresor efisiensi yang disebut dengan bilangan
performansi ω yang nilainya lebih besar dari 1.
serta menentukan efisiensi kompresor pada
Efesiensi merupakan perbandingan kuantitas
mesin pompa kalor. kalor ΔQ2 yang dihasilkan oleh pompa kalor
Pompa kalor merupakan suatu sistem pada reservoir dengan temperatur T2 terhadap
pemanas yang bekerja berdasarkan siklus energi listrik ΔW atau :
kompresi uap, sama dengan siklus yang ∆𝑄
𝜔= 2 (1)
digunakan pada system refrigerasi. Hanya saja ∆𝑊
prinsip kerjanya yang berbeda. Pompa kalor
memanfaatkan efek pemanas kompresi uap, Keterangan:
sedangkan system refrigerasi memanfaatkan ω : Efisiensi mesin
efek pendingin siklus kompresi uap. ∆𝑄2 : Selisih kalor yang masuk dengan yang
Komponen-komponen utama pada sistem keluar
pompa kalor juga menggunakan komponen ∆𝑊 : Selisih kerja
yang sama dengan sistem pendinginan yaitu
evaporator, kompresor, kondensor dan katup
ekspansi. Pada prinsipnya semua sistem Entalpi adalah sifat dari sistem
refrigerasi adalah pompa kalor, karena sistem- termodinamika yang mengekspresikan
sistem tersebut menyerap kalor pada tingkat kemampuan untuk melakukan pekerjaan non-
temperatur yang rendah dan membuangnya ke mekanik dan melepaskan panas. Entalpi
tingkat temperatur yang lebih tinggi. Akan diwakili dengan simbol H, sedangkan entalpi
tetapi diantara pemakaian ssitem-sistem tertentu direpresentasikan sebagai h. Tindakan
refrigerasi telah dikembangkan suatu sistem entalpi jumlah panas yang digunakan atau
yang dinamakan pompa kalor, yaitu suatu dilepaskan pada tekanan konstan oleh sistem
sistem yang memanfaatkan kalor yang juga. Entalpi dibahas sebagai perubahan
entalpi. Perubahan entalpi berkorelasi dengan
perubahan energi internal (U) dan perubahan Pada praktikum ini digunakan alat dan
volume (V) yang dikalikan dengan tekanan. bahan sebagai berikut.
Entalpi secara langsung berkaitan dengan suhu. 1. 1 Pompa Pemanas
Jika suhu naik, maka energi internal sistem
2. 1 Joule dan Watt Meter
meningkat menyebabkan peningkatan
perubahan entalpi[2]. 3. 6 Sensor Temperatur
4. 1 Stopwatch Digital
Lima hal yang sangat penting untuk 5. 2 Ember
menyelesaikan permasalahan di termodinamika 6. 8 Liter Air
adalah temperatur, tekanan, volume, entalpi, III. Metode Percobaan
dan entropi. Hal-hal tersebut dapat Praktikum ini dimulai dengan
digambarkan melalui grafikyang pertama kali mempersiapkan dan memasang alat dan bahan
diperkenalkan oleh Mollier[4]. sesuai dengan skema eksperimen yang telah
ditentukan. Alat dan bahan yang telah siap
.
digunakan dinyalakan lalu diatur. Untuk Joule
dan Watt Meter diatur agar menunjukkan
tampilan mV dan unit display menunjukkan 0,0
W. pompa panas yang telah siap digunakan
dinyalakan dengan menekan tombol output. Air
dalam bejana didiamkan hingga 10 menit lalu
dicatat masing-masing data yang dibutuhkan,
yaitu T1, T2, T3, T4, T5, T6, P1, dan P2.
Selanjutnya dicatat setiap dua menit sekali
selama 20 menit. Dicatat juga mengenai daya
pada kompresor bersamaan dengan data yang
sebelumnya lalu semua data ditabulasikan.
Setelah itu dapat dihitung data entalpi dan
entalpi spesifik untuk setiap temperatur. Dapat
dihitung pula kalor panas, kalor dingin, dan
aliran massa yang akan dipakai untuk
menghitung nilai daya kompresor dan
efisiensinya. Hipotesa sementara yang dapat
Gambar 1. Contoh diagram Mollier
disimpulkan adalah daya kompresor tidak akan
mencapai persis dengan referensi dan efisiensi
Keterangan garis menurut penomeran :
mesin pompa tidak akan mencapai 100 %.
1. Garis kelembaban uap konstan IV. Data dan Pengolahan data
menunjukkan kelembaban konstan dari Pada praktikum ini didapatkan nilai
steam exhaust temperatur, tekanan, dan daya pada kompresor
2. Garis saturasi menunjukan zat cair yang dapat ditabulasikan dalam tabel yang
yang sedang dipanaskan. terdapat pada lampiran 1.
3. Garis temperatur konstan menunjukkan Selanjutnya, data tersebut diolah untuk
temperatur dari zat cair
mencari nilai entalpi dan entalpi spesifik
4. Garis entalpi menunjukkan garis untuk
menentukan entalpi melalui persamaan berikut ini.
5. Garis entropi menunjukkan garis untuk ∆𝐻 = 𝐶𝑉 (𝑇2 − 𝑇1 ) + 𝑉(𝑃2 − 𝑃1 )
menentukan entropi dan
6. Garis tekanan konstan menunjukkan ∆𝐻
tekanan absolut dari zat cair[3]. ∆ℎ =
𝑚
Dengan ∆H adalah entalpi dan ∆h adalah
II. Alat dan Bahan entalpi spesifik. Nilai Cv yang digunakan adalah
4186 J/K. Maka didapat hasil berupa tabel dan 50000
grafik berikut ini.
40000
Tabel 1. Nilai entalpi, entalpi spesifik dan
perbedaan tekanan pada t=10 menit hingga t=12 30000
menit 20000
TI ∆HI (J) ∆hI (J/Kg) ∆Pi (Pa) 10000
T1 -85860,4 -21465,1 -20000 0
T2 -87199,9 -21800 -20000
-10000
T3 87534,8 21883,7 20000
-20000
T4 80418,6 20104,65 20000
T5 -81674,4 -20418,6 -20000 -30000

T6 83767,4 20941,85 20000 Gambar 3. Grafik tekanan terhadap nilai


entalpi pada t=12 menit hingga t=14 menit
25000
20000 Tabel 3. Nilai entalpi, entalpi spesifik dan
15000 perbedaan tekanan pada t=14 menit hingga t=16
10000 menit
5000 TI ∆HI (J) ∆hI (J/Kg) ∆Pi (Pa)
0 T1 -43767,4 -10941,9 -10000
-5000 T2 -43767,4 -10941,9 -10000
-10000
T3 246279 61569,75 60000
-15000
T4 237907 59476,75 60000
-20000
-25000 T5 -39581,4 -9895,35 -10000
T6 243767,4 60941,85 60000
Gambar 2. Grafik tekanan terhadap nilai
entalpi pada t=10 menit hingga t=12 menit
70000
Tabel 2. Nilai entalpi, entalpi spesifik dan 60000
perbedaan tekanan pada t=12 menit hingga t=14 50000
menit 40000
TI ∆HI (J) ∆hI (J/Kg) ∆Pi (Pa) 30000
T1 -85441,8 -21360,4 -20000 20000

T2 -85441,8 -21360,5 -20000 10000

T3 166697,6 41674,4 40000 0


-10000
T4 161674,4 40418,6 40000
-20000
T5 -81674,4 -20418,6 -20000
T6 163767,4 40941,85 40000 Gambar 4. Grafik tekanan terhadap nilai
entalpi pada t=14 menit hingga t=16 menit

Tabel 4. Nilai entalpi, entalpi spesifik dan


perbedaan tekanan pada t=16 menit hingga t=18
menit
TI ∆HI (J) ∆hI (J/Kg) ∆Pi (Pa)
T1 -83767,4 -20941,9 -20000
T2 -81255,8 -20314 -20000
T3 85441,8 21360,45 20000
T4 80418,6 20104,65 20000
T5 -81674,4 -20418,6 -20000 𝑄1 = 𝑚𝑐(𝑇2(𝑇=12) − 𝑇2(𝑡=10)
T6 83348,8 20837,2 20000 𝑄2 = 𝑚𝑐(𝑇6(𝑇=12) − 𝑇6(𝑡=10)
𝑑𝑚 𝑄2
=−
25000 𝑑𝑡 ∆ℎ4 − ∆ℎ3
20000 Dengan nilai m=4 Kg dan c=4186 J/Kg.K maka
15000 didapat nilai :
10000 𝑄1 = -28799,7 J
5000 𝑄2 = 15069,6 J
𝑑𝑚
0
𝑑𝑡
= 0,070588
-5000
Lalu, dapat dicari nilai daya kompresor efektif
-10000
pada ∆h1, ∆h2, dan ∆h5 yaitu dengan persamaan
-15000
:
-20000 𝑑𝑄𝑘 𝑑𝑚
-25000 = (∆ℎ4 − ∆ℎ1,2,5 )
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Gambar 5. Grafik tekanan terhadap nilai Didapat tabel berikut ini.
entalpi pada t=16 menit hingga t=18 menit Tabel 6. Nilai daya kompresi efektif pada
entalpi 1, 2, dan 5
Tabel 5. Nilai entalpi, entalpi spesifik dan ∆h dQK/dt
perbedaan tekanan pada t=18 menit hingga t=20 ∆h1 2934,335
menit ∆h2 2957,974
TI ∆HI (J) ∆hI (J/Kg) ∆Pi (Pa) ∆h5 2860,465
T1 -43348,8 -10837,2 -10000 Didapat juga nilai daya kompresor ideal dengan
T2 -40000 -10000 -10000 persamaan berikut.
T3 164186 41046,5 40000 𝑑𝑄𝑘 𝑄2 − 𝑄1
=
T4 161674,4 40418,6 40000 𝑑𝑡 ∆𝑡
Yaitu sebesar
T5 -41255,8 -10314 -10000 𝑑𝑄𝑘
T6 162093 40523,25 40000 = 365,5773
𝑑𝑡
Dan nilai efisiensi dari kompresor tersebut
50000 dapat dihitung dengan :
𝑄1
40000 𝜂 = (1 − | |) × 100%
𝑄2
30000
Maka efisiensinya adalah
𝜂 = 91,1112 %
20000
V. Pembahasan
10000
Siklus kerja dari mesin pompa kalor sangat
0 berhubungan dengan Hukum II
Termodinamika. Dalam hukum ini, dijelaskan
-10000 beberapa hal, diantaranya adalah Tidak
-20000 mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
satu siklus, menerima kalor dari sebuah
Gambar 6. Grafik tekanan terhadap nilai reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi
entalpi pada t=18 menit hingga t=20 menit
energi atau usaha luas dan tidak mungkin
membuat mesin yang bekerja dalam suatu
Kemudian dapat dihitung nilai kalor panas (Q1),
siklus mengambil kalor dari sebuah reservoir
kalor dingin (Q2), dan aliran massa yang
rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu
didapat dari persamaan :
tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar. Hal
ini terbukti dengan hasil efisiensi berdasarkan diasumsikan tidak terpengaruh oleh
percobaan yang tidak mencapai 100 %. lingkungan.
Diagram Mollier yang dibuat pada
percobaan ini sangat sederhana, yaitu VI. Kesimpulan
mengambil data perubahan tekanan dengan Pada percobaan ini dapat disimpulkan
perubahan entalpi. Bentuk grafik yang didapat bahwa daya kompresor ideal yang digunakan
menyerupai bentuk jajargenjang jika adalah sebesar 365,577 Watt serta efisiensi
dihubungkan satu sama lain. Jika dilihat dalam mesin pompa kalor yang digunakan adalah
selang waktu yang berbeda-beda, bentuk grafik sebesar 91,11 %. Hal ini membuktikan
selalu sama. Yang membedakan hanya nilainya kebenaran Hukum Termodinamika II.
saja. Itu pun tidak terlalu signifikan.
Aliran massa akan berbanding lurus VII. Daftar Pustaka
dengan waktu. Semakin lama waktu yang [1] Halaudin. Penetuan bilangan
ditempuh, semakin besar pula aliran massa performan pompa kalor berdasarkan
yang terjadi. Daya kompresor akan berbanding perbedaan temperatur, Jurnal
terbalik dengan waktu tempuh. Semakin besar Gradien, 1(1), pp. 16-19, 2005.
waktu tempuhnya maka daya kompresor akan [2] Alistigna., 2015. Pengertian Entalpi
semakin kecil. Sedangkan daya kompresor dan Contohnya,
berbanding lurus dengan aliran massa air. https://budisma.net/2015/03/pengerti
Berdasarkan data yang didapat, nilai daya an-entalpi.html diakses tanggal 11
kompresor efektif yang paling mendekati nilai September 2019
sebenarnya adalah pada T2 yang bernilai [3] Yudisaputro, Hendra. 2013. Tips
2957,974 Watt. Hal ini berkaitan dengan bahan Cara Membaca Diagram Mollier.
yang diukur temperaturnya, yaitu air. https://berbagienergi.com/2013/05/1
Daya kompresor efektif dihitung 5/tips-cara-membaca-diagram-
menggunakan entalpi dan aliran massa moiler/ diakses tanggal 12 September
sedangkan daya kompresor ideal dihitung 2019
menggunakan selisih kalor pada reservoir panas
[4] Meyers, Cyril H., Cragoe, Carl S.,
Mueller, Eugene F., Table and
dan dingin dibagi selang waktunya yaitu 2
Mollier Chart of the Thermodynamic
menit. Pada percobaan ini didapatkan
Properties of 1, 3-Butadien, Journal
perbedaan yang sangat signifikan diantara
of Research and National Bureau of
keduanya. Efisiensi merupakan perbandingan Standard, 39, pp. 507-521, 1947.
antara kalor panas dengan kalor dingin dibagi
dengan kalor panas dan dikali 100 %.
Didapatkan bahwa efisiensi tidak mencapai 100
%.
Perbedaan suhu antara reservoir panas dan
reservoir dingin akan berpengaruh terhadap
nilai efisiensi. Semakin besar selisih antara
keduanya maka nilai efisiensi akan semakin
besar.
Asumsi yang digunakan pada percobaan
ini diantaranya adalah tidak ada air yang
menguap maupun mengembun. Asumsi lainnya
adalah suhu lingkungan tidak memperngaruhi
pembacaan suhu pada sensor. Artinya, suhu
yang terbaca merupakan suhu yang seharusnya.
Begitu pula dengan tekanan yang terbaca
Lampiran
Tabel 7. Nilai tekanan dan temperatur pada selang waktu 2 menit

t (menit) P1 (Pa) P2 (Pa) T1 (K) T2 (K) T3 (K) T4 (K) T5 (K) T6 (K) Daya (W)
10 270000 1080000 290,3 283,52 311,8 298,6 295 300,3 396,7
12 250000 1100000 288,9 281,8 313,6 298,7 294,6 301,2 396,8
14 230000 1140000 287,6 280,5 315,2 299,1 294,2 302,1 396
16 220000 1200000 286,7 279,6 316,7 298,6 294,3 303 395,4
18 200000 1220000 285,8 279,3 318 298,7 293,9 303,8 392,8
20 190000 1260000 285 279,3 319 299,1 293,6 304,3 391,8

Anda mungkin juga menyukai