Anda di halaman 1dari 30

Bab I Struktur Atom

1. Partikel-partikel penyusun atom


1. Elektron (
Berdasarkan percobaan tetes minyak yang dilakukan oleh Milikan
dan Thomson diperoleh

Muatan elektron = -1 dan massa elektron = 0

2. Proton (
Eugene Goldstein, menggunakan tabung gas yg memiliki katoda,
untuk mempelajari partikel positif yg disebut dgn proton. Massa
proton = 1 s m a (satuan massa atom) dan muatan proton = +1

3. Inti atom
Percobaan Rutherford, tentang hamburan sinar alfa oleh lempeng
emas. Menyimpulkan bahwa atom tersusun dari inti atom yg
bermuatan positif yg dikelilingi elektron yang bermuatan negatif
sehinggaatom bersifat netral.

4. Neutron (
James Chadwick, menyatakan bahwa partikel yg menimbulkan
radiasi berdaya tembus tinggi bersifat netral atau tidak bermuatan
dan massanya hampir sama dengan massa proton disebut neutron.

Uji Kompetensi (A)

Pilihlah Jawaban yang tepat !

1. Robert Andrew Milikan menentukan besarnya muatan elektron


menggunakan percobaan ….
1. Tetes minyak
2. Hamburan sinar alfa
3. Hamburan sinar beta
4. Tabung gas berkatoda
5. Pembelokan sinar katoda oleh medan listrik
2. Partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi dan
bersifat netral ditemukan oleh James Chadwick, partikel itu
disebut ….
1. Proton
2. Neutron
3. Nukleon
4. Elektron
5. Inti atom
3. Percobaan yang dilakukan oleh Eugene Goldstein untuk
menemukan proton yaitu….
1. Tetes minyak
2. Hamburan sinar beta
3. Tabung gas berkatoda
4. Penembakan lempeng emas
5. Pembelokan sinar katoda oleh medan listrik
4. Pernyataan yang sesuai untuk neutron adalah….
1. Jumlahnya sama dengan jumlah elektron
2. Merupakan partikel atom bermuatan positif
3. Merupakan partikel atom bermuatan negatif
4. Jumlahnya selalu sama dengan jumlah proton
5. Jumlahnya dapat berbeda sesuai dengan momor massa
isotopnya
5. Inti atom ditemukan melalui eksperimen hamburan sinar alfa.
Hamburan ini ditemukan oleh ….
1. Thomson
2. Rutherford
3. Goldstein
4. Becquerel
5. Chadwick
1. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop dan Elektron Valensi

Penulisan lambang atom unsur menyatakan nomor atom dan nomor


massa sebagai berikut

Keterangan :

A = nomor massa

Z = nomor atom

X = lambang unsur

Nomor massa (A) = jumlah proton (p) + jumlah neutron


(n)

Jumlah neutron (n) = nomor massa (A) – nomor


atom (Z)

Nomor atom (Z) = jumlah proton (p) = jumlah


elektron

1. Nomor atom (Z)


Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton ( muatan positif)
atau jumlah elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini
merupakan ciri khas suatu unsur karena nomor atom juga
menunjukkan jumlah elektron.

Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu


unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang
unsur.
Contoh :

Atom nomor atom = 19

Jumlah proton = 19

Jumlah elektron = 19

Atom netral mempunyai jumlah proton sama dengan jumlah


elektronnya. Apabila suatu atom netral melepaskan elektronnya,
atom tersebut menjadi bermuatan positif. Hal ini karena jumlah
proton lebih banyak daripada jumlah elektron. Atom bermuatan
positif disebut kation. Namun, apabila atom netral menangkap
elektron, atom tersebut akan jadi bermuatan negatif. Hal ini
karena jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton.
Atom beermuatan negatif disebut anion. Perubahan ini hanya
terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron
tetap karena inti atom tidak berubah.

Contoh :

Atom kalium mempunyai nomor atom 19 dan nomor massa 39


(). Ini berarti, atom K terdiri atas 19 proton, 19 elektron, dan 20
neutron.

Apabila atom K melepaskan satu elektron, atom K menjadi ion ,


artinya ion terdiri atas 19 proton, 18 elektron, dan 20 neutron.

2. Nomor Massa (A)


karena jumlah proton sama dengan nomor atom maka nomor
massa juga merupakan jumlah nomor atom ditambah neutron.
Semakin banyak proton dan neutron yang dimiliki sebuah atom,
semakin besar massanya. Nomor massa ditulis disebelah kiri
atas sebelum lambang unsur.

Contoh :
Atom nomor massa = 23

Jumlah proton + neutron = 23

3. Isotop, Isoton, dan Isobar


Isotop yaitu atom yang mempunyai nomor atom sama,tetapi
memiliki nomor massa yang berbeda. Contoh :

,,

P=7p=7p=7

E=7e=7e=7

N=6n=7n=8

Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama. Oleh
karena setiap isotop mem-punyai massa yang berbeda, maka
harga massa atom setiap unsur merupakan harga rata-rata setiap
isotopnya. Isotop-isotop ini dapat digunakan untuk menentukan
massa atom relatif (Ar) atom tersebut berdasarkan kelimpahan
isotop dan massa atom semua isotop.

Contoh :

Oksigen di alam terdiri dari 3 isotop dengan kelimpahan sebagai


berikut;

(99,76 (0,04 (0,20

Hitunglah massa atom rata-rata (Ar) dari unsur oksigen !

Jawab :
(99,76 x 16) + (0,04 x 17) + (0,20 x 18)

Ar = _____________________________ = 16,0044

100

Ar = 16

Isoton, adalah atom atom unsur yang berbeda yang mempunyai


neutron yang sama, tetapi nomor atom berbeda.

Contoh :

Isoton antara dan

Jumlah neutron O = 31 – 15 = 16 dan N 32 – 16 =16

Isobar, adalah atom-atom unsur berbeda yang mempunyai


nomor atom berbeda, tetapi mempunyai nomor massa yang
sama.

Contoh :

Isobar antara dan

Isoelektron, merupakan atom-atom yang jumlah elektron sama


setelah melepaskan atau menangkap elektron.

Contoh :

11Na+ dan 9F- Keduanya mempunyai jumlah elektron sama.


4. Menentukan Elektron Valensi Berdasarkan Konfigurasi
Elektron
Elektron-elektron yang mengelilingi inti beredar pada lintasan-
lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Lambang kulit dimulai
dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari kulit yang dekat
inti. Semakin jauh dari inti, tingkat energi dari kulit tersebut
semakin tinggi. Susunan elektron pada setiap kulitnya disebut
konfigurasi elektron. Elektron disusun sedemikian rupa pada
tiap-tiap kulit dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulit
tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak dapat
ditampung pada kulit tersebut, diletakkan pada kulit
selanjutnya.

Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-


kulit atom tersebut. Setiap kulit atom dapat terisi elektron
maksimum 2n2, dengan menunjukkan kulit ke-n.
Jika n = 1 maka berisi 2 elektron

Jika n = 2 maka berisi 8 elektron

Jika n = 3 maka berisi 18 elektron

Perhatikan konfigurasi elektron pada unsur dengan nomor atom


19!

Konfigurasi elektronnya adalah ;

KLMN

2881

Hal ini dapat dijelaskan bahwa kapasitas elektron maksimum di


kulit M dari unsur tersebut sebanyak 8, sehingga sisa 1 harus
diletakkan di kulit terluar.
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia
dan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar atau
elektron valensi . Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan
berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari
konfigurasi elektron atom tersebut.

Unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang


sama memiliki sifat kimia yang sama pula.

Contoh :

Unsur natrium dan kalium memiliki sifat yang sama karena


kedua unsur tersebut memiliki sifat elektron valensi = 1

UJI KOMPETENSI B

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Apabila elektron valensi pada kulit ketiga = 3, nomor atom


unsur tersebut …..
1. 3
2. 4
3. 5
4. 8
5. 13
2. Di antara unsur di bawah ini yang memiliki elektron valensi
terbanyak yaitu unsur yang mempunyai nomor atom ….
1. 13
2. 15
3. 17
4. 19
5. 20
3. Atom-atom berikut ini yang termasuk kelompok isoton yaitu
….
1. dan
2. dan
3. dan
4. 12 Mg2+ dan 8O2_
5. dan
4. Periode terpanjang dalam sistem periodik dimiliki oleh ….
1. Periode 3
2. Periode 4
3. Periode 5
4. Periode 6
5. Periode 7
5. Apabila unsur X mempunyai 14 proton, 14 buah elektron,
dan 14 neutron, unsur tersebut dilambangkan dengan ….
1.
2.
3.
4.
5.
6. Nomor massa unsur X adalah 27 dan mempunyai 12 buah
elektron. Jumlah neutron
Unsur tersebut adalah ….

1. 5
2. 10
3. 15
4. 12
5. 17
7. Unsur C mempunyai tiga buah isotop, yaitu , , . Ketiganya
berbeda dalam
1. Nomor atom
2. Nomor massa
3. Jumlah elektron
4. Jumlah proton dan elektron
5. Nomor massa dan jumlah neutron
8. Suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron
valensi 6, unsur tersebut mempunyai nomor atom ….
1. 14
2. 16
3. 18
4. 20
5. 22
9. Pasangan unsur-unsur di bawah ini memiliki jumlah elektron
valensi sama kecuali ….
1. dan
2. dan
3. dan
4. dan
5. dan
10. Di antara unsur-unsur, , , , , dan , pasangan unsur yang
memiliki elektron valensi sama adalah ….
1. A dan C
2. A dan D
3. B dan C
4. B dan E
5. C dan E
1. Perkembangan Teori Atom

Perkembangan konsep atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton


(1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford
(1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914).

Eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan


gambaran mengenai susunan partikel-partikel di dalam atom.
Gambaran susunan partikel-partikel dasar di dalam atom disebut
model atom.

1. Model Atom Dalton


1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak dapat
dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
Suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbedauntuk
unsur yang berbeda.

3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan


bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan atau
penyusunan kembali atom- atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola
pejal seperti bola tolak peluru.

2. Model Atom Thomson


Menurut Thomson, atom adalah bola padat bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif. Model atom
Thomson digambarkan dengan sebagai kismis yang tersebar pada
seluruh bagian roti sehingga disebut sebagai model roti kismis.

3. Model Atom Rutherford


Teori atom Rutherford muncul berdasarkan eksperimen hamburan
sinar alfa dan uranium. Brerdasarkan percobaan tersebut, Rutherford
menyimpulkan bahwa;

1. Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan
elektron yang mengelilinginya.
2. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti
atom.
Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa
elektron tidak jatuh

Ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan


elektron mengitari inti ini disertai

Pemancaran energi. Oleh karenanya elektron lama-


kelamaan akan berkurang dan lin-

Tasannya makin lama mendekati inti kemudian jatuh ke


dalam inti.

1. Model Atom Niels Bohr


Kesimpulan Bohr adalah;

1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang dikelilingi


elektron bermuatan negatif di dalam suatu lintasan
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang
lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga
energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika erlektron
berpindah kelintasan yang lebih tinggi maka elektron akan
menyerap energi. Jika beralih kelintasan yang lebih rendah
maka akan memancarkan energi radiasi.
3. Elektron-elektron berkedudukan pada tingkat-tingkat energi
tertentu yang disebut kuli-kulit elektron.
2. Kulit-kulit elektron bukan merupakan kedudukan yang pasti
dari suatu elektron. Tetapi hanyalah suatu kebolehjadiannya
saja. Teori ini sesuai dengan teori ketidakpastian yang
dikemukakan oleh Heisenberg. Yang menyatakan bahwa
kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan
secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan
terbesarnya atau probabilitasnya. Dengan demikian kedudukan
dan kecepatan gerakan elektron dalam atom berada diruang
tertentu dalam atom tersebut yang disebut orbital. Teori
mengenai elektron berada dalam orbital-orbital diseputar inti
atom inilah yang merupakan pokok teori atom modern.

KOMPETENSI C

Pilihlah jawaban yang tepat !

1. Eksperimen tabung sinar katoda menghasilkan penemuan ….


1. Elektron
2. Massa elektron
3. Muatan elektron
4. Massa proton
5. Muatan proton
2. Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang
lain sambil menyerap atau memancarkan energi. Teori ini
merupakan penyempurnaan teori atom Rutherford yang
dikemukan oleh ….
1. Becquerel
2. Bohr
3. Dalton
4. Rontgen
5. Thomson
3. Kelemahan model atom Bohr adalah ….
1. Elektron akan jatuh ke inti
2. Belum ada muatan dalam atom
3. Elektron bergerak stasioner pada lintasannya
4. Hanya tepat untuk atom-atom dengan nomor atom kecil
5. Belum menggambarkan lintasan dan letak elektron dalam
atom
4. Model atom Dalton digambarkan sebagaibola berbentuk bola
bulat masif. Kelemahan model atom ini adalah ….
1. Belum menggambarkan letak dan lintasan elektron dalam
suatu atom
2. Belum mengemukakan adanya muatan dalam suatu atom
3. Dalton gtidak mampu menerangkan mengapa elektron tidak
jatuh ke inti atom
4. Atomnya digambarkan sebagai bola yang berbentuk bulat
masif
5. Hanya tepat untuk atom dengan nomor atom kecil
5. Suatu atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dengan
elektron-elektron yang mengelilinginya. Elektron-elektron
tidak akan jatuh ke dalam intinya karena …..
1. Elektron selalu dalam keadaan diam
2. Energi tolak menolak partikel pasif dan partikel negatif
cukup besar
3. Elektron bergerak menurut lintasannya yang tertentu
dengan gerak tertentu pula dari inti
4. Elektron terlalu jauh dari inti sehingga ada efek tarik-
menarik
5. Antara inti dan elektron terdapat penghalang

BAB II SISTEM PERIODIK UNSUR

6. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur


Pengelompokan unsur-unsur mengalami perkembangan dari
yang paling sederhana hingga modern. Sejarah perkembangan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut;
1. Logam dan Nonlogam
Para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali
mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua, yaitu Lugham
(logam) dan Laysa lugham (non logam). Unsur logam yang
dikenal saat itu ada 16 unsur, diantaranya besi, emas, perak,
seng, nikel dan tembaga. Sementara unsur non logam yang
dikenal ada 7, yaitu arsen, hidrogen, nitrogen, oksigen,
karbon, belerang, dan fosfor.

2. Hukum Triade Dobereiner


Pada tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner, ahli kimia
dari Jerman melihat adanya kemiripan sifat diantara
beberapa unsur. Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur
tersebut menurut kemiripan sifat yang ada. Ternyata setiap
kelompok terdiri atas tiga unsur (sehingga disebut triade).

Unsur-unsur dalam satu triade juga disusun menurut


kenaikan massa atom relatifnya. Berdasarkan aturan
tersebut massa atom relatif unsur unsur kedua merupakan
rata-rata dari massa atom relatif unsur pertama dan ketiga.
Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara
massa atom relatif dengan sifat-sifat unsur.

Contoh : Triade Cl Br I, massa atom relatif Br adalah

Ar = Ar Cl + Ar I

Ar = 35,5 + 127
2

Ar = 81,25
Pengelompokan ini ternyata memiliki kelemahan.
Kemiripan sifat tidak hanya terjadi pada tiga unsur dalam
tiap kelompok.

3. Hukum Oktaf Newlands


Tahun 1864, A.R. Newlands, seorang ahli kimia
berkebangsaan Inggris mengemukakan penemuannya yang
disebut hukum oktaf. Berdasarkan hukum ini unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
Ternyata unsur-unsur yang berselisih 1 oktaf (misalnya,
unsur H dengan unsur kedelapan yaitu F pada tabel 2.2)
menunjukkan kemiripan sifat dan keteraturan perubahan
sifat unsur. Hukum Oktaf menyatakan ” jika unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat
unsur tersebut akan berulang pada unsur kedelapan”.

Pada saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas


mulia belum ditemukan. Pengelompokan ini ternyata hanya
sesuai untuk unsur-unsur ringan dengan massa atom relatif
rendah.

4. Hukum Mendeleyev
Tahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich
Mendeleyev, mengadadakan pengamatan terhadap 63 unsur
yang sudah dikenal saat itu. Mendeleyev menyimpulkan
bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik diketahui dari massa
atom relatifnya. Hal ini berarti jika unsur-unsur disusun
menurut kenaikan massa atom relatifnya. Akibat cara
pengelompokan ini terdapat tempat-tempat kosong dalam
tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini
diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum
ditemukan. Di kemudian hari ramalan itu terbukti dengan
ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai kemiripan
sifat. Unsur-unsur tersebut yaitu germanium di bawah
silikon dan galium di bawah aluminium.
Sistem periodik Mendeleyev masih mempunyai kelemahan-
kelemahan. Kelemahan sistem periodik Mendeleyev yaitu;

1. Penempatan unsur tidak sesui dengan kenaikan massa


atom relatifnya. Hal ini terjadi karena penempatan unsur
mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu
golongan
2. Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu
sehingga banyak tempat kosong dalam tabel.
5. Sistem Periodik Modern
Tahun 1914, Henry G.J. Moseley, ahli kimia dari Inggris
menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai
kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern yang disebut
juga sistem periodik bentuk panjang, disusun menurut
kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik
modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan sistem
periodik Mendeleyev.

Sistem periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal


(golongan) dan lajur horizontal (periode). Golongan disusun
menurut kemiripan sifat, sedangkan periode disusun
berdasarkan kenaikan nomor atomnya.

1. Lajur Vertikal (golongan)


Golongan ditulis dengan angka Romawi, terdiri atas 19
golongan. Unsur-unsur yang berada pada lajur vertikal
dikelompokkan dalam satu golongan. Unsur-unsur yang
berada dalam satu golongan mempunyai persamaan sifat
karena mempunyai elektron valensi (elektron di kulit
terluar) yang sama.

Pada sistem unsur periodik modern (sistem periodik


panjang) ada delapan golongan utama dan delapan
golongan transisi.
1. Golongan A (Golongan Utama)
Golongan utama terdiri atas delapan golongan unsur
sebagai berikut :

Golongan IA : Alkali terdiri atas unsur-unsur H, Li, Na,


K,Rb, Cs , Fr

Golongan IIA : Alkali tanah terdiri atas unsur-unsur Be,


Mg, Ca, Sr,

Ba, dan Ra

Golongan IIIA : Aluminium terdiri atas unsur-unsur B,


Al, Ga, In, Ti

Golongan IVA : Karbon terdiri atas unsur-unsur C, Si,


Ge, Sn,Pb

Golongan V A : Nitrogen terdiri atas unsur-unsur N, P,


As, Sb, Bi

Golongan VIA : Oksigen terdiri atas unsur-unsur O, S,


Se, Te, Po

Golongan VIIA : Halogen terdiri atas unsur-unsur F, Cl,


Br, I, At

Golongan VIIIA : Gas mulia terdiri atas unsur-unsur


He, Ne, Ar, Kr,

Xe dan Rn

Unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai


kemiripan sifat atau hampir sama. Hal ini karena
elektron valensi unsur-unsur tersebut sama. Misalnya
pada golongan IA bersifat logam lunak, mudah bereaksi
dengan air, dan warnanya putih seperti perak.

Tabel unsur-unsur golongan IA

Unsur Susunan Elektron Elektron Valensi

3Li 2. 1 1

11Na 2. 8. 1 1

19K 2. 8. 8. 1 1

37Rb 2. 8. 18. 8. 1 1

55Cs 2. 8. 18. 18.8. 1 1

87Fr 2. 8. 18. 32. 18. 8. 1 1

2. Golongan transisi atau golongan tambahan (golongan


B)
1. Golongan transisi (Golongan B), yaitu IIIB, IVB, VB,
VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB, dimulai dari periode
4. Golongan B terletak di antara golongan IIA dan
IIIA. Khusus golongan VIIIB terdiri atas tiga lajur
vertikal.
Unsur transisi yang mengisi periode empat
merupakan unsur logam, misalnya krom, besi, nikel,
tembaga, dan seng. Unsur-unsur logam dan unsur non
logam dibatasi secara tegas dengan garis tebal.

Sebanyak 20 unsur non logam terpusatkan di daerah


sudut kanan ke bawah.

Unsur-unsur yang paling reaktif terletak di sebelah


kiri dan kanan
Dalam tabel periodik. Unsur-unsur yang kurang
reaktif berada di tengah. Natrium (Na) dan Kalium
(K) merupakan dua unsur logam yang sangat reaktif,
terletak di daerah paling kiri. Logam-logam reaktif
lainnya berada pada golongan II. Logam-logam yang
kurang reaktif berada di tengah pada tabel periodik
tersebut, misalnya besi (Fe) dan tembaga (Cu).

Unsur unsur non logam yang tidak reaktif pada


sistem periodik berada di tengah, yaitu karbon (C),
silikon (Si), belerang (S) dan oksigen (O) yang
terletak di sisi kanannya bersifat lebih reaktif. Unsur-
unsur nonlogam yang paling reaktif yaitu flourin (F)
dan klorin (Cl). Kedua unsur itu terletak pada sisi
kanan atas sistem periodik.

2. Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :


1. Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai
kemiripan sifat dengan 57La)
2. Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai
kemiripan sifat dengan 89Ac)
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur
yang sangat

Mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur Lantanida. Demikian


juga pada

Periode 7 golongan yang sama, terdapat unsur-unsur


Aktinida.

Unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian


bawah

Sistem periodik.
1. Lajur Horisontal (periode)
Periode ditulis dengan angka Arab, terdiri atas 7 periode
berikut;

Periode 1 berisi 2 unsur

Periode 2 berisi 8 unsur

Periode 3 berisi 8 unsur

Periode 4 berisi 18 unsur

Periode 5 berisi 18 unsur

Periode 6 berisi 32 unsur

Periode 7 berisi 32 unsur

UJI KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang tepat !

1. Menurut hukum Triade, jika massa atom relatif kalsium 40 dan massa
atom relatif barium 137 maka massa atom relatif stronsium sebesar
…..
1. 80,5
2. 85,5
3. 88,5
4. 90,5
5. 98,5
2. Unsur aluminium yang mempunyai nomor atom 13 terletak pada ….
1. Periode 4 golongan IIA
2. Periode 4 golongan IIIA
3. Periode 3 golongan IIIA
4. Periode 2 golongan IVA
5. Periode 1 golongan VA
3. Salah satu tanda unsur golongan halogen adalah ….
1. Elektron valensinya 5
2. Elektron valensinya 7
3. Elektron valensinya 8
4. Memiliki jumlah proton = elektron
5. Memiliki jumlah proton > neutronnya
4. Suatu atom memiliki neutron yang jumlahnya sama dengan protonnya.
Atom tersebut mempunyai nomor massa 40. Atom tersebut terletak
pada ….
1. Golongan IIA periode 4
2. Golongan IVA periode 2
3. Golongan IVA periode 5
4. Golongan VA periode 4
5. Golongan VA periode 5
5. Suatu atom memiliki 4 kulit elektron dan 6 elektron valensi. Jika atom
tersebut memiliki jumlah neutron 45. Unsur tersebut memiliki nomor
mssa …..
1. 24
2. 34
3. 45
4. 69
5. 79
6. Diketahui ciri-ciri sistem periodik unsur sebagai berikut;
1. Terdapat 18 golongan
2. Terdapat 8 periode
3. Periode terbanyak berisi 32 unsur
4. Golongan terbanyak berisi 9 unsur
5. Terdapat golongan transisi luar dan transisi dalam
Ciri-ciri yang ditunjukkan oleh sistem periodik unsur modern yaitu ….

6. 1), 2), dan 3)


7. 1), 3), dan 5)
8. 2), 3), dan 4)
9. 2), 3), dan 5)
10. 3), 4), dan 5)
7. Perhatikan beberapa golongan utama berikut !
1. Golongan IA : Alkali
2. Golongan IIA : Alkali tanah
3. Golongan VA : Halogen
4. Golongan VIA : Karbon
5. Golongan VIIA : Nitrogen
Nama golongan yang sesui dengan letak golongan pada sistem
periodik unsur modern yaitu ….

6. 1), dan 2)
7. 2), dan 3)
8. 3), dan 4)
9. 3), dan 5)
10. 4), dan 5)
8. Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron 2. 8. 18. 7. Unsur
tersebut terletak pada golongan ….
1. IA
2. IIA
3. VA
4. VIA
5. VIIA
9. Ion Sr2+ mempunyai konfigurasi elektron 2. 8. 18. 8. Unsur tersebut
terletak pada periode ….
1. 3
2. 4
3. 5
4. 6
5. 7
10. Periode dalam sistem periodik unsur menyatakan banyaknya ….
1. Elektron pada kulit terluar
2. Neutron dalam inti
3. Kulit elektron
4. Orbital elektron
5. Proton dalam inti
1. Mssa Atom Relatif (Ar) dan Sifat Keperiodikan Unsur
Unsur-unsur dalam sistem periodik disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom. Kenaikan tersebut menentukan
sifat fisik dan sifat kimia unsur. Selain nomor atom,
unsur dalam sistem periodik dilengkapi dengan nomor
massa yang menunjukkan massa atom relatif dari unsur
tersebut.

1. Massa Atom Relatif (Ar)


Massa satu atom adalah satuan massa atom (sma). Massa atom
ditentukan dari perbandingan massa atom yang akan ditentukan
terhadap massa atom unsur yang telah ditetapkan (massa atom acuan).
Dengan cara ini, massa setiap atom dapat ditentukan.

Pada tahun 1825, Jons Jacob Berzelius ahli kimia berkebangsaan


Swedia, mendefenisikan massa atom suatu unsur sebagai
perbandingan massa satu unsur tersebut terhadap massa satu atom
hidrogen. Jika massa atom karbon = 12, berarti massa satu atom
karbon 12 kali lebih besar daripada massa satu atom hidrogen.

Atom karbon merupakan atom paling stabil dibandingkan atom-atom


lain. Oleh karena itu, atom karbon paling cocok digunakan sebagai
standar penentuan harga massa atom unsur-unsur.

Sejak tahun 1961, IUPAC telah mendefenisikan massa atom relatif


(Ar) suatu unsur. Menurut IUPAC, massa atom relatif adalah
perbandingan massa satu atom unsur tersebut terhadap kali massa satu
atom karbon- 12 (C – 12). Defenisi tersebut dirumuskan sebagai
berikut;

Ar X = massa rata-rata atom unsur X

x massa 1 atom C – 12
Adapun penentuan massa satu molekul senyawa digunakan istilah
massa molekul relatif (Mr). Massa molekul relatif adalah
perbandingan massa satu molekul senyawa terhadap massa satu atom
C – 12.

Pengertian tersebut dirumuskan sebagai berikut ;

Mr X =

Massa molekul relatif mempunyai kesamaan dengan massa rumus


relatif, yaitu sama- sama mempunyai lambang Mr. perbedaan terletak
pada partikel penyusunnya. Partikel penyusun massa molekul relatif
berupa molekul atau senyawa. Sementara itu, massa rumus relatif
partikel penyusunnya berupa ion-ion. Harga Mr suatu senyawa
merupakan jumlah total Ar unsur-unsur penyusun senyawa tersebut.

2. Sifat Keperiodikan Unsur


1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron
terluar.

1. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom smakin


besar.
Dalam satu golongan dari atasb ke bawah, kulit atom bertambah
(ingat jumlah kulit = nomor periode), sehingga jari-jari atom juga
bertambah besar.
2. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin
kecil.
Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor
atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut
mengakibatkan gaya tarik – menarik antara inti dengan kulit
elektron semakin besar. Oleh karena itu, jari-jari atom semakin
kecil.

2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Energi
yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi
ionisasi tingkat kedua. Dan seterusnya. Apabila tidak ada keterangan
khusus maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi
tingkat pertama.

Energi ionisasi merupakan ukuran mengenai mudah dan tidaknya


suatu atom untuk menjadi ion positif. Apabila atom mudah
melepaskan elektron (mempunyai energi ionisasi kecil), atom
tersebutmudah menjadi ion positif. Apabila atom sukar melepaskan
elektron (mempunyai energi ionisasi besar), atom tersebut sukar
bermuatan positif. Misalnya energi ionisasi Li lebih besar dibanding
Na maka Li lebih sukar bermuatan bermuatan positif dibanding Na.
perhatikan penjelasan berikut;

3Li + energi ionisasi Li+ + e-


(2. 1) (2)

11Na + energi ionisasi Na+ + e-


(2. 8. 1) (2. 8)
Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu muatan inti
dan jari-jari atom.

1. Muatan inti, semakin besar muatan inti, semakin besar pula


tarikan inti terhadap elektron. Akibatnya elektron sukar lepas
sehingga energi yang diperlukan untuk melepaskannya besar.
2. Jari-jari atom, semakin kecil jari-jari atom, jarak antara inti dan
elektron semakin pendek. Dengan demikian, tarikan terhadap
elektron semakin kuat sehingga energi ionisasinya semakin besar.
Besarnya energi ionisasi unsur-unsur dalam keperiodikan dapat
disimpulkan sebagai berikut;

1. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi


semakin berkurang.
2. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung
bertambah.
Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;

3. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah.


Hal ini mengakibatkan daya tarik inti terhadap elektron terluar
semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang
diperlukan untuk melepaskannya semakin kecil.
4. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap
elektron semakin besar. Oleh karena itu, elektron semakin sukar
dilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
tentunya semakin besar.
3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom
netral dalam wujud gas. Pembebasan energi ini terjadi pada waktu
menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif. Afinitas
elektron merupakan ukuran mengenai mudah atau tidaknya suatu
atom menjadi ion negatif. Apabila atom menangkap elektron, atom
bermuatan negatif. Semakin besar energi yang dilepaskan suatu
atom, semakin mudah atom-atom tersebut menangkap elektron.
Misalnya, atom Cl akan menjadi ion negatif (ion Cl- ) jika
menangkap elektron.
17Cl + e Cl- + afinitas elektron
(2. 8. 7) (2. 8. 8)

Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dan


dinyatakan dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang
terbentuk tidak stabil, eneri diperlukan atau diserap dan dinyatakan
dengan tanda positif (+).

Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih bervariasi


dibandingkan dengan energi ionisasi. Unsur-unsur halogen
(golongan VIIA) mempunyai afinitas elektron paling besar atau
paling negatif yang berarti paling mudah menerima elektron.

4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu unsur untuk
menarik elektron sehingga bermuatan negatif. Dalam satu golongan
dari atas ke bawah, keelektronegatifan semakin berkurang.
Sementara itu dalam satu periode dari kiri ke kanan
keelektronegatifan semakin bertambah. Harga keelektronegatifan ini
bersifat relatif antara satu atom dengan atom lainnya. Oleh
karenanya tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk
menentukan atau membandingkan unsur-unsur.

Linus Pauling membuat skala keelektronegatifan yang terkenal


dengan skala Pauling. Skala ini berfungsi untuk mengukur
keelektronegatifan suatu unsur. Harga skala Pauling berkisar antara
0,7 (dimiliki oleh fransium) sampai dengan 4,0 (dimiliki oleh
fluorin).

Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya


tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar
energi ionisasi dan afinitas elektronnya. Jadi suatu unsur (misalnya
flourin) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron besar,
keelektronegatifannya juga besar. Semakin besar keelektronegatifan
unsur cenderung semakin mudah membentuk ion negatif. Semakin
kecil keelektronegatifan, unsur cenderung semakin sulit membentuk
ion negatif, tetapi semakin mudah membentuk ion positif.

UJI KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang tepat !

1. Pernyataan tentang energi ionisasi yang paling tepat adalah ….


1. Dalam satu golongan besarnya sama
2. Dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah kecil
3. Semakin besar energi ionisasi semakin sukar melepas
elektron
4. Semakin besar energi ionisasi semakin mudah bermuatan
positif
5. Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar
2. Kelompok unsur berikut ini yang mempunyai sifat afinitas
elektron semakin besar adalah ….
1. Pb, Ge, dan Sn
2. Ge, Sn, dan Pb
3. Pb, Sn, dan Ge
4. Sn, Pb, dan Ge
5. Sn, Ge, dan Pb
3. Unsur-unsur dari golongan gas mulia yang sifat
elektronegativitasnya paling besar adalah …..
1. Xe
2. Rn
3. Ne
4. Ar
5. Kr
4. Secara umum di antara pernyataan berikut yang benar
mengenai sistem periodik unsur dari atas ke bawah adalah …..
1. Keelektronegatifan cenderug semakin besar
2. Energi ionisasi cenderung semakin besar
3. Afinitas elektronnya cenderung semakin besar
4. Jari-jari atom cenderung semakin besar
5. Muatan positifnya cenderung semakin besar
5. Unsur K, L, M, N, dan O mempunyai keelektronegatifan
berturut-turut 1,50 ; 2,50 ; 0,90 ; 0,50 ; 3,00 unsur yang paling
mudah menerima elektron adalah ….
1. K
2. L
3. M
4. N
5. O

Anda mungkin juga menyukai