Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas dilakukan setiap hari baik siang maupun malam,
bahkan kita bernapas setiap detik. Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup, semua
makhluk hidup pasti bernapas apabila tidak bernapas berarti bukan termasuk makhluk hidup atau
mati. Bernapas adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh.
Udara yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan
mengandung Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk
melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi.
Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya.

Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walaupun sebenarnya kedua
istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan
menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam
tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar.
Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik
(bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi.

Pada hewan-hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru-paru,
insang atau trakea, sementara pada hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran
udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel-sel tubuhnya.
Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel
tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di
dalam sel guna menghasilkan energi.

Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan
untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi.
Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses
pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses
respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida
(CO2) dikelurkan melalui proses pernafasan.

Karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak memiliki alat pernafasan khusus
sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi, maka sering kali istilah pernafasan
disamakan dengan istilah respirasi. Dengan demikian perbedaan kedua istilah itu tidak
mutlak.Untuk bernafas, hewan-hewan tertentu memiliki alat pernafasan. Alat-alat pernafasan
tersebut berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan luar ke dalam tubuh serta
pengeluaran CO2 dari tubuh kelingkungan luar. Alat-alat pernafasan pada hewan berbeda-beda
sesuai dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya. Hewan darat menggunakan
paru-paru untuk bernafas dan pada kelompok burung, paru-paru dilengkapi dengan kantong
udara. Pada katak dewasa selain menggunakan paru-paru juga menggunakan kulit untuk
membantu pernafasan. Hewan yang hidup diperairan (hewan akuatik), misalnya ikan dan udang
mempunyai insang. Serangga umumnya mempunyai alat perrnafasan berupa trakea dan hewan
invertebrata yang lain memiliki organ yang berbeda pula.

Di dalam praktikum ini, akan dijelaskan bagaimana pernapasan atau respirasi pada hewan yakni
jangkrik.

B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum atau percobaan tentang respirasi ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami proses respirasi yang terjadi pada semua sel organisme

II. TINJAUAN PUSTAKA

Respirasi merupakan proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun
sel hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam (syamsuri, 1980).
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem trakea, yang terbuat dari pipa yang
becabang di seluruh tubuh, merupakan salah satu variasi dari permukaan respirasi internal yang
melipat-lipat dan pipa yang terbesar itulah yang disebut trakea. Bagi seekor serangga kecil,
proses difusi saja dapat membawa cukup O2 dari udara ke sistem trakea dan membuang cukup
CO2 untuk mendukung sistem respirasi seluler. Serangga yang lebih besar dengan kebutuhan
energi yang lebih tinggi memventilasi sistem trakeanya dengan pergerakan tubuh berirama
(ritmik) yang memampatkan dan mengembungkan pipa udara seperti alat penghembus
(Campbell, 2005).
Kandungan katalis disebut juga enzim, sangat penting untuk siklus reaksi respirasi (sebaik-
baiknya proses respirasi ). Beberapa reaksi kimia membolehkan mencampur dengan fungsi dari
enzim dengan mengkombinasi dengan sisi aktifnya (mertens, 1966).
Sebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup memerlukan energi. Pada
respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan energi. Karena semua bagian
tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel (Juanegshi,
2008).
Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya
kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan
menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh
dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi
(respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di
dalam sel guna memperoleh energi.Pada hewan – hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses
pernafasan, yakni berupa paru – paru, insang atau trakea, sementara pada hewan – hewan tingkat
rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi
melalui permukaan sel–sel tubuhnya. Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh
darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut
akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energi.Respirasi bertujuan
untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas
hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan
pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses pernafasan dimasukkan
udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna
memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan
melalui proses pernafasan.
Karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak memiliki alat pernafasan khusus
sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi, maka sering kali istilah pernafasan
disamakan dengan istilah respirasi. Dengan demikian perbedaan kedua istilah itu tidak mutlak
(Tobin, 2005).

III. METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Praktikum atau percobaan tentang Respirasi ini dilakukan atau dilaksanakan di Laboratorium
Zoologi pada hari Selasa, 6 Novenber 2012 pukul 15.30 WIB.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi yaitu:
respirometer, stopwatch, pipet atau jarum suntik, dan neraca ohauss.

Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum atau percobaan Biologi tetang respirasi yaitu:
vaselin atau plastisin, KOH atau NaOH, jangkrik, kapas atau tissue, dan eosin atau tinta.

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja atau prosedur percobaan yang digunakan pada praktikum atau percobaan
Biologi tentang respirasi yaitu:

1. Ukurlah massa jangkrik


2. Bungkuslah kristal NAOH/KOH dengan kapas, lalu masukan dalam tabung respirometer
3. Olesi bagian pipa berskala dengan vaselin/ plastisin
4. Masukan jangkrik kedalam botol respirometer kemudian tutup dengan pipa berskala
5. Tutup pipa berskala, kemudian dimasukan tetesan eosin dengan pipet atau suntikan
6. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala pada waktu 5 menit, 10
menit, dan 15 menit. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan jangkrik yang
ukurannya berbeda.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Dari praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi yang telah dilakukan diperoleh data
sebagai berikut:
Laju respirasi (ml)
No Massa jangkrik
(mg) 5 menit 10 menit 15 menit

1 400 1,1 3,5 0,4

2 30 1 0,35 0,31

3 600 0,03 0,15 0,18

B. PEMBAHASAN

Bernapas adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara
yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung
Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk melakukan proses
respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut
digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya.

Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walaupun sebenarnya kedua istilah
tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan
nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan
udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses
pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi. Reaksi
respirasi secara umum dapat ditulis C6H12O6 + 6O2 6CO2 +6H2O + energi.

Laju respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:


1 Gerakan anggota tubuh yang memakan banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yang
diperlukan tubuh, emosi, rasa sakit dan takut juga mempengaruhi laju respirasi
2 Oksigen yang tersedia, usia, berat badan, posisi tubuh, aktivitas, kondisi tubuh, suhu, jenis
kelamin dan tekanan darah
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, volume udara yang dibutuhkan jangkrik berbeda-beda. Hal
tersebut terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada jangkrik tersebut,
misalnya massa badan yang berbeda diantara keduanya ataupun aktifitas yang dilakukan
keduanya, kebutuhan oksigen atau kadar oksigen yang tesedia, dan faktor-faktor yang lain.

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi adalah sebagai
berikut:
1. Jangkrik yang ukuran tubuhnya atau massa lebih kecil lebih banyak membutuhkan Oksigen
dibandingkan jangkrik yang ukuran tubuhnya atau massa lebih besar, hal tersebut karena ada
beberapa faktor yang mempengaruhi respirasi yaitu faktor usia, kondisi tubuh, jenis kelamin, dan
tekanan darah.
2. Pemberian vaselin pada perbatasan antara tabung dengan pipa kapiler berfungsi agar oksigen di
dalam tabung tidak keluar atau oksigen dari luar tida dapat masuk, sehingga data yang didapat
akurat.
3. Pemberian KOH atau NaOH pada tabung bertujuan untuk menyerap CO2 agar jangkrik tidak
menghirup CO2

DAFTAR PUSTAKA

Campbell,dkk. 2005. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.


Juanegsih, Nengsih. 2008. Modul Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan. Jakarta: FITK UIN
Syarif Hidayatullah.
Mertens, Thomas R, dkk.1966. Laboratory Exercises In The Principles Of Biology. India:
Burgesspublishing Company.
Syamsuri, Istamar.1980. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Tobin, A.J. 2005. Asking About Life. Canada: Thomson Brooks/Cole.

Anda mungkin juga menyukai