Anda di halaman 1dari 8

3.

2 Hubungan Reynold’s Number dengan Faktor Gesekan pada Variasi


Sistem Perpipaan.
Percobaan aliran fluida dalam sistem perpipaan ini dilakukan dengan
memvariasikan bukaan valve sehingga kecepatan aliran fluidanya juga bervariasi.
Semakin besar kecepatan fluida yang mengalir, maka bilangan Reynold nya juga
semakin besar, sedangkan faktor friksi atau faktor gesekan nya semakin kecil.
Pernyataan ini berdasarkan pada persamaan yang dikemukakan oleh Blasius
(Giles, 1986) :
0,3164
f=
𝑁𝑅𝑒 0,25

Hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk setiap variasi sistem perpipaan,


faktor friksi selalu berbanding terbalik dengan bilangan Reynold. Artinya, semakin
besar bilangan Reynold maka faktor friksinya akan semakin kecil. Hasil ini sesuai
dengan persamaan yang dikemukakan oleh Blasius. Secara lengkap, hubungan
antara faktor friksi dengan bilangan Reynold untuk setiap variasi sistem perpipaan
dapat dilihat pada Gambar 3.7 sampai Gambar 3.12.

3.2.1 Reynold’s Number dan Faktor Gesekan pada Pipa No. 2


Hubungan Reynold’s Number terhadap faktor gesekan (f) pada pipa 2
disajikan pada Gambar 3.7.

0.0243 2.89, 0.02428


Faktor gesekan, f

0.0241

0.0239

0.0237 3.16, 0.02372 3.17, 0.02370

3.22, 0.02362
0.0235
2.8 2.9 3.1 3.2 3.3
Reynold's Number, NRe (x104)

Gambar 3. 7 Hubungan NRe terhadap faktor gesekan pada pipa 2 dengan bukaan
25%, 50%, 75%, dan 100%

Berdasarkan Gambar 3.7, semakin besar bilangan Reynold maka faktor


gesekan akan semakin kecil. Kondisi ini sesuai dengan persamaan yang
dikemukakan Blasius dimana harga faktor gesekan berbanding terbalik dengan
bilangan Reynold. Faktor gesekan terkecil yaitu 0,0236 didapat pada bukaan valve
100% dan bilangan Reynold sebesar 3,22 x 104, sedangkan faktor gesekan terbesar
yaitu 0,02428 didapat pada bukaan valve 25% dan bilangan Reynold sebesar 2,89
x 104. Gambar 3.9 juga memperlihatkan bahwa semakin besar bukaan valve maka
bilangan Reynold semakin bertambah. Semakin besar bukaan valve maka akan
terjadi peningkatan kecepatan volumetrik fluida di dalam pipa. Kondisi ini sesuai
dengan persamaan penentuan bilangan Reynold, dimana besarnya bilangan
Reynold berbanding lurus terhadap kecepatan volumetrik fluida. Bilangan Reynold
yang didapat pada percobaan menunjukkan bahwa disepanjang pipa 2 terjadi aliran
turbulen.

3.2.2 Reynold’s Number dan Faktor Gesekan pada Pipa Elbow 135o
Hubungan Reynold’s Number terhadap faktor gesekan (f) pada pipa elbow
135o disajikan pada Gambar 3.8.

0.0217

0.0216 4.59, 0.02162


Faktor gesekan, f

0.0215

0.0214

0.0213
4.89, 0.02128
0.0212 4.98, 0.02118
0.0211 5.04, 0.02112

0.0210
4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 5.1
Reynold's Number, NRe (x104)

Gambar 3.8 Hubungan NRe terhadap faktor gesekan pada pipa elbow 135o dengan
bukaan 25%, 50%, 75%, dan 100%

Berdasarkan Gambar 3.8, semakin besar bilangan Reynold maka faktor


gesekan akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena pada bilangan Reynold yang
besar, kontak antara fluida yang mengalir dengan dinding pipa semakin cepat,
sehingga gesekan yang dihasilkan semakin berkurang. Faktor gesekan terkecil yang
didapat yaitu 0,02112 pada bukaan valve 100% dan bilangan Reynold sebesar 5,04
x 104, sedangkan faktor gesekan terbesar yaitu 0,02162 didapat pada
bukaan valve 25% dan bilangan Reynold sebesar 4,59 x 104. Bilangan Reynold yang
didapat pada percobaan menunjukkan bahwa disepanjang pipa elbow 135o terjadi
aliran turbulen.

3.2.3 Reynold’s Number dan Faktor Gesekan pada Pipa Elbow 90o
Hubungan Reynold’s Number terhadap faktor gesekan (f) pada pipa elbow
90o disajikan pada Gambar 3.9.

0.0220 4.29, 0.02199

0.0218
Faktor gesekan, f

0.0216

0.0214
4.82, 0.02136

0.0212 5, 0.02116
5.05, 0.02110
0.0210
4.2 4.4 4.6 4.8 5.2
Reynold's Number, NRe (x104)

Gambar 3.9 Hubungan NRe terhadap faktor gesekan pada pipa elbow 90o dengan
bukaan 25%, 50%, 75%, dan 100%

Berdasarkan Gambar 3.9, semakin besar bilangan Reynold maka faktor


gesekan akan semakin kecil. Faktor gesekan pada pipa elbow 90o tidak jauh berbeda
dengan faktor gesekan yang terjadi pada pipa elbow 135o di setiap variasi bukaan
valve. Faktor gesekan terkecil pada pipa elbow 90o yaitu 0,0211 pada bukaan valve
100% dan bilangan Reynold sebesar 5,05 x 104, sedangkan faktor gesekan terbesar
yaitu 0,02199 didapat pada bukaan valve 25% dan bilangan Reynold sebesar 4,29
x 104. Bilangan Reynold yang didapat pada percobaan menunjukkan bahwa
disepanjang pipa elbow 90o terjadi aliran turbulen.
3.2.4 Reynold’s Number dan Faktor Gesekan pada Pipa Enlargement
Hubungan Reynold’s Number terhadap faktor gesekan (f) pada pipa
enlargement disajikan pada Gambar 3.10.

0.0245
2.89, 0.0243
2.99, 0.0241
Faktor gesekan, f

0.0240

3.17, 0.0237
0.0235

0.0230
3.69, 0.0228

0.0225
2.5 3.5
Reynold's Number, NRe (x104)

Gambar 3.10 Hubungan NRe terhadap faktor gesekan pada pipa enlargement
dengan bukaan 25%, 50%, 75%, dan 100%

Percobaan untuk kondisi enlargement dilakukan pada pipa 2. Pipa


enlargement adalah pipa dimana diameternya berubah dari kecil ke besar, pipa
pertama dengan diameter D1 dan pipa kedua dengan diameter D2 (D1 < D2).
Perbedaan diameter dari kecil ke besar tentunya akan berpengaruh terhadap
kecepatan volumetrik fluida di dalam pipa, sehingga akan turut mempengaruhi
besarnya bilangan Reynold yang didapat. Perubahan ukuran diameter pipa juga
akan menimbulkan perbedaan gesekan di dalam pipa.
Berdasarkan Gambar 3.10, semakin besar bilangan Reynold maka faktor
gesekan akan semakin kecil. Faktor gesekan terkecil pada pipa enlargement yaitu
0,0228 pada bukaan valve 100% dan bilangan Reynold sebesar 3,69 x 104,
sedangkan faktor gesekan terbesar yaitu 0,0243 didapat pada bukaan valve 25% dan
bilangan Reynold sebesar 2,89 x 104. Bilangan Reynold yang didapat pada
percobaan menunjukkan bahwa disepanjang pipa enlargement terjadi aliran
turbulen.
3.2.5 Reynold’s Number dan Faktor Gesekan pada Pipa Contraction
Hubungan Reynold’s Number terhadap faktor gesekan (f) pada pipa
contraction disajikan pada Gambar 3.11.

0.0294
1.36, 0.029298
0.0293
Faktor gesekan, f

0.0291

0.0290 1.44, 0.028864

0.0288 1.46, 0.028787

0.0287
1.49, 0.028636
0.0285
1.35 1.4 1.45 1.5
Reynold's Number, NRe (x104)

Gambar 3.11 Hubungan NRe terhadap faktor gesekan pada pipa contraction
dengan bukaan 25%, 50%, 75%, dan 100%

Percobaan untuk kondisi contraction dilakukan pada pipa 2. Pipa contraction


adalah pipa dimana diameternya berubah dari besar ke kecil, pipa pertama dengan
diameter D1 dan pipa kedua dengan diameter D2 (D1 > D2). Perbedaan diameter dari
besar ke kecil tentunya akan berpengaruh terhadap kecepatan volumetrik fluida di
dalam pipa, dimana semakin besar diameter pipa maka kecepatan volumetrik fluida
yang melalui pipa semakin kecil, sehingga akan turut mempengaruhi besarnya
bilangan Reynold yang didapat. Perubahan ukuran diameter pipa juga akan
menimbulkan perbedaan gesekan di dalam pipa.
Berdasarkan Gambar 3.11, semakin besar bilangan Reynold maka faktor
gesekan akan semakin kecil. Kondisi ini sesuai dengan persamaan faktor gesekan
yang dikemukakan Blasius, dimana harga faktor gesekan berbanding terbalik
dengan bilangan Reynold. Faktor gesekan terkecil pada pipa contraction yaitu
0,028636 pada bukaan valve 100% dan bilangan Reynold sebesar 1,49 x 104,
sedangkan faktor gesekan terbesar yaitu 0,029298 didapat pada bukaan valve 25%
dan bilangan Reynold sebesar 1,36 x 104. Bilangan Reynold yang didapat pada
percobaan menunjukkan bahwa disepanjang pipa contraction terjadi aliran
turbulen.

1.000

0.100
Faktor Gesekan, f

0.010

0.001
1.E+02 1.E+03 1.E+04 1.E+05 1.E+06 1.E+07

Reynold's Number, NRe

pipa no.2
elbow 90 elbow 45
enlargement contraction

Gambar 3.12 Hubungan NRe terhadap faktor gesekan pada berbagai variasi
sistem perpipaan dengan bukaan 25%, 50%, 75%, dan 100%.

Berdasarkan Gambar 3.12, secara keseluruhan faktor gesekan terkecil terjadi


pada aliran fluida yang melalui elbow 900 yaitu sebesar 0,0211 pada bukaan valve
100%, sedangkan faktor gesekan terbesar terjadi pada aliran fluida yang melalui
pipa contraction yaitu sebesar 0,029298 pada bukaan valve 100%.

Anda mungkin juga menyukai