TINJAUAN PUSTAKA
Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama
resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (International
berkhasiat yang dikandungnya. Nama generik ini ditempatkan sebagai judul dari
monografi sediaan obat yang mengandung nama generik tersebut sebagai zat
Obat generik berlogo yaitu obat yang diprogram oleh pemerintah dengan
nama generik yang dibuat secara CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Harga
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI. Obat generik esensial
adalah obat generik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
Rumus bangun :
Sinonim : Paracetamolum
Asetaminofen.
Kandungan : tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 101,0 %
Parasetamol pada umumnya diberikan dalam bentuk tablet yang mengandung 500
mg bahan aktif. Parasetamol juga sering dikombinasikan dengan bahan obat lain
hanya menghambat sintesis prostaglandin secara lemah dan tidak mempunyai efek
bersama dengan fenasetin. Efek samping golongan ini serupa dengan salisilat
menurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam, dengan mekanisme efek sentral.
Efek samping dari parasetamol dan kombinasinya pada penggunaan dosis besar
2.3. Kromatografi
analit dalam sampel terdistribusi antara 2 fase, yaitu fase diam dan fase gerak.
Fade diam dapat berupa bahan padat atau porus dalam bentuk molekul kecil, atau
dalam bentuk cairan yang dilapiskan pada pendukung padat atau dilapiskan pada
dinding kolom. Fase gerak dapat berupa gas atau cairan. Jika gas digunakan
sebagai fase gerak, makanya prosesnya dikenal sebagai kromatografi gas. Dalam
kromatografi cair dan juga kromatografi lapis tipis, fase gerak yang digunakan
langsung beberapa sifat fisika umum dari molekul. Sifat utama yang terlibat
halus (adsorpsi, penjerapan), dan (3) kecenderungan molekul untuk menguap atau
Berdasarkan fase gerak, yang dapat berupa zat cair atau gas, kita dapat
gas (KG). Sedangkan berdasarkan fase diam, yang dapat berupa zat cair atau zat
dan awal tahun 1970-an. Saat ini, KCKT merupakan teknik pemisahan yang
diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu
Kromatografi cair kinerja tinggi merupakan suatu teknis analisis obat yang
paling cepat berkembang. Cara ini ideal untuk analisis beragam obat dalam
sediaan dan cairan biologi, karena sederhana dan kepekaannya tinggi (Munson,
1991).
KCKT dapat dikelompokkan berdasarkan pada sifat fase diam dan atau
berdasarkan pada mekanisme sorpsi solut, dengan jenis – jenis KCKT sebagai
berikut:
1. Kromatografi Adsorbsi
normal dengan meggunakan fase diam silika gel dan alumina, meskipun
dimodifikasi secara kimiawi atau fase terikat. Sejauh ini yang digunakan
yang paling populer digunakan adalah oktadesilsilan (ODS atau C 18) dan
kation atau anion dengan suatu fase gerak. Ada banyak penukar ion yang
sampel – sampel ionik dan megatasi masalah – masalah yang melekat pada
6. Kromatografi Afinitas
molekul yang hanya dapat menyerap sampel jika ada kondisi – kondisi
yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada sampel yang sesuai
2009).
Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert). Wadah pelarut
gerak. Wadah ini biasanya dapat menampung fase gerak antara 1 sampai 2
menghindari partikel – partikel kecil. Selain itu, adanya gas dalam fase
gerak juga harus dihilangkan, sebab adanya gas akan berkumpul dengan
2. Pompa
inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah
gelas, baja tahan karat, teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan
menggunakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga tah karat dan
katup teflon yang dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop) internal
4. Kolom
2009).
5. Detektor
bersifat spesifik, dan tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias
yang hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti
pelebaran pita,
6. tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan aliran fase gerak.