Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-4

(Minggu 10 /Sesi 15)

GRESCIA FLOWERINDAH - 2201863451

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep analisis permintaan agregat dan penawaran
agregat?

Konsep analisis penawaran agregat ( Aggregate Supply/ AS) dan permintaan agregat (
Aggregate Demand/ AD) adalah Model makro ekonomi yang melihat penawaran dan
permintaan dari ukuran ekonomi yang lebih besar, sehingga kita dapat mempelajari
bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek.
Model penawaran agregat (Aggregate Supply/AS) dan permintaan agregat (Aggregate
Demand/AD) sering kali digunakan untuk membantu menganalisis fluktuasi ekonomi dalam
jangka pendek.

Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara tingkat


harga agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain, kurva
permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang
pada setiap tingkat harga.
 Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara tingkat harga
dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena perusahaan yang
menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi
harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda;
kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply) dan kurva
penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply).

Sumber referensi : Lecturer Notes Week 10 Short Run Economic Fluctuations

Lecturer notes forum discussion

2. Jelaskan kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal dan bagaimana pengaruhnya


terhadap permintaan agregat?
 Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa
pajak) pemerintah.
Dalam buku teori ekonomi makro (pratama rahardja dan mandala manurung)
hal.375

ECON6066 – Micro And MacroEconomics-R1


dikatakan bahwa kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan oleh
pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih
baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah

 Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan men-stabilkan


perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang
beredar.

Bagaimana Kebijakan Moneter Memengaruhi Permintaan Agregat

Kurva permintaan agregat menunjukan jumlah permintaan barang dan jasa dalam
perekonomian pada setiap tingkat harga. kemiringan kurva permintaan agregat bergerak
menurun karena tiga alasan sebagai berikut:

1.Pengaruh kekayaan: Tingkat harga yang lebih rendah menaikkan nilai riil uang yang
dipegang oleh rumah tangga, sedangkan kesejahteraan yang lebih tinggi ini mendorong
belanja konsumen.

2.Pengaruh suku bunga: Tingkat harga yang lebih rendah menurunkan suku bunga karena
orang berusaha untuk meminjamkan kelebihan uang yang mereka pegang, sedangkan
suku bunga yang lebih rendah mendorong pengeluaran untuk investasi.

3.Pengaruh nilai tukar: Apabila tingkat harga yang lebih rendah menurunkan tingkat suku
bunga, investor memindahkan sebagian dari dana mereka ke luar negeri dan
menyebabkan mata uang domestik mengalami depresiasi relatif dengan mata uang asing.
Depresiasi ini membuat barang-barang didalam negeri menjadi lebih murah dibandingkan
dengan barang-barang luar negeri dan akibatnya mendorong belanja ekspor neto.

Bagaimana Kebijakan Fiskal Memengaruhi Permintaan Agregat


Pemerintah dapat memengaruhi perilaku ekonomi tidak hanya melalui kebijakan moneter,
tetapi juga melalui kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal merujuk pada pilihan-pilihan
pemerintah mengenai tingkat pembelanjaan atau pajak Negara secara keseluruhan.
Dalam jangka pendek, pengaruh utama kebijakan fiskal adalah terhadap permintaan
agregat barang dan jasa adalah sebagai berikut :
1. Perubahan-perubahan dalam Pembelanjaan Negara
Ketika mengubah jumlah uang yang beredar atau tingkat pajak, pemerintah mengubah
kurva permintaan agregat dengan memengaruhi keputusan belanja perusahaan atau rumah

ECON6066 – Micro And MacroEconomics-R1


tangga. Sebaliknya, ketika mengubah belanja barang dan jasanya sendiri, pemerintah
mengubah kurva permintaan agregat secara langsung
2. Efek Penggandaan
Efek Penggandaan(multiplier effect)–pergeseran tambahan pada permintaan agregat yang
muncul jika kebijakan fiskal ekspansif meningkatkan pendapatan yang menyebabkan
kenaikan belanja konsumen. Ketika belanja konsumen meningkat, perusahan-perusahan
yang memproduksi barang-barang konsumen mempekerjakan lebih banyak orang dan
meraih keuntungan. Pendapatan dan keuntungan yang lebih tinggi kembali moendorong
belanja konsumen, begitu seterusnya.Oleh karena itu, ada umpan balik positif terhadap
permintaan yang meningkat yang menimbulkan kenaikan pendapatan dan menyebabkan
permintaan menjadi lebih meningkat.
3. Efek Pembatasan Paksa
Efek pembatasan paksa (crowding out effect) –imbangan permintaan agregat yang
muncul apabila kebijakan fiskal yang mengekspansi menaikkan suku bunga dan
akibatnya menurunkan belanja investasi. Dengan meningkatnya pendapatan, rumah
tangga berencana untuk membeli lebih banyak barang sehingga memilih untuk memiliki
kekayaan mereka yang lebih banyak dalam bentuk likuid. Artinya, kenaikan pendapatan
yang disebabkan oleh ekspansi fiskal meningkatkan permintaan uang
4. Perubahan-perubahan dalam Perpajakan
Perangkat kebijakan fiskal penting lainnya, selain tingkat belanja pemerintah, adalah
tingkat perpajakan. Penurunan pajak meningkatkan belanja konsumen dan menggeser
kurva permintaan agregat ke kanan. Kenaikan pajak menekan belanja konsumen dan
menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.

Sumber referensi : Lecturer Notes ECON6066–Macro and MicroEconomics-


R110.2.Pengaruh Kebijakan Moneter Dan Fiskal Terhadap Permintaan Agregat10.2.1.

3. Dalam suatu perekonomian negara diketahui bahwa


C = 100 + 0,8Y
I = 200
G = 300
X = 75
M = 25

ECON6066 – Micro And MacroEconomics-R1


Berdasarkan data di atas,
a. Tentukan keseimbangan perekonomian negara tersebut!
b. Berdasarkan pendapatan nasional keseimbangan, kemudian pemerintah menambah
pengeluarannya sebesar 100. Berapakah pendapatan nasional yang baru ?
Jawab :
a. Keseimbangan perekonomian
Menggunakan metode pendekatan pengeluaran
Yeq = C+I+G+(X–M)
Y = 100 + 0,8 Y + 200 + 300 + (75 – 25 )
Y – 0,8 Y = 650
0,2 Y = 650
Yeq = 3250
Jadi. Keseimbangan pendapatan nasional Negara tersebut adalah sebesar 3250.

b. Jika pengeluaran pemerintah ditambah 100 , G = 300 + 100 = 400


Yeq = C+I+G+(X–M)
Y = 100 + 0,8 Y + 200 + 400 + ( 75 – 25)
Y – 0,8 Y = 750
0,2 Y = 750
Ye q = 3750
Jadi, keseimbangan pendapatan nasional yang baru setelah pengeluaran pemerintah
ditambah sebesar 100 adalah sebesar 3750.

Referensi : Materi Vidcon Micro Macro ekonomi terbuka tanggal 12 Agustus 2019

ECON6066 – Micro And MacroEconomics-R1

Anda mungkin juga menyukai