SEA TRIAL
Pelayaran percobaan (Sea Trial) harus dilakukan berdasarkan surat program yang disetujui
oleh pemesan dan harus pula memenuhi persyaratan Class. Sebelum melakukan pelayaran
percobaan, kompas harus disesuaikan (compasseren) oleh pihak yang berwenang. Menurut
Class Bereau Veritas, Sea Trial harus dilakukan setelah uji coba pada Dok dan dapat
meliputi:
a) demonstrasi operasi yang tepat dari mesin dan mesin utama, termasuk pengawasan,
sistem alarm and safety, dalam kondisi rute yang realistis
b) pemeriksaan kemampuan propulsi apabila salah mesin pembantu penting menjadi tidak
berfungsi
c) deteksi getaran berbahaya dengan mengambil bacaan yang diperlukan bila diperlukan.
Adapun Kondisi Sea trial menurut Bereau Veritas antara lain adalah:
1. Displasmen Kapal
Sea Trials harus di lakukan dalam keadaan displasmen sedekat mungkin dengan
bobot mati (full load) atau dalam keadaan half load. Kecuali pada praktiknya itu tidak
mungkin
a. Tenaga yang di hasilkan dari mesin penggerak utama dalam sea trial powernya
harus sedekat mungkin dengan kekuatan klasifikasi yang di minta. Secara
umum, kekuatan ini tidak melampaui power secara berkelanjutan maksimum di
mana komponen terlemah dari sistem propulsi dioperasikan. Dalam kasus mesin
diesel dan turbin gas, itu tidak melampaui daya maksimum kontinyu yang tipe
mesin bersangkutan telah disetujui.
b. Dimana kecepatan rotasi shafting yang berbeda dari nilai desain, sehingga
meningkatkan tekanan yang melebihi batas maksimum yang diijinkan, kekuatan
dikembangkan dalam percobaan yang akan sesuai dimodifikasi sehingga
membatasi tekanan dalam batas-batas desain.
“Where the rotational speed of the shafting is different from the design value,
thereby increasing the stresses in excess of the maximum allowable limits, the
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 2
c. Sebagai alternatif, untuk pembakaran internal reciprocating mesin dan turbin gas,
power dapat ditentukan dengan mengukur konsumsi bahan bakar dan atas
dasar karakteristik operasi lain, dibandingkan dengan hasil engine testbed.
metode lain untuk menentukan daya dapat dipertimbangkan oleh class pada
kasus per kasus.
Menurut BV Clasiffocation Ch1 Sec 15 disebutkan bahwa pengechekan sistem starting pada
saat sea trial ialah :
Kemampuan sistem udara start untuk mengisi air recifers dalam waktu satu jam dari tekanan
atmosfer sampai tekanan yang cukup untuk memastikan jumlah starting yang diperlukan,
lihat di Sec 10, [17.3.1] ditunjkkan sistem starting untuk ME dan AE
Availability
a. Compressed air system harus dirancang sedemikian rupa sehingga, apabila terjadi
kegagalan dari satu kompresor udara atau air reciver yang dituju untuk starting,
terdapat sistem kontrol atau layanan penting lainnya , sehingga pasokan udara ke
layanan tersebut dapat dipertahankan. Koneksi pengisian air recivers harus
dilengkapi dengan katup non-return.
b. Sistem udara tekan untuk starting permesinan utama dan bantu harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan bantuan dari luar untuk melakukan
pengisian air recivers apabila terjadi keadaan darurat dan jikaitu terjadi emergensi
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 3
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 4
Pengetesan ini bertujuan Untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dan jarak, diukur
dari waktu yang ME (posisi throttle penuh) harus dihentikan sampai kecepatan kapal
mencapai dua (2) knot
Cara pengujiannya adalah
- Kapal di jalankan pada MCR (100% load) atau 100% RPM
- Lalu setelah itu mesin utama di matikan
- Ketika di matikan tunggu hingga mencapai kecepatan 2 knot
Adapun item yang di ukur antara lain adalah
- Kecepatan kapal sebelum mesin utama harus dihentikan (pada full-throttle atau pada
beban 100% atau 100% rpm).
- Waktu yang dibutuhkan hingga kecepatan kapal mencapai 2 knot setelah mesin
utama dihentikan
- Jarak yang di tempuh dari kecepatan penuh untuk 2 kecepatan knot (pada kondisi
mesin utama berhenti).
- Kecepatan angin, arah angin, dan kondisi laut.
Tujuan dilakukan pengujian ini ialah untuk mengetahui kecepatan kapal pada
beberapa kondisi kekuatan mesin
Pelaksanaannya
ujicoba kecepatan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan nilai revolusi mesin induk,
RPM dan dilakukan untuk searah arus dan berlawanan arus pada kondisi 25% MCR, 50%
MCR, 75% MCR, NCR, 100% MCR, dan 110 MCR
Pengukuran
Tempat percobaan
Kedalaman air
Kecepatan kapal
Kecepatan angin
Arah haluan kapal
Waktu pengetesan
Kondisi laut
Temperatur udara dan air laut
Karakteristik kekuatan mesin induk
Menurut Class Bereau Veritas mengenai speed trial pada part C chapter 1 sec 2
adalah
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 5
“Tests at part loads, e.g. 75%, 50%, 25% of maxi-mum continuous power P and
speed according to the nominal propeller curve, corresponding to load points 6, 7 and 8 in
the diagram in Fig 2; and tests at the above part loads and at speed n with constant
governor setting, corresponding to load points 9, 10 and 11 in the diagram in Fig 2.
Tujuan dari pengujian ini ialah untuh mengetahui jarak tempuh dan pemberentian
balik dan kapal pada keadaan darurat
Pelaksanaannya
Crash stop astern perjalanan balik kebelakang
Ketika kapal melaju lurus pada kondisi MCR mesin utama diturunkan sampai putaran
minum kemudian kapal dioprasikan mundur dengan putaran mesin awal dinaikan
sampai dengan 50% MCR
Crash stop ahead perjalanan balik kedepan
Setelah kapal melaju dengan stabil kebelakang dengan kondisi 50% MCR mesin
utama diturunkan sampai putaran mimum kemudian kapal dioprasikan maju dengan
putaran meisn utama dinaikan sampai NCR
Pengukuran
- Kedalaman perairan
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 6
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 7
Untuk operasi gerakan dari 200 kiri dilaksanakan sama seperti diatas
A. Streering gear diuji selama sea trial dan sesuai kondisi yang ada untuk menunjukkan
kepuasan Surveyor, bahwa persyaratan Ch 1, Sec 11 dapat terpenuhi.
B. Untuk CPP, pitch pada propeler harus didesain secara maksimum dan disetujui apabila
bekerja maksimum secara kontinu pada kecepatan rotasi kedepan.
C. Jika kapal tidak dapat diuji di draft terdalam, alternatif kondisi percobaan akan diberikan
pertimbangan khusus oleh class. Dalam hal demikian, kecepatan kapal maksimum
secar kontinu harus sesuai dengan putaran dari main propultion yang mungkin berlaku.
BV Classification Ch 1, Sec 15
Test Performa
a. uji fungsional utama dan tambahan pada Perangkat kemudi dan demonstrasinya dapat
dilihat pada Ch 1, Sec 11, [2,3] dan Pt D, Ch 20, Sec 4, [24.4]
BV Classification Ch 1, Sec 15
Pengujian Steering gear pada saat sea trial perangat kemudi harus mencakup
setidaknya:
1. Kekuatan steering gear yang memadai dan mampu mengarahkan kapal dikecepatan
maksimum pada saat dilakukan percobaan
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 8
2. Mampu menempatkan kemudi lebih dari 35 ° di satu sisi hingga 35 ° di sisi lain pada
saat kapal diam diperairan dan berlayar dengan kecepatan maximum service , dan di
bawah kondisi yang sama yakni dari 35 ° pada kedua sisi sampai 30 ° di sisi lain di
tidak lebih dari 28 s
3. Dioperasikan sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan b)
dan apabila diameter rudder stok lebih dari 120 mm dan berlayar di daeraah dingin
(es) maka harus diberi penguatan
4. Didesain sedemikian rupa sehingga tidak akan rusak pada kecepatan maksimal
astern, namun desain ini tidak dibuktikan dengan uji coba pada kecepatan maksimum
dan sudut kemudi maksimum.
BV Classification Ch 1, Sec 11
b. Uji sistem tenaga pada steering gear, termasuk pemindahan antara sistem tenaga pada
steering gear
c. Uji isolasi satu sistem tenaga penggerak, memeriksa waktu untuk mengembalikan
kemampuan kemudi
d. pengujian sistem pengisian ulang cairan hidrolik
e. uji catu daya alternatif dibutuhkan oleh Ch 1,Sec 11, [2.7.2], huruf e)
Apabila rudder stock tersebut memiliki diametr lebih dari 230 milimeter maka harus
diberikan penguatan untuk navigasi dalam perairan es, dan pasokan tenaga alternatif
didapat dari sumber listrik darurat kekuasaan atau dari sumber independen power lain
yang terletak dalam kompartemen perangkat kemudi yang akan diberikan, dan mampu
setidaknya untuk memasok tenaga pada perangkat kemudi sehingga steering gear
mampu melaksanakan tugas-tugas sesuai fungsinya. Sumber tenaga dapat diaktifkan
secara otomatis, dalam waktu 45 detik, apabila terjadi kegagalan pada sumber utama
(s) tenaga listrik. Sumber independen yang akan digunakan hanya untuk tujuan ini.
Alternatif sumber listrik ini juga untuk memasok sistem kontrol kemudi, remote control
daya unit dan indikator sudut kemudi.
f. uji kontrol perangkat kemudi, termasuk transfer kontrol dan kontrol lokal
g. uji sarana komunikasi antara navigasi dengan ruang mesin dan ruang perangkat kemudi
h. uji alarm dan indikator
i. dimana desain perangkat kemudi diperlukan untuk memperhitungkan risiko penguncian
hidrolik, tes yang akan dilakukan untuk menunjukkan efisiensi dari perangkat
dimaksudkan untuk mendeteksi ini.
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 9
BV Classification Ch 1, Sec 15
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 10
Windlass Brake
a. Jika rantai stopper tidak dipasang, maka windlass dengan rem bergerak dan
kabel lifters terlepas adalah untuk dapat menahan beban tarik 80% dari beban
putus dari rantai, BL, di kN, tanpa deformasi permanen pada bagian yang
terjadi stres dan tanpa selip rem
b. Jika rantai stopper dipasang, windlass dengan rem bergerak dan kabel lifters
terlepas untuk dapat menahan beban tarik 45% dari breaking load dari rantai,
BL, di kN, tanpa deformasi permanen pada bagian yang terjadi stres dan
tanpa selip rem.
Chain Stopper
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 11
Kapasitas dimana rantai stopper dipasang, untuk mampu menahan tarik dari
80% dari beban putus rantai.
- Penggerak utama windlass harus dapat mnarik rantai secara terus – menerus
setidaknya selama 30 menit.
Overload Capability
- Mesin jangkar utama harus dapat memberikan kapasitas overload yang diperlukan pada
saat melego keluar jangkar. Kapasitas overload sementara atau ”tarik jarak pendek”
harus setidaknya 1,5 kali dari kerja tarik menerus yang diterapkan selama minimal 2
menit.
Hoisting Speed
- Kecepatan rata-rata kabel rantai dalam mengangkat jangkar dan kabel harus selambat-
lambatnya 9 m / menit. Untuk keperluan pengujian, kecepatan harus diukur lebih dari
dua lemparan kabel rantai dan mulanya dengan setidaknya tiga lemparan rantai (82.5 m
atau 45 fathoms) dan jangkar terendam dan menggantung bebas.
Untuk persetujuan high holding power (HHP) pada jangkar, tes komparatif dilakukan untuk
melihat performa di berbagai jenis dasar laut. Tes tersebut dirancang untuk menunjukkan
bahwa kekuatan memegang jangkar HHP setidaknya dua kali kekuatan memegang jangkar
stockless biasa dengan massa yang sama. Untuk persetujuan sebagai jangkar HHP dari
berbagai macam berata, tes tersebut harus dilakukan pada jangkar yang memiliki ukuran
yang jauh dari ukuran sebenarnya, perwakilan dari berbagai berat jangkar yang diusulkan.
Dalam hal ini, setidaknya dua jangkar ukuran yang berbeda harus diuji. Berat pada ukuran
maksimum dapat disetujui apabila tidak lebih besar dari 10 kali Ukuran maksimum diuji.
Massa yang terkecil adalah tidak kurang dari 0,1 kali ukuran minimum diuji.
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 12
“On board tests are to be carried out on automation systems associated with
essential services to verify their compliance with the Rules, by means of visual
inspection and the performance and functionality according to Tab 2.
When completed, automation systems are to be such that a single failure, for
example loss of power supply, is not to result in a major degradation of the
propulsion or steering of the ship. In addition, a blackout test is to be carried out to
show that automation systems are continuously supplied. Upon completion of on
board tests, test reports are to be made available to the Surveyor”
BV Classification Ch 3, Sec 6
Kegunaan endurance test adalah Untuk menguji Utama Mesin kinerja daya tahan
terus beroperasi SCR, dan Untuk mengukur kinerja mesin utama dalam hal Power, RPM,
Fuel Consumption, dan daya tahan.
Selama kegiatan sea trial, pengukuran tingkat kebisingan yang harus dilakukan di
semua ruang kabin pribadi di Dek Akomodasi, Wheelhouse, dan Mesin Spaces. Tingkat
kebisingan untuk dicatat dan diserahkan kepada pemilik kapal dan pihak lain yang
berkepentingan. Satu salinan dari catatan akan tetap onboard.
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 13
f. Kedalaman air di bawah lunas kapal dan adanya permukaan mencerminkan besar di
sekitar kapal dapat mempengaruhi pembacaan yang diperoleh, dan harus, karena
itu, perlu dicatat dalam laporan survei kebisingan.
g. Kondisi meteorologi seperti angin dan hujan, serta laut negara, harus sedemikian
sehingga mereka tidak mempengaruhi pengukuran.
Prosedur Pengukuran
2. The sound level meter harus dikalibrasi dengan kalibrator sebelum dan sesudah
pengukuran. Baterai juga harus diperiksa segera sebelum setiap periode
digunakan
4. Meter harus diatur untuk memperlambat respon dan bacaan yang dibuat hanya
untuk desibel terdekat. Waktu pengukuran minimal 5 detik akan diizinkan. Jika
meter berfluktuasi dalam tingkat dalam kisaran tidak lebih dari 5 dB (A)
maksimum untuk minimum, perkiraan tingkat harus dilakukan oleh rata-rata oleh
mata.
5. Jika fluktuasi rentang yang lebih dari 5 dB (A) atau suara adalah siklik, teratur
atau intermiten dalam operasi, meteran mengintegrasikan harus digunakan diatur
ke A-bobot. Integrasi harus dilakukan selama minimal 30 detik.
6. Pada posisi kebisingan yang tinggi, tempat pemeriksaan harus dilakukan dengan
set meter untuk respon "cepat" jika dianggap perlu, untuk menjamin keamanan
seseorang mengambil pengukuran.
Menurut Class Bereau Veritas Part F chapter 6 section 2 mengenai comfort on board sudah
di atur mengenai noise level yang di haruskan. Nilai tersebut seperti di bawah ini
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 14
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 15
Dimana pada class tersebut di sebutkan nilai dan type dari ruangan yang di ukur. Pada tabel
di atas terdapat type A sampai type D dari ruangan.
tipe A: ruang tertutup biasanya berawak di laut atau ruang rekreasi di mana suara
umumnya tinggi: diskotik
Tipe B: ruang tertutup secara permanen berawak di laut mana
kebisingan dapat menjadi cukup tinggi: restoran, bar, bioskop, kasino, lounge
Tipe C: ruang tertutup secara permanen berawak di laut yang membutuhkan relatif
rendah kebisingan latar belakang: ruang kuliah, perpustakaan, bioskop
Tipe D: ruang tertutup sebentar-sebentar digunakan di laut atau pas-orang bijak
yang tidak memerlukan sangat rendah kebisingan latar belakang: ruang, atrium,
toko, koridor, tangga kasus, kamar olahraga, gimnasium
kabin penumpang diatur secara tersendiri. Perbedaan antara kategori kabin yang
akan dibuat berdasarkan spesifikasi pemilik. Untuk kapal pesiar dan kerajinan
kesenangan, semua kabin dianggap sebagai kabin tingkat atas.
Peraturan class sudah di atur mengenai vibration yang ada di kapal, karena itu merupakan
factor kenyaman crew yang ada di kapal.
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 16
Menurut Class Bereau Veritas Part F chapter 6 Sec 3 mengenai persyaratan limitation
vibration adalah sebagai berikut:
Dimana nilai C tersebut merupakan nilai curva yang di buat pada arah aliran getaran secara
melintang ataupun vertical. Sehingga nilai-nilai tersebut memiliki nilai limit sebagai berikut:
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 17
Tes ini akan dilakukan selama sea trial, untuk memastikan Pemadam Kebakaran
Peralatan yang mudah dioperasikan dengan baik.Pengetesan ini dilakukan terhadap
peralatan kebakaran seperti fire hydrant, fire extinguisher, fire detector dan peralatan fire
plan lainnya.
Menurut class Bereau Veritas Part C Chapter 4 mengenai aturan fire equipment
2. Fire Extuinguisher
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 18
Sebuah portable fire extuinguisher arus terdiri dari nozzle busa dari jenis
induktor mampu menjadi terhubung ke api utama dengan selang kebakaran,
bersama dengan tangki portabel yang memuat sedikitnya 20 l pembentukan
busa cair dan satu cadangan tangki busa membuat cair. Nosel harus
mampu memproduksi busa efektif cocok untuk memadamkan minyak
kebakaran, pada tingkat minimal 1,5 m3/min.
Sebuah aplikator kabut air mungkin terdiri dari logam berbentuk L pipa,
anggota tubuh yang panjang menjadi sekitar 2 m panjang mampu yang
dipasang selang kebakaran dan dahan pendek menjadi sekitar 250 mm
dilengkapi dengan nozzle kabut air tetap atau mampu yang dilengkapi
dengan nozzle semprotan air.
Menurut Bereu Veritas Part C chapter 4 sec 13 bahwa pengetesan emergency fire
pump adalah:
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 19
Sesuai Bereu Veritas Part C chapter 4 sec 6 mengenai ketersedian supply air
adalah:
“dengan ruang mesin tanpa pengawasan berkala atau bila hanya satu orang
yang diperlukan pada menonton, akan ada penyaluran air langsung dari sistem
utama kebakaran pada tekanan yang sesuai, baik dengan remote mulai dari salah
satu pompa kebakaran utama dengan remote mulai dari jembatan navigasi dan
pengendalian stasiun kebakaran jika ada, atau bertekanan permanen sistem utama
api oleh salah satu pompa kebakaran utama, kecuali bahwa Masyarakat dapat
mengabaikan persyaratan ini untuk kapal kargo kurang dari 1.600 tonase kotor jika
pompa kebakaran mulai penataan dalam ruang mesin dalam posisi yang mudah
diakses.”
Kelompok 4
Survey - Inspeksi kapal dan Bangunan Laut 20
Tes ini akan dilakukan selama sea trial, untuk memastikan peralatan keselamatan
dapat dioperasikan dengan baik.
a. Life boat
- life boat harus penuh sesuai kapasitasnya
- menurunkan davits dalam kondisi termuat harus bisa di kendalikan manual
- merelease lifeboat dari davits dengan handle manual
- lifeboat harus bisa menstart engine pada lifeboat itu sendiri
- testing lifeboat dengan kondisi maneuver maupun turning
b. Liferaft
- Memeriksa unit pelepasan dari liferaft dan memeriksa expired date
- Jika di perlukan luncurkan liferaft
c. LifeBuoys
- Periksa jumlah lifebuoys sesuai dengan safety plan
- Simulasikan dengan manusia untuk memakainya
Kelompok 4