Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ISU LINGKUNGAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar pada jurusan S1
Akuntansi

Dosen Pembimbing :

Yanto Heryanto, S.Sos.,M.Si

Disusun Oleh :

Harry Sobana – 117040253

Intan Apriliani – 117040249

Andini Ayu Lestari – 117040247

Yuniar Melawati – 117040233

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Isu
Lingkungan” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar pada jurusan S1 Akuntansi di Unswagati Cirebon.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua


tentang Isu Lingkungan . Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi membuat kesempurnaan pada makalah
yang kami buat ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai dan merestui segala usaha kita.Dan Allah juga
mempermudah segala apa yang menjadi pekerjaan kita dan kita kerjakan. Amin.

Penulis,

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................. 3
1.5 Metode Penelitian.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 4
2.1 Pengertian Lingkungan ..................................................................... 4
2.2 Lingkungan Hidup ............................................................................ 4
2.3 Isu Lingkungan ................................................................................. 5
2.4 Isu Lingkungan Global ...................................................................... 12
2.4.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global............... 14
2.5 Isu Lingkungan Nasional .................................................................. 17
2.5.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional ......... 17
2.6 Isu Lingkungan Lokal ....................................................................... 22
2.6.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal .............. 23
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 24
3.2 Saran .................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian


yang seksama dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai
dampak yang ditimbulkan berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun
lingkungan saat ini mulai menampakan perbahan yang signifikan.

Isu lingkungan sesungguhnya merupakan isu yang sangat kuas karena


kompleksitas permasalahannya menyangkut aspek-aspek krusial dan beraneka
ragam dari multidisiplin ilmu ekonomi, politik, social dan budaya dan tentunya
dari kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung dengan studi physical
environment itu sendiri, seperti: biology, chemistry, geology, forestry dan
sebagainya.

Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai


industri, maka isu lingkungan telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh
manusia. Pencemaran lingkungan merupakan masalah bersama.

Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal,


nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak
dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional
atau global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem
yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.

Akhir-akhir ini isu kelingkungan hidup menjadi topik yang hangat


diperdebatkan dalam berbagai fora internasional karena adanya gejala pemanasan
global yang semakin menghawatirkan. Terus mencairnya es di Kutub Utara,
permukaan laut yang naik, perubahan iklim yang tidak teratur, bencana alam
yang melanda di berbagai wiayah, di permukaan bumi sangat mempengaruhi
hakikat interaksi aktor-aktor Hubungan Internasional. Kelangsungan hidup umat

1
2

manusia sedang ada dalam ancaman yang serius kalau proses pemanasan global
ini tidak segera dikendalikan.

Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia
internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan
Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan
Indonesia sendiri tetapi juga kepedulian Negara-negara lain yang khawatir dengan
perubahan iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan
keresahan di dalam negeri dan juga di Negara-negara tetangga seperti Singapura
dan Malaysia. Tetapi persoalan lingkungan hidup tidak hanya menyangkut
kerusakan atau kebakaran hutan tropis, tetapi juga Negara-negara industri yang
memberikan kontribusi besar terhadap emisi karbon yang menyebabkan kenaikan
suhu bumi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut :
1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi lingkungan hidup?
2. Bagaimana memahami isu lingkungan global?
3. Bagaimana memahami isu lingkungan nasional?
4. Bagaimana memahami isu lingkungan lokal?
5. Bagaimana upaya penanggulangan isu lingkungan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diketahui beberapa tujuan, yaitu


untuk :
1. Mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi lingkungan hidup.
2. Memahami isu lingkungan global.
3. Memahami isu lingkungan nasional.
4. Memahami isu lingkungan lokal.
5. Mengetahui cara menanggulangi isu lingkungan yang terjadi.
3

1.4 Manfaat

Dalam menulis sebuah makalah tentu saja akan membawa manfaat baik bagi
dirinya sendiri ataupun bagi orang lain yang membacanya. Berikut beberapa
manfaat yang didapatkan dari makalah ini :
a. Menigkatkan kemampuan ketatabahasaan dalam membuat karya
tulis.
b. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan dibidang lingkungan
global.
c. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan dibidang lingkungan
nasional
d. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan dibidang lingkungan
lokal.
e. Sebagai dasar pembuatan makalah lain yang sejenis.

1.5 Metode Penelitian

Penulis makalah ini menggunakan metode penelitian studi pustaka dalam


menulis makalahnya. Yaitu dengan mencari materi dari sumber-sumber seperti
buku-buku yang ada dan internet sebagai referensinya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia


yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah,
bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga
berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada
di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga


sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

2.2 Lingkungan Hidup

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk


menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika

4
5

kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh


tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang
dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara
yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung
secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan
mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan
lain-lain.

2.3 Isu Lingkungan

Lingkungan yang kita tempati saat ini telah mengalami kemunduran


kualitas. Hal ini disebabkan oleh berbagai kerusakan oleh keegoisan manusia
dalam memanfaatkan alam dan fasilitasnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Alam yang telah diamanahkan oleh Allah SWT kepada manusia telah rusak oleh
tangan-tangan jahil manusia itu sendiri.

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
6

peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4


Tahun 1982).

Penyebab kerusakan lingkungan hidup, dibagi menjadi 2 faktor, yaitu :

1) Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam.

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
telah banyak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Hal tersebut dapat dilihat
dari efek yang ditimbulkan oleh gempa yang baru-baru ini terjadi di berbagai
wilayah Indonesia sebagai contohnya di Sumatera Barat.

Akibat dari getaran gempa yang dahsyat telah mengakibatkan bukit-bukit


mengalami longsor sehingga satu desa ikut tertimbun termasuk manusia, hewan
dan pepohonan.

Peristiwa alam lainnya adalah letusan gunung berapi, peristiwa ini adalah
fenomena alam yang dapat merusak lingkungan hidup bagi daerah yang
terjangkau efek dari ledakannya. Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas
magma perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak
gunung berapi.

Adapun bahaya yang ditimbulkan letusan gunung berapi berupa :

1. Hujan abu vulkanik, Hal ini akan mengakibatkan gangguan pernapasan.

2. Lava panas, Hal ini akan mengakibatkan kerusakan apa pun yang di lalui.

3. Awan panas, Hal ini akan mengakibatkan kematian bagi makhuk hidup
yang dilalui.

4. Gas beracun, Hal ini akan mengakibatkan kematian bagi makhuk hidup
yang menghirupnya.

5. Gempa bumi, Hal ini akan mengakibatkan kerusakan berupa longsoran


dan retakan tanah.
7

2) Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat faktor manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar


dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Segala aktifitas yang dilakukan
oleh manusia harus bisa membawa dampak yang baik bagi lingkungan. Apabila
diabaikan maka akan terjadi kerusakan lingkungan, seperti :

1. Pencemaran air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal salah satunya oleh
kandungan meningkatnya jumlah kandungan nutrient.yang dapat mengarah
pada eutrofikasi, yaitu peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang akan
mengganggu ekosistem. Selain itu pula pencemaran dapat disebabkan oleh limbah
industri yang mengandung zat polutan seperti logam berat, toksin organik dan
minyak. Pencemaran air ini akan mengakibatkan matinya biota laut di air sebagai
contoh ikan, rumput laut dan terumbu karang,

Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai,


laut dan air tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar
jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam,
seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai
dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun
fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.
Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian,
rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun.
Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik
(padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli
merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu
penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan
konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah
tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik,
gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air
mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan
kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
8

Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit


pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat
keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air.

Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air


permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan
manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih
dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan
oleh pencemaran air.

Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :

1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan
bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang
ditimbun dalam tanah)

2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan

3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)

4. Limbah pengolahan kayu

5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut

6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan
seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan
sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

2. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia


masuk ke dalam tanah dan merusak tanah. Sehingga tanah tersebut tidak baik
bahkan tidak dapat digunakan bercocok tanam. Keadaan ini sangat merugikan
bagi manusia yang tinggal diatas tanah yang telah tercemar. Hal ini pernah terjadi
di Jepang sebagai akibat dari pengeboman yang dilakukan oleh Amerika Serikat
menggunakan bom atom. Tanah telah tercemar oleh kimia bom atom dan tidak
bisa ditanami. Sehingga Jepang mengembangkan cara bercocok tanam dengan
media air.
9

Pencemaran ini banyak diakibatkan oleh sampah, baik yang organik maupun
nonorganik. Sampah organik dapat di uraikan oleh mikroba tanah menjadi lapisan
atas tanah yang di sebut tanah humus. Akan tetapi, sampah anorganik/nonorganik
tidak bisa diuraikan. Bahan pencemar itu tetap utuh hingga 300 tahun yang akan
datang.

Zat-zat limbah yang meresap ke tanah juga tidak dapat hilang dalam
jangka waktu yang lama. Zat-zat limbah yang masuk ke tanah di serap oleh
tanaman dan tetap menetap di dalam tubuh tumbuhan itu, karena tumbuhan tidak
dapat menguraikannya. Limbah industri yang mengotori tanah biasanya adalah
pupuk yang berlebihan dan penggunaan herbisida serta pestisida. Zat pencemar
yang menetap pada tumbuhan itu, terus berpindah melalui jalur rantai makanan
dan jaring-jaring makanan. Sehingga perpindahan itu menyebabkan adanya zat
pencemar dalam setiap tubuh organism yang melangsungkan proses rantai
makanan.

Hal ini akan menimbulkan menurunnya kualitas organisme, berupa


kurangnya ketahanan terhadap gangguan dari luar. Selain pencemaran, kerusakan
lingkungan juga disebabkan oleh pengambilan sumber daya alam dan
pemanfaatannya, serta pola pertanian. Kerusakan itu antara lain terjadinya erosi
dan banjir. Kerusakan lingkungan yang menimbulkan banyak bencana
menimbulkan gagasan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerusakan itu.
Manusia berusaha melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan dan
mengadakan perbaikan terhadap kerusakan itu. Pencegahan kerusakan lingkungan
dan pengusahaan kelestarian dilakukan baik oleh pemerintah maupun setiap
individu.

3. Pencemaran udara

Pencemaran udara kebanyakan disebabkan oleh polutant yang di hasilkan


oleh bahan bakar fosil yang menghasilkan asap buangan yang berasal dari pabrik,
mesin-mesin kendaraan bermotor. Pembakarannya menghasilkan residu berupa
CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), timbal (Pb). Residu tersebut
banyak dikandung oleh asap kendaraan bermotor. Pencemaran udara banyak
10

ditemui di kota-kota besar yang memiliki jumlah kendaraan bermotor yang


banyak yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Hal tersebut akan
menimbulkkan kemacetan sehingga memperparah tingkat pencemaran udara.

Apabila kadar CO2 di atmosfer berlebihan dan tidak dapat segera di ubah
menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan dunia yang di tebang setiap
tahunnya, maka CO2 beserta debu akan membentuk lapisan seperti kaca, sehingga
sinar ultra violet dari cahaya matahari yang masuk ke bumi yang mengenai tanah
akan di pantul kan kembali ke atmosfer dan di pantul kan kembali oleh lapisan
CO2 yang telah terbentuk di atmosfer kembali ke bumi dan demikian seterusnya
peristiwa ini di sebut sebagai efek rumah kaca (green house). Sehingga suhu bumi
akan meningkat atau terjadi global warming.

Global warming membawa dampak negatif yang besar bagi


keseimbangan ekosistem di bumi. Akibat dari pemanasan global maka akan
terjadi pencairan es di kutub sehingga bertambahnya naiknya permukaan air laut
di seluruh dunia dan dataran rendah akan terendam. Gas CO dapat membahayakan
orang yang mengisapnya. Jika proses pembakaran tidak sempurna, maka akan
menghasilkan karbon monoksida (CO). Gas CO jika terhirup akan mengganggu
pernapasan. Gas ini sangat reaktif sehingga mengganggu pengingatan oksigen
oleh hemoglobin dalam darah. Jika berlangsung terus menerus, dapat
mengakibatkan kematian. Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena
tidak bereaks, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berbahaya. Banyak di gunakan
untuk mengembangkan busa kursi, untuk AC, pendingin lemari es dan
penyemprot rambut. Tetapi, ternyata ada juga keburukan dari gas ini. Gas CFC
yang naik ke atas dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas
ozon (O3), yang merupakan pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra violet.
Radiasi ultra violet dapat mengakibatkan kematian organisme, tumbuhan menjadi
kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebabkan kanker kulit dan kanker mata.
Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon,
sehingga lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon. Gas SO dan
SO2 juga dihasilkan dari hasil pembakaran fosil. Gas ini dapat bereaksi dengan
gas NO2 dan air hujan dan menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan ini
mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian
11

merosot, besi dan logam mudah berkarat, serta bangunan-bangunan jadi cepat
rusak.

Isu lingkungan hidup menempati bagian penting dari diskursus publik


internasional kontemporer. Ini dessebabkan oleh krisis keseimbangan ekologis
yang dialami dunia dengan percepatan terutama setelah Perang Dunia II. Planet
yang kita diami ini tengah mengalami proses “global warming” yang disebabkan
oleh pengeluaran yang berlebihn dari gas-gas “rumah hijau” yang paling terkenal
diantaranya adalah kloroflorokarbon.

Gas-gas ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon yang melindungi


bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari. Masalah lainnya
meliputi deforestasi hutan tropis, yang berguna untuk mensirkulasi gas-gas
berbahaya menjadi oksigen, yang terjadi pada tingkat yang menakutkan, yaitu
30.000-37.000 mil persegi pertahun, di Sub-Sahara proses desertifikasi terjadi
dengan tingkat per tahunnya sebesar 6 juta hektar. Dunia pun mengalami prospek
musnahnya ratusan ribu spesies dalam waktu dua puluh tahun ke depan. Bila
tingkat perusakan lingkungan seperti yang ada sekarang berlanjut, planet Bumi
tidak akan sanggup lagi menunjang para penghuninya.

Baik negara berkembang yang sedang membangun ekonominya maupun


negara-negara industri sama-sama memiliki kepentingan nasional yang
mempengaruhi sikap dan kebijakan mereka dalam mengatasi isu lingkungan hidup
global.

Persoalan utama yang terjadi di Negara-negara berkembang adalah upaya


pemerintahan yang berkuasa untuk menjadikan pembangunan ekonomi sebagai
sumber legitimasi kekuasaan sehingga kemudian menjadi semacam ideology yang
tak boleh diganggu gugat.

Umumnya ekspor negara berkembang bertumpu pada sumber daya alam.


Indonesia misalnya, mengandalkan minyak bumi dan ekspor kayu tropis. Kondisi
demikian mudah diduga akan berdampak pada percepatan pengurasan
sumberdaya alam. Selain itu, rezim perdagangan bebas Internasional mempunyai
tujuan meningkatkan volume perdagangan dengan membebaskan
perdagangan dari segala bentuk proteksi. Pengalaman empiris menunjukkan
12

ekonomi global tidak dapat tumbuh tanpa ada pengurasan ekonomi alam. Kondisi
inilah yang melatarbelakangi munculnya standarisasi produk berwawasan
lingkungan pada era perdagangan bebas.

Bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kedua hal di atas dapat


menjadi dilema. Di satu pihak, terdapt kesadaran bahwa permasalahan lingkungan
hidup terasa cukup serius. Namun di lain pihak, era perdagangan bebas menuntut
produk-produk yang bermutu baik dan murah. Ketentuan standarisasi akrab
llingkungan tentunya akan menambah ongkos produksi barang yang akan
menjadikan produk-produk tersebut kurang kompetitif dibandingkan dengan yang
dihasilkan oleh Negara-negara maju yang telah terlebih dahulu mempunyai
infrastruktur produksi berwawasan lingkungan.

2.4 Isu Lingkungan Global

Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak


dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan,
kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa
aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan.
Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan curah
hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang
ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.

Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang


membuat mereka menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala
negara, negara membutuhkan devisa untuk menjalankan roda pembangunan.
Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang bisa diekspor untuk
menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian yang dibutuhkan
untuk menebang pohon relatif kecil dan sederhana, bukan?

Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya


pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki
arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan.
13

Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-masing kebutuhan ini
ada implikasi pada lingkungan.

Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan
pertanian. Pemenuhan kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin
lama daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah.
Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi rawan
longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah
semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang, terjadilah
over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem
drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan membawa
berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta.
Masalah tidak langsungnya misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti
malaria, demam berdarah, muntaber dll.

Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia


misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang
menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah minyak.
Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena besarnya
pengeluaran untuk impor minyak. Masyarakat bingung sebab kenaikan harga
minyak memililiki efek berantai pada kenaikan harga barang-barang di lapangan.

Yang ditekankan di sini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi


lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di atmosfir, berarti
peningkatan gas carbon dioxida (CO2). Gas ini, bersama lima jenis gas lain,
diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global warming).
Diperkirakan diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-rata suhu global
sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat celsius. Akibatnya akan terjadi kenaikan rata-rata
permukaan air laut, disebabkan mencairnya gunung-gunung es di
kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan terjadi
perubahan iklim global. Hujan dan banjir akan meningkat. Wabah
beberapa penyakit akan meningkat pula. Produksi tumbuhan pangan pun
terganggu. Pendek kata akan terjadi pengaruh besar bagi kelangsungan hidup
manusia.
14

Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat ngeri
membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi
masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah
umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat kesadaran masyakat
di negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun
kesadaran masalah lingkungan ini masih belum merata.

Di tengah kondisi di atas, dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan


pada tingkat global. Kyoto Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat
dan masih akan diberlakukan secara efektif mulai tahun 2007. Isi utama Protokol
ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan kenaikan suhu
global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran sistematis balance
pengeluaran dan penyerapan gas-gas ini pada semua negara yang telah
menandatangani Protokol ini.

2.4.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global

1. Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan


fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya
efek rumah kaca. Yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida,
metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam
atmosfer bumi.

Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air


laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim,
punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.
Dampak bagi aktiitas social ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota
pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara.
Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian.
Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.
15

2. Penipisan Lapisan Ozon

Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan


membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi gas
oksigen. Di samping itu efek rumah kaca, dan beberapa atom lain yang
mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar
penguraian ozon.

Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang
bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker
mata, menghambat daya kebal pada manusia(imun), penurunan produksi tranaman
jagung, dll, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar.

3. Hujan Asam

Proses revolusi industry mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara.


Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa
asam.

Dampak nya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system
pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.

4. Pertumbuhan Populasi

Pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan secara


ekponsial merupakan permasalahan lingkungan .

Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan


meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
16

5. Desertifikasi

Merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pda proses


desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara bertahap dan
penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi
seperti kekeringan dan banjir.

Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah


berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka
bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.

6. Penurunan Keanekaragaman Hayati

Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, maliputi


keunikan spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui.

Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi
manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi

7. Pemcemaran Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Bahan yang di indentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari
karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun, penyabab
infeksi, bersifat korosif.

Dampak : dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara pun
melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu
semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat akut sampai
kematian makhluk hidup
17

2.5 Isu Lingkungan Nasional

Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian


untuk isu-isu lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang
pendidikan dan hiburan untuk membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan.
untuk bermaksud mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan
merawat lingkungan mereka sendiri. Acara ini sendiri juga jadi wadah kolaborasi
seni budaya lokal, nasional, dan internasional dalam mengekspresikan kepedulian
mereka terhadap lingkungan, mempromosikan seni budaya serta pariwisata
Salatiga, dan memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan
lingkungan dari Australia dan Indonesia.

Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih mudah
diajak untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila sejak kecil
mereka telah terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini akan
berlanjut sampai mereka dewasa nanti

Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena
bagus untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

2.5.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional

1. Banjir

Banjir adalah salah satu bencana alam, yaitu peristiwa ketika tergenangnya
daratan oleh aliran air yang berlebihan. Biasanya banjir terjadi karena adanya
peningkatan volume air di suatu badan air seperti sungai dan danau, sehingga
menjebol bendungan dan air keluar dari batasan alaminya.
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya
untuk mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna
mencegah bencana banjir tersebut. Berikut penyebab banjir yang harus Anda
ketahui.
18

1. Penebangan hutan liar

Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul


merupakan salah satu penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki
fungsi untuk menyerap air. Oleh sebab itu, jika banyak pohon yang hilang
maka akan dengan mudah terjadi bencana banjir.

2. Buang sampah sembarangan

Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang
dibuang sembarang khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air
lainnya dapat menyumbat aliran air tersebut sehingga dapat meluap dan
menyebabkan terjadinya banjir.

3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air

Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai


tersebut rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai
karena kebiasaan untuk membuang sampah ke sungai serta keadaan tanah di
kiri kanan bangunan tersebut dapat saja ambles dan kemudian menutup sisi
sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit dan rawan banjir.

4. Dataran rendah

Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir,


hal ini karena luapan air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke
rendah sehingga dapat beresiko terkena banjir.

5. Curah hujan yang tinggi

Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat


daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam
jangka waktu lama, memiliki resiko yang besar untuk terjadi banjir terlebih
jika berada di dataran rendah.

6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal

Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di


lingkungan perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu
untuk mencegah atau mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun
19

mall atau bangunan lainnya sehingga merusak lapisan atmosfer dan akan
mudah beresiko terjadinya banjir.

7. Bendungan yang jebol

Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir disekitar


lingkungan yang daerah tersebut kurang terawat serta mudah dirusak
kelestariannya, dengan memanfaatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya dan
juga hasilnya dapat berakibat banjir bandang yang sangat merugikan.

8. Salah sistem kelola tata ruang

Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk
menyerap serta alirannya lambat. Sementara air yang datang ke wilayah
tersebut jumlahnya akan lebih banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga
dapat dengan cepat terjadi banjir.

9. Tsunami

Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan
penyebab banjir yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat
terjadi dikarenakan pergeseran lapisan lempeng bumi. Tingginya gelombang
tsunami dapat dengan mudah menyapu daerah-daerah yang ada di sekitarnya
hingga dapat menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.

10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan
beberapa faktor, salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan
lahan hijau ataupun lahan kosong. Sehingga air tidak terserap ke dalam tanah
melainkan langsung masuk ke sungai, danau, selokan, atau saluran air yang
lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila sudah tidak dapat
tertampung oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta menyebabkan
banjir.

Dampak akibat dari adanya banjir yaitu : Merusak Sarana dan prasarana (rumah,
mobil, gedung, dll), Melumpuhkan jalur transportasi dan komunikasi, banjir dapat
melumpuhkan transportasi karena menggenang jalur yang dipakai, dan banjir
20

dapat melumpuhkan komunikasi karena saat ini kita sangat bergantung pada
internet dan listrik, sedangkan jika terjadi banjir, sarana dan prasarana yang
mendukung komunikasi akan rusak. Merusak harta benda bahkan memakan
korban jiwa. Membuat terhentinya aktivitas manusia. Mencemari lingkungan.
Banjir dapat menyebabkan erosi dan memicu timbulnya bencana lain.

2. Kerusakan Hutan

Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia .
kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk
perkembunan.

Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati,


asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak
kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra tetanggapun juga terkena.

3. Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak
atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak
atau buangan

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang
buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Sampah-sampah yang berserakan,
terutama ditumpukan sampah yang berlebihan dapat mengundang lalat,
pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah
dan air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan cukup banyak. Dampak yang
dapat ditimbulkan sampah, antara lain : Diare, kolera, dan tifus menyebar dengan
cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat
mencemari air tanah yang biasa di minum masyarakat. Penyakit DBD (Demam
21

Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah dengan pengelolaan


sampahnya yang tidak memadai. Selama ini ada anggapan bahwa sampah
menimbulkan pemanasan global. Berdasarkan penelitian anggapan tersebut tidak
100% benar. Sampah yang dibuang begitu saja berkontribusi dalam mempercepat
pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkan gas metan (CH4) yang
dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan
50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-
30 kali lebih besar dari karbondioksida (CO2). Gas metan berada di atmosfer
selama sekitar 7-10 tahundan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,30C per tahun.
Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah
satunya yang dibuang kesungai atau aliran air lainnya. Lama kelamaan akan
menumpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan
lancar dan akan meluap menyebabkan banjir.

4. Pencemaran Minyak Lepas Pantai


Hasil ekploitasi minyak bumi di angkut oleh kapal tanker ke tempat
pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai di akibatkan oleh
system penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan
lepasnya minyak ke perairan.

Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang


air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan
permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan
fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian
organisme laut.

5. Pencemaran Limbah Industri


Dengan datangnya Revolusi Industri, manusia dapat maju lebih jauh ke
abad ke-21. Teknologi berkembang dengan sangat pesat, sains menjadi maju
dan usia manufaktur mulai terlihat. Dengan semua ini muncul lah satu efek
lagi, yaitu polusi industri. Sebelumnya, industri adalah pabrik kecil yang
22

menghasilkan asap sebagai polutan utama. Namun, karena jumlah pabrik


terbatas dan hanya bekerja beberapa jam dalam sehari, tingkat pertumbuhan
polusi nya tidak begitu signifikan. Akan tetapi, ketika pabrik-pabrik ini
menjadi industri skala besar, penuh dan unit manufaktur, isu pencemaran
industri mulai lebih penting.

Segala bentuk polusi yang bisa dilacak sumber nya langsung ke praktik
industri dikenal sebagai polusi industri. Sebagian besar polusi di planet ini
dapat ditelusuri kembali ke industri dan sejenis. Sebenarnya, isu pencemaran
industri sangat penting bagi lembaga yang berusaha melawan degradasi
lingkungan. Negara-negara yang menghadapi pertumbuhan industri yang
tiba-tiba atau cepat menemukan bahwa ini menjadi masalah serius yang harus
segera dikendalikan.

Polusi industri memakan banyak wajah. Karena dapat mencemari banyak


sumber air minum, melepaskan racun yang tidak diinginkan ke udara dan
mengurangi kualitas tanah di seluruh dunia. Bencana lingkungan utama yang
disebabkan oleh masalah ini yaitu kecelakaan industri, yang masih harus
dikendalikan. Berikut ini adalah beberapa penyebab polusi industri yang
mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.

2.6 Isu Lingkungan Lokal

Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana


telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus
menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau
menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak
akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain:
penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu,
pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es
yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa
kehancurannya saja.
23

Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini.
Para ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai
dengan latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk
berperan serta dalam menanggulangi masalah yang telah santer belakangan ini.

2.6.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal

1. Kekeringan

Kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.

2. Longsor

Longsor adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi

3. Erosi Pantai

Erosi pantai adalah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi
seperti kegiatan pariwisata.

4. Intrusi Air laut

Air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia
dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan


sehingga meguntungkan dirinya, untuk memenuhi kebutuhannya. Awalnya
perubahan itu dalam lingkungan yang kecil dan pengaruhnya sangat terbatas.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah
lingkungan semakin besar. Sehingga, manusia ingin menguasai alam. Alam yang
awalnya tetap dapat mempertahankan keseimbangan sekarang keseimbangan itu
hilang dan timbul kerusakan di mana-mana karena ulah tangan manusia.

Salah satu isu lingkungan global adalah pemanasan global. Pemanasan


global terjadi akibat meningkatnya gas sulfur dioksida dan gas-gas rumah kaca,
seperti CO2 akibat dari pembakaran bahan bakar fosil. Proses pemanasan global
ini terjadi ketika radiasi dari sinar matahari akan masuk ke bumi. Radiasi dari
sinar matahari tersebut akan sampai bumi dan menghangatkan bumi. Sebagian
dari radiasi matahari akan diserap oleh bumi, dan sebagian bumi akan
memantulkan kembali ke angkasa. Jika atmosfer bumi penuh dengan gas-gas
rumah kaca maka panas dari bumi tidak dapat diteruskan ke angkasa. Akibatnya,
panas kembali ke bumi.Beberapa akibat dari pemanasan global adalah iklim mulai
tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu global cenderung meningkat,
gangguan ekologis, dampak sosial dan politik, dampak terhadap kesehatan
manusia, perdebatan tentang pemanasan global. Cara mengurangi pemanasan
global adalah mencari alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan dan
harganya terjangkau oleh masyarakat luas, menanam pohon, menghijaukan hutan
yang telah gundul, dan melakukan efisiensi pada penggunaan bahan bakar fosil.

Ada beberapa masalah lingkungan nasional, diantaranya banjir,


kerusakan hutan di Indonesia, sampah, dan banjir lumpur panas di Sidoarjo.
Selain masalah lingkungan global dan nasional, ada masalah lokal. Beberapa

24
penyebab masalah lingkungan lokal, diantaranya kekeringan, banjir, longsor, erosi
pantai, dan instrusi air laut. Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat
pada kondisi alam yang semakin memburuk sebagai contohnya pemanasan
global, efek rumah kaca dan lubang ozon sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil.

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan


masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,
penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap
sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

3.2 Saran

Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam


pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Bagi kita semua agar bisa mencari sumber bacaan lain selain makalah ini,
sehingga wawasan kita tentang lingkungan akan lebih banyak dan kia lebih
mengetahui tentang apa yang sedang terjadi saat ini di dalam lingkungan kita.

25
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta:
Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680, diakses pada 08 Mei 2018,
pukul 21.30.
http://ebookbrowse.com/makalah-masalah-lingkungan-hidup-doc-d423335122,
diakses pada 08 Mei 2018, pukul 22.30.
http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/, diakses pada 08
Mei 2018, pukul 22.00.
http://akuntansiunismuh.blogspot.co.id/2015/01/isu-lingkungan-pemanasan-
global.html, diakses pada 21 Mei 2018, pukul 20.30.
https://syahriltu.wordpress.com/2011/05/19/iad-isu-linglkungan/, diakses pada 21
Mei 2018, pukul 23.30.
http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-isu-lingkungan-ilmu-
alamiah.html, diakses pada 21 Mei 2018, pukul 23.35.
http://momoiomoe.blogspot.co.id/2011/09/isu-lingkungan-pemanasan-
Global.html, diakses pada 21 Mei 2018, pukul 23.35.
http://industri12.blogspot.co.id/2013/04/studi-kasus-permasalahan-
lingkungan.html, diakses pada 21 Mei 2018, pukul 23.35.
http://putriandini441.blogspot.co.id/2014/11/contoh-studi-kasus-pencemaran-
air.html, diakses pada 21 Mei 2018, pukul 23.35.
http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/, diakses pada 21
Mei 2018, pukul 23.35.

Anda mungkin juga menyukai