Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti :
Pengetahuan, Pemikiran, Pembelajaran. Sedangkan matematika di dalam bahasa
belanda dikenal dengan sebutan wiskunde yang memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi
secara umum dapat diartikan bahwa matematika merupakan sebuah ilmu pasti
yang berkenaan dengan penalaran.
Dalam pembelajaran MATEMATIKA DASAR banyak mahasiswa
yang masih kurang paham mengenai pelajaran MATRIKS. Matriks adalah
sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom dan ditempatkan pada
kurung biasa atau kurung siku. Matriks banyak dimanfaatkan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan matematika misalnya dalam menemukan
solusi masalah persamaan linear, transformasi linear yakni bentuk umum dari
fungsi linear contohnya rotasi dalam 3 dimensi. Matriks juga seperti variabel
biasa, sehingga matrikspun dapat dimanipulasi misalnya dikalikan, dijumlah,
dikurangkan, serta didekomposisikan. Menggunakan representasi matriks,
perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstruktur.
Minimnya pemahaman mahasiswa terhadap konsep matematika
menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika. Hal tersebut
dikarenakan referensi yang tersedia terlalu rumit dipahami. Minimnya
pemahaman tersebut berdampak pada nilai peserta didik yang tidak memuaskan
dan dampak panjangnya peserta didik akan kesulitan dalam melanjutkan kegiatan
pembelajaran terkait materi matriks ini.
Dalam makalah ini akan disampaikan materi matriks yang di
dalamnya akan dijelaskan metode pengerjaan matriks yang akan sisipkan
langsung dengan soal dan pembahasannya yang digunakan untuk memenuhi tugas
Pembelajaran Mata Kuliah Aljabar Linear disamping itu menjadi bahan referensi
yang mudah dipahami oleh pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas adapun rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut :
1.2.1 Apa pengertian Determinan Matriks?
1.2.2 Apa jenis-jenis Determinan Matriks ?
1.2.3 Apa saja sifat-sifat Determinan Matriks itu ?

1.3 Tujuan

1
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka penulisan ini
mempunyai tujuan sebagai berikut.
Mengetahui pengertian determinan matriks
1.3.1 Mengetahui jenis-jenis determinan matriks
1.3.2 Dapat mengetahui sifat sifat determinan matriks
1.3.3 Mengetahui pengertian invers Matriks.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penyusunan makalah
ini, adalah sebagai berikut.
1.4.1 Dapat menjadi referensi yang efektif bagi pembaca dalam memahami
konsep matriks.
1.4.2 Dapat meningkatkan pemahaman pembaca mengenai matriks determinan.

BAB II PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Determinan Matriks

2
Di dalam bidang materi al jabar linear, determinan ialah sebuah nilai yang
dapat dihitung dari unsur suatu matriks persegi. Determinan Matriks ialah suatu
bilangan real yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu terhadap
matriks bujur sangkar.
Determinan dinyatakan sebagai jumlah semua hasil kali dasar bertanda
dari matriks bujur sangkar A. Determinan dari sebuah matriks bujur sangkar A’
dinotasikan dengan det(A), atau |A|.
2.2 Jenis-jenis Determinan Matriks
a. Determinan Matriks Ordo 2 × 2
Determinan matriks A dinotasikan ”det A” atau |A| adalah suatu
bilangan yang diperoleh dengan mengurangi hasil kali elemen-elemen
pada diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen diagonal kedua.
matriks ordo 2 dinyatakan seperti bentuk di bawah. Matriks berordo 2x2
dinyatakan seperti bentuk dibawah ini;

A=

Nilai determinan A disimbolkan dengan , cara menghitung nilai

determinan A dapat dilihat seperti pada cara di bawah.

Det (A) = |A| = ad-bc

b. Determinan Matriks Ordo 3 × 3


Matriks Ordo 3 adalah matriks bujur sangkar dengan banyaknya
kolom dan baris sama dengan tiga. Bentuk umum matriks ordo 3 adalah
sebagai berikut.

A=

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan determinan


matriks berordo 3 × 3, yaitu aturan Sarrus dan metode minor-kofaktor.
 Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan
alur berikut. Misalnya, kita akan menghitung determinan matriks A3 × 3.
Gambaran perhitungannya adalah sebagai berikut.

3
A = aei + bfg + cdh – ceg – afh – bdi

 Metode Minor-Kofaktor
Misalkan matriks A dituliskan dengan [aij]. Minor elemen aij
yang dinotasikan dengan Mij adalah determinan setelah elemen-elemen
baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan. Misalnya, dari matriks A3 × 3 kita
hilangkan baris ke-2 kolom ke-1 sehingga :

Akan diperoleh M21 = . M21 adalah minor dari elemen


matriks A baris ke-2 kolom ke-1 atau M21 = minor a21. Sejalan dengan itu,
kita dapat memperoleh minor yang lain, misalnya :

M13 =

Kofaktor elemen aij, dinotasikan Kij adalah hasil kali (–1)i+j dengan
minor elemen tersebut. Dengan demikian, kofaktor suatu matriks
dirumuskan dengan :

Kij = (–1)i+j Mij

Dari matriks A di atas, kita peroleh misalnya kofaktor a21 dan


a13 berturut-turut adalah

K21 = (–1)2+1 M21 = –M21 =

4
K13 = (–1)1+3 M13 = M13 =

Kofaktor dari matriks A3 × 3 adalah kof(A) =

Nilai dari suatu determinan merupakan hasil penjumlahan dari


perkalian elemen-elemen suatu baris (atau kolom) dengan kofaktornya.
Untuk menghitung determinan, kita dapat memilih dahulu sebuah baris
(atau kolom) kemudian kita gunakan aturan di atas.

c. Determinan Matriks Ordo 4x4


 Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan
alur berikut. Misalnya, kita akan menghitung determinan matriks A4× 4.
Gambaran perhitungannya adalah sebagai berikut.

A = afkp - bglm + chin – dejo – ahkn + belo – cfip + dgim

 Aturan Operasi Bilangan Elementer


Sifat-sifat determinan yang berkaitan dengan OBE matriks,
yaitu:
 Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan dari matriks A setelah
salah satu barisnya dijumlahkan atau dikurangi dengan baris atau
kelipatan baris lainnya, maka determinan A’ = determinan A.
 Jika matriks A sembarang merupakan matriks segitiga (atas,
bawah) atau diagonal, maka determinan A = hasil kali elemen-
elemen diagonal utamanya.
Contoh rumus:

5
Perhatikan pola rumusnya:

 Baris di sebelah kiri operasi penjumlahan atau


pengurangan tidak boleh dikali atau dibagi dengan konstanta.

 Baris di sebelah kanan operasi penjumlahan atau


pengurangan boleh dikali atau dibagi dengan konstanta.

2.3 Contoh Soal Determinan Matriks


a. Matriks Ordo 3x3
1. Tentukan determinan matriks berikut !

A=

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

6
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan
dengan persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah
matematika. Dengan kata lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar
mudah difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa atau persamaan
matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang
suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara
variabel-variabelnya.
Adapun matriks sendiri merupakan susunan elemen-elemen yang
berbentuk persegi panjang yang di atur dalam baris dan kolom dan di batasi
sebuah tanda kurung di sebut matriks.

3.2 Saran
Harapan dibuatnya makalah ini bertujuan agar dapat berguna bagi para
pembaca dari berbagai kalangan usia untuk menambah wawasan mengenai masa
Pendidikan Pancasila. Selain itu, penulisan dari makalah ini hendaknya dapat
menjadi referensi bagi penulis lain dalam pembuatan suatu makalah dan juga
dapat dijadikan media atau sarana untuk mendukung proses pembelajaran terkait
Pendidikan Pancasila . Makalah ini hanya dibuat sebagai referensi saja . Kami
harap penulisan ini bisa membantu dan jika ada kekurangan serta kesalahan,
tolong dimaafkan. Kekurangan materi pada makalah ini bisa dilengkapi dengan
mengambil refrensi melalui sumber lainnya.

Anda mungkin juga menyukai