123-131
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar
siswa dengan model problem solving dilengkapi media kartu pintar pada materi hukum dasar kimia
kelas X-MIA 3 SMA Al Islam 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi tahap persiapan, perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi teknik tes yang berupa tes kemampuan
berpikir kritis dan tes aspek pengetahuan, sedangkan teknik non tes berupa observasi, angket
sikap dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I persentase siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis tinggi adalah 62% meningkat menjadi 79% pada siklus II. Dalam
penelitian ini prestasi belajar mencangkup 3 aspek yaitu aspek pengetahuan, sikap dan
ketrampilan. Prestasi belajar siswa aspek pengetahuan pada siklus I sebesar 59% meningkat
menjadi 76% pada siklus II. Sedangkan prestasi belajar siswa aspek sikap pada siklus I sebesar
76% meningkat menjadi 100% pada siklus II, sedangkan prestasi belajar siswa aspek ketrampilan
telah tuntas 100% pada siklus I. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir kritis dan prestasi belajar siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran
problem solving dilengkapi media kartu pintar.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Problem Solving, Kartu Pintar, Hukum Dasar Kimia.
aktif. Menurut keseluruhan uraian di atas lain yaitu sebesar 32,71 %. Selain itu,
diharapkan kemampuan berpikir kritis dan pada awal tindakan dilakukan observasi
prestasi belajar siswa X-MIA 3 SMA Al terhadap para siswa kelas X-MIA 3
Islam 1 Surakarta tahun pelajaran selama pembelajaran kimia berlangsung
2014/2015 dapat meningkat dengan terlihat bahwa keaktifan siswa dalam
penggunaan model problem solving menjawab dan bertanya masih rendah,
dilengkapi media kartu pintar dapat apabila dihadapkan pada soal kimia
terhadap materi hukum dasar kimia. mengalami kesulitan, terutama
perhitungan, selain itu saat diminta untuk
METODE PENELITIAN menyimpulkan dari materi yang telah
Jenis penelitian ini adalah dipelajari ataupun dari suatu bahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang telah disajikan, siswa masih sulit
penelitian adalah siswa kelas X-MIA 3 kesulitan.
SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran Padahal, siswa yang dapat
2014/2015. Objek pada penelitian ini menguasai konsep dari materi yang
adalah kemampuan berpikir kritis dan diberikan serta terlibat aktif selama
prestasi belajar siswa. pembelajaran menjadi indikator
Pengumpulan data utama yang keberhasilan suatu pembelajaran.
digunakan dalam penelitian ini dilakukan Keterlibatan siswa selama proses
dengan dua teknik yaitu tes dan non-tes. pembelajaran akan mampu menciptakan
Teknik tes meliputi tes kemampuan proses pembelajaran yang aktif dan
berpikir kritis dan tes aspek pengetahuan. berpusat pada siswa. Siswa yang mampu
Sedangkan teknik non-tes meliputi memecahkan persoalan kimia dengan
observasi, angket penilaian diri dan mudah, dapat mengaitkan dan
wawancara. Data hasil dari teknik non-tes mengaplikasikan materi yang telah
akan dilakukan validitas data dipelajari nya, menjadikan materi yang
menggunakan teknik triangulasi [20]. dipelajari melekat kuat dalam ingatan
Data-data hasil penelitian di siswa, karena sejak awal pembelajaran
lapangan diperoleh dalam bentuk data diterapkan pemahaman konsep secara
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif mandiri sehingga siswa bisa dengan cara
dianalisis dengan teknik statistik deskriptif nya sendiri memahami dan mengingat
komparatif, yaitu membandingkan hasil materi yang diberikan. Dampak dari
hitung dari statistik deskriptif. Sedangkan penguasaan konsep siswa secara mandiri
data kualitatif dianalisis dengan teknik ini ditunjukkan dengan prestasi belajar
analisis kualitatif yang mengacu pada siswa yang mencapai nilai batas tuntas.
model analisis Miles dan Huberman yang Oleh karena itu, diterapkan model
dilakukan dalam tiga komponen, yaitu pembelajaran problem solving dilengkapi
reduksi data, penyajian data, dan media kartu pintar dalam kegiatan belajar
penarikan kesimpulan [21]. mengajar pada materi hukum dasar kimia.
Penelitian ini dilaksanakan dalam Model pembelajaran problem solving ini
dua siklus. Prosedur tiap siklus dalam sesuai untuk meningkatkan kemampuan
penelitian ini mengikuti model yang berpikir kritis siswa karena materi ini
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc menjadikan permasalahan dan fenomena
Taggart yaitu berupa model spiral yang yang erat kaitannya dengan kehidupan
meliputi 4 komponen yaitu: perencanaan sehari-hari sebagai landasan
(planning), aksi/tindakan (action), permasalahan, siswa diajak untuk
observasi (observing), refleksi (reflecting) memecahkan permasalahan yang ada
[22]. dan mengkaitakannya dengan materi
yang dipelajari, sehingga dibantu guru
HASIL DAN PEMBAHASAN siswa dapat menyimpulkan sendiri inti
Hal-hal yang mendasari dari materi yang disampaikan
dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan ilustrasi fenomena yang
ini adalah kelas X-MIA 3 merupakan kelas diberikan. Fenomena yang diberikan ini
dengan rata-rata prestasi belajar paling disajikan dalam bentuk kartu pintar yang
rendah dibandingkan dengan kelas yang berisi langkah-langkah menemukan
relevan
60
Berpikir kritis atas
50 5 50,0 67,7
apa yang dibaca.
40 Siklus I Membuat
6 73,5 75,0
30 2121 keputusan.
18 Mengidentifikasi
20 7 66,2 73,5
10 Siklus II sebab-akibat.
0
0
Tinggi Sedang Rendah 100
Kategori 90
80
Ketercapaian (%)
70
Gambar 1 Perbandingan Jumlah Siswa 60 Siklus I
Tiap Kategori Kemampuan 50
Berpikir Kritis Siklus I dan II 40
30 Siklus II
20
Perbandingan ketercapaian tiap
10
komponen kemampuan berpikir kritis
0
siklus I dan siklus II disajikan dalam Tabel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Sedangkan perbandingan ketercapaian
tiap indikator aspek pengetahuan siklus I Indikator Kompetensi (IK)
dan siklus II disajikan dalam Histogram
pada Gambar 2 dan perbandingan
ketercapain tiap indikator aspek sikap Gambar 2 Perbandingan Ketercapaian
siklus I dan siklus II disajikan dalam Tabel Tiap Indikator Aspek
5. Keseluruhan aspek yang dinilai dalam Pengetahuan Siklus I dan II
penelitian ini yaitu kemampuan berpikir
kritis, aspek pengetahuan, sikap dan 10 indikator kompetensi pada aspek
ketrampilan, perbandingan ketercapaian pengetahuan yaitu sebagai berikut:
nya antara siklus I dan II ditampilkan Menjelaskan teori hukum kekekalan
dalam bentuk Histogram pada Gambar 2. massa (Lavoiser), membuktikan hukum
kekekalan massa (Lavoiser) melalui
perhitungan kimia dalam persamaan
reaksi, menjelaskan teori hukum
perbandingan tetap (Proust),
membuktikan hukum perbandingan tetap