Bab 12 Dasar Teori Semen Pabum
Bab 12 Dasar Teori Semen Pabum
GEOTHERMAL CEMENTING
131
132
Gambar 12.1.
Peralatan yang Digunakan Saat Proses Penyemenan
(Nelson, E, 1990)
12.1.2 SecondaryCementing
Penyemenan lengkap senar casing merupakan komponen penting dari
penyelesaian sumur panas bumi. Pekerjaan primarycementing yang buruk,
membutuhkan penyemenan remedial. Indikator penyemenan baik atau buruk
dapat di lihat secara kualitatif di lapangan dengan memantau kurangnya semen di
permukaan, baik karena penyemenan parsial dari annulus atau fallback dari
permukaan, metode penyemenan remedial harus digunakan. Ada indikator khusus
kondisi downhole yang memungkinkan personel pengeboran untuk memilih
teknik penyemenan remedial yang tepat. Tim pengeboran harus menyiapkan
134
(Herianto, 2005)
12.3.3. Densitas
Densitas suspensi semen sangat berpengaruh terhadap tekanan hidrostatik
suspensi semen di dalam lubang sumur. Bila formasi tidak sanggup menahan
tekanan suspensi semen, maka akan menyebabkan formasi pecah sehingga terjadi
lost circulation. Besarnya densitas semen harus lebih besar dari tekanan formasi
dan harus lebih kecil dari tekanan rekah formasi, untuk menghindari terjadinya
lost circulation.
137
Gambar 12.2.
Efek Temperatur Pada Thickening Time
(API Drilling and Production Practices, 1954)
Thickening time suspensi semen ini sangat penting, waktu pemompaan
harus lebih kecil dari thickening time.Waktu penebalan semen dapat bervariasi
mulai dari 20 menit hingga hari tergantung pada tekanan, suhu, aditif dan
138
Tabel XII-3
Air yang Dibutuhkan dan Densitas yang Didapat Menurut API
(Halliburton Red Book, 2017)
menjadi encer sehingga bubur semen dapat mengalir secara turbulen meski
dipompakan dengan rate pemompaan yang rendah. Aditif yang tergolong dalam
dispersant adalah senyawa-senyawa sulfonat, polymer, sodium chlorite dan
calcium lignosulfonate.
12.4.11 Fluid Loss Control Agents
Fluid loss control agents berfungsi untuk mencegah hilangnya fasa cair
semen ke dalam formasi sehingga kandungan air pada bubur semen tetap terjaga.
Aditif yang tergolong dalam fluid loss control agents adalah polymer, CMHEC,
latex.
12.4.12 Lost Circulation Agents
Lost circulation agents berfungsi untuk mengontrol hilangnya bubur
semen ke dalam formasi yang lemah atau formasi bergua (caving). Umumnya lost
circulation material digunakan dalam lumpur pemboran, tetapi terkadang material
tersebut dapat dicampur juga ke dalam semen. Material-material yang termasuk
lost circulation agents adalah gilsonite, perlite, walnut, shells, coal,
cellophaneflakes, dan nylonfibers.
12.4.13Special Additive
Ada beberapa jenis aditif lain yang dikelompokkan sebagai speciality
aditif, diantaranya : silica, mud kill, radioactive tracers, gas block aditif dan
lainnya.
1. Silica
Silica digunakan pada sumur bertemperatur tinggi, silica berfungsi
menjaga strength semen agar tetap stabil pada temperatur tinggi dan
menurunkan harga permeabilitas dari semen.
2. Mud Kill
Mud kill berfungsi sebagai aditif yang menetralisir bubur semen terhadap
zat-zat kimia dalam lumpur pemboran. Contoh mud kill adalah
paraformaldehyde. Mud kill juga memberi keuntungan, seperti
memperkuat ikatan semen dan memperbesar strength semen.
3. Radiactive Tracers
143