Lahirnya Merkantilisme PDF
Lahirnya Merkantilisme PDF
Perkembangan perdagangan internasional pada dsarnya diawali dengan perkembangan yang terjadi di Eropa saat
beberapa kerajaan memiliki pusat perdagangan seperti London, Napoli, Paris dan Milan sebagai pusat industri rumah
tangga. Perkembangan itu telah mendorong perubahan dalam masyarakat dari masyarakat yang feodal menuju
masyarakat yang kapitalis. Muncul banyak pedagang yang kemudian melahirkan hubungan antara penguasa dan
pedagang untuk memenangkan perdagangan. Tidak heran pada masa itu muncul hubungan khusus antara
pedagang dengan jeluarga raja untuk mendapatkan proteksi.
Pasca masa pencerahan atau renaisance telah mendorong masyarakat Eropa untuk mencari daerah baru dan
membuka daerah yang belum mereka tmui terutama di belahan dunia timur. Penemuan-penemuan baru pasca
pencerahan telah membuat banyak kerajaan di Eropa yang melakukan penjelajahan yang diawali oleh Spanyol.
Keberhasilan Spanyol kemudian diikuti oleh negara lain seperti Portugal, Inggris, Belanda dan Perancis. Mulai saat
itulah mulai masuk bangsa Barat kenegara Timur yang kemudian kita kenal dengan Negara Dunia Ketiga.
Dalam masyarakat kemudian muncul kelompok-kelompok baru yaitu kelas pedagang atau kelas kapitalis yang
menjadi agen pembangunan dan perubahan struktur ekonomi di negara Eropa. Muncul agen-agen perdagangan
seperti The Merchant Adventures, The Eastland Company, The Muscovy Company, The East India Company dan
VOC yang berusaha mengeruk keuntungan sebesar mungkin melalui monopoli dan kolonialisme. Hal ini mencapai
puncak ketika kepentingan pedagang menjadi kepentingan negara yang kemudian dikenal dengan merkantilisme.
Pada abad ke-17 kepentingan negarawan terpusat pada politik, tetapi merkantilisme merupakan tahap awal dari
kebihajakan ekonomi yang dikenal dengan istilah the commercial or mercantile system dari Adam Smith, pendiri
aliran klasik.
Teori kaum Merkantilisme
Gambar: buyturquoise
Menurut perdagangan merkantilisme bahwa sumber kemakmuran terletak pada banyaknya persediaan logam mulia (
emas dan perak ) serta dicapainya ekspor surplus atas nilai impor. Tindakan untuk merealisir hal tersebut adalah :
1. Mendorong meningkatkan ekspor, misalnya dengan pemberian subsidi kepada industri dalam negeri,
pemberian premi ekspor, melarang tenaga ahli pindah ke luar negeri;
2. Membatasi impor, misalnya dengan tariff bea masuk, pelarangan impor, kuota impor;
3. Memperluas daerah koloni atau jajahan guna mendapatkan logam mulia atau untuk mendapatkan bahan
mentah yang murah;
4. memperoleh monopoli dalam perdagangan.
Teori Keunggulan Absolut
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya “ The Wealth of Nation “ tahun 1776, yang mengatakan
bahwa sumber-sumber kemakmuran itu tidaklah terletak pada banyaknya logam mulia yang dimiliki akan tetapi
terletak pada banyaknya barang-barang yang dimiliki melalui kegiatan produksi dan mengembangkan hasil produksi
tersebut melalui kegiatan perdagangan.
Disamping itu Adam Smith juga mengemukakan ide tentang pentingnya “ pembagian kerja internasional “
(spesialisasi) dalam perdagangan, artinya suatu Negara lebih baik memfokuskan diri pada kegiatan produksi
barang-barang tertentu yang memiliki efisiensi lebih tinggi dibandibandingkan denagn Negara lain. Dengan adanya
spesialisasi suatu Negara akan memperoleh keuntungan, yaitu jumlah produksi lebih banyak, kualitasnya labih baik
dan harga lebih murah.
Jenis-jenis restriksi:
▪ Hambatan tariff
▪ Bea Ad Valorem, spesifik dan kombinasi
▪ Harga resmi
▪ Bea yang lebih rendah untuk masukan local yang lebih banyak
Hambatan-hambatan non tariff:
Kuantitatif
Kuota : jumlah yang dikenakan atas jenis impor tertentu
Hambatan ekspor sukarela (VER=Voluntary Export Restraints) yaitu kuota ekspor ang dikenakan Negara pengekspor
b.Teori Klasik
Keunggulan Mutlak Adam Smith (Absolute Advantage / Absolute Cost)
Adam Smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal dengan teori
keunggulan absolut. Ia berpendapat bahwa jika suatu negara menghendaki adanya
persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama
juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa. Karena hal itu ia mengusulkan bahwa
sebaiknya semua negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia
mempunyai keunggulan yang absolut dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya.
Teori H-O mencoba mengadakan modifikasi terhadap teori klasik untukmengkaji lebih
lanjut akan faktor-faktor yang menentukan adanhya keuntungankomparatif. Modifikasi
yang dilakukan oleh teori H-O meliputi antara lain :
1. Pengaruh biaya transportasi yang dalam teori klasik dianggap tidak ada ataunol.
2. Pemakaian tiga faktor produksi neoklasik; tanah, modal dan tenaga kerjasebagai ganti
tenaga kerja saja karena itu mengubah konsep keuntungan alamidan keuntungan yang
dikembangkan.
3. Pemberian arti biaya sebagai harga faktor-faktor produksi dalam uang sebagaipengganti
teori nilai berdasarkan tenaga kerja.
4. Menitikberatkan pentingnya pengertian tentang produk yang salingketergantungan dan
pasar serta harga faktor produksi lain yang mendorongperdagangan. Sehingga
memberikan jangkauan analisa yang jauh lebih luasdibandingkan teori klasik yang lebih
menitikberatkan pada perdaganganbarter.
5. Pernyataan bahwa perdagangan akan mempengaruhi harga-harga yang harusdibayar
untuk berbagai faktor produksi yang dipakai dalam menghasilkanbarang-barang yang
diekspor. Jadi, asumsi bahwa distribusi pendapatan konstan tidak lagi digunakan.
∙ Portofolio Investasi
Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara
sedang berkembang seperti negara Indonesia dapat diperinci menjadi lima hal yaitu :
1. Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang
struktural.
4. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural
industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat
membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik,
industri kimia dasar dan sebagainya.
Dan untuk mendukung investasi di Indonesia maka perlu pembentukan hukum
ekonomi dengan perangkat peraturan membutuhkan kajian yang bersifat komprehensif
dan pendekatan secara makro dengan informasi yang akurat demi multidisipliner dari
berbagai aspek antara lain :
a. Ekonomi dan social.
b. Sosiologis dan budaya.
c. Kebutuhan-kebutuhan dasae dan pembangunan.
d. Praktis dan operasional dan kebutuhan kedepan.
e. Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan kepatutan dalam
kehidupan manusia dan kemanusiaan yang beradab.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Posisi akan penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara
sedang berkembang dapat dibilang adalah penting dan dapat diperinci menjadi lima,
yaitu :
a. sumber dana eksternal (modal asing) yang dapat dimanfaatkan oleh negara sedang
dan perdagangan.
c. modal asing mempunyai suatu peranan yang vital dalam memobilisasi dana maupun
transformasi struktural.
d. kebutuhan akan modal asing akan menurun segera setelah perubahan struktural
benar-benar terjadi.
e. bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun
industri-industri berat dan industri strategis, karena dengan adanya akan sangat
membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabrik yang dibutuhkan untuk
menopang perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam
kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia.