Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PATIENT SAFETY
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STERILISASI DI RUMAH
SAKIT

DI SUSU OLEH :

MUTHMAINNAH (G 701 17 210)

KELAS A

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba
atausetiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidan
gmikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan
sterilmerupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan.

Rumah sakit mempunyai masalah yang paling serius terhadap penularan


infeksi. Di negara maju hal ini diakui, bahkan kira-kira 5 persen dari semua
pasien rumah sakit mengalami infeksi setelah perawatan di rumah sakit.
Untuk mengatasi ancaman infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikro
organisme patogen, rumah sakit telah mengembangkan metode ilmiah yang
sering disebut sebagai sistem sterilisasi sentral. Metode ini pada dasarnya
menyangkut pekerjaan pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sebelum semua
instrumen, bahan dan peralatan dipakai untuk perawatan pasien. Di instalasi
sterilisasi sentral, proses pembersihan, disinfeksi, pengemasan, sterilisasi,
penyimpanan dan pendistribusiannya dilakukan oleh petugas khusus yang
terlatih. Hal ini untuk memastikan kontrol yang lebih baik dan hasil yang
dapat diandalkan dan berkurangnya risiko akibat infeksi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa factor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi di rumag sakit?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor –faktor yang mempengaruhi sterilisasi dirumah sakit


Rumah Sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk
mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah
satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
angka infeksi nosokomial di rumah sakit (Anonim, 2001). Infeksi nosokomial
merupakan infeksi yang didapat selama perawatan atau pemeriksaan di rumah
sakit tanpa adanya tanda-tanda infeksi sebelumnya (Endarini, 2006).
Faktor lingkungan rumah sakit yang perlu diperhatikan dalam rangka
menurunkan angka infeksi nosokomial adalah:

(a) Lingkungan berdasarkan tempatnya meliputi antara lain : disain ruang


penderita yang memenuhi standar dan persyaratan, penyediaan air bersih,
fasilitas cuci tangan, desinfeksi dan sterilisasi. Pembuangan limbah cair dan
padat, sanitasi dapur, sanitasi binatu/laundry, pengendalian serangga, tikus
dan binatang pengganggu, arus lalu lintas orang.

(b) Lingkungan berdasarkan media kualitas air dan udara serta bunga dan
tanaman (Depkes RI, 2002).

Pemeliharaan ruang dan bangunan yang memenuhi syarat sebagai berikut


(Depkes, 2006).

a) Kegiatan pembersihan ruangan kegiatan pembersihan ruangan minimal


dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore).
b) Pembersihan lantai di ruang perawatan dilakukan setelah
pembenahan/merapikan tempat tidur pasien (verbeden) setelah jam makan,
setelah kunjungan keluarga dan sewaktu-waktu bila dibutuhkan.

c) Cara-cara pembersihan ruang yang dapat menebarkan debu harus dihindari.

d) Harus menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan pembersih


(pel) yang memenuhi syarat dan bahan antiseptik yang tepat.

e) Pada masing-masing ruang supaya disediakan perlengkapan pel tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai