Anda di halaman 1dari 71

BUKU PEDOMAN GURU

Edisi Revisi 2016

Oleh :

Hadi Abdul Aziz Kammis, SH


NIP. 197703112005011004
XII Sem 1

- Kalender Pendidikan
- Hari dan Minggu Efektif
- Jam Tatap Muka
- Program Tahunan
- Program Semester
- KKM
- Silabus K13 Revisi 2016
- RPP Revisi 2016 dan
Materi Ajar

MAN KALABAHI - Format Analisis Nilai


Harian
- Format Nilai Afektif

2017
- Format Remedial dan
Pengayaan

Hadi Kammis, SH 0
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Kasus-kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban
BAB warganegara
SATU

A. Gambaran Umum
Buku ini merupakan pedoman guru dalam mengelola program pembelajaran terutama
dalam memfasilitasi siswa untuk mendalami Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) sebagaimana terdapat dalam buku peserta didik. Materi pelajaran PPKn yang
terdapat pada buku siswa akan diajarkan selama 1 (satu) Tahun pelajaran. Agar
pembelajaran itu lebih efektif, efisien dan sistematis, maka secara umum, program
pembelajaran yang dirancang terdiri dari:
a. Kompetensi Inti (KI)
b. Kompetensi Dasar (KD);
c. Indikator;
d. Tujuan Pembelajaran;
e. Langkah-langkah Pembelajaran Umum;
f. Media/alat/bahan pembelajaran
g. Materi dan Pembelajaran Buku Teks Pelajaran PPKn Kelas XII;
h. Penilaian pembelajaran;
i. Praktik Belajar Kewarganegraan;
j. Program Pengayaan;
k. Program Remedial; dan
l. Interaksi Guru dan Orang tua.

B. Kompetensi Inti ( KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Hadi Kammis, SH 1
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
C. Kompetensi Dasar (KD)
MATERI
KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
1.1 Menghayati nilai-nilai Kasus-kasus  Mengamati tayangan
keadilan dalam pelanggaran hak dan vidio/film/gambar dengan
mengatasi pelanggaran pengingkaran penuh rasa syukur, membaca
hak dan pengingkaran kewajiban dari berbagai sumber tentang
kewajiban warganegara warganegara. Kasus-kasus pelanggaran hak
sebagai pengamalan a. Makna Hak dan dan pengingkaran kewajiban
ajaran agama yang Kewajiban warganegara.
dianutnya Warganegara  Mengidentifikasi dan
2.1 Menghargai nilai-nilai b. Substansi Hak mengajukan pertanyaan
yang melekat dalam dan Kewajiban dengan penuh tanggung
pelanggaran hak dan Warganegara jawab menggunakanhigh-
pengingkaran dalam Pancasila order thinking skills
kewajiban warganegara c. Kasus (HOTS)tentang Kasus-kasus
sesuai dengan Pelanggaran Hak pelanggaran hak dan
Pancasila dalam dan pengingkaran kewajiban
kehidupan berbangsa Pengingkaran warganegara
danbernegara Kewajiban  Mengumpulkan data dari
3.1 Menganalisis nilai-nilai Warganegara berbagai sumber dengan
Pancasila terkait d. Penanganan penuh rasa tanggung jawab
dengan kasus-kasus Pelanggaran Hak tentang Kasus-kasus
pelanggaran hak dan dan pelanggaran hak dan
pengingkaran Pengingkaran pengingkaran kewajiban
kewajiban warganegara Kewajiban warganegara
dalam kehidupan Warganegara  Menganalisis dan
berbangsa dan menyimpulkan Kasus-kasus
bernegara pelanggaran hak dan
4.1 Menyaji hasil analisis pengingkaran kewajiban
nilai-nilai Pancasila warganegara.
terkait dengan kasus –  Menyajikan hasil
kasus pelanggaran hak pengumpulan data secara
dan pengingkaran bertanggung jawab dalam
kewajiban dalam bentuk display atau power
kehidupan berbangsa point tentang Kasus-kasus
dan bernegara pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban
warganegara.
 Menyajikan tulisan ilmiah
tentang kasus-kasus
pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban
warganegara

Hadi Kammis, SH 2
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
D. Langkah Pembelajaran umum
1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran sebagaimana tertuang dalam
RPP.
2. Melaksanakan pembelajaran PPKn yang mendorong siswa mampu memahami
berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara meliputi :
a. Makna hak dan kewajiban WNI
b. Substansi hak dan kewajiban warganegara dalam pancasila
c. Kasus pelanggaran dan pengingkaran kewjiban warganegara, dan
d. Penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara
3. Model dan strategi pembelajaran PPKn yang digunakan pendidik disesuaikan dengan
Buku Teks Pelajaran PPKn Kelas XII dan dapat ditambahkan oleh guru mata pelajaran
dengan model lain (Inovasi) yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan yang
sudah ditentukan.
4. Guru Mata Pelajaran mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, yaitu:
a. Siswa mampu mendalami makna hak dan kewajiban warganegara melalui proses
pembelajaran mandiri.
b. Siswa dapat memahami dan substansi hak dan pengingkaran kewajiban
warganegara di dalam Pancasila.
c. Siswa dapat menganalisis berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warganegara serta factor penyebabnya.
d. Siswa dapat memahami upaya penanganan kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warganegara.

E. Materi dan Proses Pembelajaran


1. Materi Pelajaran
Materi Pelajaran PPKn Bab 1 adalah Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warganegara dengan sub bab berikut :
1) Makna hak dan kewajiban warganegara
2) Substansi Hak dan Kewajiban warganegara dalam Pancasila
3) Kasus pelanggaran dan pengingkaran kewjiban warganegara, dan
4) Penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara
2. Proses Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran materi bab 1,
adalah sebagai berikut :
a. Guru mempersiapkan diri dengan membaca dari berbagai literatur yang relevan
dengan materi pembelajaran.
b. Guru memberikan contoh-contoh yang terkait dengan materi pembelajaran.
c. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif guru dapat
menampilkan foto-foto, gambar, dan dokumentasi audiovisual.
d. Guru dapat membagi siswa dalam kelompok kerja secara acak sebanyak 4 – 5
orang setiap kelompok.

Hadi Kammis, SH 3
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MAN KALABAHI


Mata pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelas/Semester : XII / 1
Alokasi Waktu : 8 JTM

Pertemuan Pertama : (2 x 45 menit)

Pertemuan minggu Pertama merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses
pembelajaran PPKn yang akan dilakukan pada minggu-minggu berikutnya. Pertemuan awal ini
juga menjadi wahana untuk membangun ikatan emosional antara guru dan peserta didik,
bagaimana guru dapat mengenal anak didiknya, bagaimana guru menjelaskan pentingnya mata
pelajaran PPKn, bagaimana guru dapat menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap materi yang
akan dibahas. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
Pada pertemuan pertama kali ini guru akan membahas terlebih dulu makna pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warganegara.

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan siswa dapat memahami Makna hak dan kewajiban warganegara.

B. KI, KD dan Indikator


Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Hadi Kammis, SH 4
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Kompetensi Dasar
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Menghayati nilai-nilai keadilan 1.1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama
dalam mengatasi pelanggaran yang berkaitan dengan HAM dalam
hak dan pengingkaran kewajiban proses pembelajaran (mengucapkan
warganegara sebagai salam, berdoa sebelum dan sesudah
pengamalan ajaran agama yang belajar)
dianutnya.
2.1 Menghargai nilai-nilai yang 2.1.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila yang
melekat dalam pelanggaran hak berkaitan dengan upaya
dan pengingkaran kewajiban penghormatan hak dalam proses
warganegara sesuai dengan pembelajaran. (menghargai,
Pancasila dalam kehidupan menghormati, dalam mengajukan
berbangsa danbernegara pertanyaan, menjawab dan
. menanggapi jawaban dalam
berdiskusi)
3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 3.1.1 Mendeskripsikan makna hak dan
terkait dengan kasus-kasus kewajiban warganegara.
pelanggaran hak dan 3.1.2 Menganalisis substansi hak dan
pengingkaran kewajiban kewajiban warganegara dalam
warganegara dalam kehidupan pancasila.
berbangsa dan bernegara. 3.1.3 Menganalisis kasus pelanggaran hak
4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai dan pengngkaran kewajiban
Pancasila terkait dengan kasus – warganegara.
kasus pelanggaran hak dan 3.1.4 Menganalisis upaya penanganan
pengingkaran kewajiban dalam pelanggaran hak dan pengingkaran
kehidupan berbangsa dan kewajiban warganegara.
bernegara.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Persoalam hak dan kewajiban telah kita pahami pada materi kelas XI BAB Pelanggaran
Terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), yaitu sesuatu yang melekat pada diri seseorang sebagai
anugerah dari Tuhan yang Maha Esa. Hak asasi disebut juga sebagai hak dasar yang melekat
secara kodrati pada diri manusia dengan sifatnya yang universal dan abadi. Oleh karena itu maka
hak tersebut harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, tidak boleh diabaikan, tidak boleh
dikurangi dan dirampas oleh siapapun.
Hak asasi perlu mendapat jaminan perlindungannya oleh negara secara tertulis yang
termuat di dalam UUD negara. Di Indonesia HAM telah diatur dalam UU. No. 39 Tahun 1999.
Pasal 1 ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999 menyatakan bahwa negara, hukum dan pemerintah
serta setiap orang wajib menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi hak asasi manusia.
Namun nyatanya bawa, dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mengabaikan hal
tersebut. Banyak terjadi pelanggaran yang kita lakukan terhadap hak orang dan juga banyak
terjadi pengingkaran terhadap kewajiban diri seseorang. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu
yang tidak akan terpisahkan dari diri setiap individu untuk selamanya. Sehingga Pemahaman
dasar yang harus dipahami oleh kita adalah kesadaran akan hak dan tanggungjawab setiap
individu atas dirinya. Setiap orang memiliki hak yang harus diterima dari orang lain dan setiap
orang pun memiliki kewajiban yang harus diberikannya kepada orang lain.

Hadi Kammis, SH 5
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
2. Materi Konsep
Materi yang disampaikan pada minggu pertama ini adalah Bab 1, Sub-Bab Aadalah :

MAKNA HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

A. Pengertian Hak dan Kewajiban Warganegara


Hak asasi merupakan hak dasar yang melekat secara kodrati (sebagai anugerah Allah
SWT) pada diri manusia dengan sifatnya yang universal dan abadi. Oleh karena itu hak asasi harus
dilindungi, dihormati, dipertahankan, tidak boleh diabaikan, tidak boleh dilanggar atau dikurangi
dan dirampas oleh siapapun.

1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warganegara


1) AS. Hikam, Warganegara merupakan terjemahan dari citizenschip (bahasa Inggris) yaitu
“Anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara itu sendiri”.
2) Pasal 26 ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945
Pasal 26 ayat 1: Yang menjadi warganegara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warganegara.

3) UU. No. 62 Tahun 1958 yang telah diubah dengan UU. N0. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Indonesia menyatakan bahwa “Warganegara Republik Indonesia
adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sejak
proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warganegara Republik Indonesia”.

Pengertian Hak
Prof. Dr. Notonagoro, “Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu (yang tidak dapat digantikan oleh pihak lain), yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya”.
Hak Warganegara adalah “Segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap warganegara dari
negara (pemerintah) dan dari orang lain”.
Hak-hak warganegara diatur dalam pasal-pasal UUD 1945 yaitu pasal 27, 28, 28A sampai dengan
28J, 29 s.d.34

Pengertian Kewajiban
Kewajiban merupakan sesuatu yang seharusnya dilaksanakan oleh setiap warganegara terhadap
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan ketentuan
yang berlaku”.

Hadi Kammis, SH 6
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Menurut Prof.Dr. Notonagoro, “Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya
diberikan oleh pihak tertentu (yang tidak dapat digantikan oleh pihak lain manapun), yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan”.
UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM, Kewajiban Dasar Manusia adalah “Seperangkat kewajiban
yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi
manusia”.
Kewajiban warganegara diatur dalam pasal pasal 27 ayat 1 (menjunjung hukum dan
pemerintahan), 27 ayat 3 (pembelaan negara), dan pasal 30 ayat 1 (menjaga pertahanan dan
keamanan negara).

Hak dan Kewajiban Negara


Hak Negara adalah hak yang seharusnya diterima dari setiap warganegara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Negara memiliki tiga hak, yang sering disebut tiga sifat negara, yaitu : memaksa, memonopoli,
dan mencakup semua.
Kewajiban Negara merupakan “Kewajiban yang seharusnya dilaksanakan oleh negara terhadap
warganegara dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai
dengan ketentuan yang berlaku”.

2. Cara Memperoleh HAK


Bagaimanakah cara memperoleh hak..?
James W. Nickel menyampaikan dua teori :
Teori pertama teori Mc Closkey dimana pemberian hak adalah untuk dilakukan, untuk
dimiliki, dan untuk dinikmati.
Teori kedua adalah teori Joel Feinberg dimana pemberian hak penuh merupakan kesatuan
dari klaim yang absah (keuntungan yang didapat dari pelaksanaan hak yang disertai
pelaksanaan kewajiban).
Dengan demikian keuntungan yang merupakan hak seseorang dapat diperoleh apabila
disertai dengan pelaksanaan kewajiban. Ini berarti bahwa antara hak dan kewajiban
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena itu ketika seseorang menuntut hak
maka ia pun harus melakukan kewajibannya.
Hak merupakan suatu yang harus diperjuangkan, hak dapat dimiliki sebagai buah perjuangan
manusia. Sebagai hasil capaian manusia, maka hak merupakan sesuatu yang bersumber dari
luar diri manusia. Sebelum mencapai hak, manusia harus melakukan kewajiban. Artinya, hak
merupakan akibat dari perbuatan seseorang yang melakukan kewajiban, atau kewajiban
merupakan prasyarat bagi orang yang ingin memiliki hak. Tegasnya tidak mungkin ada hak,
kalau tidak melakukan kewajiban. Hak dan kewajiban bagai dua sisi uang yang berbeda. Ia
selalu bergandengan, menyatu dalam fungsi dan tujuan, walau tentu saja berbeda dalam
urutan. Hak merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban, artinya kewajiban terlebih
dahulu ada, kewajiban sebagai sebab, sedangkan hak merupakan akibatnya.

3. Jenis-jenis hak dan kewajiban warganegara RI


Kalau kalian telaah UUD 1945, baik naskah sebelum maupun setelah perubahan, kalian
akan dengan mudah menemukan ketentuan mengenai warganegara dengan segala hal yang
melekat pada dirinya. Ketentuan tersebut dapat kalian identifikasi mulai dari Pasal 26 sampai
dengan Pasal 34. Dalam ketentuan tersebut juga diatur mengenai jenis hak dan kewajiban
warganegara Indonesia. Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur
dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
a. Hak atas kewarganegaraan, pasal 26 ayat (1) dan (2)
b. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat (1)

Hadi Kammis, SH 7
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Pasal 27 ayat (2)
d. Hak dan Kewajiban bela Negara, Pasal 27 ayat (3)
e. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, Pasal 28
f. Kemerdekaan memeluk agama, Pasal 29 ayat (1) dan (2)
g. Pertahanan dan keamanan Negara, Pasal 30 ayat (1) dan (2)
h. Hak mendapat pendidikan, Pasal 31 ayat (1), (2), dan (3)
i. Kebudayaan Indonesia, Pasal 32 ayat (1) dan (2)
j. Perekonomian Nasional, Pasal 33 ayat (1-5)
k. Kesejahteraan Sosial, Pasal 34 ayat (1-4)

4. Tugas dan tanggung jawab Negara


Dalam rangka terpeliharanya hak dan kewajiban warganegara, negara memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
1) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agamanya
2) Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya pendidikan dasar
3) Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu SISDIKNAS
4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 % dari anggaran
belanja negara dan belanja daerah
5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia
6) Negara memajukan kebudayaan manusia ditengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya
7) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan
nasional
8) Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan menguasai hidup
orang banyak
9) Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat
10) Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
11) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan

D. Metode dan Media Pembelajaran


1. Metode
Pendekatan pembelajaran menggunakan dicovery learning dengan metode penugasan
diskusi, model pembelajaran bekerja dalam kelompok dan mewawancarai nara sumber.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari
spidol, with board, laptot dan projector.

E. Sumber belajar
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII dan Modul Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang disusun oleh guru mata pelajaran.

Hadi Kammis, SH 8
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Salam, mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 menit
2. Memberikan motivasi dan sikap spiritual yaitu bersyukur
karena bisa naik kelas dan melanjutkan belajar di kelas
XII.
3. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
4. Guru menggunakan Modul pembelajaran PPKn Kelas XII
untuk kegiatan Pertemuan pertama dalam materi Bab 1
Sub bab A. Makna pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warganegara.

Inti Sebelum siswa memahami berbagai kasus pelanggaran hak 70 menit


terlebih dahulu guru memaparkan secara singkat tentang
materi pembelajaran.
Mengamati
Siswa diminta untuk mendengarkan paparan guru tentang
makna umum hak dan kewajiban warganegara yang harus
disadari oleh setiap warganegara dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Menanya
1. Siswa diminta untuk mengajukan berbagai pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2. Guru menjawab atau guru meminta salah satu siswa
untuk menjawab pertanyaan tersebut sehingga terjadi
komunikasi yang lebih aktif antara guru dan peserta didik
Mengumpulkan Informasi
Siswa mengumpulkan Informasi dari berbagai sumber, buku,
modul maupun hasil wawancara tentang makna hak dan
kewajiban wagra negara yang harus dihargai dan diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Mengasosiasikan
Siswa menyelesaikan tugas mandiri 1.1 yaitu mengkaji dan
menyimpulkan makna hak dan kewajiban warganegara
dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan informasi
yang telah terkumpulkan.
Mengkomunkasikan
1. Siswa secara bergantian melaporkan hasil kajiannya dan
siswa lain menanggapi hasil pekerjaan temannya.
2. Siswa menyerahkan hasil kajiannya secara tertulis.
3. Guru memberikan klarifikasi dan penguatan hasil
pekerjaan peserta didik.

Hadi Kammis, SH 9
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Penutup 1. Guru mengecek tingkat pemahaman siswa. 10 menit
2. Guru dan siswa menyimpulkan materi ajar.
3. Siswa diminta untuk mempelajari Tugas kelompok 1.2
baik melalui kajian literature maupun wawancara untuk
menemukan substansi hak dan kewajiban warganegara
yang terdapat di dalam Pancasila.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
rasa syukur kepada Allah SWT.

G. Penilaian
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu:
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya, dilihat aktivitas
dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah iman
taqwa, rasa syukur, jujur, displin dan tanggung jawab.

Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh di bawah ini.


Aspek Penilaian
No Nama Siswa Iman Rasa
Jujur Disiplin Tanggungjawab
Taqwa Syukur
1
2
3

Skor penilaian menggunakan 1 – 4.


Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai

Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
20

2) Penilai pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta
untuk mengerjakan Tugas Mandiri 1.1 dan/atau Tugas Kelompok 1.1. selain itu penilaian
kognitif pun dapat dilakukan melalui pelaksanaan uji kompetensi pada akhir pertemuan
KD 1.

Hadi Kammis, SH 10
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Tugas Kelompok 1.1
Nah, setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian identifikasikan perujudan
hak dan kewajiban-kewajiban warganegara yang diatur dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Tuliskan hasil identifikasi kalian dalam format tabel di bawah ini.
Infomasikan temuanmu pada kelompok yang lain!
No Jenis Hak Warganegara Contoh Perwujudannya

1 Hak atas kewarganegaraan, pasal 26 ayat


(1) dan (2)
2 Kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan (pasal 27 ayat (1)
3 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan Pasal 27 ayat (2)
4 Hak dan Kewajiban bela Negara, Pasal 27
ayat (3)
5 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
Pasal 28
6 Kemerdekaan memeluk agama, Pasal 29
ayat (1) dan (2)
7 Pertahanan dan keamanan Negara, Pasal
30 ayat (1) dan (2)
8 Hak mendapat pendidikan, Pasal 31 ayat
(1), (2), dan (3)
9 Kebudayaan Indonesia, Pasal 32 ayat (1)
dan (2)
10 Perekonomian Nasional, Pasal 33 ayat (1-5)
11 Kesejahteraan Sosial, Pasal 34 ayat (1-4)

3) Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan /
saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang hak asasi warganegara dalam
Pancasila. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan
format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Memberi
Kemampuan Kemempaun
No Nama Siswa masukan
Bertanya Menjawab
/saran
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
3

Hadi Kammis, SH 11
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Ketengan Nilai diisi dengan ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik)


No Aspek Penskoran
1 Kemampuan Skor 4, apabila selalu Bertanya
bertanya Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan Skor 4, apabila jawaban benar, rasional, dan jelas.
menjawab/ Skor 3, apabila jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Argumentasi Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3 Kemampuan Skor 4, apabila selalu memberi masukan
memberi Skor 3, apabila sering memberi masukan
masukan Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

Hadi Kammis, SH 12
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pertemuan Kedua: (2 x 45 menit)

Menganalisis substansi hak dan kewajiban warganegara dalam Pancasila.

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan siswa dapat menjelaskan Substansi Hak dan Kewajiban Warganegara
dalam Pancasila.

B. KI, KD dan Indikator


Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Menghayati nilai-nilai keadilan 1.1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama
dalam mengatasi pelanggaran yang berkaitan dengan HAM dalam
hak dan pengingkaran kewajiban proses pembelajaran (mengucapkan
warganegara sebagai salam, berdoa sebelum dan sesudah
pengamalan ajaran agama yang belajar)
dianutnya.
2.1 Menghargai nilai-nilai yang 2.1.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila yang
melekat dalam pelanggaran hak berkaitan dengan upaya
dan pengingkaran kewajiban penghormatan hak dalam proses
warganegara sesuai dengan pembelajaran. (menghargai,
Pancasila dalam kehidupan menghormati, dalam mengajukan
berbangsa danbernegara pertanyaan, menjawab dan
. menanggapi jawaban dalam
berdiskusi)

Hadi Kammis, SH 13
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 3.1.1 Mendeskripsikan makna hak dan
terkait dengan kasus-kasus kewajiban warganegara.
pelanggaran hak dan 3.1.2 Menganalisis substansi hak dan
pengingkaran kewajiban kewajiban warganegara dalam
warganegara dalam kehidupan pancasila.
berbangsa dan bernegara. 3.1.3 Menganalisis kasus pelanggaran hak
4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai dan pengngkaran kewajiban
Pancasila terkait dengan kasus – warganegara.
kasus pelanggaran hak dan 3.1.4 Menganalisis upaya penanganan
pengingkaran kewajiban dalam pelanggaran hak dan pengingkaran
kehidupan berbangsa dan kewajiban warganegara.
bernegara.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta

PANCASILA

1. Ketuhanan yang maha esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia

Kodrat Manusia
Keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat alami, kekuasaan,
bekal dan disposisi yang melekat pada keberadaan / eksistensi manusia baik sebagai makhluk
pribadi maupun sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan YME

Harkat Manusia
Nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan-kemampuan cipta, rasa dan
karsa, kebebasan, hak-hak serta kewajiban-kewajiban asasi

Martabat Manusia
Kedudukan luhur manusia sebagai makhluk Tuhan lainnya di dunia, karena manusia adalah
makhluk yang berakal budi, sehingga manusia mempunyai martabat tinggi

Derajat Manusia
Kodrat tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki
bakat, kodrat, kebebasan, hak-hak dan kewajiban-kewajiban asasi

Hadi Kammis, SH 14
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
2. Materi Konsep
Materi yang disampaikan pada pertemuan kedua adalah Bab 1, Sub-Bab B adalah :

SUBSTANSI HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA DALAM PANCASILA

B. Substansi Hak dan Kewajiban Warganegara dalam Pancasila


Mr. Soepomo menolak konsep HAM Barat (liberal) yang lebih menekankan pada
kebebasan individu (individualis) untuk diterapkan menjadi dasar konstitusi negara kita. Karena
menurutnya, HAM Barat berbeda dengan budaya Indonesia yang bersifat kekeluargaan, walaupun
dalam hal-hal tertentu Soepomo menerima beberapa konsep seperti hak menyampaikan
pendapat, berserikat dan berkumpul. (Sekneg, 1995). Sedangkan Ir. Soekarno mengakui bahwa
konsep dasar HAM Barat muncul dari semangat individualisme, liberalisme dan kapitalisme yang
bertentangan dengan budaya Indonesia.

Pertanyaannya, bagaimana pandangan kita tentang HAM dikaitkan dengan Pancasila dan
UUD 1945…?

Jika kita melihat deklarasi HAM Internasional ke 2 di Wina Austria tanggal 25 Juni 1993
paragraf 3 dinyatakan bahwa : “Semua HAM adalah universal, tidak bisa dibagi-bagi atau
indivisible, saling bergantung dan saling berhubungan”. Namun demikian harus dipahami bahwa
setiap negara memiliki budaya yang berbeda, budaya dasar melahirkan ideology bangsa sehingga
HAM yang bersifat universal tersebut tidak bisa serta merta diterapkan di setiap negara di dunia,
contoh di Indonesia. HAM yang berlaku di Indonesia harus berdasarkan nilai-nilai budaya dan
tradisi ke-Indonesia-an. Bahkan harus ditekankan bahwa HAM bagi masyarakat Indonesia itu
adalah memadukan ajaran agama, nilai-nilai moral kemanusiaan dan ideologi negara yaitu
Pancasila.

1. Pancasila sebagai ideology Terbuka


Soejono Soemargono, Ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yg menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan,
dan agama.
Nicollo Machiavelli, Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan,
menyembunyikan dan mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan
dan tipu daya.
Frans Magnis Suseno menyatakan ideologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Ideologi Terbuka memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, tetapi digali dari moral
budaya masyarakatnya sendiri
2) ideologinya bukan berasal dari sekelompok orang melainkan berasal dari musyawarah
dan konsensus dari masyarakat atau bangsanya sendiri
3) nilai-nilai ideologi bersifat garis besar dan tidak langsung operasional

b. Ideologi Tertutup mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


1) nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi merupakan cita-cita sekelompok orang untuk
mengubah dan memperbaharui masyarakat atau bangsa. Jadi bukan berasal dari
masyarakat atau bangsa, namun berasal dari sekelompok orang yang punya kepentingan
2) adanya sifat pemaksaan terhadap penerapan ideologi tersebut
3) isinya bukan hanya nilai-nilai atau cita-cita tertentu melainkan terdiri atas tuntutan-
tuntutan yang nyata, operasional dan diajukan dengan mutlak

Hadi Kammis, SH 15
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
2. Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilai berarti :
1) Pancasila merupakan acuan utama bagi pembentukan hukum nasional, kegiatan
penyelenggaraan negara, partisifasi warganegara dan pergaulan antar warganegara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjiwai seluruh kegiatan berbangsa dan bernegara.
2) Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur tentang baik/buruk dan benar
salahnya sikap, perbuatan, tingkah laku bangsa Indonesia (kepribadian bangsa) dan
seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
3) Pancasila berisi seperangkat nilai yang merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
4) Sebagai pandangan hidup, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki dan
bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut adalah : Nilai Ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Sebagai ideology negara pancasila harus dijadikan acuan atau pedoman bagi seluruh
komponen bangsa (pemerintah dan rakyat) dalam berperilaku. Dalam Pancasila terkandung tiga
nilai sebagai berikut :
1) Nilai Dasar : sila-sila Pancasila, norma dasar (UUD 1945), bersifat abstrak & umum
2) Nilai Instrumental : nilai berlaku untuk kurun waktu dan kondisi tertentu, lebih bersifat
kontekstual (menyesuaikan dengan perkembangan zaman), wujudnya berupa
kebijakan/peraturan, strategi, program, organisasi, sistem, rencana.
3) Nilai Praksis : sifatnya dinamis, penerapan nilai-nilai dalam kenyataan sehari-hari baik oleh
lembaga kenegaraan/organisasi dan warganegara.
Prof. Dr. Drs. Mr. Notonogoro, SH. Membagi nilai menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas, alat yang dipergunakan untuk menyelesaikan tugas. Seperti sabit
untuk memotong rumput, kuali untuk menggoreng, sapu untuk membersihkan
2) Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia
3) Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, agama sebagai
sumbernya. Seperti sembahyang atau ibadah. Nilai kerohanian terdiri dari :
a. Nilai kenyataan (kebenaran) : bersumber pada akal manusia
b. Nilai keindahan (estetika) : bersumber pada rasa manusia
c. Nilai kebaikan (Moral) : kehendak/kemauan manusia.
d. Nilai religius (Ketuhanan) : kepercayaan manusia, tertinggi dan mutlak.

3. Hak dan kewajiban warganegara dalam pancasila


Bagaimana Pancasila menjamin hak asasi manusia?

Pancasila menjamin hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai ideal, nilai instrumental dan nilai
praksis. Ketiga nilai Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia, sebagaimana
dipaparkan berikut ini.

a. Hak Asasi Warganegara dalam Nilai Ideal Pancasila


Nilai ideal disebut juga nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan
terlekat pada kelangsungan hidup negara.

Hadi Kammis, SH 16
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Hubungan antara hak asasi dengan Pancasila dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut.
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.
2) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan setiap warganegara pada kedudukan
yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat
jaminan dan perlindungan hukum.
3) Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsure pemersatu di antara warganegara
dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini sesuai dengan prinsip hak asasi manusia, bahwa
hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan.
4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat
yang demokratis. Menghargai hak setiap warganegara untuk bermusyawarah mufakat yang
dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang membelenggu hakhak
partisipasi masyarakat.
5) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta member kesempatan sebesar-besarnya pada
masyarakat

2. Hak Asasi Warganegara dalam Nilai Instrumental Sila-Sila


Nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Hak asasi
warganegara juga dijamin oleh nilai-nilai instrumental Pancasila. Adapun, peraturan perundang-
undangan yang menjamin hak asasi diantaranya sebagai berikut :
a. UUD 1945 terutama Pasal 28 A – 28 J
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
c. Ketentuan dalam undang-undang organik berikut.
1) UU No. 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau
Penghukuman
2) UU. No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
3) UU. Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
4) UU. Nomor 11 Tahun 2005 tentang Hak-Hak Sipil dan Politik
5) UU. No. 12 Tahun 2005 tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial Budaya
d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPPU) Nomor 1 Tahun 1999 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia
e. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah berikut :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata cara Perlindungan terhadap
Korban dan Saksi dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat
2) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi
terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat
f. Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Keppes)
1) Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
2) Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Nomor 87
tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk Berorganisasi
3) Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan HAM pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Medan
dan Pengadilan Negeri Makasar
4) Kepres Nomor 96 Tahun 2001 tentang Perubahan Keppres Nomor 53 Tahun 2001
tentang Pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
5) Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana AksiNasional HAM
Indonesia Tahun 2004-2009

Hadi Kammis, SH 17
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
3. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan
perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakatHal
tersebut dikarenakan
Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat
terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh seluruh warganegara.Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap
warganegara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari.

D. Metode dan Media Pembelajaran


1. Metode
Pendekatan pembelajaran menggunakan dicovery learning dengan metode penugasan
diskusi, model pembelajaran bekerja dalam kelompok dan mewawancarai nara sumber.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari
spidol, with board, laptot dan projector.

E. Sumber belajar
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII dan Modul Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang disusun oleh guru mata pelajaran.

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 5 menit
proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang
kelas, presensi (kehadiran siswa, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberikan motivasi dan menanyakan materi
pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru memberikan klarifikasi secara umum penyajian
hasil wawancara kelompok dan mengaitkan dengan
materi yang akan dibahas pada pertemuan kedua
4. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Inti Mengamati 75
Siswa diminta untuk membaca Modul PPKn Bab 1 Sub bab B menit
tentang substansi hak dan kewajiban warganegara dalam
pancasila.
Menanya
Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan materi yang telah ditemukannya.
Mengumpulkan Informasi
Siswa secara berkelompok mengumpulkan Informasi tentang
substansi hak dan kewajiban warganegara dalam Pancasila
melalui bahan ajar dan hasil pengamatan siswa di
lingkungan.

Hadi Kammis, SH 18
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Mengasosiasi
Dibawah bimbingan guru siswa mengerjakan tugas mandiri
1.2 yaitu melakukan identifikasi substansi hak dan kewajiban
warganegara dalam sila-sila pancasila.
Mengkomunikasikan
1. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaanya, siswa lainnya diberi kesempatan untuk
menanggapi hasil pekerjaan temannya.
2. Siswa melaporkan hasil tugasnya secara tertulis untuk
diberi nilai oleh guru.

Penutup 1. Siswa dapat ditanya apakah sudah memahami materi 10


pelajaran tersebut. menit
2. Siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas pada
pertemuan ini sebagai refleksi.
3. Siswa diminta untuk mempersiapkan diri dengan tugas
belajar kelompok 1.3 “Kasus pelanggaran Hak dan
pengingkaran kewajiban warganegara yang terjadi
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara” untuk
pertemuan mendatang.

G. PENILAIAN
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu:
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini guru melihat tingkat
perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah iman taqwa, rasa
syukur, jujur, displin dan tanggungjawab.
Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh di bawah ini.

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Iman Rasa
Jujur Disiplin Tanggungjawab
Taqwa Syukur
1
2
Skor penilaian menggunakan 1 – 4.
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
20

Hadi Kammis, SH 19
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
2) Penilai pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta
untuk mengerjakan Tugas Mandiri 1.2 dan/atau Tugas Kelompok 1.2. Selain itu penilaian
pengetahuan pun dapat dilakukan melalui tes kompetensi pada akhir pertemuan KD 1.

Tugas Kelompok 1.2


Coba kalian identifikasi jenis hak dan kewajiban asasi yang terkait dengan setiap sila
Pancasila. Tuliskan hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini dan presentasikan di
depan kelas!

No Sila Pancasila Jenis Hak Asasi yang Terkait


1 Sila Pertama 1.
2.
3.

2 Sila Kedua 1.
2.
3.

3 Sila Ketiga 1.
2.
3.

4 Sila Keempat 1.
2.
3.

5 Sila Kelima 1.
2.
3.

Hadi Kammis, SH 20
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
3) Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang hak asasi manusia dalam
Pancasila. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan
format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Memberi
Kemampuan Kemempaun
No Nama Siswa masukan
Bertanya Menjawab
/saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ketengan Nilai diisi dengan ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik)


No Aspek Penskoran
1 Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan menjawab/ Skor 4, apabila jawaban benar, rasional, dan jelas.
Argumentasi Skor 3, apabila jawaban benar, rasional, dan tidak
jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3 Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi masukan
masukan Skor 3, apabila sering memberi masukan
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

Hadi Kammis, SH 21
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pertemuan Ketiga (2 X 45 Menit)

Materi pembelajaran pada pertemuan ketiga adalah Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warganegara dalam kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan siswa dapat menganalisis berbagai pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warganegara yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

B. KI, KD dan Indikator


Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Menghayati nilai-nilai keadilan 1.1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama
dalam mengatasi pelanggaran yang berkaitan dengan HAM dalam
hak dan pengingkaran kewajiban proses pembelajaran (mengucapkan
warganegara sebagai salam, berdoa sebelum dan sesudah
pengamalan ajaran agama yang belajar)
dianutnya.
2.1 Menghargai nilai-nilai yang 2.1.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila yang
melekat dalam pelanggaran hak berkaitan dengan upaya
dan pengingkaran kewajiban penghormatan hak dalam proses
warganegara sesuai dengan pembelajaran. (menghargai,
Pancasila dalam kehidupan menghormati, dalam mengajukan
berbangsa danbernegara pertanyaan, menjawab dan
. menanggapi jawaban dalam
berdiskusi)

Hadi Kammis, SH 22
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 3.1.1 Mendeskripsikan makna hak dan
terkait dengan kasus-kasus kewajiban warganegara.
pelanggaran hak dan 3.1.2 Menganalisis substansi hak dan
pengingkaran kewajiban kewajiban warganegara dalam
warganegara dalam kehidupan pancasila.
berbangsa dan bernegara. 3.1.3 Menganalisis kasus pelanggaran hak
4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai dan pengngkaran kewajiban
Pancasila terkait dengan kasus – warganegara.
kasus pelanggaran hak dan 3.1.4 Menganalisis upaya penanganan
pengingkaran kewajiban dalam pelanggaran hak dan pengingkaran
kehidupan berbangsa dan kewajiban warganegara.
bernegara.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta

TKI Asal Brebes Dianiaya Majikan di Singapura

TEMPO.CO, Brebes - Baru dua bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di
Singapura, Kunainah, 30 tahun, pulang dengan luka di sekujur tubuhnya. Tragisnya, tenaga kerja
Indonesia (TKI) asal Desa Cikuya, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, itu
terlantar saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 3 Juni 2014. “Dari bandara, Kunainah
dipulangkan dengan bus. Dia diturunkan di Desa Pejagan, Kecamatan Losari, Brebes,” kata Ramuji,
48 tahun, sepupu Kunainah, di Rumah Sakit Umum Daerah Brebes, Ahad siang, 8 Juni 2014.
Herman beserta sejumlah keluarganya mengantar Kunainah ke Instalasi Gawat Darurat RSUD
Brebes. Ramuji tidak tahu siapa yang memulangkan Kunainah. Dari Pejagan, Kunainah diantar
tukang ojek ke rumah Sofiah, tukang urut di Desa Sitanggal, Kecamatan Brebes. Ramuji baru tahu
Kunainah pulang setelah Rofiah menghubunginya.
“Dia masih trauma, belum bisa bercerita banyak,” ujar Ramuji. Kunainah adalah anak
kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Carsudin, 60 tahun, dan Tuminah, 50 tahun. Dia
berangkat sebagai TKI legal ke Singapura melalui PT Sumber Kencana Sejahtera (SKS). “Baru sekali
ini dia jadi TKI. Sebelumnya, dia buka warung makan di tempat proyek di Jakarta,” kata Kusim
Setiawan, kakak Kunainah. Karena proyeknya sudah selesai, Kunainah lantas tidak berjualan lagi.
Demi menghidupi anak semata wayangnya yang baru kelas I SD, Arya Adi Saputra, janda cerai itu
memutuskan menjadi TKI. Selama bekerja di Singapura, Kunainah sering mengeluh kepada Kusim.
Melalui pesan singkat, Kunainah mengaku sering dianiaya anak majikannya.
Kusim berujar, Kunainah mengaku sering diinjak-injak dan dipukuli anak majikannya
karena dia takut saat disuruh memandikan anjing. “Kunainah juga pernah disiram air panas di
punggungnya. Di punggungnya banyak bekas luka,” kata Tuminah, ibu Kunainah. Dokter jaga di
IGD RSUD Brebes, Rani, mengaku belum bias menyimpulkan penyebab bekas luka di punggung
dan tangan Kunainah.
“Bercak-bercak hitam bekas luka itu bukan akibat pukulan benda tumpul,” ujar Rani.
Adapun, mengenai kaki kanan Kunainah yang sudah dibebat gips, Rani mengaku tidak tahu
penyebabnya.”Pasien akan di-roentgen dulu untuk mengetahui cedera di kakinya,” tutur Rani.
Pengurus kantor cabang PT SKS di Brebes, Herman, mengatakan Kunainah sudah dirawat di RS di
Singapura selama sepekan. Namun Kunainah minta pulang dan berobat di Indonesia. Herman
mengatakan asuransi pengobatannya akan segera dicairkan.

Hadi Kammis, SH 23
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Menurut koordinartor Formigran, Jamaludin, Kunainah semestinya diantar ambulans atau
angkutan khusus dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dari bandara
ke rumahnya. “Tapi dia ditelantarkan. Dari bandara, dia dinaikkan bus umum dan diturunkan jauh
dari rumahnya,” kata Jamaludin.
Jamaludin mengatakan banyak kasus penganiayaan TKI di luar negeri yang tidak jelas
penyelesaian hukumnya. Dia mendesak Kementerian Luar Negeri segera melakukan gugatan
terhadap majikan yang menganiaya Kunainah. “Agar kasus semacam ini tidak terulang lagi dan TKI
diperlakukan secara manusiawi,” ujarnya.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/06/08/063583399/

Setelah kalian membaca wacana di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.


1. Bagaimana perasaan kalian setelah membaca wacana tersebut?
2. Menurut kalian, apa yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut?
3. Apa saja nilai-nilai Pancasila yang dilanggar oleh pelaku penganiayaan tersebut?
4. Bagaimana solusi yang dapat kalian ajukan untuk mencegah terulangnya kasus tersebut?
5. Apa saja yang akan kalian lakukan agar terhindar dari perbuatan yang melanggar hak asasi
manusia?

2. Materi Konsep
Materi yang disampaikan pada minggu ketiga ini adalah Bab 1, Sub C adalah :

KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN


WARGANEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA

C. Kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warganegara dalam kehidupan


bermasyarakat dan bernegara

1. Pengertian Pelanggaran HAK dan Kengingkaran kewajiban


Pelanggaran Hak adalah setiap perbuatan baik disengaja atau kelalaian yang melawan
hukum, mengurangi, menghalangi, dan /atau mencabut hak seseorang sebagai warganegara yang
dijamin oleh UU dan tidak mendapatkan penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku
Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warganegara yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Misal: Warganegara
selaku konstituen tidak menggunakan hak pilih aktifnya.
2. Faktor penyebab terjadinya pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.
Pelanggaran hak warganegara terjadi ketika warganegara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. Pelanggaran
hak warganegara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban,
baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warganegara sendiri. Misalnya, kemiskinan
yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia, penyebabnya dapat berasal dari
pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau dapat juga
disebabkan oleh perilaku warganegara sendiri yang malas untuk bekerja atau tidak mempunyai
keterampilan sehingga mereka hidup di garis kemiskinan.

Hadi Kammis, SH 24
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara di antaranya disebabkan oleh
faktor-faktor berikut.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu
bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini
berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban
warganegara.
c. Sikap tidak toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak hanya
menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan.
Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak
warganegara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warganegara.
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan
kewajiban warganegara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya
kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima
sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hokum yang
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warganegara dan
menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
f. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga memberikan
pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentunya pernah
mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial.
Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal
yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak
warganegara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

3. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warganegara


Hak dan kewajiban setiap warganegara telah diatur dan dijamin dalam konstitusi Negara
Indonesia yang tercantum dalam pasal 27 s/d 34 UUD 1945. Namun dalam kenyataannya masih
terjadi banyak pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang dilakukan oleh individu yang
satu terhadap individu lainnya atau bahkan yang dilakukan oleh Negara terhadap warganegara
maupun yang dilakukan oleh warganegara terhadap negaranya.

Hadi Kammis, SH 25
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Contoh kasus pelanggaran hak warganegara :
1. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum
2. Penerapan budaya kekerasan untuk menindak masyarakat
3. Pembungkaman kebebasan pers
4. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat karena
dikhawatirkan akan menjadi oposan pemerintah

Contoh kasus pengingkaran terhadap kewajiban warganegara :


1. Kewajiban Warganegara Menurut UUD 1945
Disamping tercantum dalam pasal 27 s/d 34 UUD 1945, juga ada kewajiban-kewajiban lain,
misal membayar pajak dan sejenisnya.
2. Kasus Pengingkaran Kewajiban sebagai Warganegara
 Tidak mau ikut dalam siskamling
 Tidak mau membantu korban bencana alam
 Melakukan aksi kekerasan dalam segala kegiatan
 Memaksakan agama dan keyakinan kepada orang lain

Contoh peristiwa pelanggaran hak yang dilakukan oleh negara terhadap warganegara
diantaranya :
1) Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36
orang luka berat dan 19 orang luka ringan
2) Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998 .
3) Berbagai macam bentuk kerusuhan dan konflik antarsuku yang mengakibatkan
jatuhnya korban jiwa, seperti konflik Poso, tragedi Mesuji, dan sebagainya

D. Metode dan Media Pembelajaran


1. Metode
Pendekatan pembelajaran menggunakan dicovery learning dengan metode penugasan
diskusi, model pembelajaran bekerja dalam kelompok dan mewawancarai nara sumber.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari
spidol, with board, laptot dan projector.

E. Sumber belajar
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII dan Modul Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang disusun oleh guru mata pelajaran.

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif. 5 menit
2. Memberikan motivasi dan mereview materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan
materi yang akan dibahas pada pertemuan saat ini.
3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Hadi Kammis, SH 26
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Inti Mengamati 75 menit
Guru memberikan gambaran umum tentang pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban setiap warganegara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Menanya
Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang telah disampaikan, masing-masing siswa
dengan pertanyaan yang berbeda.
Mengumpulkan Informasi
Siswa mengumpulkan informasi tentang beberapa kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara
dari berbagai sumber, literature maupun wawancara.
Mengasosiasi
Siswa menganalisis contoh kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warganegara dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Mengkomunikasikan
1. Siswa diminta untuk menyajikan hasil analisisnya di
depan kelas, sedang siswa yang lain diminta untuk
memberi tanggapan.
2. Setelah selesai penyajian, hasil tugas individu
dikumpulkan untuk mendapatkan penilaian dari guru.

Penutup 1. Siswa dapat ditanya apakah sudah memahami materi 10 menit


pelajaran tersebut.
2. Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi dengan
menjawab beberapa pertanyaan sebagai renungan.
3. Siswa diminta untuk mempersiapkan diri dalam
mempelajari dan mengerjakan tugas kelompok 1.4
tentang penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warganegara melalui pengamatan dan
wawancara.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini
telah berlangsung dengan baik dan lancar.

G. PENILAIAN
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu:
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya, dilihat aktivitas
dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah iman
taqwa, rasa syukur, jujur, displin dan tanggung jawab.

Hadi Kammis, SH 27
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh di bawah ini.

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Iman Rasa
Jujur Disiplin Tanggungjawab
Taqwa Syukur
1
2
3
dst
Skor penilaian menggunakan 1 – 4.
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai

Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
20

2) Penilai pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta untuk
mengerjakan Tugas Mandiri 1.3 dan/atau Tugas Kelompok 1.3

Tugas Kelompok 1.3

Setelah kalian mengetahui faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warganegara, coba kalian identifikasikan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warganegara. Setiap kelompok hanya mengidentifikasi dan mengalisis satu contoh kasus saja,
baik untuk pelanggaran hak maupun pengingkaran kewajiban. Gunakanlah berbagai macam
sumber informasi untuk mengerjakan tugas ini. Agar informasi lebih akurat, kalian dapat
melakukan wawancara dengan narasumber terkait. Pergunakanlah format berikut ini untuk
melaporkan pekerjaan kalian.

1. Kasus Pelanggaran Hak Warganegara


Jenis Kasus : .....................................................................................
Sumber informasi : .....................................................................................

Uraian Kasus :
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Faktor penyebab :
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Apabila sudah ada upaya penyelesaian kasus tersebut, apa saja bentuk
penyelesaiannya dan bagaimana tingkat keberhasilannya?
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Hadi Kammis, SH 28
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Apabila belum ada upaya penyelesaian, apa saja bentuk alternatif penyelesaian
kasus tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan :


………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warganegara

Jenis Kasus : .....................................................................................


Sumber informasi : .....................................................................................
Uraian Kasus :
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Faktor penyebab :
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Apabila sudah ada upaya penyelesaian kasus tersebut, apa saja bentuk
penyelesaiannya dan bagaimana tingkat keberhasilannya?
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Apabila belum ada upaya penyelesaian, apa saja bentuk alternatif penyelesaian
kasus tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan:


………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3) Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang hak asasi manusia dalam
Pancasila. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan
format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Hadi Kammis, SH 29
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Memberi
Kemampuan Kemempaun
No Nama Siswa masukan
Bertanya Menjawab
/saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ketengan Nilai diisi dengan ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik)


No Aspek Penskoran
1 Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan menjawab/ Skor 4, apabila jawaban benar, rasional,
Argumentasi dan jelas.
Skor 3, apabila jawaban benar, rasional,
dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3 Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi masukan
masukan Skor 3, apabila sering memberi masukan
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

Hadi Kammis, SH 30
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pertemuan Keempat (2 X 45 Menit)

Penanganan pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warganegara dalam kehidupan


bermasyarakat dan bernegara

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan siswa dapat menganalisis Upaya penanganan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warganegara dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

B. KI, KD dan Indikator


Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta

Hadi Kammis, SH 31
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
2. Materi Konsep
Materi yang disampaikan pada pertemuan ke empat ini adalah Bab 1, Sub D adalah :

PENANGANAN PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN


WARGANEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA

D. Penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara dalam kehidupan


bermasyarakat dan bernegara

1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah seringkali kalian dengar.
Pernyataan tersebut sangat relefan dalam proses penegakan hak dan kewajiban warganegara. Tindakan
terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warganegara adalah dengan mencegah timbulnya semua
penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara.

Berikut merupakan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara .

a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.


Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan
partisipasi msyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegeak
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayananbaik dan adil kepada
masyarakat memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum
dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan
hukum.
b. Mengoptimalkan peran lebaga (lembaga selain lembaga tinggi Negara yang berwenang
dalam penegakan hak dan kewajiban warganegara seperti KPK, lembaga Ombudsman RI,
Komnas HAM, KPAI, dan Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap perempuan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan public untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara oleh pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga (lembaga politik terhadap setiap
upaya penegakan hak dan kewajiban warganegara.
e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip(prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan Formal, sekolah, perguruan tinggi maupun non formal) seperti
kegiatan keagamaan dan kursus kursus.
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan Negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau golongan dalam masyarakat
agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing (masing-
masing).
h. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan terjadinya Pelanggaran Hak dan
Kewajiban Warganegara. Upaya Pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan
pengingkran kewajiban warganegara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil
tanpa didukung oleh sikap dan perilaku warganegaranya yang mencerminkan penegakan hak
dan kewajiban warganegara. Sebagai warganegara dari bangsa dan Negara yang beradab
sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu
menghormati keberadaan orang lain secara kafah. Sikap tersebut dapat kita tampilkan dalam
perilaku di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara.

Hadi Kammis, SH 32
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Selain melakukan upaya pencegahan pemerintah juga menangani berbagai kasus yang
sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga (lembaga Negara yang mempunyai fungsi
utama untuk menegakkan hukum seperti
1) Kepolisian melakukan penanganan kasus yang berkaitan degan pelanggaran terhadap hak
warganegara untuk memperoleh rasa aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana
umum ( pembunuhan, perampokan, penganiayaan, dan sebagainya ) serta tindak pidana
pelaku terorisme. Tidak hanya itu, kepolisian juga melakukan penanganan kasus yang
berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
2) Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) melakukan penanganan kasus yang berkaitan dengan
gerakan Separatisme, ancaman keamanan dari luar dan lain-lain.
3) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), melakukan penanganan terhadap kasus korupsi dan
penyalahgunaan keuangan negara.
4) Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis berdasarkan kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara.

2. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Hak dan


Kewajiban Warga Negara
Upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh sikap dan
perilaku warga negaranya, yang mencerminkan penegakan hak dan kewajiban warga negara.
Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku
kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain
secara kaffah. Sikap tersebut dapat kalian tampilkan dalam perilaku di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

D. Metode dan Media Pembelajaran


1. Metode
Pendekatan pembelajaran menggunakan dicovery learning dengan metode penugasan
diskusi, model pembelajaran bekerja dalam kelompok dan mewawancarai nara sumber.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari
spidol, with board, laptot dan projector.

E. Sumber belajar
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII dan Modul Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang disusun oleh guru mata pelajaran.

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif. 5 menit
2. Guru memberikan motivasi dan mereview materi
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan materi
yang akan dibahas pada pertemuan saat ini.
3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Hadi Kammis, SH 33
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Inti Mengamati 75
Guru memberikan gambaran umum tentang upaya menit
penanganan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warganegara dalam kehidupan ber-masyarakat
dan bernegara.
Menanya
Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang telah disampaikan.
Mengumpulkan Informasi
Siswa mengumpulkan informasi tentang berbagai upaya
penanganan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warganegara dari berbagai sumber, literature
maupun wawancara.
Mengasosiasi
Siswa menganalisis contoh kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warganegara dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Mengkomunikasikan
1. Siswa diminta untuk menyajikan hasil analisisnya di
depan kelas, sedang siswa yang lain diminta untuk
memberi tanggapan.
2. Setelah selesai penyajian, hasil tugas individu
dikumpulkan untuk mendapatkan penilaian dari guru.

Penutup 1. Siswa dapat ditanya apakah sudah memahami materi 10


pelajaran tersebut. menit
2. Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi dengan
menjawab beberapa pertanyaan sebagai renungan.
3. Siswa diminta untuk mempersiapkan diri dalam
mengikuti tes tertulis (ulangan harian) pada materi bab 1
di pertemuan mendatang.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini
telah berlangsung dengan baik dan lancar.

G. PENILAIAN
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu:
1) Penilaian sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung. Penilaian dapat
dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya, dilihat aktivitas dan tingkat
perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah iman taqwa, rasa
syukur, jujur, displin dan tanggung jawab.

Hadi Kammis, SH 34
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh di bawah ini.

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Iman Rasa
Jujur Disiplin Tanggungjawab
Taqwa Syukur
1
2
3
dst

Skor penilaian menggunakan 1 – 4.


Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai

Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
20

2) Penilai pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta
untuk mengerjakan Tugas Mandiri 1.4 dan/atau Tugas Kelompok 1.4
Tugas Kelompok 1.4
Lakukanlah identifikasi contoh perilaku yang dapat kalian tampilkan, sebagai bentuk
dukungan terhadap upaya pencegahan terjadinya pelanggaran hak dan kewajiban
warganegara.

1. Dilingkungan keluarga
a. ……………………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………………

2. Di Lingkungan sekolah
a. ……………………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………………

3. Di lingkungan masyarakat
a. ……………………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………………

4. Di lingkungan berbangsa dan bernegara


a. ……………………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………………

Hadi Kammis, SH 35
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
3) Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang hak asasi manusia dalam
Pancasila. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan
format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Memberi
Kemampuan Kemempaun
No Nama Siswa masukan
Bertanya Menjawab
/saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ketengan Nilai diisi dengan ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik)


No Aspek Penskoran
1 Kemampuan Skor 4, apabila selalu Bertanya
bertanya Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan Skor 4, apabila jawaban benar, rasional, dan jelas.
menjawab/ Skor 3, apabila jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Argumentasi Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3 Kemampuan Skor 4, apabila selalu memberi masukan
memberi Skor 3, apabila sering memberi masukan
masukan Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

H. Pengayaan
Siswa yang telah menguasai materi pada bab ini akan diberikan tugas tambahan dalam
bentuk pengamatan lingkungan tentang upaya-upaya yang dilakukan baik oleh orang tua,
sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam meminimalisir terjadinya kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.

I. Remedial
Remedial akan diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi pelajaran dan belum
mencapai kompetensi yang telah ditentukan, baik dalam bentuk lisan, penugasan maupun
dengan pengulangan pembelajaran (ulangan ulang).
Hadi Kammis, SH 36
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
J. Interaksi Guru dan Orang Tua
Dalam hal ini guru menyampaikan rekapitulasi pencapaian siswa dalam bab ini kepada orang
tua/wali siswa agar merekapun dapat mengevaluasi proses pembelajaran siswa di rumah.
Terdapat tiga bentuk penilaian yang dilaporkan kepada orang tua, yaitu :
1. Penilaian sikap selama siswa mengikuti proses pembelajaran pada Bab 1.
2. Penilaian pengetahuan melalui penugasan dan kegiatan uji kompetensi Bab 1.
Orang tua harus mengomentari hasil pekerjaan siswa sebagai apresiasi dan komitmen untuk
mengantarkan siswa mencapai prestasi yang lebih baik.

Adapun interaksi antar guru dan orang tua dapat menggunakan format di bawah ini :

Aspek Penilaian Nilai Komentar Guru Komentar Orang Tua


Rata-rata

Sikap
Pengetahuan
Ketrampilan

Paraf/Tanda tangan

Hadi Kammis, SH 37
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pelindungan dan Penegakan Hukum
dalam Masyarakat untuk Menjamin
BAB Keadilan dan Kedamaian
DUA

A. Kompetensi Inti ( KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.2 Mensyukuri nilai-nilai yang menunjukkan Pelindungan dan penegakan
perilaku orang beriman dalam praksis hukum dalam masyarakat untuk
pelindungan dan penegakan hukum dalam menjamin keadilan dan
masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian
kedamaian a. Hakikat Perlindungan dan
2.2 Mendukung nilai-nilai praksis pelindungan dan Penegakkan Hukum
penegakan hukum dalam masyarakat untuk b. Peran Lembaga Penegak
menjamin keadilan dan kedamaian Hukum dalam Menjamin
3.2 Memprediksi praksis pelindungan dan penegakan Keadilan dan Kedamaian
hukum dalam masyarakat untuk menjamin c. Dinamika Pelanggaran Hukum
keadilan dan kedamaian
4.2 Menalar hasil evaluasi praksis (kehidupan nyata)
perlindungan dan penegakan hukum dalam
masyarakat untuk menjamin keadilan dan
kedamaian

Hadi Kammis, SH 38
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
C. Langkah Pembelajaran umum
1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran sebagaimana tertuang dalam
RPP.
2. Melaksanakan pembelajaran PPKn yang mendorong siswa mampu memahami hakikat,
peran dan dinamika perlindungan dan penegakkan hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian.
3. Model dan strategi pembelajaran PKn yang digunakan pendidik disesuaikan dengan
Buku Teks Pelajaran PPKn Kelas XII dan dapat ditambahkan oleh pendidik dalam bentuk
modul pembelajaran yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan yang sudah
ditentukan.
4. Guru mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu:
a. Siswa mampu memahami mengidentifikasi dan menganalisis hakikat, peran dan
dinamika perlindungan dan penegakkan hukum untuk menjamin keadilan dan
kedamaian melalui proses pembelajaran yang bersifat mandiri.
b. Perserta didik mampu menyelesaikan tugas individu atau tugas kelompok melalui
proses pengumpulan data dari berbagai sumber.
c. Siswa dapat mengkomunikasikan baik komunikasi dalam bentuk tulisan atau
komunikasi secara lisan, seperti mempresentasikan hasil pengumpulan data.

D. Materi dan Proses Pembelajaran


1. Materi Pelajaran
Materi pelajaran PPKn Bab 2 adalah sebagai berikut:
a. Hakikat Perlindungan dan Penegakkan Hukum
b. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
c. Dinamika Pelanggaran Hukum

2. Proses Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran materi Bab 2 ini
adalah sebagai berikut :
a. Guru dapat mempersiapkan diri dengan membaca dari berbagai literatur atau
sumber bahan ajar yang relevan dengan materi bab 2, serta memperkaya materi
pembelajaran dengan menambahkan materi tentang:
1) Hakikat perlindungan dan penegakkan hukum
2) peranan lembaga penegak hukum
3) dinamika pelanggaran hukum
b. Guru memberikan contoh yang terkait dengan materi dalam Buku Teks Pelajaran
PPKn Kelas XII yang terintegrasi dengan kondisi dan situasi dilingkungan sekitar.
c. Guru dapat memperkaya materi dalam Buku Teks Pelajaran PPKn Kelas XII dengan
mengintegrasikan sumber buku lain yang relevan.
d. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif guru dapat menampilkan
foto-foto, gambar, dan audiovisual yang relevan dengan materi pelajaran.
e. Guru dapat membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk melaksanakan kegiatan
diskusi atau mengerjakan tugas-tugas kelompok.
f. Berkaitan dengan tugas mandiri dan kelompok, siswa melakukan proses
pengumpulan data dari berbagai sumber (media cetak dan elektronika).
g. Dalam praktik Kewarganegaraan hendaknya guru memperhatikan pendekatan
ekspanding community approach, yaitu pendekatan kemasyarakatan meluas, dimana
dalam melaksanakan parktik kewarganegaraan dimulai dari lingkungan terdekat dari
siswa hingga jangkauan yang lebih jauh dari lingkungan peserta didik

Hadi Kammis, SH 39
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Madrasah : MAN KALABAHI


Mata pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelas/Semester : XII / 1
Alokasi Waktu : 6 JTM

PERTEMUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama : (2 x 45 menit)

Pertemuan pertama diawali apersepsi. Selanjutnya, diadakan sesi kajian bekal ajar awal (entry
behavior) melalui dialog guru dengan siswa untuk membangun sikap dan persepsi positif terhadap
pelajaran (positive perception and attitudes), kemudian dilanjutkan dengan mengangkat isu atau
masalah yang diangkat dari Bab 2 Buku Teks Pelajaran PPKn Kelas XII dengan penyampaian
pendapat ringan.

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan siswa dapat menjelaskan hakekat perlindungan dan penegakkan hukum.

B. KI, KD dan Indikator


Kompetensi Inti ( KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Hadi Kammis, SH 40
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.3 Mensyukuri nilai-nilai yang Pelindungan dan penegakan hukum dalam
menunjukkan perilaku orang masyarakat untuk menjamin keadilan dan
beriman dalam praksis kedamaian
pelindungan dan penegakan a. Hakikat Perlindungan dan Penegakkan
hukum dalam masyarakat untuk Hukum
menjamin keadilan dan b. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam
kedamaian Menjamin Keadilan dan Kedamaian
2.3 Mendukung nilai-nilai praksis c. Dinamika Pelanggaran Hukum
pelindungan dan penegakan
hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan
kedamaian
3.3 Memprediksi praksis (kehidupan
nyata) pelindungan dan
penegakan hukum dalam
masyarakat untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
4.3 Menalar hasil evaluasi praksis
(kehidupan nyata) perlindungan
dan penegakan hukum dalam
masyarakat untuk menjamin
keadilan dan kedamaian

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta

Salah satu fungsi aparat penegak hokum (lembaga kepolisian) yaitu untuk menjaga
keamanan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat.
Gambar di atas mencerminkan salah satu fungsi aparat kepolisian untuk menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pendekatan preventif terhadap peristiwa
tawuran antar siswa di salah satu kota di Indonesia.

Hadi Kammis, SH 41
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
2. Materi Konsep

Materi yang disampaikan adalah Bab 2 Sub bab A. adalah :

HAKIKAT PERLINDUNGAN DAN PENAGAKAN HUKUM

A. Hakikat Perlindungan dan Penegakkan Hukum

A. Hakikat Perlindungan dan Penegakkan Hukum

1. Konsep Perlindungan dan Penegakkan Hukum

Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai


perlindungan hukum apabila mengandung 2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakkan
unsur-unsur sebagai berikut :
Hukum
a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada
warganya. dapat mewujudkan hal-hal berikut ini :
b. Jaminan kepastian hukum.
c. Berkaitan dengan hak-hak warganegara. A. Tegaknya supremasi hukum
d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang
melanggarnya. B. Tegaknya keadilan
C. Mewujudkan keadilan dalam kehidupan di
masyarakat.

Perlindungan hukum merupakan hak setiap warganegara Indonesia, artinya seluruh


warganegara Indonesia tanpa membedakan berdasarkan golongan tertentu, berhak mendapatkan
perlindungan hukum dari sesuatu yang mengancam dirinya. Penegakan hukum merupakan suatu
usaha untuk mewujudkan ide-ide keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan sosial menjadi
kenyataan.
Penegakan hukum adalah proses dilakukan upaya tegaknya atau berfungsinya norma-
norma hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum merupakan proses perwujudan ide-ide (ide
keadilan, ide kepastian hukum, dan ide kemanfaatan sosial) yang bersifat abstrak menjadi
kenyataan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penegakan hukum sebagai berikut.

1. Pengertian Hukum, Perlindungan dan Penegakan Hukum

a. Pengertian Hukum
J.C.T. Simorangkir, SH., Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-
badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan tersebut berakibat diambilnya
tindakan, yaitu dengan hukuman.
E. Utrecht, Hukum adalah himpunan petunjuk hidup – Perintah dan Larangan – yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditatati oleh seluruh anggota
masyarakat yang bersangkutan, oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat
menimbulkan tindakan oleh pemerintah atau penguasa.

Hadi Kammis, SH 42
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
b. Pengertian Perlindungan Hukum
Indonesia sebagai negara hukum, segala sesuatunya harus berdasarkan pada hukum (asas
legalitas). Perlindungan hukum diberlakukan bagi setiap orang sebagai bentuk perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusia terhadap ketentuan hukum yang mungkin saja melanggar hak-
hak individu. Setiap orang memiliki hak dan diperlakukan sama di hadapan hukum. Semua
masyarakat Indonesia mendapat perlindungan hukum karena negara hukum melindungi segenap
warganegara tanpa membeda-bedakannya.
Hukum dapat diartikan sebagai himpunan peraturan-peraturan (perintah dan larangan)
yang dibuat oleh penguasa negara atau pemerintah untuk mengatur tingkah laku manusia dalam
bermasyarakat, bersifat memaksa, dan memiliki sanksi yang harus dipatuhi oleh masyarakat.
Sedangkan perlindunganadalah suatu proses cara perbuatan untuk melindungi seseorang. Jadi
perlindungan hukum adalah jaminan perlindungan pemerintah dan atau masyarakat kepada
warganegara dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perlindungan hukum juga dapat diartikan sebbagai upaya melindungi secara hukum
terhadap jiwa raga, harta benda seseorang, dan Hak Asasi Manusia (HAM), yang terdiri atas hak
untuk hidup, hak kemerdekaan, hak beragama, dan sebagainya. Dengan demikian, pelanggaran
hukum apapun yang dilakukan terhadap hal-hal tersebut di atas akan dikenakan sanksi.

c. Pengertian Penegakan Hukum


Penegakan hukum adalah proses dilakukan upaya tegaknya atau berfungsinya norma-
norma hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum merupakan proses perwujudan ide-ide (ide
keadilan, ide kepastian hukum, dan ide kemanfaatan sosial) yang bersifat abstrak menjadi
kenyataan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penegakan hukum sebagai berikut.
a. Kepastian hukum
Kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap tindakan sewenang-wenang,
yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam
keadaan tertentu. Masyarakat mengharap adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih
tertib.
b. Kemanfaatan
Hukum adalah untuk manusia, maka hukum atau penegak hukum harus memberi manfaat
atau kegunaan bagi masyarakat, jangan sampai timbul keresahan di salam masyarakat karena
pelaksanaan atau penegak hukum.
c. Keadilan
Hukum itu tidak identik dengan keadilan. Hukum itu bersifat umum, mengikat setiap orang,
bersifat menyamaratakan. Sebaliknya keadilan bersifat subjektif, individualistis, dan tidak
menyamaratakan.

2. Fungsi dan Tujuan Hukum


Secara garis bersar terdapat empat fungsi hukum, yaitu :
a. Sebagai alat ketertiban dan ketentraman masyarakat
b. Sebagai sarana mewujudkan keadilan social lahir dan bathin
c. Sebagai sarana penggerak pembangunan
d. Fungsi kritis dari hukum yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan
pengawasan pada aparatur penegak hukum termasuk di dalamnya.
Terdapat tiga teori tujuan hukum, yaitu :
a. Ethische Theori (ajaran Aristoteles), yaitu tujuan hukum hanya ditempatkan pada
perwujudan keadilan yang semaksimal mungkin dalam tata tertib masyarakat.

Hadi Kammis, SH 43
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
b. Utilitheis Tehori (Ajaran J. Austin dkk), yaitu Tujuan hukum adalah untuk kemanfaatan
dan kebahagiaan masyarakat (manusia).
c. Gemengde Theori / teori Gabunga, ( Ajaran J. Schrasset), yaitu tujuan hukum tidak
semata-mata untuk menegakkan keadilan namun juga kemanfaatan dan kebahagiaan
masyarakat.

3. Penggolongan Hukum
a. Berdasarkan Wujudnya
1. Tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan dapat kita
jumpai dalam berbagai peraturan negara (kodifikasi hukum), contohnya UUD 1945,
Ketetapan MPR, Undang-Undang dan peraturan lainnya yang tertulis
2. Tidak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam keyakinan
masyarakat tertentu (hukum adat). dan konvensi seperti pidato kenegaraan setiap
tanggal 16 Agustus
b. Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya
1. Lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di satu daerah tertentu. Seperti Perda
Provinsi Bali hanya berlaku di Bali, Perda Kabupaten Buleleng hanya berlaku di
Kabupaten Buleleng
2. Nasional, yaitu hukum yang berlaku di seluruh wilayah satu negara tertentu
(unifikasi hukum). Seperti di Indonesia berlaku hukum nasional Indonesia, di Malaysia
berlaku hukum nasional Malaysia
Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau lebih.
Seperti Hukum Perdata Internasiona, Hukum Perang
c. Berdasarkan Waktu yang Diaturnya
1. Hukum yang berlaku saat ini atau sekarang ini (Ius Constitutum) yang disebut hukum
positif
2. Hukum yang berlaku antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang
menyangkut hukum yang berlaku saat ini & hukum yg berlaku masa lalu
d. Berdasarkan Pribadi yang Diaturnya
1. Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan hanya berlaku bagi satu
golongan tertentu
2. Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua
golongan warga negara
3. Hukum antar golongan, yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang
masing-masing pihak tunduk pada hukum yang berbeda
e. Berdasarkan Isi Masalah yang Diaturnya
1. Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara warna negara dan
negara yang menyangkut kepentingan umum
2. Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan
yang lain dan bersifat pribadi
f. Berdasarkan Tugas dan Fungsinya
1. Hukum Material, yaitu hukum yang berisi perintah dan larangan (terdapat dalam
KUHP, KUHS, KUHD)
2. Hukum Formal, yaitu hukum yang berisi tentang tata cara melaksanakan dan
mempertahankan hukum material (terdapat dalam Hukum Acara Pidana, Hukum Acara
Perdata, Hukum Acara Dagang)

Hadi Kammis, SH 44
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
4. Faktor yang mempengaruhi penegakkan hukum

Faktor-faktor yang yang


mempengaruhi penegakkan hukum,
antara lain :


2.
1. Hukumnya Penegak
Hukum 5. Kebudayaan,
yakni sebagai
3. Masyarakat 4. Sarana atau
fasilitas yang hasil karya.
mendukung
penegakkan hukum

D. Metode dan Media Pembelajaran


1. Metode
Pendekatan pembelajaran menggunakan dicovery learning dengan metode penugasan
diskusi, model pembelajaran bekerja dalam kelompok dan mewawancarai nara sumber.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari
spidol, with board, laptot dan projector.

E. Sumber Belajar
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII dan Modul Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan kelas XII
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Salam, mempersiapkan kelas agar lebih kondusif. 10
2. Guru memberikan motivasi dan mengungkapkan rasa menit
syukur karena negara mampu mewujudkan rasa
kemanan dan ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Guru menyampaikan topik tentang “hakikat
perlindungan dan penegakkan hukum” dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Inti Mengamati 70
Siswa diminta untuk mendengarkan gambaran umum menit
tentang materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Hadi Kammis, SH 45
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Menanya
Siswa diminta untuk membuat pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pembelajaran. Guru mengarahkan agar
pertanyaan siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas
Mengumpulkan Informasi
Siswa dianjurkan untuk menggunakan Modul Pembelajaran
PPKn Kelas XII dan buku sumber lainnya yang relevan dalam
memahami hakikat perlindungan dan penegakkan hukum di
Indonesia.
Mengasosiasikan
Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas kelompok 2.1
yang mengkaji secara teoritis tentang hakikat perlindungan
dan penegakkan hukum di Indonesia.
Mengkomunkasikan
1. Beberapa kelompok diminta untuk membacakan hasil
kajiannya dan ditanggapi olh kelompok lain.
2. Hasil diskusi kumpulkan untuk mendapatkan penilaian

Penutup 1. Siswa ditanya apakah sudah memahami materi 10


pelajaran tersebut. menit
2. Siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas pada
pertemuan ini sebagai refleksi.
3. Guru mengingatkan siswa untuk menyiapkan diri dalam
pembelajaran serta tugas 2.2 yaitu mengidentifikasi
peranan lembaga penegak hukum dalam menjamin
keadilan dan kedamaian.
4. Guru menanamkan kesadaran berkonstitusi kepada
siswa dan dilanjutkan mengucapkan rasa syukur karena
pelajaran kali ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

G. Penilaian
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu :
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu:
a. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya, dilihat aktivitas
dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah iman
taqwa, rasa syukur, jujur, displin dan tanggung jawab.
Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh di bawah ini.

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Iman Rasa
Jujur Disiplin Tanggungjawab
Taqwa Syukur
1
2
3
dst

Hadi Kammis, SH 46
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Skor penilaian menggunakan 1 – 4.
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
20
b. Penilai pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta
untuk mengerjakan Tugas Mandiri 2.1 dan Tugas Kelompok 2.1
c. Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan
/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang hak asasi manusia dalam Pancasila.
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah
ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta keperluan guru.
Memberi
Kemampuan Kemempaun
No Nama Siswa masukan
Bertanya Menjawab
/saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ketengan Nilai diisi dengan ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12
Pedoman Penskoran (rubrik)
No Aspek Penskoran
1 Kemampuan Skor 4, apabila selalu Bertanya
bertanya Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan Skor 4, apabila jawaban benar, rasional, dan jelas.
menjawab/ Skor 3, apabila jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Argumentasi Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3 Kemampuan Skor 4, apabila selalu memberi masukan
memberi Skor 3, apabila sering memberi masukan
masukan Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

Hadi Kammis, SH 47
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pertemuan Kedua: (2 x 45 menit)

Materi yang dipelajari pada pertemuan kedua adalah penerapan Peran Lembaga Penegak Hukum
dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian.

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan siswa dapat :
1. Mengklasifikasikan macam-macam lembaga penegak hukum di Indonesia.
2. Menjelaskan tugas dan fungsi lembaga penegak hukum di Indonesia.
3. Menganalisis peranan lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan
kedamaian.
B. KI, KD dan Indikator
Kompetensi Inti ( KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.4 Mensyukuri nilai-nilai yang Pelindungan dan penegakan hukum
menunjukkan perilaku orang beriman dalam masyarakat untuk menjamin
dalam praksis pelindungan dan keadilan dan kedamaian
penegakan hukum dalam masyarakat a. Hakikat Perlindungan dan
untuk menjamin keadilan dan
Penegakkan Hukum
kedamaian
2.4 Mendukung nilai-nilai praksis
b. Peran Lembaga Penegak Hukum
pelindungan dan penegakan hukum dalam Menjamin Keadilan dan
dalam masyarakat untuk menjamin Kedamaian
keadilan dan kedamaian c. Dinamika Pelanggaran Hukum
4.4 Memprediksi praksis (kehidupan nyata)
pelindungan dan penegakan hukum
dalam masyarakat untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
5.3 Menalar hasil evaluasi praksis
(kehidupan nyata) perlindungan dan
penegakan hukum dalam masyarakat
untuk menjamin keadilan dan kedamaian

Hadi Kammis, SH 48
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta

Salah satu lembaga penegak hokum di Indonesia yang berwenang untuk menangani
persoalan pelanggaran hokum di Negara Indonesia adalah Lembaga KPK. KPK merupakan
lembaga penegak hokum yang khusus menangani persoalan tindak pidana korupsi. Selain
KPK terdapat lembaga-lembaga penegak hjukum lainnya seperti lembaga kepolisian,
kejaksaan, pengadilan lembaga advokat maupun TNI. Lembaga-lembaga tersebut diberikan
kewenangan khusus untuk menagnani berbagai persoalan hokum yang terjadi dalam NKRI.

2. Materi Konsep

Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab 2, Sub bab B adalah :

PERAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM


DALAM MENJAMIN KEADILAN DAN KEDAMAIAN

B. Peran lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian

1. Aparat Penegak Hukum


a. Kepolisian
Penegakan hukum di Indonesia tidak terlepas dari peran para aparat penegak hukum.
Aparatur penegak hukum mencakup pengertian mengenai institusi penegak hukum dan aparat
(orangnya) penegak hukum. Menurut Pasal 1 Bab 1 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP), yang dimaksud aparat penegak hukum oleh undang-undang ini sebagai berikut.

Hadi Kammis, SH 49
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
1) Penyelidik ialah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat Pegawai Negeri Sipil
tertentu yang diberikan wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan
penyelidikan. (Pasal 6 KUHAP)
Wewenang (Pasal 7 ayat [1] KUHAP) :
a) Menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana;
b) Melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian;
c) Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;
d) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan;
e) Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
f) Mengambil sidik jari dan memotret seorang;
g) Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
h) Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara;
i) Mengadakan penghentian penyidikan;
j) Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam


Menjamin Keadilan dan Kedamaian
1.Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia

Menurut Pasal 16 UU RI No 2 Tahun 2002 kewenangan kepolisiaan RI,yaitu:


 melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan
 melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan
penyidikan;
 membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan;
 menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri;
 melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
 memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
 mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h.
mengadakan penghentian penyidikan;

b. Kejaksaaan
Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai
penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh hukum tetap.
(UU No 8 tahun 1981 tentang KUHP)
Tugas Jaksa:
1. Sebagai penuntut umum
2. Pelaksana putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (eksekutor)

Penuntut umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak
seagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh hukum
tetap. Berdasarkan Pasal 14 KUHAP Penuntut Umum mempunyai wewenang :
1) Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik pembantu;
2) Mengadakan prapenuntutan apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 110 ayat (3) dan (4), dengan memberikan petunjuk dalam
rangka penyempurnaan penyidikan dari penyidik;
Hadi Kammis, SH 50
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
3) Memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan
atau mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik;
4) Membuat surat dakwaan;
5) Melimpahkan perkara ke pengadilan;
6) Menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan hari dan waktu perkara
disidangkan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi untuk
datang pada sidang yang telah ditentukan;
7) Melakukan penuntutan;
8) Menutup perkara demi kepentingan hukum;
9) Mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai penuntut umum
menurut ketentuan undang-undang;
10) Melaksanakan penetapan hakim.

2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia


B. Di bidang perdata dan tata usaha negara :
Kejaksaan dengan kuasa khusus, dapat
bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.
a. Di bidang pidana : C. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman
1. melakukan penuntutan; umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan:
2. melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; 1) peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
3. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan 2) pengamanan kebijakan penegakan hukum;
pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan 3) pengawasan peredaran barang cetakan;
lepas bersyarat; 4) pengawasan aliran kepercayaan yang dapat
4. melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu membahayakan masyarakat dan negara;
berdasarkan undang- undang; 5) pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan
5. melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat agama;
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke 6) penelitian dan pengembangan hukum serta
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan statistik kriminal.
penyidik.

c. Lembaga Peradilan
Setiap aparat dan aparatur terkait mencakup pula pihak-pihak yang bersangkutan dengan
tugas atau perannya, yaitu terkait dengan kegiatan pelaporan atau pengaduan, penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, pembuktian, penjatuhan vonis dan pemberian sanksi, serta upaya
pemasyarakatan kembali (resosialisasi) terpidana.
Aparat penegak hukum akan memutuskan perkara hukum di peradilan hukum. Lembaga-
lembaga peradilan hukum sebagai berikut.
a. Peradilan Umum
Peradilan umum adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang menjalankan
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Adapun kekuasaan
kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi merupakan
pengadilan tingkat banding yang berkedudukan di ibu kota provinsi, dengan daerah hukum
meliputi wilayah provinsi dan Pengadilan Negeri adalah suatu pengadilan yang sehari-hari
memeriksa dan memutuskan perkara tingkat pertama dari segala perkara perdata dan
pidana untuk semua golongan yang berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota, dengan
daerah hukum meliputi wilayah kabupaten/kota.

Hadi Kammis, SH 51
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
b. Peradilan Agama
Peradilan Agama adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung bagi rakyat
pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam
undang-undang. Dalam lingkungan Peradilan Agama, kekuasaan kehakiman dilaksanakan
oleh Pengadilan Tinggi Agama merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan
Agama sebagai pengadilan tingkat banding yang berkedudukan di ibu kota Provinsi dan
Pengadilan Negeri Agama atau yang biasa disebut Pengadilan Agama merupakan sebuah
lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota kabupaten
atau kota.
c. Peradilan Militer
Peradilan Militer adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman mengenai kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan
tindak pidana militer. Pengadilan dalam lingkungan militer terdiri atas Pengadilan Militer
Utama, Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer, dan Pengadilan Militer Pertempuran.
d. Peradilan Tata Usaha Negara
Peradilan Tata Usaha Negara adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata
Usaha Negara. Kekuasaan Kehakiman pada Peradilan Tata Usaha Negara dilaksanakan oleh
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tata Usaha Negara.
e. Mahkamah Agung (MA)
Dalam Pasal 1 UU RI Nomor 5 tahun 2004 yang kemudian telah diubah dan ditambah dengan
UU RI Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 14 tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung disebutkan bahwa Mahkamah Agung adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
Selanjutnya dalam Pasal 24 A ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara R.I. disebutkan bahwa
Mahkamah Agung berwenang untuk :
 Mengadili pada tingkat kasasi,
 Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang- undang terhadap undang-
undang,
 Kewenangan lainnya yang diberikan oleh undang-undang.
Selanjutnya dalam pasal 2 UU Nomor 14 tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang Negara R.I. Nomor 5 tahun 2004 dan terakhir telah diubah
dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
UU Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung telah diatur tentang independensi
Mahkamah Agung yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
“Mahkamah Agung adalah Lembaga Tinggi Negara dari semua Lingkungan Peradilan, yang
dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh
lain.”

f. Mahkamah Konstitusi (MK)


Dalam pasal 24 ayat (1) dan (2) UUD 1945 dijelaskan bahwa Mahkamah Konstitusi
merupakan salah satu pelaku Kekuasaan Kehakiman. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Dan pula ditegaskan bahwa Negara Indonesia
adalah negara hukum.

Hadi Kammis, SH 52
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Dalam penjelasan umum Undang-Undang RI Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi dijelaskan bahwa sejalan dengan prinsip ketatanegaraan di atas, maka salah satu
substansi penting perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
adalah keberadaan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga negara yang berfungsi menangani
perkara tertentu di bidang ketatanegaraan, dalam rangka menjaga konstitusi agar
dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai dengan kehendak rakyat dan cita-cita
demokrasi. Keberadaan Mahkamah Konstitusi sekaligus untuk menjaga terselenggaranya
pemerintahan negara yang stabil, dan juga merupakan koreksi terhadap pengalaman
kehidupan ketatanegaraan di masa lalu yang ditimbulkan oleh tafsir ganda terhadap
konstitusi.
Berdasarkan pasal 24 C ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar Negara R.I. tahun 1945,
Mahkamah Konstitusi mempunyai kewenangan untuk :
 Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara R.I tahun 1945.
 Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenanganya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar Negara R.I. tahun 1945.
 Memutus pembubaran partai politik.
 Memutus perselisihan hasil pemilihan umum, dan
 Memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap Negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara R.I. tahun 1945.
Indepedensi Mahkamah Konstitusi disebutkan dalam pasal 2 Undang-Undang R.I. Nomor 24
tahun 2003 sebagai berikut :
“Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan“.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi kewenangan oleh undang-undang
untuk mengadili. Tugas dan wewenang hakim:
1) Dalam Bidang Manajemen Peradilan
 Membantu pimpinan pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan
jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
 Melakukan pengawasan yang ditugaskan ketua untuk mengamati apakah pelaksanaan
tugas, umpamanya mengenai penyelenggaraan administrasi perkara perdata dan pidana
serta pelaksanaan eksekusi, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
melaporkannya kepada Ketua Pengadilan.
 Melakukan pengawasan dan pengamatan (KIMWASMAT) terhadap pelaksanaan putusan
pidana di Lembaga pemasyarakatan dan melaporkannya kepada MA.
 Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di
Pengadilan Negeri yang ditugaskan kepadanya serta rneneruskannya kepada
kepustakaan hukum.
2) Dalam Bidang Perdata
 Menetapkan hari sidang.
 Membuat catatan pinggir pada berita acara dan putusan Pengadilan Negeri mengenai
hukum yang dianggap penting.
 Bertanggungjawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan dan
menandatanganinya sebelum hari sidang berikutnya.

Hadi Kammis, SH 53
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
 Dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar
sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggungjawab atas pembuatan dan
kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya.
 Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.
 Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk dibacakan.
 Menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan.
 Melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum perdata yang ditugaskan
kepadanya.
 Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di
Pengadilan Negeri yang ditugaskan kepadanya.
3) Dalam Bidang Pidana
 Menetapkan hari sidang untuk perkara dengan acara biasa.
 Menetapkan terdakwa ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis
penahanannya.
 Bertanggungjawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan dan
menandatanganinya sebelum sidang berikutnya.
 Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.
 Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk dibacakan.
 Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan.
 Menghubungi BAPAS agar menghadiri persidangan dalam hal terdakwanya masih
dibawah umur.
 Memproses permohonan grasi.
 Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap keadaan dan perilaku narapidana
yang berada di lembaga pemasyarakatan serta melaporkannya kepada Mahkamah
Agung.
 Melakukan pengawasan yang ditugaskan ketua untuk mengamati apakah pelaksanaan
tugas mengenai penyelenggaraan administrasi perkara pidana/ bidang pidana dan
eksekusi serta melaporkannya kepada Pimpinan Pengadilan.
 Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala kepustakaan hukum yang diterima dari
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.

d. Advokat
Penasehat hukum adalah seseorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-
undang untuk memberikan bantuan hukum.
Wewenang penasehat hukum yaitu Mengajukan fakta dan pertimbangan yang ada
sangkut pautnya dengan klien yang sedang dibelanya dalam perkara tersebut, sehingga akan
terjadi keseimbangan dalam persidangan yang akan berpengaruh pada keputusan Hakim yang
adil.

Hadi Kammis, SH 54
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
3.Peran ADVOKAT

memberi bantuan di bidang hukum baik perdata atau


pidana kepada yang memerlukannya, baik berupa
nasehat (konsultasi) maupun bantuan hukum aktif baik
di dalam maupun di luar pengadilan dengan jalan
mewakili, mendampingi, membela dan melakukan
tindakan hukum lain untuk kepentigan hukum para
pengguna jasanya.

D. Metode dan Media Pembelajaran


1. Metode
Pendekatan pembelajaran menggunakan dicovery learning dengan metode penugasan
diskusi, model pembelajaran bekerja dalam kelompok dan mewawancarai nara sumber.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari
spidol, with board, laptot dan projector.

E. Sumber Belajar
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII dan Modul Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan kelas XII

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif. 5 menit
2. Guru memberikan motivasi dan bersyukur atas nikmat
sehat sehingga bisa menjalankan aktifitas harian.
3. Guru menyampaikan topik tentang “Peran Lembaga
Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan
Kedamaian”, namun sebelum mengkaji lebih lanjut
tentang topik itu.

Hadi Kammis, SH 55
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Inti Mengamati 75
Siswa mencermati penjelasan umum yang disampaikan guru menit
tentang Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan Kedamaian.
Menanya
Siswa diberi motivasi untuk mengajukan pertanyaan terkait
dengan Materi yang disampaikan guru.
Mengumpulkan Informasi
Siswa dianjurkan untuk menggunakan sumber belajar dari
modul yang telah disiapkan atau sumber ajar lain yang
relevan.
Secara berkelmpok siswa mendiskusikan tugas kelompok
2.2, yaitu mengidentifikasi peran lembaga penegak hukum di
Indonesia.
Mengasosiasi
Siswa melakukan diskusi untuk menganalisis
mengidentifikasi peran lembaga penegak hukum di
Indonesia, Kepolisian, Kejaksaan, Peradilan dan Advokat.
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya secara lisan.
Masing-masing kelompok saling menanggapi jawaban
kelompok Lain.
Penutup 1. Siswa dapat ditanya apakah sudah memahami materi 10
pelajaran tersebut. menit
2. Siswa menyimpulkan materi yang telah di bahas pada
pertemuan ini sebagai refleksi.
3. Guru mengingatkan siswa untuk menyiapkan diri dalam
pembelajaran serta tugas 2.3 yaitu Dinamika
Pelanggaran Hukum di Indonesia.
4. Guru menanamkan kesadaran berkonstitusi dan
dilanjutkan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan
YME karena kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.

G. PENILAIAN
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu:
a. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya, dilihat aktivitas
dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah iman
taqwa, rasa syukur, jujur, displin dan tanggung jawab.

Hadi Kammis, SH 56
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh di bawah ini.

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Iman Rasa
Jujur Disiplin Tanggungjawab
Taqwa Syukur
1
2
3
dst
Skor penilaian menggunakan 1 – 4.
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai

Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
20

b. Penilai pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta
untuk mengerjakan Tugas Mandiri 2.2 dan Tugas Kelompok 2.2

c. Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang hak asasi manusia dalam
Pancasila. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan

format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Memberi
Kemampuan Kemempaun
No Nama Siswa masukan
Bertanya Menjawab
/saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ketengan Nilai diisi dengan ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Hadi Kammis, SH 57
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pedoman Penskoran (rubrik)
No Aspek Penskoran
1 Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan menjawab/ Skor 4, apabila jawaban benar, rasional,
Argumentasi dan jelas.
Skor 3, apabila jawaban benar, rasional,
dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3 Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi masukan
masukan Skor 3, apabila sering memberi masukan
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

Hadi Kammis, SH 58
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Pertemuan Ketiga (2 X 45 Menit)

Pada pertemuan ketiga ini akan mempelajari tentang Dinamika Pelanggaran Hukum di Indonesia,
meliputi Contoh Perilaku pelanggaran hukum di berbagai lingkungan kehidupan dan Partisipasi
masyarakat dalam perlindungan dan penegakkan hukum.

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan siswa dapat:
1. Menyebutkan contoh-contoh perilaku pelanggaran hukum dalam lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan negara.
2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya pelanggaran hukum.
3. Menganalisis partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakkan hukum di
Indonesia.

B. KI, KD dan Indikator


Kompetensi Inti ( KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang Pelindungan dan penegakan hukum dalam
menunjukkan perilaku orang masyarakat untuk menjamin keadilan dan
beriman dalam praksis kedamaian
pelindungan dan penegakan d. Hakikat Perlindungan dan Penegakkan
hukum dalam masyarakat untuk Hukum
menjamin keadilan dan e. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam
kedamaian Menjamin Keadilan dan Kedamaian
2.5 Mendukung nilai-nilai praksis f. Dinamika Pelanggaran Hukum
pelindungan dan penegakan
hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan
kedamaian
5.4 Memprediksi praksis (kehidupan
nyata) pelindungan dan
penegakan hukum dalam
Hadi Kammis, SH 59
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
masyarakat untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
6.3 Menalar hasil evaluasi praksis
(kehidupan nyata) perlindungan
dan penegakan hukum dalam
masyarakat untuk menjamin
keadilan dan kedamaian

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pelajaran
a. Materi Fakta

Berbagai pelanggaran hukum dapat ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik
pelanggaran ringan maupun pelanggaran berat yang sering disebut dengan istilah tindak pidana.

Gambar di atas menunjukkan salah satu bentuk pelanggaran hukum lalulintas yang dilakukan oleh
para pelajar di sebagian wilayah NKRI. Tri in one, tidak menggunakan pengaman kepala (helm)
dan belum cukup umur merupakan tiga akumulasi pelanggaran yang terlihat pada gambar
tersebut.

Hadi Kammis, SH 60
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
b. Materi Konsep
Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab 2, Sub bab B adalah :

DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM

C. Dinamika Pelanggaran Hukum


1. Contoh Pelanggaran Hukum dalam Kehidupan Sehari-hari

C. Dinamika Pelanggaran Hukum


– 1. contoh perilaku yang bertentangan dengan hukum yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara.

A. Dalam lingkungan keluarga B. Dalam lingkungan sekolah


1) mengabaikan perintah orang tua; 1) mencontek ketika ulangan;
2) ibadah tidak tepat waktu; 2) datang ke sekolah terlambat; C. Dalam lingkungan
3) menonton tayangan yang tidak 3) bolos mengikuti pelajaran; masyarakat
boleh ditonton oleh anak-anak 4) tidak memperhatikan penjelasan 1) mangkir dari tugas ronda
4) nonton tv sampai larut malam guru malam;
. 2) tidak mengikuti kerja bakti
D. Dalam lingkungan bangsa dan negara: dengan alasan yang tidak jelas;
1) tidak memiliki KTP; 3) main hakim sendiri;
2) tidak memiliki SIM; 4) mengkonsumsi obat-obat
3) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas; terlarang;
4) melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, 5) melakukan tindakan
perampokan, penggelapan, pengedaran uang palsu, diskriminasi kepada orang lain;
pembajakan karya orang lain dan sebagainya; 6) melakukan perjudian;
5) melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara

Hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam kemasyarakatan


hukum.Dalam masyarakat hukum itu harus pula bersendi pada keadilan, yaitu asas-asas
keadilan dalam masyarakat.
Perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian
Setiap warganegara berhak untuk mendapat perlindungan hukum. Negara berkewajiban
memberikan perlindungan hukum kepada warganegaranya. Perlindungan hukum difungsikan
untuk menghindari segala bentuk perilaku sewenang wenang, penindasan, perampasan hak,
dan lain-lain yang dapat merugikan dan bahkan menyengsarakan seseorang atau masyarakat.
Perlindungan hukum juga didasari oleh faktor bahwa manusia pada hakikatnya adalah sama,
yaitu sebagai mahluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu, siapapun yang bersalah ataupun
melakukan pelanggaran hukum harus mendapatkan sanksi huku. Sebaliknya , bagi siapa yang
tidak bersalah harus terhindar dari sanksi hukum. Semua orang harus diperlakukan sama di
dalam hukum.
Keadilan adalah sesuatu yang dirasakan seimbang, pantas sehingga semua orang atau sebagian
besar orang yang mengalami merasa pantas, nyaman, dan adil. Salah satu ciri keadilan yang
penting adakah adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Memperoleh keadilan adalah
hak asasi bagi setiap manusia. Tegaknya keadilan dan kebenaran dalam masyarakat akan dapat
mewujudkan masyarakat yang damai, sejahtera, aman, tentram, dan saling percaya. Baik
antara sesama masyarakat, maupun terhadap pemerintah.
Kedamaian dapat diartikan bahwa di satu pihak terdapat ketertiban antar pribadi yang bersifat
ekstern dan di lain pihak terdapat ketentraman pribadi intern. Demi tercapainya suatu
ketertiban dan kedamaian maka hukum berfungsi untuk memberi jaminan bagi seseorang agar
kepentingannya diperhatikan oleh orang lain. Jika kepentingan itu terganggu, maka hukum
Hadi Kammis, SH 61
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
harus melindunginya, serta setiap ada pelanggaran hukum. Oleh karenanya, hukum itu harus
dilaksanakan dan ditegakkan tanpa membeda-bedakan atau tidak memberlakukan hukum
secara diskriminatif.

2. Akibat Tidak Adanya Perlindungan dan Penegakan Hukum


Akibat-akibat yang ditimbulkan dari masalah penyelewengan hukum sebagai berikut.
a. Ketidakpercayaan masyarakat pada hukum
Masyarakat berpendapat hukum banyak merugikan mereka, terlebih lagi soal materi
sehingga mereka berusaha untuk menghindarinya. Karena mereka percaya bahwa
uanglah yang berbicara, dan dapat meringankan hukuman mereka, fakta-fakta yang
ada diputarbalikkan dengan materi yang siap diberikan untuk penegak hukum. Kasus-
kasus korupsi di Indonesia tidak terselesaikan secara tuntas karena para petinggi
negara yang terlibat di dalamnya mempermainkan hukum dengan menyuap sana sini
agar kasus ini tidak terungkap, akibatnya kepercayaan masyarakat pun pudar.
b. Penyelesaian konflik dengan kekerasan
Penyelesaian konflik dengan kekerasan contohnya ialah pencuri ayam yang dipukuli
warga, pencuri sandal yang dihakimi warga. Konflik yang terjadi di sekelompok
masyarakat di Indonesia banyak yang diselesaikan dengan kekerasan, seperti kasus
tawuran antarpelajar, tawuran antarsuku yang memperebutkan wilayah, atau ada
salah satu suku yang tersakiti sehingga dibalas dengan kekerasan. Mereka tidak
mengindahkan peraturan-peraturan kepemerintahan, dengan masalah secara
geografis. Ini membuktikan masyarakat Indonesia yang tidak tertib hukum, seharusnya
masalah seperti maling sandal atau ayam dapat ditangani oleh pihak yang berwajib,
bukan dihakimi secara seenaknya, bahkan dapat menghilangkan nyawa seseorang.
c. Pemanfaatan inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi
Melihat beberapa kasus di Indonesia, banyak warganegara Indonesia yang
memanfaatkan inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi.
Contohnya: pengacara yang menyuap polisi ataupun hakim untuk meringankan
terdakwa, sedangkan polisi dan hakim yang seharusnya bisa menjadi penengah bagi
kedua belah pihak yang sedang terlibat kasus hukum bisa jadi lebih condong pada
banyaknya masteri yang diberikan oleh salah satu pihak yang sedang terlibat dalam
kasus hukum tersebut.
d. Penggunaan tekanan asing dalam proses peradilan
Dalam hal ini kita dapat mengambil contoh pengrusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh suatu perusahaan asing yang membuka usahanya di Indonesia, mereka akan
minta bantuan dari negaranya untuk melakukan upaya pendekatan kepada Indonesia,
agar mereka tidak mendapatkan hukuman yang berat, atau dicabut izin
memproduksinya di Indonesia.

3. Upaya-Upaya Penegakan Hukum untuk Menjamin Keadilan dan Kedamaian


Penegakan hukum merupakan pondasi utama dalam kehidupan Bernegara, guna terciptanya
ketertiban dan ketentraman sehingga tidak heran jika banyak Negara di dunia menjadikan
penegakan hukum sebagai prioritas kebijakan dan pembaharuan, termasuk Indonesia yang
ditandai dengan mulai berbenah dan dilengkapinya segala bentuk infrastruktur lembaga-
lembaga baik itu dalam lingkup kekuasaan eksekutif, yudikatif, maupun lembaga-lemabaga
pengawas independen yang bertugas melakukan pengawalan terhadap terealisasinya
jaminan penegak hukum.

Hadi Kammis, SH 62
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Berbagai macam cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum di Indonesia sebagai
berikut.
a. Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tetapi menimbang serta
melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya kejadian, unsur kemanusaian dan juga
menimbang rasa keadilan dalam memberikan keputusan.
b. Hukum seharusnya tidak di tegakan dalam bentuk yang paling kaku, arogan, dan hitam
putih. Tapi, harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi, tidak hanya mengikuti hukum
dalam konteks perundang-undangan hitam putih semata. Karena hukum yang ditegakan
yang hanya berdasarkan konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan keputusan-
keputusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.
c. Hakim sebagai pemberi keputusan seharusnya tidak menjadi corong undang-undang yang
hanya mengikuti peraturan perundang-undangan semata tanpa mempedulikan rasa
keadailan. Hakim seharusnya mengikuti perundang-undangan dengan mementingkan rasa
keadilan seadil-adilnya sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa keadilan yang
sebenarnya.
d. Memberikan Pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun informal secara
berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum di
Indonesia sehingga masyarakat sadar hukum dan menaati peraturan yang berlaku.
e. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum. Melaksanakan asas proses
yang tepat, cepat dan biaya ringan semua tingkat peradilan.
f. Pemberian saksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak menjalankan tugas
dengan semestinya.

4. Partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakkan hukum


2.Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan dan Penegakkan Hukum

C. Dalam kehidupan di
A. Dalam kehidupan di lingkungan lingkungan masyarakat:
keluarga
1) mematuhi perintah orang tua; 1) melaksanakan setiap
2) ibadah tepat waktu; norma yang berlaku di
3) menghormati anggota keluarga masyarakat;
yang lain seperti ayah, ibu, kakak, 2) melaksanakan tugas ronda.
adik dan sebagainya;
3) ikut serta dalam kegiatan
4) melaksanakan aturan yang
dibuat dan disepakati keluarga. kerja bakti;
4) menghormati keberadaan
B. Dalam kehidupan di lingkungan
tetangga disekitar rumah
sekolah
1) menghormati kepala sekolah, guru dan
karyawan lainnya;
2) memakai pakaian seragam yang telah
ditentukan;
3) tidak mencontek ketika sedang
ulangan;
4) memperhatikan penjelasan guru;

D. Metode dan Media Pembelajaran


1. Metode
Pendekatan pembelajaran menggunakan dicovery learning dengan metode penugasan
diskusi, model pembelajaran bekerja dalam kelompok dan mewawancarai nara sumber.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Media atau alat yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari
spidol, with board, laptot dan projector.
Hadi Kammis, SH 63
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
E. Sumber Belajar
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII dan Modul Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan kelas XII

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 5 menit
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang
kelas, presensi.
2. Guru mereview kembali pokok pembahasan materi
pertemuan lalu.
3. Guru menegaskan topik pembelajaran dan kompetensi
yang akan dicapai serta menginformasikan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Inti Mengamati 75
Siswa diminta untuk membaca Modul Pembelajaran PPKn menit
Kelas XII Bab 2, Sub bab C. Dinamika Pelanggaran Hukum.
Menanya
Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pembelajaran dan guru mengarahkan siswa
untuk dapat mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi tersebut.
Mengumpulkan Informasi
Siswa berupaya menemukan contoh-contoh pelanggaran
hukum dalam berbagai lingkungan masyarakat.
Mengasosiasi
Secara berkelompok Siswa diminta untuk menyelesaikan
tugas diskusi 2.3 yaitu Dinamika Pelanggaran Hukum di
Indonesia.
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
secara bergantian sedangkan kelompok lain memberikan
tanggapan.

Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa membuat 10


rangkuman/simpulan pelajaran. menit
2. Guru mengarahkan siswa mengerjakan tugas prektik
belajar kewarganegaraan yang terdapat di akhir materi
bab ini.
3. Guru memberikan tugas mandiri dalam bentuk
penilaian diri yang akan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.

Hadi Kammis, SH 64
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penilaian autentik yaitu:
a. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya, dilihat aktivitas
dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah iman
taqwa, rasa syukur, jujur, displin dan tanggung jawab.

Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh di bawah ini.

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Iman Rasa
Jujur Disiplin Tanggungjawab
Taqwa Syukur
1
2
3
dst

Skor penilaian menggunakan 1 – 4.


Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai

Skor Perolehan
Nilai = --------------------- x 4
20

b. Penilai pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta
untuk mengerjakan Tugas Mandiri 2.3 dan Tugas Kelompok 2.3

Hadi Kammis, SH 65
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Tugas Kelompok 2.3

Identifikasikan contoh perlaku yang tercermin sikap sadar hukum dalam lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan Negara.
Tuliskanlah hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini.

Jenis Contoh perilaku Taat atau sadar Hukum


lingkungan
Lingkungan
keluarga

Lingkungan
sekolah

Lingkungan
bemasyarakat

Lingkungan
bernegara

c. Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/
saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang hak asasi manusia dalam Pancasila.
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah
ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta keperluan guru.

Hadi Kammis, SH 66
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Memberi
Kemampuan Kemempaun
No Nama Siswa masukan
Bertanya Menjawab
/saran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ketengan Nilai diisi dengan ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12
Pedoman Penskoran (rubrik)
No Aspek Penskoran
1 Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan menjawab/ Skor 4, apabila jawaban benar, rasional,
Argumentasi dan jelas.
Skor 3, apabila jawaban benar, rasional,
dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3 Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi masukan
masukan Skor 3, apabila sering memberi masukan
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

I. Pengayaan
Siswa yang telah menguasai materi pada Bab ini akan diberikan bahan bacaan yang relevan
dengan materi ini atau mereka diminta melakukan pengamatan di lingkungan tempat
tinggalnya tentang contoh perilaku demokratis dalam kehidupan sehari-hari.

II. Remedial
Remedial akan diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi pelajaran dan belum
mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain siswa secara
terencana mempelajari Modul Pelajaran PPKn Kelas XII pada bagian tertentu yang belum
dikuasainya dan guru menyediakan soal- soal latihan yang akan diselesaikan siswa baik dalam
bentuk tulis maupun lisan pada kompetensi yang belum tercapai.
III. Interaksi Guru dan Orang Tua
Dalam hal ini guru menyampaikan rekapitulasi pencapaian siswa dalam bab ini kepada orang
tua/wali siswa agar merekapun dapat mengevaluasi proses pembelajaran siswa di rumah.
Terdapat tiga bentuk penilaian yang dilaporkan kepada orang tua, yaitu :
1. Penilaian sikap selama siswa mengikuti proses pembelajaran pada Bab 2.
2. Penilaian pengetahuan melalui penugasan dan kegiatan uji kompetensi Bab 2.
3. Penilaian Keterampilan melalui Praktik Belajar Kewarganegaraan
Hadi Kammis, SH 67
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Orang tua harus memberikan komentar hasil pekerjaan atau tugas yang dicapai oleh
siswa sebagai apresiasi dan komitmen untuk bersama-sama mengantarkan siswa
mencapai prestasi yang lebih baik. Bentuk apresiasi orang tua ini akan menambah
semangat siswa untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya baik
dalam kontek pemahaman dan penguasaan materi pengetahuan, sikap maupun
keterampilan.
Hasil penilaian yang telah diparaf atau ditandatangani guru dan orang tua kemudian di
simpan untuk menjadi bagian dari portofolio peserta didik. Untuk itu pihak sekolah
atau guru harus menyediakan format tugas/pekerjaan peserta didik. Adapun interaksi
antar guru dan orang tua dapat menggunakan format di bawah ini :

Aspek Penilaian Nilai Komentar Guru Komentar Orang Tua


Rata-rata

Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Paraf/Tanda tangan

Kalabahi, Juli 2017


MGMP PPKn MAN Kalabahi

Ketua, Anggota

Hadi Abdul Aziz Kammis, SH Najamudin Syain, SH


NIP. 197703112005011004

Mengetahui
Kepala MAN Kalabahi

ZUFRI, S.Pd, M.M.Pd


NIP. 197107081997031005

Hadi Kammis, SH 68
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ---------------------------------------------------------------------------


Daftar Isi ---------------------------------------------------------------------------

Analisis Waktu Belajar ---------------------------------------------------------------------------


1. Kalender Pendidikan ---------------------------------------------------------------------------
2. Hari dan Minggu Efektif ---------------------------------------------------------------------------
3. Jam Tatap Muka setiap Kelas -----------------------------------------------------------------
4. Program Tahunan ---------------------------------------------------------------------------
5. Program Semester ---------------------------------------------------------------------------
6. Penetapan KKM ---------------------------------------------------------------------------

Silabus K13 Revisi Maret 2016 -----------------------------------------------------------------

BAB I Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warganegara


A. Gambaran Umum -----------------------------------------------------------------
B. Kompetensi Inti (KI) -----------------------------------------------------------------
C. Kompetensi Dasar (KD) -----------------------------------------------------------------
D. Langkah Pembelajaran Umum ------------------------------------------------------
E. Materi dan Proses Pembelajaran ------------------------------------------------------
F. RPP Pertemuan Pertama -----------------------------------------------------------------
RPP Pertemuan Kedua -----------------------------------------------------------------
RPP Pertemuan Ketiga -----------------------------------------------------------------
RPP Pertemuan Keempat -----------------------------------------------------------------

BAB II Perlindungan dan Penegakkan Hukum dalam Masyarakat untuk


Menjamin Keadilan dan Kedamaian ------------------------------------------------------
A. Kompetensi Inti (KI) -----------------------------------------------------------------
B. Kompetensi Dasar (KD) -----------------------------------------------------------------
C. Langkah Pembelajaran Umum ------------------------------------------------------
D. Materi dsan Proses Pembelajaran ------------------------------------------------------
RPP Pertemuan Pertama -----------------------------------------------------------------
RPP Pertemuan Kedua -----------------------------------------------------------------
RPP Pertemuan Ketiga -----------------------------------------------------------------

Lampiran Format Penilaian ---------------------------------------------------------------------------

Hadi Kammis, SH 69
iii
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018
Kata Pengantar

Puji Syukur patut dipanjatkan ke Hadirat Allah SWT atas tersusunnya Buku Guru sebagai pedoman
pembelajaran guru PPKn di kelas XII Semester 1. Shalawat dan salam kita doakan agar selalu
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai tokoh pendidikan yang patut diteladani.

Kesiapan administrasi pembelajaran merupakan hal pokok yang harus disiapkan oleh seorang guru
dalam menjalankan tugasnya di kelas. Dalam hal ini guru tidak serta merta menggunakan buku ajar
dan buku administrasi guru yang telah disiapkan oleh pemerintah, namun guru harus lebih kreatif
dalam menyusun buku pegangannya dengan merujuk pada apa yang disiapkan oleh pemerintah.

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) di MAN Kalabahi, penyusun bersama TIM MGMP PKn MAN Kalabahi berusaha menyusun buku
pedoman guru PPKn yang disesuaikan dengan kondisi ril siswa dan keadaan sarana penunjang yang
tersedia di MAN Kalabahi. Buku Guru ini kemudian akan menjadi pedoman bagi guru PPKn di
lingkungan MAN Kalabahi dalam menjalankan tugas dan peranannya.

Selain Administrasi Pembelajaran yang terdiri dari Analisis Waktu, Silabus dan RPP, di dalam buku
inipun telah disiapkan standar Materi Pembelajaran, tugas siswa baik mandiri maupun kelompok,
serta format dan pedoman penilaiannya, yang nantinya guru PPKn akan menyesuaikan pembelajaran
tersebut secara riil di dalam kelas, baik dalam hal penyesuaian Materi Pembelajaran, Teknik
Pembelajaran maupun Pedoman Penilaiannya.

Harapannya semoga buku ini dapat bermanfaat bagi guru PPKn MAN Kalabahi dalam menjalankan
tugasnya, namun demikian sebagai manusia biasa tentunya masih terdapat berbagai kekurangan dan
kekeliruan dalam buku ini sehingga penyusun berharap kepada Kepala MAN Kalabahi dan Pengawas
Madrasah maupun pengawas Mata Pelajaran PPkn agar dapat memberikan masukan-masukan positif
melalui supervise yang terprogram dan terencana guna perbaikan buku ini.

Demikian, semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuka bagi kita semua dalam menjalankan tugas
yang mulia ini.

Kalabahi, Juli 2017

Penyusun

Hadi Kammis, SH 70
ii
RPP Pendidikan Kewarkganegaraan kelas XII – 1
MAN KALABAHI – 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai