Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya atas rahmat dan karunia-Nya


kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Diksi
atau Pilihan Kata ini membahas mengenai bagaimana menggunakan bahasa yang
tepat dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal
itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.

Maros,10 November 2018

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................ 4
BAB II................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
A. Pengertian diksi ....................................................................................................... 5
B. Fungsi diksi ............................................................................................................. 6
C. Elemen diksi ............................................................................................................... 7
D. Jenis Diksi ............................................................................................................... 8
E. Ketepatan Pilihan Kata/Diksi ................................................................................... 12
BAB III ............................................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran
terendah sampai tertinggi, yaitu kata, frase, klausa, kalimat. Ketika menulis dan
berbicara, kata adalah kunci pokok dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka
dari itu kata - kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya
ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata – kata yang
digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana.
Tidak dibenarkan menggunkan kata – kata dengan sesuka hati, tetapi harus
mengikuti kaidah – kaidah yang benar.

Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan


pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau
diksi.

Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa


Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan
maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa,
paragraf, dan wacana.

Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, penggunaan diksi
atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital,
terutama untuk menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi. Diksi atau
pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan
sebuah kata dapat juga frase atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan
yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.

Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu


juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga
memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi
sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut. Sebagai
makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam
setiap aktivitas. Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita jumpai ketika
seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak lawan bicara kesulitan
menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang kurang tepat ataupun
dikarenakan salah paham.

Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu


keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-
memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap
makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya
digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis
(jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca
mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.

Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang


digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya
bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan makalah ini adalah:

a. Pengertian Diksi (Plihan Kata)


b. Fungsi diksi (pilihan Kata)
c. Syarat-syarat penggunaan diksi
d. Ketepatan pilihan kata
C. Tujuan
Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah:
a. Megetahui pengertian dari diksi
b. Mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan dalam penggunaan diksi
c. Mengetahui fungsi diiksi
d. Memahami penjelasan ketepatan pilihan kata
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian diksi
Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan
penggunaannya dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang
meliputi gaya bahasa,ungkapan,pilihan kata,dan lain-lain,sehingga
didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.
Keterbatasan dalam kosa kata dapat dapat mengakibatkan seseorang
kesulitan dalam menyampaikan menyampaikan maksudnya kepada orang
lain. Dan jika orang tersebut menggunakan kosa kata yang berlebihan,ini
juga akan membuat orang lain sulit mengerti pesan yang disampaikan.
Itu sebabnya para pembicara sering membaca dan berlatih agar
menguasai diksi atau pilihan kata ketika berbicara. Dengan diksi yang
tepat maka pendengar atau audiens dapat dengan mudah memahami
maksud seorang pembicara.
 Pengertian diksi menurut para ahli
1. Harimurti
Menurut Harimurti diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umumatau dalam
mengarang.
2. Gorys Keraf
Menurut goys keraf definisi diksi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Diksi adalah pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata mana
yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan,pengungkapan yang
tepat,dan gaya penyampaian kata yang lebih baiksesuai situasi.
Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-
nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi,serta nilai dari suatu rasa
yang dimiliki kelompok masyarakat,pendengar dan pembaca.
3. Susilo Mansurudin
Menurut Susilo Mansurudin diksi adalah pilihan kata. Pemakaian
diksi yang tepat,cermat,dan benar dapat membantu memberi nilai pada
suatu kata. Pilihan kata yang sesuai dalam kata lain adalah tepat untuk
mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda.
4. Widyamartaya
Menurut Widyamartaya diksi adalah kemampuan seseorang dalam
membedakan secara tepat suatu nuansa-nuansa makna yang tepat dengan
gagasan yang disampaikannya,dan kemampuan tersebut yang sesuai
dengan kehendak dan situasi serta nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat dan pendengar atau pembaca.
5. Enre
Menurut Enre diksi adalah pengunaan kata yang sesuai dalam
mewakili pikiran dan juga perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu
pola untuk kalimat.
6. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengertian diksi menurut KBBI adalah pemilihan kata yang memiliki
makna tepat dan selaras atau dalam mengungkapkan gagasan dengan
pokok pembicaraan,peristiwa dan khlayak pembaca atau pendengar pilihan
kata.
B. Fungsi diksi
Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan
guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas,
jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan
agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau
pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata
bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk
menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan
adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar
lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar
waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut. Misalnya:
1. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak
salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau
penulis.
2. Utuk mencapai target komunikasi yang efektif.
3. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat
resmi,resmi,tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar/
pembaca.
5. Mencegah perbedaan penafsiran
6. Mencegah salah pemahaman
7. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar

C. Elemen diksi
1. Fonem
Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam
sebuah bahasa yang masih bisa menunjukan perbedaan makna. Misalnya
dalam bahasa indonesia bunyi (k) dan (g) merupakan dua fonem yang
berbeda, misalkan dalam kata ”cagar” dan “cakar”.
2. Silabel
Suku kata atau silabel adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari
satu fonem atau ukuran fonem. Misalnya kata wiki terdiri dari dua suku
kata wi dan ki. Silabel sering dianggap sebagai unit pembangun penologis
kata karena dapat mempengaruhi ritme dan artikulasi suatu kata.
3. Konjungsi
Konjungsi kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan
bahasa yang sederajat : kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa
dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh : dan,atau.serta.
4. Nomina
Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan
5. Verba
Verba atau kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu
tindakan,keberadaan,pengalaman,atau pengertian dinamis lainnya. Kata
kerja dibagi menjadi dua:
1. Kata kerja transitif yang membutuhkan pelengkap atau objek,seperi
memukul(bola), serta
2. kata kerja intransitif yang tidak membutuhkan pelengkap seperti lari.
6. Infleksi
Infleksi adalah proses penambahan morpheme inpleksional kedalam
sebuah kata yang mengandung indikasi grametikal seperti
julah,orang,gender,tenses,atau aspek.
D. Jenis Diksi
1) Sinonim
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna.
Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang
dikatakan/dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang
diungkapkan.
Contoh: mati (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi
pengungkapan yang lebih halus).
2) Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan
ataupun berbeda.
Contoh: besar lawannya kecil.

3) Polisemi
Polisemi merupakan kata frasa yang memiliki banyak makna.
Contoh: kata kepala yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak
diatas leher,atau dapat juga bermakna bagian atas yang terletak di sebelah
atas atau pun depan.
4) Homograf

Homograf merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama


tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda.

Contoh: kata apel


o Apel: upacara
Para taruna polisi itu wajib apel di pagi hari dan sore hari sebagai latihan
kedisiplinan.
o Apel: nama buah
Apel merah adalah buah kesukaan Dini sejak kecil.
5) Homofon
Homofon merupakan kata-kata yang memiliki bunyi yang sama akan
tetapi makna dan ejaannya berbeda.
Contoh: Bank (tempat menyimpan uang)
Bang (panggilan untuk kakak)
6) Homonim
Homonim merupakan kata-kata yang memiliki ejaan yang sama
namun makna kata dan bunyinya berbeda.
Contoh: asep (nama orang)
Asep (asap)
7) Hiponim
Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata
lainnya.
Contoh: kata salmon yang telah termasuk kedalam kata ikan.
8) Hipernim
Hipernim merupakan kata yang telah tercakup makna kata lain.
Contoh: kata buah tercakup kedalam makna jenis buah
seperti,jeruk,anggur,apel,dl
 menurut K Eraf, (1996:89-108) adalah sebagai berikut:
a. Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu
menunjuk kepada konsep, referen atau ide), denotasi juga merupakan
batasan kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari pada
konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada
makna yang sebenarnya.
b. Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan,
imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan atau
asosiasi-asosiasi, dan biasanya bersifat emosional yang ditimbulkan oleh
sebuah kata disamping batasan kamus atau definisi utamanya. Konotasi
mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya.
c. Kata Abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata
abstrak sukar digambarkan karena Jenis diksi refensinya tidak dapat
diserap dengan panca indera manusia. Kata-kata abstrak merujuk pada
kualitas (panas, dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah,
tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata
abstrak sering dipakai untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan
khusus.
d. Kata Konktit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat
atau dirasakan oleh satu atau lebih dari panca indra. Kata-kata konkrit
menunjuk kepada barang yang aktual dan spesifik dalam pengalaman.
Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang hidup dalam
fikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain
e. Kata Umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang
luas. Kata-kata menujuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada
keseluruhan.
f. Kata Khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahan-
pengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada
objek yang khusus.
g. Kata Ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama
dalam tulisan-tulisan ilmiah.
h. Kata Populer adalah kata-kata yang umum dipakali oleh semua lapisan
masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan.
i. Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu
tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia atau
kelompok-kelompok khusus lainnya.
j. Kata Siang adalah kata-kata nonstandar yang informal, yang disusun
secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata
siang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni.
k. Kata Asing adalah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih
di pertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa
aslinya.
l. Kata Serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan
wujud atau struktur bahasa indonesia. Tarigan (1985:61) mengemukakan
bahwa ragam konotasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu konotasi baik dan
konotasi tidak baik:
1. Konotasi Baik
Kata-kata yang merupakan konotasi baik dan oleh sebagian masyarakat
dianggap memiliki rasa yan lebih enak, sopan, akrab dan tinggi.
2. Konotasi Tidak Baik
Berarti kata-kata yang oleh sebagian masyarakat dianggap memiliki
nilai rasa tidak sopan, tidak pantas, kasar, dan dapat menyinggung
perasaan orang lain.
Persyaratan diksi
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata,yaitu
persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat,artinya kata-kata yang dipilih itu
dapat mrngungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Disamping
itu,ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat,artinya tafsiran
pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi
persyaratan ketepatan dan kesesuaiandalam pemilihan kata,perlu diperhatikan:
a. kaidah kelompok kata/frase
b. kaidah makna kata
c. kaidah lingkungan sosial
d. kaidah karang-mengarang
Keempat kaidah ini saling berkaitan dan saling mendukung sehingga karangan
atau tutur yang disampaikan kepada pembaca/pendengar bernilai serta
berbobot.Karangan yang bernilai/berbobot artinya yang mengungkapkan pikiran,
pendapat serta pemikiran dengan baik, tidak rumit dan tidak berbelit , serta
menggunakan pilihan kata/diksi yang baik dan tepat.Pikiran/pendapat yang
dituangkan dalam pernyataan yang tidak didukung oleh pemilihan kata/diksi yang
yang baik, selalu mengaburkan maksud yang hendak disampaikan dan selalau
membosankan pembaca/pendengar.Oleh sebab itu, pilihan kata memengang
peranan penting dalam karang mengarang dan bertutur sapa.Pilihan kata/diksi
sangat menentukan untuk menyampaikan ide yang diinginkan si penulis ataupun
si pembicara.

E. Ketepatan Pilihan Kata/Diksi


Persoalan pendayagunaan kata pada dasarnya berkisar pada dua
persoalan pokok, ketepatan pemilihan kata untuk mengungkapkan sebuah
gagasan, hal atau barang yang akan diamanatkan, dan kesesuaian atau
kecocokan dalam mempergunakan kata tadi. Ketepatan pilihan kata
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-
gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa yang
dipikirkan oleh penulis.
Persyaratan Ketepatan Diksi
1. Sarat untuk mendapatkan ketepan diksi:
2. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi
3. Membedakan kata-kata yang hampir bersinonim
4. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya
5. Menghindari kata-kata ciptaan sendiri
6. Waspada terhadap penggunaan akhiran asing
7. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara
idiomatis
8. Membedakan kata umum dan kata khusus
9. Memperhatikan perubahan makna
10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam
menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga
merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca
serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat
apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan.
Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan
kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi
mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di
hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud
dan tujuan penulis.

B. Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan
makalah ini mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan
kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat
kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan mahasiswa dan mahasiswi
memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang
disampaikan mudah dipahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://tugaskuliah15.blogspot.com/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-diksi-
atau.html
http://makalah-beta.blogspot.com/2016/02/diksi-atau-pilihan-kata-dalam-
mata.html
MAKALAH BAHASA INDONESIA

DIKSI

OLEH :
Kelompok 3

Indah Lestari (02.18.009)


Indah Puspita Sari (02.18.010)
Karlina (02.18.011)
Nadya (02.18.012)

STIKES SALEWANGANG MAROS


2018/2019

Anda mungkin juga menyukai