Matriks Jurnal masalah program publik di Medan, Sumatera Utara
No. Judul Nama Tujuan Metode Teori yang
Hasil Penelitian Urut Penelitian Jurnal Penelitian Penelitian Digunakan 1. “Implementasi Jurnal Jika terlaksananya Penelitian ini Menurut Berdasarkan Peraturan Administrasi penerapan sistem menggunakan Moleong hasil analisis Walikota Publik pengelolaan metode (2005), serta data- data Medan tentang sampah dengan Deskriptif penelitian dari observasi Unit tabungan sampah dengan teknik kualitatif peneliti maupun Pelaksanaan di bank sampah analisis adalah wawancara yang Teknis maka akan sangat Kualitatif penelitian yang peneliti lakukan Pelayanan berdampak positif dikarenakan bermaksud bahwa Kebersihan dan bermanfaat permasalahan untuk implementasi dan Bank bagi lingkungan yang belum memahami kebijakan Sampah” dan masyarakat jelas, kompleks fenomena Peraturan seperti terciptanya dan penuh tentang apa Walikota Medan lingkungan yang makna. Model yang dialami No. 14 Tahun sehat dan bersih, pendekatan oleh subjek 2014 tentang menjadi media implementasi penelitian, Unit pendidikan kebijakan yang misalnya Pelaksanaan kepada di gunakan perilaku, Teknis (UPT) masyarakat George Edward persepsi, Pelayanan tentang memilah III disebut motivasi, Kebersihan Dan dan menabung dengan A Model tindakan, dan Unit sampah, dapat of the Policy lain Pelaksanaan meningkatkan Implementation sebagainya. Teknis (UPT) pendapatan dan (1975). Proses Proses Bank Sampah kesadaran implementasi ini penelitian Pada Dinas masyarakat akan merupakan kualitatif ini Kebersihan Kota pentingnya sebuah abstraksi melibatkan Medan di Bank pengelolaan atau performansi upaya seperti Sampah Mutiara sampah melalui suatu kebijakan mengajukan Kelurahan tabungan sampah. yang pada pertanyaan dan Binjai Sebaliknya, jika dasarnya secara mengumpulka Kecamatan tidak sengaja n data yang Medan Denai terlaksananya dilakukan untuk spesifik dari terlaksana penerapan sistem meraih kinerja para dengan baik, pengelolaan implementasi partisipan, hanya saja sampah dengan kebijakan yang menganalisis sosialisasi dari tabungan sampah tinggi yang data (Creswell pihak pengelola di bank sampah berlangsung 2010:5). sampah yaitu maka sampah- dalam hubungan Alasan lain Bank Sampah sampah akan berbagai penelitian ini Mutiara sendiri berdampak variabel. Proses menggunakan masih kurang ke negatif bagi penelitian metode masyarakat, lingkungan dan kualitatif ini deskriptif sehingga masyarakat. melibatkan karena ingin masyarakat Berdasarkan hal upaya seperti memahami masih kurang tersebut, peneliti mengajukan secara mengetahui apa ingin menganalisa pertanyaan dan mendalam manfaat dari mengenai mengumpulkan bagaimana pada Bank Implementasi data yang implementasi Sampah itu Pengelolaan Bank spesifik dari kebijakan sendiri. Faktor- Sampah Mutiara para partisipan, faktor yang dalam menganalisis menjadi kendala Menciptakan data (Creswell dalam Kebersihan di 2010). Alasan implementasi Kelurahan Binjai lain penelitian pengelolaan Kecamatan ini sampah di Bank Medan Denai menggunakan Sampah Mutiara Tahun 2016. metode Kelurahan deskriptif karena Binjai ingin memahami Kecamatan secara Medan Denai mendalam diantaranya, bagaimana yaitu: implementasi Persaingan dari pada Industri pengelolaan Pengelolaan bank sampah di Sampah. Selain Bank Sampah Bank Sampah Mutiara di tahun Mutiara juga 2016. Lokasi terdapat Penelitian ini pengumpul akan dilakukan sampah lain di Bank Sampah yang bersedia Mutiara yang untuk membeli terletak di jalan sampah yang Pelajar Timur sudah Gang Kelapa dikumpulkan Lorong Gabe warga yang Kecamatan memiliki nilai Medan Denai. ekonomi, Salah satu sehingga dalam pertimbangan hal ini beberapa dipilihnya lokasi nasabah ada penelitian yang kemudian tersebut adalah menjual sampah dikarenakan kepada ingin pengumpul menganalisa sampah lainya, lebih jauh oleh karena itu bagaimana Bank Sampah pelaksanaan dari Mutiara harus pada Peraturan senantiasa Walikota Medan memberikan No. 14 Tahun harga yang 2014 tentang kompetitif bagi bank sampah para dan bagaimana nasabahnya. pengelolaan Keengganan daur ulang Masyarakat sampah. Serta Untuk ingin Mengumpulkan mengetahui Sampah. lebih jauh Sebagian dari hambatan warga juga maupun faktor- berpendapat faktor kendala di bahwa sampah lokasi yang akan merupakan di teliti. barang yang Penelitian ini kotor sehingga dilakukan pada tidak layak bulan April untuk diolah. 2017 – Mei Disamping itu 2017. Metode juga masih ada yang di gunakan anggota dalam masyarakat yang mengambil merasa malas sample untuk menggunakan berpartisipasi Teknik sampling dalam snowball adalah mengumpulkan suatu metode sampah yang untuk ada disekitar mengidentifikasi mereka, rasa , memilih dan malas ini timbul mengambil akibat tidak sampel dalam adanya suatu jaringan kesadaran atau rantai mereka untuk hubungan yang memperbaiki menerus. Dalam lingkungan. penentuan Harga Yang sampel, Sulit pertama-tama Terjangkau. dipilih satu atau Tentang dua orang pengelolaan sampel, tetapi sampah sampai karena dengan menjadi suatu dua orang produk kerajinan sampel ini bank sampah belum merasa mutiara lengkap mengalami terhadap data kendala masalah yang diberikan, pemasaran maka peneliti produk, mencari orang sehingga lain yang berdampak pada dipandang lebih hasil produk jual tahu dan dapat yang menurun. melengkapi data Berdasarkan yang diberikan hasil oleh dua orang pengamatan sampel salah satu sebelumnya. penyebab Begitu kurangnya minat seterusnya, masyarakat sehingga jumlah untuk membeli sampel semakin produk hasil banyak daur ulang (Sugiyono, sampah antara 2010). Sumber lain yaitu karena data (subjek harganya yang penelitian) yang dianggap masih dipilih adalah relatif mahal. orang-orang Kurangnya yang terlibat Sosialisasi. langsung dalam Kurangnya pelaksanaan sosialisasi dari tersebut. Dalam pihak pengelola penelitian ini bank maupun yang menjadi instansi dan subjek lembaga terkait penelitian kepada adalah Direktur masyarakat Bank Sampah ketika Mutiara. melaksanakan program bank sampah dari perencanaan hingga evaluasi, sehingga masyarakat kurang terlibat di dalamnya. 2. “Penanganan Jurnal Terjadinya Penentuan dan Partisipasi 1. Dalam rangka Problematik Pembanguna serangkaian banjir pemilahan masyarakat menyusun Banjir Kota n Perkotaan dalam waktu relatif stakeholder yang rekomendasi Medan Volume 6, pendek dan terulang dilakukan dijelaskan kebijakan berdasarkan Nomor 2, tiap tahun, menuntut dengan metode dibawah ini partisipasi Pendekatan Juli – upaya lebih besar Stakeholders berdasarkan masyarakat Partisipasi Desember mengantisipasinya, Analysis yang hasil kajian dalam kegiatan Masyarakat” 2018 sehingga kerugian terdiri dari Bidang Sarana penanggulangan dapat diminimalkan. empat tahap dan Prasarana, banjir, perlu Berbagai upaya yaitu: (1) Direktorat ditetapkan lebih pemerintah yang identifikasi Pengairan dan cermat tingkat bersifat struktural stakeholder; (2) Irigasi, dimana partisipasi pada (structural penilaian dalam suatu setiap tahap approach), ternyata ketertarikan kota terutama kegiatan, sesuai belum sepenuhnya stakeholder kota besar dengan jenis mampu terhadap merupakan kegiatan menanggulangi kegiatan proses teknis penanggulangan masalah banjir di penanggulangan untuk memberi banjir. Untuk Indonesia khususnya banjir; (3) kesempatan merumuskan Kota Medan. penilaian tingkat dan wewenang strategi Penanggulangan pengaruh dan lebih luas partisipasi, juga banjir, selama ini kepentingan kepada diperlukan lebih terfokus pada setiap masyarakat, pengelompokan penyediaan stakeholder; (4) agar kegiatan bangunan fisik perumusan masyarakat penanggulangan pengendali banjir rencana strategi mampu banjir atas dasar: untuk mengurangi partisipasi memecahkan (1) besarnya dampak bencana. stakeholder berbagai dampak Selain itu, meskipun dalam persoalan langsung kebijakan non fisik - penanggulangan bersama-sama. maupun tidak -yang umumnya banjir pada Pembagian langsung yang mencakup partisipasi setiap fase kewenangan akan diterima masyarakat-- dalam kegiatan. Semua partisipasi masyarakat; (2) penanggulangan proses dilakukan masyarakat ini jumlah dan banjir sudah dibuat, dengan dilakukan keragaman namun belum mempromosikan berdasarkan penerima diimplementasikan kegiatan tingkat dampak secara baik, bahkan pembelajaran keikutsertaan kegiatan; (3) tidak sesuai dan peningkatan (level of intensitas biaya kebutuhan potensi involvement) sosial dari suatu masyarakat, masyarakat, agar masyarakat kegiatan yang sehingga secara aktif dalam kegiatan akan diterima efektifitasnya Penanganan tersebut. oleh masyarakat. dipertanyakan. Problematik Partisipasi 2. Pemerintah Kebijakan sektoral, Banjir Kota masyarakat Kota Medan sentralistik, dan top- Medan bertujuan diharapkan down tanpa Berdasarkan untuk mencari secara melibatkan Pendekatan solusi berkesinambung masyarakat sudah Partisipasi permasalahan an wajib tidak sesuai dengan Masyarakat lebih baik memperbaiki perkembangan Bhakti dalam suatu Grand Desain global yang Alamsyah 97 komunitas, penanganan menuntut berpartisipasi, dengan banjir yang desentralisasi, serta membuka diakibatkan oeh demokrasi, dan menyediakan lebih banyak curah hujan partisipasi kesempatan kesempatan yang tinggi stakeholder, untuk ikut ambil bagi maupun banjir- terutama masyarakat bagian, dan masyarakat banjir kiriman yang terkena memiliki untuk memberi dari hulu kota bencana. kewenangan kontribusi dengan terus Pertanyaannya dalam proses sehingga memperbaiki adalah siapa yang pengambilan implementasi saluran dan disebut masyarakat? keputusan dan kegiatan drainase Seberapa jauh alokasi sumber berjalan lebih berdasarkan masyarakat dapat daya dalam efektif, efisien, Master Plan berpartisipasi? Dan kegiatan dan yang terpadu. 3. pada tahapan mana penanggulangan berkelanjutan. Perlu masyarakat dapat banjir. Tingkat Stakeholder perencanaan berpartisipasi? partisipasi penanggulanga berjangka untuk Jawaban atas masyarakat n banjir secara mengatasi banjir pertanyaanpertanyaa dalam kegiatan umum di kota Medan. n tersebut, harus penanggulangan dikelompokka Antara lain menjadi banjir terdiri n menjadi tiga, menahan air di pertimbangan dalam dari tujuh yaitu: (1) bagian hulu dan merumuskan dan tingkat yang beneficiaries, menarik air di melaksanakan didasarkan pada masyarakat bagian hilir, kebijakan partisipasi mekanisme yang mendapat kemudian masyarakat dalam interaksinya, manfaat/dampa membagi air penanggulangan yaitu: (1) k secara yang berlebihan banjir. Kekeliruan penolakan langsung tersebut (banjir) perumusan (resistance/oppo maupun tidak di sepanjang kebijakan tersebut sition); (2) langsung; (2) alur sungai dari menyebabkan pertukaran intermediaries, hulu sampai ke berbagai informasi kelompok hilir menjadi kepentingan (information- masyarakat banjir kecil- individu/kelompok sharing); (3) atau kecil daripada lebih dominan, konsultasi perseorangan terkumpul kemudian kebijakan (consultation yang dapat menjadi banjir dimanfaatkan untuk with no memberi besar di suatu kepentingan negatif. commitment); pertimbangan tempat tertentu Akibatnya kebijakan (4) konsensus atau fasilitasi yang jarang yang ditetapkan dan dalam penduduknya, tidak efektif, bahkan pengambilan penanggulanga hal ini dapat batal. Dengan kesepakatan n banjir, antara dilakukan demikian, bersama lain: konsultan, dengan penanggulangan (concensus pakar, LSM, membangun banjir yang hanya building and dan situ-situ yang melulu agreement); (5) profesional di berada pembangunan fisik kolaborasi bidang SDA.; dicekungan (structural (collaboration); (3) decision/ sungai untuk approach), harus (6) policy makers, menambah debit disinergikan dengan pemberdayaan lembaga/institu air yang dapat pembangunan non dengan si yang ditampung fisik (non-structural pembagian berwenang sebelum approach), yang risiko mebuat dialirkan ke menyediakan ruang (empowerment- keputusan dan hilir. 4. lebih luas bagi risk sharing); (7) landasan Pemerintah Kota munculnya pemberdayaan hukum, seperti Medan harus partisipasi dan kemitraan lembaga dapat masyarakat, (empowerment pemerintahan mengendalikan sehingga hasilnya and partnership). dan dewan perilaku lebih optimal. Dari sumberdaya air manusia yang penjelasan di atas, sering kali tidak maka kebijakan peduli terhadap penanggulangan lingkungan juga banjir yang bersifat berperan fisik, harus menyebabkan diimbangi dengan banjir, sebagai langkah-langkah contoh jika non-fisik, sehingga mereka peran masyarakat membuang dan stakeholder sampah yang lainnya diberi tempat tidak pada yang sesuai. Agar tempatnya penanggulangan sehingga banjir lebih integratif sampah-sampah dan efektif, tadi menyumbat diperlukan tidak aliran air baik di hanya koordinasi di drainase tingkat pelaksanaan, maupun di tetapi juga di tingkat sungai-sungai perencanaan yang mengalir kebijakan, termasuk di Kota Medan. partisipasi 5. Pemerintah masyarakat dan Kota Medan stakeholder lainnya. harus selalu menyadarkan masyarakat agar kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk memelihara sarana dan prasara sistem drainase masih sangat rendah. Merubah pemahaman masyarakat bahwa saluran air/sungai bukan merupakan halaman rumah back yard, yang dipakai sebagai tempat pembuangan segala jenis limbah baik padat maupun cair, namun secara perlahan merubah pemahaman bahwa Sungai dan drainase merupakan halaman depan rumah.
3. Implementasi Jurnal Tujuan penelitian Lokasi Menurut Asropi Setiap kebijakan
Kebijakan Manajemen ini adalah untuk Penelitian (2011), yang diambil Tarnsportasi Transportasi menemukan dalam kemacetan oleh pemerintah Publik dalam & Logistik alternatif kebijakan memperoleh terjadi akan diikuti oleh Menangani yang seharusnya data-data yang disebabkan kebijakan lain Kemacetan diambil Pemerintah dibutuhkan kelemahan sebagai dan Kota Medan, dalam sistem pendukung Kepadatan menguraikan penyusunan pengaturan kebijakan Lalu Lintas penyebab tingkat laporan yaitu di lampu lalu utama, yang Medan kepadatan dan Kota Medan, lintas, menjadi kemacetan lalu dengan persimpangan kebijakan utama lintas serta pertimbangan jalan, kendaraan adalah melakukan evaluasi karena Kota yang turun ke “Kebijakan implementasi Medan jalan, musim mengatasi kebijakan mempunyai dan kondisi kemacetan di Pemerintah Kota karakter yang jalan. Kota Medan” Medan dalam khas yang Penanggulangan diikuti oleh menghadapi merupakan kemacetan lalu kebijakan persoalan salah satu kota lintas dengan pembatasan transportasi dan terbesar ketiga penambahan kendaraan kemacetan lalu di Indonesia dan sarana jalan, dengan lintas Kota Medan. salah satu kota pembangunan penggunaan Penelitian ini terpadatdengan jalan tol, jalan instrumen dilaksanakan di (a) beragam layang, regulasi, jalan koridor dalam permasalahan terowongan, pengenaan pajak kota: Jalan Mohd. lalulintasnya sistem progressif, yang Yamin dan Jalan termasuk pengaturan merupakan Balai Kota (b) jalan penerapan dan lampu ATCS instrumen koridor luar: Jalan pola kebijakan (Area Traffic ekonomi dan Yos Sudarso, Jalan pemerintah Control cara lainnya Letda Sujono, Jalan Kota Medan. Sistem).Transpo yang berkaitan Jamin Ginting, Kuesioner dan rtasi sangat erat dengan cara Jalan S.M. Raja, wawancara dengan mengatasi dan Jalan Gatot terhadap perluasan lahan kemacetan.Dibu Subroto (c) jalan responden bulan tanah. Hubungan tuhkan lingkar luar adalah Maret hingga antara komitmen Jalan Karya Jasa. bulan Mei 2016 perkembangan pemerintah Pengumpulan data meggunakan transportasi untuk dari berbagai metode AHP dengan meningkatkan sumber dan diolah (Analitic perluasan lahan kinerja untuk dianalisis dan Hierarchy tanah (Drewe): transportasi di dievaluasi Process). Kemacetan wilayah Kota menggunakan mulai terjadi jika Medan. Analitic Hierarchy arus lalu lintas Keseriusan Process (AHP). mendekati Pemerintah Sampelnya diambil besaran dapat dengan cara kapasitas jalan. diwujudkan purposive dimana Kemacetan dalam responden yang semakin pengalokasian dipilih merupakan meningkat anggaran yang narasumber yang apabila arus signifikan pada mempunyai begitu besarnya sektor yang kompetensi dalam sehingga menunjang mengkaji kebijakan kendaraan meningkatnya dalam mengatasi sangat kinerja kemacetan lalu berdekatan. transportasi, lintas. Berdasarkan Kemacetan total penambahan dan hasil penelitian, terjadi apabila peningkatan tingkat kepadatan kendaraan harus jaringan jalan, dan kemacetan lalu berhenti atau law lintas dapat diatasi bergerak sangat enforcement, dengan kebijakan lambat. Salah dan seterusnya. transportasi yang satu model Untuk lebih efektif, kebijakan publik menegakkan penegakan aturan adalah model aturan atau yang konsisten oleh inkrimentalisme. dengan kata lain pelaksana kebijakan Model ini disiplin serta kesadaran berpatokan pemerintah masyarakat dalam kepada dituntut tegas memenuhi aturan kebijakan dalam kebijakan masalalu dengan menerapkan transportasi yang sedikit aturan menurut telah dibuat. perubahan yang sistem yang ada disesuaikan tidak dengan dipengaruhi konstitusi budaya lokal sebagai yang justru pelaksana tugas kontraproduktif, eksekutif dengan pemerintah yang pembiaran berwenang di penggunaan wilayah tersebut jalan ataupun (Nawawi, 29). badan jalan Metode untuk kegiatan Analytical lain yang Hierarchy mengganggu Process lalu lintas sesungguhnya dengan metode pertimbangan pemecahan sosial. Alternatif masalah dengan lainnya, jika cara berpikir suatu kebijakan sederhana. AHP dianggap tidak diperkenalkan bisa lagi oleh Thomas L. diterapkan Saaty tahun sudah 1970 an (2008). semestinya kebijakan berupa Perda tersebut dicabut pemberlakuanny a, hingga tidak menimbulkan iklim yang apatis, yang berpengaruh secara psikologis dimasa yang akan datang.Untuk mengoptimalkan penggunaan dan fungsi terminal angkutan umum, masyarakat dilibatkan sejak proses penyusunan hingga pengimplementa sian dan sosialisasi kebijakan sistem transportasi. Agar dapat tertib pada angkutan umum yang beroperasi di Kota Medan dapat diatasi dengan penataan trayek angkutan umum dengan cara melakukan pembatasan usia angkutan umum atau metode lain dengan memperhitungk an faktor muat (load factor) kapasitas jalan dan penguatan kordinasi dengan pemerintah daerah yang wilayahnya berbatasan dengan Kota Medan.Ketersed iaan angkutan umum yang nyaman lancar dan aman menjadi alasan utama masyarakat untuk mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi menjadi menggunakan transportasi massal.