Disini gue akan membahas materi ilmu pangan dasar yang judulnya pengertian, sifat, dan penggolongan
pangan. Tujuan gue sih sebenernya cuma buat sharing aja supaya kalian bisa memahami pengertian pangan,
sifat-sifatnya dan penggolongannya. Bersyukur banget saat presentasi, ternyata dosennya memberikan
tanggapan yang positif karena isi dari makalah dan presentasi kelompok gue sudah cukup sukses sebagai
penampil yang pertama. Okelah, mending lanjut pahami aja isinya. Selamat membaca guys.. :)
1. Pengertian Pangan
a. Pengertian pangan menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 adalah segala sesuatu
yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan
atau minuman.
b. Menurut Suharjo tahun 1986 pangan adalah bahan-bahan makanan yang dimakan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja, dan penggantian jaringan tubuh yang rusak.
c. Menurut Sunita A. dalam bukunya “Prinsip Dasar Ilmu Gizi” tahun 2001 pangan adalah semua bahan
yang dapat dijadikan makanan.
2. Sifat Pangan
· Secara Fisik :
.Sifat fisik yang memiliki hubungan erat dengan sifat dari bahan pangan antara lain sifat alometrik,
tekstur, kekenyalan, koefisien gesek, dan konduktivitas panas. Sifat fisik memiliki kaitan sangat erat
dengan mutu bahan pangan karena dapat digunakan sebagai informasi dasar dalam menentukan tingkat
metode penanganan dan atau bagaimana mendesain peralatan pengolahan terutama peralatan pengolahan
yang bersifat otomatis. Beberapa sifat fisik dalam pangan : berat jenis, titik beku, titik gelatinisasi( proses
pembengkakan granulapati contohnya mie instan) pati, bilangan penyabunan, dan indeks bias. Dengan kata
lain sifat fisik berhubungan dengan karakteristik bahan dan komponennya.
· Secara Kimia :
Sifat kimiawi dari bahan pangan ditentukan oleh senyawa kimia yang terkandung sejak mulai dari
bahan pangan dipanen/ditangkap hingga diolah. Perubahan kandungan senyawa kimia pada bahan pangan
tergantung dari tingkat kematangan biologis, jeniskelamin, kematangan seksual, temperatur, suplai
makanan atau pupuk, stres, atau parameter lingkungan lainnya. Sebagian besar bahan pangan memiliki
kandungan air relative tinggi. Dengan kandungan air demikian, bahan pangan tersebut merupakan media
yang baik bagi mikroba pembusuk untuk tumbuh dan berkembang. Upaya dilakukan untuk menurunkan
kandungan air dalam bahan pangan sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh dan berkembang
masih terus dikembangkan. Keberhasilan upaya ini akan dapat meningkatkan masa simpan bahan pangan.
Pada komoditas perikanan dan beberapa bahan pangan nabati lainnya diketahui mengandung minyak yang
dapat diekstrak. Kandungan senyawa kimia juga akan berubah apabila bahan pangan mengalami stres
menjelang kematiannya.
· Secara Biologis :
Sifat biologis mempunyai peranan sangat penting dalam merancang proses penanganan dan pengolahan.
Sifat biologis yang utama dari bahan pangan adalah kandungan mikrobanya. Sebagian besar bahan pangan
memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan.
Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada
bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari
lingkungan, pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan
yang sudah tercemar. Bila kondisi memungkinkan, kedua jenis mikroba ini secara bersamaan akan
menurunkan tingkat kesegaran bahan pangan.
§ LEMAK
Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan konsumsi
lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan
kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah
protein. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibagi menjadi :
1. Lemak murni (hanya asam-asam lemak dan gliserol)
2. Lemak campuran (selain asam lemak dan gliserol saja juga Fosphor, Glikagen, dan kramatin)
Fungsi Lemak Bagi Tubuh
1) Penghasil energi
2) Penghasil asam lemak esensial.
3) Sebagai pelarut vitamin.
4) Memberi rasa kenyang
5) Protein Sparer
§ PROTEIN
Protein sangat diperlukan tubuh. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat diperlukan pada masa
pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan
dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula protein dibutuhkan untuk
mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.berdasarkan susunan
kimanya protein dibagi menjadi :
1. Protein sederhana
Disebut protein sederhana karena tidak berkaitan dengan zat lain. Contoh : albumin dalam telur,albumin
dalam susu dan globulin.
2. Protein bersenyawa
Protein yang berikatan dengan zat lain seperti dengan glikogen membentuk glikoprotein dengan zat warna
dalam hemoglobin membentuk kromoprotein.
3. Turunan atau derivat dari protein
Termasuk turunan protein adalah albuminosa, pepton, gelatin, peptida.
Zat gizi penghasil energy ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok.
Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber
karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya
merupakan sumber protein.
Fungsi Protein Bagi Tubuh
1) Untuk membangun sel-sel jaringan tubuh manusia
2) Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus
3) Menjaga keseimbangan asam basa pada cairan tubuh
4) Sebagai penghasil energi
8. Menurut DKBM
Berikut susunan bahan makanan didalam tabel komposisi pangan indonesia :
1. Serealia, umbi dan hasil olahan
2. Kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahan
3. Daging dan hasil olahan
4. Telur dan hasil olahan
5. Ikan, kerang, udang dan hasil olahan
6. Sayuran dan hasil olahan
7. Buah-buahan
8. Susu dan hasil olahan
9. Lemak dan minyak
10. Serba-serbi (gula, madu, dll)