Definisi
Etiologi OA hingga saat ini belum diketahui secara pasti, akan tetapi sejumlah
faktor resiko telah dapat diidentifikasikan. Faktor- faktor resiko terjadinya OA adalah
: usia, obesitas, aktivitas fisik, faktor genetik, penyakit endokrin, faktor diet,
hemofilia, kongenital, trauma, infeksi, kelainan metabolik dan faktor diet. Dari
seluruh faktor resiko osteoartritis, faktor usia merupakan faktor resiko terbesar.
Gambaran klinis :
a. Nyeri
b. Kekakuan Sendi
d. Inflamasi lokal
e. Deformitas
f. Gangguan fungsi/mobilisasi
g. Kelemahan otot
1. Fisioterapi
a. Terapi panas superfisial
Terapi panas superfisial yaitu panas hanya mengenai kutis atau jaringan sub
kutis saja (Hotpack, infra merah, kompres air hangat, paraffin bath) Sedangkan terapi
panas dalam, yaitu panas dapat menembus sampai ke jaringan yang lebih dalam yang
sampai ke otot, tulang, dan sendi Diatermi gelombang mikro (MWD), Diatermi
gelombang pendek (SWD), Diatermi gelombang suara ultra (USD). Pada kasus OA
digunakan SWD (short wave diathermi) dan USD (ultra sound diathermi).
b. Terapi dingin
Terapi dingin digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah, mengurangi
peradangan, mengurangi spasme otot dan kekakuan sendi sehingga dapat mengurangi
nyeri. Dapat juga menggunakan es yangdikompreskan pada sendi yang nyeri. Terapi
dingin dapat berupa cryotherapy, kompres es dan masase es.
c. Terapi listrik
Yang digunakan adalah TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation).
TENS merupakan modalitas yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
nyeri melalui peningkatan ambang rangsang nyeri.
d. Hidroterapi
Hidroterapi bermanfaat untuk memberi latihan. Daya apung air akan membuat
ringan bagian atau ekstermitas yang direndam sehingga sendi lebih mudah digerakan.
Suhu air yang hangat akan membantu mengurangi nyeri, relaksasi otot dan memberi
rasa nyaman.
f. Ortotik Prostetik
Digunakan untuk mengembalikan fungsi, mencegah dan mengoreksi
kecacatan, menyangga berat badan dan menunjang anggota tubuh yang sakit. Pada
penderita OA biasa dilakukan rencana penggunaan knee brace atau knee support.
g. Terapi okupasi
Terapi okupasi meliputi latihan koordinasi aktivitas kehidupan sehari-hari
(AKS) untuk memberikan latihan pengembalian fungsi sehingga penderita bisa
melakukan kembali kegiatan/perkerjaan normalnya.
h. Psikologi
Terapi psikologi diperlukan untuk pemberian motivasi dan penanaman sugesti
positif terhadap pasien agar mendapatkan kepercayaan dirinya kembali untuk
melakukan kegiatan sehari-hari.
i. Sosial medik
Tujuannya adalah menyelesaikan/memecahkan masalah sosial yang berkaitan
dengan penyakit penderita, seperti masalah penderita dalam keluarga maupun
lingkungan masyarakat.
Terapi latihan adalah kegiatan dari gerakan tubuh, postur atau aktivitas fisik
yang sistematik dan dirancang bagi seseorang , dengan tujuan :
b. Hindari menaiki tangga, jogging dan berlari untuk penderita OA lutut dan panggul
g. Memilih sepatu dan insoles untuk penahan shock secara maksimum selama
aktivitas penumpuan beban
Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya cedera dan pencetus
dari proses osteoartritis adalah keterbatasan gerak. Saat otot, tendon dan sendi tidak
cukup teregang akan mudah terjadi cedera, sehingga stress pada sendi akan
bertambah. Dan apabila diregangkan terlalu cepat akan merusak struktur, tetapi bila
dilakukan dengan perlahan struktur dapat menahan lebih kuat.
Tarikan Hamstring, berbaring dengan satu kaki ditekuk. Luruskan kaki yang
lain dan tarik ke arah kepala. Dapat dibantu dengan handuk. Tahan 10 detik ulangi 3-
5 kali. Lakukan bergantian.Bila otot sangat kencang hindari overstrecth dengan
menarik secara bertahap makin lama makin jauh.
Tarikan kuadrisep, berbaring ke arah kiri dengan kedua lutut ditekuk. Tarik
kaki kanan dengan tangan kanan ke arah belakang sampai menyentuh bokong, setelah
ditahan 5-6 detik lepaskan perlahan, ulangi 3-5 x.Lakukan bergantian.
Duduk kupu-
kupu, duduk bersila dengan telapak kedua kaki bertemu. Secara perlahan tekan kedua
lutut ke arah lantai, hingga teregang, tahan 5-6 detik, ulangi 10 x.
Gambar. Duduk kupu-kupu
Rolling outer thigh (hip abductor) stretch, berbaring dengan kedua lutut
ditekuk, telapak kaki di lantai.Secara perlahan gerakan panggul ke sisi sebelahnya
hingga lutut menyentuh lantai, tahan 5-6 detik, ulangi 10 kali, lakukan bergantian.
Dapat dikombinasikan dengan Knee to Chest pull.
Table Quadriceps stretch, berbaring di atas meja dengan kaki menekuk dan
menyentuh lantai. Tarik salah satu lutut ke arah dada hingga terasa tarikan di paha
belakang. Tahan 5-6 detik, ulangi 10 kali setiap kaki.
Latihan Penguatan
Nyeri sendi yang berlangsung lebih dari 1 jam setelah latihan dan
pembengkakan sendi
mengidentifikasikan aktivitas yang berlebih.