Kelas : D3 / 1B
NIM : P17220174047
ENZIM
A. PENGERTIAN ENZIM
ENZIM adalah sebuah biomolekul yang berupa protein dan berbentuk bulat. Enzim
terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Enzim ini akan mengubah senyawa dan
mempercepat proses reaksi dengan mengubah molekul awal yang dikenali dan diikat secara
spesifik oleh enzim (substrat) menjadi molekul lain (produk). Kemampuan enzim untuk
mengaktifkan senyawa lain dengan cara spesifik disebut dengan biokatalisator.
Ikatan enzim dengan substrat adalah sebuah ikatan yang spesifik, jadi hanya enzim-
enzim tertentu yang dapat mengikat substrat tertentu. Setelah itu barulah substrat tersebut
aktif dan barulah terbentuk perubahan kimiawi.
B. SIFAT ENZIM
· Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut
bereaksi.
· Thermolabil. Mudah rusak bila dipanskan lebih dari 60°C
· Merupakan senyawa protein, shingga sifat protein masih melekat pada enzim
· Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksi menjadi sangat cepat
dan berulang-ulang.
· Bekerja didalam sel (endoenzim) dan diluar sel (ektoenzim)
Umumnya enzim bekerja mengkatalis reaksi satu arah, meskipun ada yang
mengkatalis reaksi dua arah
· Bekerjanya spesifik, karena sisi aktif enzim setangkup dengan permukaan
subtrat tertentu.
· Umumnya enzim tidak dapat bekerja tampa adanya suatu zat non protein tambahan
yang disebut kofaktor
· Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat hidrofil
· Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa, kation maupun anion
· Enzim sangat peka terhadap faktor-faktor yang menyebabkan denaturasi rotein
misalnya suhu, pH dll
· Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya
· Enzim merupakan biokatalisator yang dalam jumlah sedikit memacu laju reaksi tanpa
merubah keseimbangan reaksi
· Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim tetap baik sebelum maupun
setelah reaksi berlangsung
· Enzim bermolekul besar
· Enzim bersifat khas/spesifik
· Suhu: optimum 30°C, minimum 0°C, maksimum 40°C
· Logam, memacu aktifitas enzim: Mg, Mn, Co, Fe
· Logam berat, menghambat aktivitas enzim: Pb, Cu, Zn, Cd, Ag
· pH, tergantung pada jenis enzimnya (pepsin aktif kondisi masam, amilase kondisi
netral, tripsin kondisi basa)
· Konsentrasi substrat, substrat yang banyak mula-mula memacu aktifitas enzim, tetapi
kemudian menghambat karena: penumpukan produk (feed back effect)
· Konsentrasi enzim, peningkatan konsentrasi enzim memacu aktifitasnya
· Air, memacu aktifitas enzim
· Vitamin, memacu aktifitas enzim
C. CIRI-CIRI ENZIM
· Merupakan sebuah protein. Jadi sifatnya sama dengan protein yaitu dapat
menggumpal dalam suhu tinggi dan terpengaruh oleh temperatur.
· Bekerja secara khusus. Artinya hanya untuk bekerja dalam satu reaksi saja tidak
dapat digunakan dalam beberapa reaksi.
· Dapat digunakan berulang kali. Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim
tidak berubah pada saat terjadi reaksi.
· Rusak oleh panas. Enzim tidak tahan pada suhu tinggi, kebanyakan enzim hanya
bertahan pada suhu 500C, rusaknya enzim oleh panas disebut dengan denaturasi,
· Dapat bekerja bolak – balik. Artinya satu enzim dapat menguraikan satu senyawa
menjadi senyawa yang lain.
D. FUNGSI ENZIM
Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya laju sebuah
reaksi. Didalam tubuh manusia, enzim berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan.
Dimulai dari :
1. Mulut
Enzim Amilase, terdapat didalam saliva (air ludah), dihasilkan oleh kelenjar parotis
(kelenjar ludah) dan pankreas. Fungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa (molekul
yang lebih sederhana). Contohnya jika kita makan nasi dan mengunyahnya selama 3
menit atau lebih, maka kita akan merasakan rasa manis. Hal tersebut terjadi karena ada
efek dari enzim amilase
2. Lambung
· Enzim Renin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam)
lambung. Fungsi untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein.
· Enzim Pepsin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam)
lambung. Fungsi untuk mengubah protein menjadi pepton, proteosa dan
polipeptida.
· Enzim Lipase, berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam lemak
3. Usus Halus
· Enzim Laktase, fungsi mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa
· Enzim Maltase, fungsi mengubah maltosa (hasil dari kerja Amilase disaliva)
menjadi glukosa
· Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak
· Enzim Enterokinase, fungsi mengubah tripsinogen menjadi tripsin
· Enzim Peptidase, fungsi mengubah polipeptida (hasil dari kerja Tripsin
dipankreas) menjadi asam amino (protein yang diserap kedalam darah)
· Enzim Sukrase, fungsi mengubah sukrosa (diperoleh dari konsumsi buah-buahan
seperti tebu dll) menjadi fruktosa dan glukosa
4. Pankreas
· Enzim Tripsin, fungsi mengubah protein menjadi polipeptida
· Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol (agar
dapat dicerna)
· Enzim Amilase, fungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau disakarida
· Enzim Karbohidrase, fungsi mencerna amilum menjadi maltosa
E. SIFAT ENZIM
· Enzim hanya disintesis oleh sel dan juga di dalam sel
· Enzim ini mempunyai tempat khusus di dalam sel, misalnya enzim pada siklus Krebs
terletak didalam matriks ekstraseluler, sedangkan enzim pada proses glikolisis terletak
pada sitoplasma sel
· Enzim hanya akan di produksi atau di sintesis jika sel mempunyaui gen untuk enzim
tersebut
· Suhu enzim adalah sama dengan sel, kecepatan laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim
meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Pada suhu yang terlalu tinggi enzim akan
mengalami denaturasi. Sedangkan pada suhu 0 derjat celsius, enzim menjadi tidak
aktif.
· Tingkat keasaman enzim pada lingkungan sekitarnya adalah netral (tidak asam
maupun basa). Pada saat pH terlalu asam maupun terlalu basa, enzim menjadi kurang
aktif.
· Semakin tinggi konsentrasi enzim, maka reaksi akan meningkat hingga batas-batas
tertentu
· Kecepatan laju reaksi akan meningkat bila konsentrasi subtrat meningkat pula
· Enzim sangat spesifik akan ikatannya terhadap molekul
· Enzim tidak mengubah suatu tetapan proses reaksi, akan tetapi hanya mempercepat
tercapainya tetapan tersebut
· Enzim dapat mempercepat proses laju reaksi 107- 1013 kali
· Enzim mempunyai sifat biokatalisator. Katalis yaitu kemampuan memindahkan atau
membawa suatu senyawa/molekul ke keadaan yang lain
Secara umum, enzim mempunyai empat sifat khas, yang mana sesuatu dapat disebut
dengan enzim jika mempunyai empat sifat berikut ini, yang terdiri dari :
1. Protein
Segala sifat protein adalah sama dengan enzim, akan tetapi sifat enzim tidak berlaku untuk
protein. Oleh karena itu hampir lebih dari separuh jumlah protein didalam sel merupakan
enzim.
2. Katalis
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi, dengan tanpa ikut bereaksi.
Aktivitas enzim dapat di atur. Enzim mampu meningkatkan laju reaksi pada kondisi yang
biasa, yaitu dari tekanan, suhu, dan pH. Tingkat katalisasi yang diberikan oleh enzim juga
lebih tinggi dibanding katalis biasa dalam segi peningkatan laju reaksinya.
3. Aktif
Molekul yang awalnya hanyalah substrat diaktifkan menjadi produk oleh enzim. Molekul
yang teraktivasi ini akan mengalami kenaikan dalam segi energi kinetiknya.
4. Spesifik
Enzim tertentu hanya bisa mengikat substrat tertentu (spesifik) pula, sehingga barulah terjadi
pengaktifan substrat dan perubahan kimiawi pun terjadi pada molekul atau senyawa yang
diikat.
F. STRUKTUR ENZIM
Enzim disebut juga dengan Holoenzim, yang terbagi menjadi dua, yaitu apoenzim dan
kofaktor. Apoenzim merupakan penyusun utama enzim, yaitu bagian enzim aktif yang terdiri
atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah berubah. Sehingga dibutuhkan kofaktor
untuk menjaga fungsi enzim tetap normal. Kofaktor merupakan sebuah komponen berupa
molekul yang bersifat nonprotein. Kofaktor bisa mempunyai ikatan yang kuat maupun lemah
terhadap protein enzim. Jika kofaktor mempunyai ikatan yang kuat dengan protein enzim,
maka disebut dengan prostetik. Jika kofaktor terdiri atas molekul organik nonprotein yang
terikat secara tidak kuat/renggang terhadap protein enzim, maka disebut dengan koenzim.
Kofaktor terbagi menjadi dua lagi, yaitu molekul organik dan non-organik. Molekul organik
(koenzim) contohnya adalah Vitamin. Sedangkan molekul non-organik (ion logam)
contohnya adalah Fe+2, Mn+2
Akan tetapi, penting untuk diketahui, bahwa tidak semua enzim memiliki struktur yang
lengkap (memiliki apoenzim dan kofaktornya). Contohnya saja seperti enzim ribonuklease
pankreas yang hanya terdiri atas polipeptida saja, dan tidak mengandung gugus kimiawi lain.
b. Protease
Enzim protease disebut juga dengan proteinase, proteolitik atau peptidase. Merupakan
enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan rantai protein didalam tubuh, sehingga protein
yang masuk melalui makanan dapat menjadi molekul yang lebih sederhana diserap kedalam
pembuluh darah dan dibawa ke sirkulasi menuju seluruh tubuh. Enzim protease ini terutama
terdapat di lambung dan di usus halus.
Contoh dari enzim ini adalah enzim pepsin, renin, tripsin, enterokinase, peptidase, dan
gelatinase.
c. Esterase
Enzim esterase merupakan sebuah enzim yang fungsinya mengkatalisis pemecahan
rantai ester, terutama yang ditemukan di dalam asam nukleat dan juga lipid (lemak)
Contoh dari enzim esterase adalah enzim lipase, dan fosfatase.