Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISIS PROSES INTERAKSI

Inisial Pasien : Ny. W Nama Mahasiswa : Lailatul Mukaroma


Status Interaksi Perawat-Klien : SP 1 Halusinasi Tanggal : Senin, 14 Oktober 2019
Lingkungan : Ruang Tunggu Poli Psikiatri Jam : 8.00
Deskripsi Klien : a. Klien duduk di ruang tunggu Ruang : Poli Psikiatri
b. Penampilan pasien rapi
c. Kontak mata kurang, Klien lebih banyak menatap kosong
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dengan cara mengenal perawat dan mampu
mengungkapkan secara terbuka tentang permasalahannya

Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
P: P: Perawat menyapa sambil berdiri lalu mendekati pasien Perawat memulai Pasien tampak Dengan mengucapkan
“Assalamualaikum, percakapan dengan bersedia berinteraksi salam, sikap ramah
selamat pagi Mbak.” K: Klien mempersilahkan duduk disampingnya sikap terbuka dengan perawat dan lembut merupakan
awal terjadinya
hubungan saling
percaya klien dengan
perawat. Sesuai
dengan teori bahwa
K: Perawat membalas Klien merespon salam keberhasilan membina
“Waalaikumussalam” K: Menatap perawat dengan senyuman perawat hubungan saling
percaya sangat
P: duduk disamping pasien dan menatap pasien sambil dipengaruhi oleh
tersenyum komunikasi verbal dan
non verbal yang
disampaikan oleh
perawat
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
P : “Perkenalkan K : Melihat kearah perawat, ekspresi wajah datar, dan Bersikap ramah dan Klien tampak ekspresi Perawat
Mas, nama saya kontak mata kurang tetap terbuka, datar dan kontak mata mempertahankan
Laila, mahasiswa mencondongkan kurang sikap terbuka, badan
dari Universitas P : Perawat tersenyum badan ke depan condong ke depan,
Brawijaya yang memandang dan
praktik di poli jiwa mendengarkan dengan
ini. Dengan mbak penuh perhatian ketika
siapa kalau boleh berinteraksi dengan
tahu?” pasien. Sesuai dengan
teori hal ini merupakan
sikap-sikap yang harus
dilakukan dalam
melakukan hubungan
terapeutik sehingga
pasien dapat berespon
positif terhadap
interaksi yang
dilakukan.

K: P: Perawat tersenyum Bersikap ramah dan Klien mampu Perawat


“saya wildanum” tetap terbuka mengenali perawat mempertahankan
sikap terbuka, badan
condong ke depan,
memandang dan
mendengarkan dengan
penuh perhatian ketika
berinteraksi pasien.

P: P : Menganggukan kepala, mempertahankan sikap duduk, Perawat melakukan Klien terlihat ekspresi Evaluasi validasi yang
”Bagaimana kabar terbuka, badan condong ke depan, memandang, evaluasi muka datar dilakukan perawat
mbak W hari ini?” tersenyum pada klien dapat digunakan
“Apakah ada K : Menatap ke perawat datar sebagai acuan untuk
keluhan?” menentukan tindakan
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
harus dilakukan pada
pertemuan ini
K: P : Mempertahankan sikap duduk, terbuka, memandang, Perawat Klien menjawab Perawat berusaha
”aku? Aku sedikit tersenyum menunjukkan sikap dengan wajah datar menciptakan
kurang tidur karena hangat hubungan baik dan
memang sulit untuk K : menatap perawat dengan ekpresi datar terbuka ke pasien
memulai tidur”
P: P : Mempertahankan sikap duduk, terbuka, memandang, Meyakinkan klien Klien kurang Dengan meyakinkan
“Oh begitu, baik tersenyum untuk mau berbagi bersemangat saat klien diharapkan klien
kalau begitu kita cerita pada perawat berinteraksi dapat menceritakan
ngobrol dulu ya K : Mendengarkan perawat sambil sesekali menunduk dengan kontrak hal yang mengganggu
mbak, hari ini saya kontak mata kurang waktu yang telah pikirannya hingga klien
mau ngobrol-ngobrol dijadwalkan tampak sering
dengan mbak W melamun
tentang kondisi mbak
W sekarang, kira-kira
15 menit saja disini,
apa boleh?”

K: K : Klien berbicara dengan nada pelan Perawat tetap Klien kurang Dengan meyakinkan
”iya gapapa” bersikap terbuka bersemangat saat klien diharapkan klien
P : Perawat tersenyum kepada klien berinteraksi dapat menceritakan hal
yang mengganggu
pikirannya
P: P : Menjaga kontak mata secara langsung Perawat mencoba Klien tampak perlu Perawat menunjukkan
”Oh iya tadi kata menggali data baru diberikan pendekatan hubungan yang
mbak W, sulit tidur K : Sesekali menundukkan pandangan yang menyebabkan lebih untuk mau terbuka dengan klien,
ya? Kenapa kok sulit klien sulit tidur menjawab, menggali faktor
tidurnya?” presipitasi yang
dialami klien.
K: K : menatap perawat dan sesekali menunduk kontak mata Menunjukkan Klien mulai mau Dalam hubungan
”Ya karena memang sering terputus kepedulian kepada menjawab sesuai antara perawat dan
sulit saja. Denger klien dengan pertanyaan klien perawat wajib
sesuatu. Denger P: Memandang klien dengan tatapan yang bersahabat
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
begitu. Mau minta menempatkan diri
obat kesini” dengan sikap empati

P: K : Melihat ke arah perawat dan menjawab Mencoba menggali. Klien mendengarkan Sikap empati
“Oh begitu, kalau Lebih lanjut terkait dengan seksama ditunjukkan saat
boleh tahu mbak W P : Menunjukkan sikap empati, mempertahankan sikap halusinasi yang berinteraksi
mendengar apa?” duduk, terbuka, memandang, tersenyum dialami pasien
K: K : Melihat ke arah perawat dan menjawab singkat Menunjukkan Klien kooperatif akan Sikap empati
“orang orang banyak, kepedulian kepada tetapi hanya singkat ditunjukkan saat
bisik bisik” P : Menunjukkan sikap empati, mempertahankan sikap klien dalam menjawab berinteraksi
duduk, terbuka, memandang, tersenyum

P: P: Mengajukan pertanyaan dengan penuh perhatian Perawat menggali Klien menunduk Perawat menggali
“Mbak W dibisikin lebih lanjut faktor presipitasi dari
apa? Sejak kapan itu K : menatap perawat dan sesekali menunduk kontak mata mengenai halusinasi kondisinya
terjadi?” sering terputus klien

K: K: Klien sesekali memandang perawat dan menjawab Perawat Klien hanya Perawat berusaha
”ya nyuruh nyuruh, singkat mempertahankan menjawab singkat menciptakan
ngomongin aku. sikap bersahabat hubungan baik dan
Sudah dari dulu P : Memandang klien sambil tersenyum terbuka ke pasien
setelah kecelakaan”

P: P : Mempertahankan kontak mata dan tersenyum Perawat mencoba Klien menunduk Perawat berusaha
“Baik berarti ada memastikan menciptakan
yang membisiki K: Klien memejamkan matanya perkataan pasien hubungan baik dan
mbak dan isi dari terbuka ke pasien
bisikan itu adalah
menyuruh mbak
melakukan sesuatu.
Seperti apa? Lalu
apa tanggapan mbak
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
terhadap bisikan
itu?”
K: P : berbicara dengan diulabg ulang, tampak sedikit gelisah. Perawat mencoba Pasien terlihat tidak Perawat berusaha
”ya nyuruh keluar memahami klien menyukai halusinasi menciptakan
rumah.. aku mangkel K: melihat kearah tangan nya yang memerah yang dialaiminya hubungan baik dan
mangkel, takut, tidak terbuka ke pasien
tahu kenapa”
P: P : Mempertahankan kontak mata Perawat mencoba Pasien tampak tidak Perawat mencoba
“baik mbak, saya memahami klien fokus terhadap menggali terkait
mengerti perasaan K : Menatap perawat, kemudian melihat sudut ruangan pertanyaan halusinasi agar
mbak. kira kira mendapatkan data
muncul bisikan itu yang akurat
ketika mbak W
sedang ngapain ?”

K : P : Perawat memberi senyuman pada klien Perawat Klien terlihat sedikit Perawat berusaha
“ha ? kenapa? kalau mempertahankan lega menciptakan
sendiri, makanya K : klien mempertahankan kontak mata sikap terbuka hubungan baik dan
saya tidak suka terbuka ke pasien
sendiri”
P: Perawat mencoba Menunjukkan respon Perawat menggali
”saya dengar dari P : Menggali pengetahuan obat klien memastikan positif terhadap faktor predisposisi dari
mbak W tadi mbak perkataan pasien pertanyaan perawat kondisinya
dulu pernah K: Mendengarkan sambil memejamkan mata
kecelakaan ya? Bisa
ceritakan bagaimana
kronologinya?

K: P : Tersenyum Perawat Klien tampak antusias Perawat menggali


”dulu 2 tahun lalu mempertahankan dengan pertanyaan faktor predisposisi
saya jatuh dari motor K : menjawab dengan mempertahan kontak mata dengan sikap terbuka yang diberikan yang terdapat pada
karena dibonceng perawat masalah pasien
teman saya. Hingga
saya kata bapak
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
tidak ingat apa apa
selama 20 hari,
semenjak itu saya
mendengar suara
suara.”
P: P: menjelaskan cara mengontrol halusinasi kepada pasien Perawat Klien tampak antusias Perawat mencoba
“baik jadi seperti itu dengan pelan-pelan menjelaskan cara terhadap penjelasan menjelaskan tentang
ya ceritanya. Jadi mengontrol perawat cara mengontrol
apa yang mbak K: Mendengarkan dengan seksama dan mempertahankan halusinasi kepada halusinasi ke pasien
dengar itu namanya kontak mata klien agar pasien dapat
halusinasi berbentuk Dan memberikan mengendalikannya
pendengaran. pertanyaan evaluasi dengan baik
Halusinasi tersebut pengetahuan klien
tidak lah nyata. Ada mengenai cara
beberapa cara untuk mengontrol
mengontrol halusinasi
halusinasi tersebut
yaitu dengan
menghardik,
pengobatan,
bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan.
Kali ini saya akan
memberitahu mbak
cara mengontrol
halusinasi dengan
menghardik ya.
Sebelumnya apakah
mbak sudah tahu
cara ini?”

K: K: Memandang perawat dan mempertahankan kontak mata Perawat Menjawab singkat Perawat berusaha
“emmhhh.. tidak P: Tersenyum mempertahankan pertanyaan yang menciptakan
pernah tahu mbak” sikap terbuka diajukan perawat
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
hubungan baik dan
terbuka ke pasien

P: “baik kalau begitu, P: Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum dan Perawat mencoba Klien tampak Perawat mencoba
caranya mbak bisa menunjukkan sikap bersahabat mengajari teknik kooperatif mau menjelaskan tentang
menutup 2 telinga menghardik kepada memperhatikan cara mengontrol
mba dan ucapkan K: menderngarkan dengan seksama, kontak mata terjaga pasien halusinasi ke pasien
astagfirullahaladzim agar pasien dapat
3x. Lalu ucapkan mengendalikannya
pergi pergi jangan dengan baik
ganggu aku. Mbak
bisa melakukan itu
ketika mbak merasa
ada yang membisiki.
Tujuannya agar
bisikan tersebut
hilang dan mbak bisa
fokus mana yang
nyata, mana yang
tidak nyata. Sejauh
ini sudah paham
mbak?”

K: P: Tetap mempertahankan kontak mata menunjukkan sikap Perawat Menjawab singkat Perawat berusaha
“iya paham” terbuka mempertahankan pertanyaan perawat menciptakan
sikap terbuka hubungan baik dan
terbuka ke pasien

P: P: membantu merilekskan tangan dan membantu melakukan Perawat membantu Klien menunjukkan Perawat membantu
“bagus, ayo sekarang teknik menghardik pasien dalam ketertarikan terhadap merileksan tangan dan
dipraktikkan bersama melakukan teknik teknik menghardik kaki agar tidak
saya ya mbak” K: klien mulai menutup telinga dan mau mempraktekkan cara menghardik semakin sakit
menghardik
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
K: P: tetap mempertahan kontak mata dan sikap terbuka Perawat membantu Klien menunjukkan Perawat berusaha
“astagfirullahaladzim K: klien menutup telinga dan mau mempraktekkan cara pasien dalam ketertarikan terhadap menciptakan
3x, pergi pergi jangan menghardik melakukan teknik teknik menghardik hubungan baik dan
ganggu aku” menghardik terbuka ke pasien

P: P: Memberikan kalimat pujian, mempertahankan kontak mata Perawat Klien menunjukkan Perawat membuat
“wah bagus sekali dan tersenyum memberikan ketertarikan terhadap jadwal sehari hari agar
mbak, ternyata mbak reinforcement positif cara mengontrol pasien dapat berlatih
pandai K: memperhatikan, kontak mata terjaga, memandang perawat atas yang dilakukan halusinasi dan mempraktekkan
melakukannya. pasien setiap harinya.
Selanjutnya mbak
bisa memasukkan
kegiatan menghardik
ini di jadwal sehari
hari mbak. Semisal
sehari bisa dilakukan
3x agar mbak tidak
lupa, bagaimana?”

K: P: menunduk, malu malu. Perawat Pasien hanya Perawat berusaha


“emm iya mbak. Nanti mempertahankan menggumam menciptakan
saya coba dirumah. sikap terbuka hubungan baik dan
Terimakasih saya terbuka ke pasien
jadi tahu. ”

P: P: Memberikan pertanyaan validasi, mempertahankan kontak Perawat Mendengarkan Perawat memberikan


“wah iya tidak apa- mata dan tersenyum memberikan dengan sesekali pertanyaan validasi
apa, sama-sama pertanyaan validasi menundukkan perasaan untuk menilai
mbak. Bagaimana terkait perasaan pandangan keberhasilan cara
perasaan mbak pasien sekarang megontrol halusinasi.
setelah melakukan
Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Rasional
pada Perawat pada Pasien
kegiatan ini mbak?
Jadi enak tidak?”

K: K: Mengangguk, melihat perawat Perawat Menjawab singkat Perawat berusaha


“ini sudah jauh mempertahankan pertanyaan perawat menciptakan
enakan mbak.” sikap terbuka hubungan baik dan
terbuka ke pasien

P: P: Tersenyum dan menyondonkan badan Perawat Klien menunjukkan Perawat memberikan


“alhamdulillah kalau memberikan salam kontak mata yang salam dan kalimat
begitu. Nanti jangan penutup baik penutup pada klien
lupa dicoba dirumah
ya mbak. Kalau
begitu semoga kita
bisa bertemu lagi ya
mbak. Saya pamit
undur diri, mau
melanjutkan
pekerjaan.
Assalamualaikum”

K: K: Melihat ke arah perawat Perawat Menjawab salam Perawat berusaha


“iya mbak tidak apa menunjukkan sikap perawat menciptakan
apa silahkan. bersahabat hubungan baik dan
Waalaikumsalam” terbuka ke pasien

 Kendala:
Klien bersikap sedikit tertutup dan menjawab singkat atau seperlunya saja pada awalnya. Klien tampak tidak fokus, terkadang memalingkan
wajahnya dari perawat. Perawat kembali memfokuskan pasien dan membuatnya antusias.
 Kesan Perawat:
a. BHSP dapat terjalin antara perawat dan klien
b. Klien terkadang sulit fokus akan tetapi tampak antusias ketika diajarkan teknik yang sebelumnya belum pernah ia ketahui.
c. Kesimpulan: SP halusinasi pertama tercapai sesuai target.

Anda mungkin juga menyukai