Anda di halaman 1dari 4

46.

Bufo marinus : Katak besar beracun


Hewan 47. Cryptobranchus : Salamander di 89. Lepisma : Kutu buku
1. Sus scrofa : Babi liar di Eropa sungai 90. Archotermopsis : Rayap/laron
2. Choeropsis liberiensis : Kuda Nil 48. Hynobius : Salamander daratan 91. Anax imperator : Sibar-sibar raja
pigmi Afrika asia 92. Cimex : Kutu busuk
3. Rhinocheros sondaicus : Badak 49. Hippocampus kuda : Kuda laut 93. Leptocorisa acuta : Walang sangit
ujung kulon 50. Clarias batrachus : Ikan lele 94. Drosophila melanogaster : Lalat
4. Cepra aegrasus : Kambing 51. Cyprinus carpio : Ikan mas buah
5. Bos sondaicus : Banteng 52. Chanos chanos : Ikan bandeng 95. Periplaneta americana : Kecoak
6. Bos indicus : Sapi india 53. Channa striata : Ikan gabus 96. Acheta domestica : Jengkrik
7. Canis lupus : Serigala eropa 54. Osphronemus gouramy : Gurami 97. Musca domestica : Lalat rumah
8. Helarctos malayanus : Beruang 55. Oreochromis mossambicus : Ikan 98. Pteroptyx malacca : Kunang-
madu mujair kunang
9. Felis leo : Macan afrika 56. Lutjanus argentimaculatus : Ikan 99. Monomorium monomorium :
10. Panthera tigris : Macan asia kakap merah Semut
11. Delphinus delphis : Lumba-lumba 57. Spyrna tudes : Hiu martil 100. Apis indica : Lebah madu
12. Berardius bairdii : Paus berparuh 58. Dasyatis sabina : Ikan pari
raksasa 59. Squalus achantias : Hiu berkepala
13. Nasalis larvatus : Bekantan anjing
kalimantan 60. Bubalus quarlesi : Anoa
14. Sympalangus syndactylus : 61. Euplectella : Pena laut
Gibon/siamang 62. Physalia pelagica : Ubur-ubur api
15. Pteropus sp : Kalong 63. Aurelia aurita : Ubur-ubur
16. Eptecicus sp : Kelelawar coklat 64. Metridium marginatum : Mawar
17. Marcopus cangaroo : kanguru laut
australia 65. Tubifora musica : Karang suling
18. Thylogale bruijni : Kanguru irian 66. Fasciola hepatica : Cacing hati
19. Ornithorhynchus anatinus : 67. Taenia saginata : Cacing pita
Platipus 68. Ascarisa lumbricoides : Cacing
20. Cygnus sp : Angsa perut manusia
21. Dendrocigna javanica : Belibis 69. Enterobius vermicularis : Cacing
22. Leucopsar rothschildi : Jalak kremi
23. Gracula religiosa : Beo 70. Loa loa : Cacing mata pada
24. Paradisiea apoda : Cendrawasih manusia
25. Pycnonotus aurigaster : Ketilang 71. Lumbriscus terrestris : Cacing
26. Geopelia striata : Perkutut tanah di eropa
27. Streptopelia chinensis : Tekukur 72. Tubifex sp : Cacing air tawar
28. Columba livia : Merpati 73. Hirudo medicinalis : Lintah air
29. Gallus gallus banleiva : Ayam tawar
hutan 74. Haemadipsa javanica : Pacet di
30. Meghacephalon maleo : Maleo darat
sulawesi utara 75. Achatina fulica : Bekicot
31. Meleagris gallopavo : Ayam turki 76. Limnea javanica : Siput air tawar
32. Struthio camelus : Burung unta 77. Loligo pealii : Cumi-cumi
33. Crocodylus americanus : Buaya 78. Sepia oficinalis : Sotong
34. Alligator sp : Buaya 79. Octopus vulgaris : Gurita
35. Mabouya multifasciata : Kadal 80. Octopus bairdii : Gurita merah
36. Chameleon chameleon : Bunglon 81. Pinctada margaritifera : Tiram
37. Varamus komodoensis : Komodo mutiara
38. Lampropeltis bovlii : Ular belang 82. Pepanus sp : Udang windu
39. Naya tripudont : Ular kobra 83. Panulirus argus : Lobster/udang
40. Python molurus : Ular sawah besar
41. Sphenodon punctatum : Tuatara 84. Portunus sexdentatus : Kepiting
42. Chelonia mydas : Penyu hijau 85. Birgus latro : Ketam kenari
43. Chelonia imbricata : Penyu besar 86. Paratelphusa maculata : Yuyu
44. Rana sp : Katak 87. Heteropoda venatoria : Laba-laba
45. Polypedates leucomystax : Katak pemburu
pohon 88. Loxosceles reclusa : Laba-laba
51. Capsicum annuum : Cabai 99. Salvinia natans : Paku sampan
Tumbuhan 52. Ipomea batatas : Ketela rambat 100. Platycerium bifurcatum : Paku
1. Pinus mercusii : Pinus 53. Ipomea reptans : Kangkung tanduk rusa
2. Gnetum gnemon : Belinjo 54. Coleus tuberosum : Kentang
3. Casuarina equisetifolia : Cemara hitam
4. Ficus benjamina : Beringin 55. Ocimum basilicum : Kemangi
5. Artocarpus integra : Nangka 56. Hydrilla verticillata : Tumbuhan
6. Artocarpus communis : Sukun kolam
7. Artocarpus champeden : 57. Ananas sativus : Nanas
Cempedak 58. Allium ascalonicum : Bawang
8. Piper nigrum : Lada merah
9. Piper betle : Sirih 59. Allium sativum : Bawang putih
10. Ricinus communis : Jarak 60. Aloe vera : Lidah buaya
11. Cananga odorata : Kenanga 61. Pleomele angustifolia : Daun suji
12. Annona muricata : Sirsak 62. Cyperus rotundus : Rumput teki
13. Annona squamosa : Srikaya 63. Cumbopogon nardus : Sereh
14. Nymphaea lotus : Teratai 64. Saccharum oficinarum : Tebu
15. Nelumbo nucifera : Lotus 65. Oryza sativa : Padi
16. Raflesia arnoldi : Bunga bangkai 66. Triticum aestivum : Gandum
17. Bryophyllum crenata : Cocor 67. Zea mays : Jagung
bebek 68. Musa paradisiaca : Pisang
18. Rosa damascena : Mawar 69. Alpinia galaga : Laos
19. Pyrus malus : Apel 70. Curcuma domestica : Kunyit
20. Pyrus communis : Pir 71. Zingiber oficinale : Jahe
21. Prunus americana : Abricos 72. Canna indica : Bunga tasbih
22. Prunus cerasus : Ceri 73. Dendrobium crumenatum :
23. Fragaria vesca : Arbei Anggrek merpati
24. Mimosa pudica : Putri malu 74. Phalaenopsis amabilis : Anggrek
25. Leucaena glauca : Lamtoro bulan
26. Pitcellobium lobatum : Jengkol 75. Areca catechu : Pinang
27. Soja max : Kedelai 76. Arenga pinnata : Aren
28. Phaseolus radiatus : Kacang hijau 77. Cocos nucifera : Kelapa
29. Phaseolus vulgaris : Buncis 78. Elaeis guinensis : Kelapa sawit
30. Pisum sativum : Kapri 79. Phoenix dactilyfera : Kurma
31. Myrtus communis : Penghasil 80. Anthurium crystallinum : Kuping
mirtol gajah
32. Eugenia aromatica : Cengkeh 81. Colocasia esculenta : Keladi/talas
33. Eugenia malacensis : Jambu air. 82. Bromelia pingiun : Penghasil
34. Psidium guajava : Jambu biji serabut
35. Carica papaya : Pepaya 83. Mimosa invisa : Putri kejut
36. Camellia sinensis : The cina 84. Codieum variegatum : Puring
37. Ceiba pentandra : Kapuk randu 85. Hevea brasiliensis : Penghasil
38. Durio zibethinus : Durian karet
39. Gossypium herbaceum : Kapas 86. Sauropus androgynus : Katu
40. Hibiscus tiliaceus :Waru 87. Ficus religiosa : Pohon bodi
41. Hibiscus rosa-sinensis : Kembang 88. Ficus glomerata : Pohon lo
sepatu 89. Castiloa elastica : Penghasil karet
42. Averrhoe carambola : Belimbing 90. Casuarina junghuhniana : Cemara
lingir 91. Pinus silvestris : Pinus
43. Averrhoe bilimbi : Belimbing 92. Equisetum debile : Paku ekor kuda
wuluh 93. Selaginella wildenowii : Paku rane
44. Cucurbita muschata : Waluh 94. Lycopodium clavatum : Paku
45. Lagenaria leuchanta : Labu air kawat
46. Luffa acutangula : Ceme,oyong 95. Marsilea crenata : Paku semanggi
47. Citrullus sativus : Semangka 96. Alsophila glauca : Paku tiang
48. Citrus sp : Jeruk 97. Asplenium nidus : Paku sarang
49. Solanum tuberosum : Kentang burung
50. Solanum melongena : Terung 98. Adiantum cuneatum : Suplir
Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah
Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah

1. Sistem Binomial Nomenclature

Pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus mengajukkan sistem penamaan makhluk
hidup dalam tulisannya “Systema nature” dengan istilah “Binomial nomenclatur” (bi= dua, nomen=nama)
yang artinya tata nama seluruh organisme ditandai dengan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata latin atau
yang dilatinkan. Bahasa latin dipilih karena bahasa ini dimengerti semua ilmuwan pada saat itu dan tidak ada
perubahan tata bahasa atau kosa katanya.

Kata pertama pada sistem penamanaan makluk hidup menunjukkan genus, yang penulisannya dimulai
dengan hurup besar, sedangkan kata kedua merupakan “epitethon spesificum“ artinya penunjukkan jenis
(spesies) yang penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Misalnya untuk nama ilmiah jagung Zea mays. Zea
menunjukkan genus, sedangkan mays merupakan ciri khususnya, yang berarti sejenis hewan yang dipelihara
di dalam rumah (domestik).

2. Aturan Pemberian Nama Ilmiah

Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:

a. Setiap organisme mempunyai nama ilmiah tertentu.

b. Untuk nama ilmiah digunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.

c. Tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama atau hampir sama.

d. Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai dengan hurup besar

e. Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan
petunjuk spesies. Contoh nama ilmiah padi:

Oryza sativa

1 2

1 = nama genus
2 = nama petunjuk spesies
1 + 2 = nama spesies

f. Penulisan nama spesies harus ditulis menggunakan huruf miring atau digaris bawahi. Garis bawah kata
pertama dan kedua harus terpisah. Selain itu juga dapat dicetak tebal. Contoh nama ilmiah padi:

Oryza sativa (cetak miring)

Oryza sativa (cetak tebal)

Oryza sativa (digaris bawah)

g. Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti: Oryza sativa L., Rosa hybrida Hort,
dsb. L dan Hort merupakan singkatan nama atau nama penemunya.

h. Untuk pemberian nama suku (famili) terdiri dari satu kata majemuk dibentuk dari salah satu nama genus
yang dibawahinya ditambah akhiran –ceae untuk tumbuhan dan akhiran –idea untuk hewan. Seperti:

Solanum + aceae = Solanaceae

Felis + idae = Felidae

i. Jika tidak diketahui penunjukkan jenis (spesies) maka nama spesiesnya adalah setelah genus ditulis sp.
dengan huruf kecil dan tidak dicetak miring, digaris bawah atau dicetak tebal.

Anda mungkin juga menyukai