Anda di halaman 1dari 11

Daftar nama Latin tumbuhan di sekitar kita

No

Nama Umum

Nama Latin

Akasia

Acassia sp

Alang-alang

Imperata cylindrica

Alpukat

Persea americana

Anggrek

Orcidaceae sp

Anggur

Vitis vinifera

Apel

Malus silveltris

Aren

Arenga pinnata

Bakau

Bruguiera conyugata

Bambu Batu

Dendrocalamus strictus

10

Bandotan

Ageratum conyzoides

11

Bawang Bombay

Allium cepa

12

Bawang Merah

Allium ascalonicum

13

Bawang Putih

Allium sativum

14

Bayam

Amaranthus sp

15

Bayam Cabut

Amaranthus tricolor

16

Bengkuang

Pachyrrhizus erosus

17

Cabai

Capsicum annum

18

Cabai Besar

Capsicum annuum var Grossum

19

Cabai Rawit

Capsicum frutescens

20

Dadap

Erythrina sp

21

Gandum

Triticum aestivum

22

Jagung

Zea mays

23

Jahe

Croton argyratus

24

Jamur Tiram

Pleurotus ostreatus

25

Jati

Tectona grandis

26

Jeruk

Citrus sp

27

Jeruk Bali

Citrus x paradisi

28

Jeruk Keprok

Citrus sp

29

Jeruk Nipis

Citrus aurantifolia

30

Jeruk Purut

Citrus hystrix

31

Kacang

Vigna mungo

32

Kacang Kedelai

Glycine max

33

Kacang Panjang

Vigna sinensis

34

Kakao

Thebroma cacao

35

Kaktus

Opuntia spp

36

Kapas

Gossypium hirsutum

37

Kapulaga

Amomum cardamomum

38

Karet

Havea brasiliensis

39

Kelapa

Cocos nucifera

40

Kelapa Sawit

Elaeis guineensis

41

Kenari

Canarium commune / C. Avenue

42

Kencur

Kaempferia galanga

43

Kubis

Brassica oleraceae

44

Kunyit

Curcuma domestica

45

Labu

Cucurbita spp

46

Lada

Piper nigrum

47

Mahoni

Swietenia mahagoni

48

Mangga

Mangifera indica

49

Manggis

Garcinia mangostama

50

Mawar

Rosa sp

51

Melati

Jasminum sambac

52

Melinjo

Gnetum gnemon

53

Mentimun

Cucumis sativus

54

Nangka

Artocarpus heterophyllus

55

Nilam

Pogostemon cablin

56

Padi

Oryza sativa

57

Padi Ketan

Oryza glutinosa

58

Pakis haji

Cycas rumphii

59

Palma

Palmae sp.

60

Panili

Vanilla planifolia

61

Pepaya

Carica papaya

62

Pisang

Musa paradisiaca

63

Sagu

Metroxylon sago

64

Salak

Salacca edulis

65

Seledri

Apium graviolens

66

Sukun

Artocarpus communis

67

Sadu

Melia indica

68

Saga Hutan

Adenanthera microsperma

69

Saga Manis

Abrus precatorius

70

Sagu

Metroxylon sago

71

Salada Air

Nasturtium officinale

72

Salak

Salacca edulis

73

Salam

Eugenia aperculata

74

Salamandar

Grevillea robusta

75

Salangi

Samadera indica

76

Salix

Salix sp

77

Sambiloto

Andrographis paniculata

78

San chang

Dillenia Pentagyna

79

Sancang

Phemna microphylia

80

Sangitan

Sambucus javanica

81

Sangket

Basilicum polystachyon

82

Sangketan

Heliotropium indicum

83

Sangkir

Homonoia riparia

84

Sansevieria Lidah mertua

Sansevieria trifasciata

85

Sansevieria Silindris

Sansevieria cylindrica

86

Santigi

Phempis acidula

87

Sapratu

Sindora sumatrana

88

Saraka

Saraca indica

89

Sawi Hijau

Brassica campestris

90

Sawi Putih

Brassica juncea

91

Sawo

Zapota sp.

92

Tebu

Saccharum officinale

93

Teh

Camellia sinensis

94

Teki

Cyperus roduntus

95

Terong

Solanum melongenae

96

Tomat

Lycopersicon esculentum

97

Ubi Jalar

Ipomoea batata

98

Ubi Kayu

Manihot utilisima

99

Wijen

Sesamum indicum

100 Wortel

Daucus carota

http://biologimediacentre.com/daftar-nama-latin-tumbuhan-di-sekitar-kita/3/

Daftar nama Latin Hewan di sekitar kita


1. Sus scrofa : Babi liar di Eropa
2. Choeropsis liberiensis : Kuda Nil pigmi Afrika
3. Rhinocheros sondaicus : Badak ujung kulon
4. Cepra aegrasus : Kambing
5. Bos sondaicus : Banteng
6. Bos indicus : Sapi india
7. Canis lupus : Serigala eropa
8. Helarctos malayanus : Beruang madu
9. Felis leo : Macan afrika
10. Panthera tigris : Macan asia
11. Delphinus delphis : Lumba-lumba
12. Berardius bairdii : Paus berparuh raksasa
13. Nasalis larvatus : Bekantan kalimantan
14. Sympalangus syndactylus : Gibon/siamang
15. Pteropus sp : Kalong

16. Eptecicus sp : Kelelawar coklat


17. Marcopus cangaroo : kanguru australia
18. Thylogale bruijni : Kanguru irian
19. Ornithorhynchus anatinus : Platipus
20. Cygnus sp : Angsa
21. Dendrocigna javanica : Belibis
22. Leucopsar rothschildi : Jalak
23. Gracula religiosa : Beo
24. Paradisiea apoda : Cendrawasih
25. Pycnonotus aurigaster : Ketilang
26. Geopelia striata : Perkutut
27. Streptopelia chinensis : Tekukur
28. Columba livia : Merpati
29. Gallus gallus banleiva : Ayam hutan
30. Meghacephalon maleo : Maleo sulawesi utara
31. Meleagris gallopavo : Ayam turki
32. Struthio camelus : Burung unta
33. Crocodylus americanus : Buaya
34. Alligator sp : Buaya
35. Mabouya multifasciata : Kadal
36. Chameleon chameleon : Bunglon
37. Varamus komodoensis : Komodo
38. Lampropeltis bovlii : Ular belang
39. Naya tripudont : Ular kobra
40. Python molurus : Ular sawah
41. Sphenodon punctatum : Tuatara
42. Chelonia mydas : Penyu hijau
43. Chelonia imbricata : Penyu besar
44. Rana sp : Katak
45. Polypedates leucomystax : Katak pohon
46. Bufo marinus : Katak besar

47. Cryptobranchus : Salamander di sungai


48. Hynobius : Salamander daratan asia
49. Hippocampus kuda : Kuda laut
50. Clarias batrachus : Ikan lele
51. Cyprinus carpio : Ikan mas
52. Chanos chanos : Ikan bandeng
53. Channa striata : Ikan gabus
54. Osphronemus gouramy : Gurami
55. Oreochromis mossambicus : Ikan mujair
56. Lutjanus argentimaculatus : Ikan kakap merah
57. Spyrna tudes : Hiu martil
58. Dasyatis sabina : Ikan pari
59. Squalus achantias : Hiu berkepala anjing
60. Bubalus quarlesi : Anoa
61. Euplectella : Pena laut
62. Physalia pelagica : Ubur-ubur api
63. Aurelia aurita : Ubur-ubur
64. Metridium marginatum : Mawar laut
65. Tubifora musica : Karang suling
66. Fasciola hepatica : Cacing hati
67. Taenia saginata : Cacing pita
68. Ascarisa lumbricoides : Cacing perut manusia
69. Enterobius vermicularis : Cacing kremi
70. Loa loa : Cacing mata pada manusia
71. Lumbriscus terrestris : Cacing tanah di eropa
72. Tubifex sp : Cacing air tawar
73. Hirudo medicinalis : Lintah air tawar
74. Haemadipsa javanica : Pacet di darat
75. Achatina fulica : Bekicot
76. Limnea javanica : Siput air tawar
77. Loligo pealii : Cumi-cumi

78. Sepia oficinalis : Sotong


79. Octopus vulgaris : Gurita
80. Octopus bairdii : Gurita merah
81. Pinctada margaritifera : Tiram mutiara
82. Pepanus sp : Udang windu
83. Panulirus argus : Lobster/udang besar
84. Portunus sexdentatus : Kepiting
85. Birgus latro : Ketam kenari
86. Paratelphusa maculata : Yuyu
87. Heteropoda venatoria : Laba-laba pemburu
88. Loxosceles reclusa : Laba-laba beracun
89. Lepisma : Kutu buku
90. Archotermopsis : Rayap/laron
91. Anax imperator : Sibar-sibar raja
92. Cimex : Kutu busuk
93. Leptocorisa acuta : Walang sangit
94. Drosophila melanogaster : Lalat buah
95. Periplaneta americana : Kecoak
96. Acheta domestica : Jengkrik
97. Musca domestica : Lalat rumah
98. Pteroptyx malacca : Kunang-kunang
99. Monomorium monomorium : Semut
100. Apis indica : Lebah madu
http://pawennari.blogspot.com/2012/09/100-nama-ilmiah-hewan-dan-tumbuhan.html

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.
Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan
tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap
kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok
tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu
pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu
disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan
Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam
sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi
Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah
bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :
1.
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki
2.
Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis lain
3.

Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup

4.
Emberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama
Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :
1.
Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang
sangat beraneka ragam
2.
Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis
makhluk hidup
3.

Klasifikasi memudahkan komunikasi

PROSES KLASIFIKASI
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada
tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
1.
Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi
atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2.
Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup
kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri

serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit
yang disebut takson.
3.
Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi
nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok
makhluk hidup.
TINGKATAN TAKSON
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompokkelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi
sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan
hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut
takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International
Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological
Nomenclature. Urutan takson antara lain :
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia
Genus
Species
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis

1.
KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk
hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun
1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae,
dan Animalia
2.
FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia
hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division
terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri.
Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division
umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3.
KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari
filum atau divisio
4.
ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia
tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5.
FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family
tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya
diberi nama idea.
6.
GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family.
Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital,
dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan
dari huruf lainnya.
7.
SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang
fertile (subur)
TATA NAMA BINOMIAL NOMENCLATURE
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu
daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus
diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal
nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam
pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata
(nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
1.
Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama
genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
2.
Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf
pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
3.

Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan

4.
Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa
miring, garis bawah, atau lainnya)
5.
Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua
dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6.
Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan
nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di
bawah species
7.
Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut,
misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
Sumber: tiga serangkai

Anda mungkin juga menyukai