Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

KUNJUNGAN KE PUSAT GEOLOGI


LINGKUNGAN

MUHAMMAD RIZKI MEGANTARA


41155020180065
FAHMI KUSUMAH
41155020180008
FERDINANDUS TS
41155020180024
DODY BANJARNAHOR
41155020180040

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL - A
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Geologi berasal dari kata geo yang berarti bumi dan logos yang berarti
ilmu, jadi dapat disimpulkan bahwa geologi adalah ilmu yang mempelajari dan
menyelidiki lapisan-lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi.
Geologi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang susunan unsur-
unsur bumi serta bentuk dari bumi, sebab geologi juga merupakan pengetahuan
yang mempelajari sejarah perkembangan dari bumi serta mahluk-mahluk yang
pernah hidup di muka bumi itu sendiri.
Geologi sendiri memiliki berbagai bidang yaitu :

A. Geologi Rekayasa
Geologi Rekayasa/Geologi teknik, penerapan ilmu yang bertujuan
menjamin faktor-faktor geologi yang memengaruhi lokasi, disain, konstruksi,
operasi dan lain-lain
Tahapan penelitianya :
 Analisis dampak lingkungan
 Desain rekayasa sipil
 Rekayasa optimasi
 Konstruksi proyek
 Penyeledikan proyek
Tahapan tersebut digunakan pada penyelidikan bahaya geologi, stabilitas
longsoran, geoteknik, lereng, banjir, erosi, kekeringan, seismik, sifat-sifat materi
dan lain-lain

B. Geologi Panas Bumi


Ilmu geologi untuk mengetahui keberadaan reservoir panas bumi di bawah
tanah (eksplorasi). Contohnya : Reservoir panas Bumi merupakan jebakan air (
air asin ) yang terkena panas bumi sehingga menjadi uap dengan suhu dan tekanan
tinggi. Ilmu memproduksi panas bumi dipelajari pada teknik perminyakan karena
kondisinya yang mirip dengan reservoir minyak Bumi. Hasil produksi (exploitasi)
umumnya dipergunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

C. Geologi Lingkungan
Perumusan pedoman dan prosedur kerja, perumusan rencana dan program
penelitian.
Biasanya Mengelola sumber daya geologi dan hidrogeologi seperti bahan
bakar fosil, mineral, air (permukaan dan air bawah permukaan), dan tata guna
lahan. Menetapkan dan mengurangi kemungkinan akibat peringatan alam pada
manusia mengelola pembuangan sampah industri dan rumah tangga serta
mengurangi atau menghilangkan efek polusi.
D. Geologi Struktur

merupakan bagian dari pembelajaran mengenai distribusi tiga dimensi


tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan di
dalamnya. Geologi ini dibahas juga pada geomorfologi, metamorfisme dan
geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah
dapat di buat kesimpulan :
mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian
deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol
stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur
tersebut.
BAB II
PELAKSANAAN SURVEY

TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA


Tugas :
 Melaksanakan pengelolaan, penelitian, pengembangan, konservasi,
peragaan dan penyebarluasan informasi koleksi geologi.
Fungsi :
 Penyusunan rencana dan program serta pengelolaan kerja sama.
 Pelaksanaan pengelolaan koleksi geologi
 Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan konservasi koleksi geologi.
 Pelaksanaan peeragaan dan pameran koleksi geologi.
 Pelaksanaan bimbingan edukasi dan penyebarluasan informasi koleksi
geologi.
 Pengelolaan sarana dan prasarana
 Pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga.
BIDANG YANG DITINJAU :
Pusat penelitian geologi lingkungan, Kami melakukan survey di musium
geologi bandung di Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler,
Kota Bandung, Jawa Barat 40122.

2.1 Pengertian dan Konsep Geologi Lingkungan


Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang
artinya bumi dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang
mempelajari bumi.Secara umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet
Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya.Karena Bumi tersusun
oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan sejarahnya
merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan
merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.
Sesuai dengan batasan Geologi Lingkungan, yaitu mempelajari interaksi
antara alam (lingkungan geologis / geological environment) dengan aktivitas
manusia yang bersifat timbal balik. Pengertian timbal balik adalah bagaimana
proses-proses geologis mempengaruhi manusia, baik sebagai suatu potensi
sumber daya yang dimanfaatkan manusia, maupun menjadi kendala dan limitasi
seperti dalam bentuk bencana alam, bahaya-bahaya geologis (geological hazard),
atau fenomena-fenomena alam lain yang dianggap mengganggu manusia.
Sebaliknya, dibahas juga bagaimana aktivitas manusia mengganggu
kesetimbangan alam yang akhirnya akan mengganggu dan mempengaruhi
manusia sendiri.
Geologi Lingkungan bisa dikategorikan sebagai bagian dari ilmu
lingkungan, karena ilmu lingkungan adalah dasar pemahaman kita mengenai bumi
dan membahas interaksi manusia dengan seluruh aspek yang ada disekelilingnya,
termasuk aspek geologis serta dampaknya bagi kehidupan manusia. Karena itu
filosofi utama dari geologi lingkungan adalah konsep manajemen lingkungan
yang didasarkan pada sistem geologi untuk pembangunan berkelanjutan dan
bukan pada beban lingkungan yang tidak bisa diterima.
2.2 Proses Geologi

Proses geologi adalah semua proses yang berlangsung di permukaan bumi


atau di bawah permukaan bumi yang melibatkan semua material yang ada di
bumi. Proses ini berlangsung di dalam suatu sistem yang bekerja membangun dan
membentuk permukaan bumi, dan memindahkan material dari satu tempat ke
tempat lain atau dari satu sistem ke sistem yang lain. Contoh hasil proses geologi.
 Patahan (lempeng tektonik)

 Pengendapan, erosi dan


pelapukan
 Terbentuknya batuan (Contoh : batuan bancuh, granit, ofiolit dan
kapur/gamping)

 Terbentuknya karstifikasi (kawasan konservasi, karena membentuk gua


bawah tanah yang berisi stalakmit dan sungai/air bawah tanah)
2.3 Komponen Lingkungan Geologi

Dari pengamatan selama observasi ke Museum Geologi Bandung, komponen


lingkungan geologi berupa faktor pendukung dan bencana geologi adalah :

2.3.1 Sumber Daya Geologi (Faktor Pendukung)

Sumber daya geologi yang ada di Museum Geologi Bandung diantaraya


adalah sumber daya mineral (terdiri dari mineral logam, mineral non logam dan
batu mulia), lalu sumber energi (minyak bumi, gas bumi, batu bara, panas bumi)
serta sumber daya air.

A. Mineral Logam dan Non Logam

Mineral adalah benda alam yang bersifat homogen dan mempunyai sifat fisik
dan kimia tertentu. Sifat fisik mineral antara lain : warna, cerat, kilap, kekerasan,
belahan, pecahan, berat jenis, struktur dan sifat optik. Sifat kimia mineral antara
lain kandungan unsur atau senyawa kimia. Mineral logam dapat dicairkan untuk
mendapatkan produk baru seperti besi, timah, tembaga, bauksit dan mangan.
Sedangkan mineral non loga tidak dapat menghasilkan produk baru apabila
dicairkan, misalnya batu bara, garam, tanah liat dan marmer.

B. Batu Mulia

Batu mulia adalah semua jenis mineral dan batuan yang memiliki sifat fisik
kimia yang khas dan digunakan untuk perhiasan dan bahan dekorasi.
Pembentukkan batu mulia dapat terjadi melalui proses diferensiasi magma, proses
metamorfosa atau sedimentasi.
C. Minyak dan Gas Bumi

Minyak bumi adalah cairan kental berwarna cokelat gelap atau kehijauan
yang muda terbakar, yang ada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi terbentuk dari peruraian materi tumbuhan dan hewan secara
perlahan dan mengendap bersama sedimen lain di daerah yang bersangkutan
sehingga membentuk suatu materi organic yang mengalami perubahan kimiawi
dan perubahan material ini lah yang menjadi cikal bakal terbentuknya campuran
bahan hidrokarbon yang berupa cairan atau yang disebut dengan minyak bumi dan
berupa gas atau yang disebut dengan gas bumi.

D. Batu Bara

Sebagaimana dengan minyak bumi, batu bara adalah mineral yang dapat
dipergunakan untuk penghasil energi. Genesa pembentukannya hamper sama
dengan minya dan gas bumi, akan tetapi berbeda dengan hal material bahan baku.
E. Panas Bumi

Energi panas bumi pada dasarnya adalah panas yang berasal dari up air
atau dari suatu sistem hidrotermal.

F. Sumber Daya Air

Sumber daya air adalah sumber daya geologi yang sangat penting bukan
hanya untuk manusia atau makhluk hidup saja, tetapi juga untuk kebutuhan
geologi. Misalnya dalam proses geologi, erosi, transportasi dan pengendapan
material bumi.

Pelapukan, erosi, dan pengendapan

Seiring berjalannya waktu, batuan setelah terangkat menjadi daratan, karena


berbagai fakktor akan mengalami proses pelapukan batuan ke suatu tempat dan di
endapokan apabila air, angin dan es kehabisan tenaga sehingga membentuk
berbagai bentuk bentuk roman muka bumi yang baru. Morfologi yang telah
dibentuk oleh proses geologi endogen dan eksogen dapat diubah karena beberapa
faktor. Pelapukan dan erosi dapat disebabkan oleh pengaruh iklim, topgraphy,
peristiwa alam lainnya, dan aktifitas manusia. Menghsailkan material yang
terkikis dan disimpan di tempat lain.
 Erosi angin
Proses pelapukan dari batuan menjadi pasir karena perbedaan suhu yang tinggi
pada siang dan malam hari dan terpaan angin sehingga perlahan-lahan batuan
terkikis dan menjadi butir-butir pasir yang juga membantu mengikis batuan
lainnya yang dilewati sesuai arah dan membentuk bukit pasir.
 Erosi es
Dinamika es :
Didaerah pengumpulan es lebih cepat dari pada mencairnya. Sedangkan
diwilayah ablasi pelelehan lebih cepat daripada pengumpulannya. Dalam
perjalanananya es akan mengalami retakan dan patahan sewaktu menuruni lereng-
lereng yang curam.
Glester
Merupakan masa besar es yang bergerak, terbentuk di wilayah alpin, kutub,
tempat berkumpulnya salju abadi. pembentukan glester terjadi di daerah
pengumpulan, titik titik air yang dibawa oleh angin akan terkumpul menjadi salju
yang berlapis-lapis yang lama kelamaan akan berubah jadi es, karena gaya
beratnya gletser perlahan-lahan akan turun kebawah, jika gletser maju/turun lebih
cepat maka daerah/lembah yang ada dibawahnya akan tertutupi oleh gletser.
 Erosi Air
Titik titik air hujan yang jatuh kepermukaan bumi akan membentur tanah hasil
pelapukan sehingga menjadi erosi percik (raindrop erosion), titik air hujan yang
menyatu akan membentuk aliran sehingga terjadi erosi lembar(sheet erosion),
yang kemudian akan terus mengikis membentuk alur-alur kecil(Rill erosion) dan
air bersatu mengikis tanah sehingga tercipta alur yang lebih besar lagi(Gully
erosion) air yang menyatu dalam kanal akan mengerosi dinding dan dasar kanal.
Material hasil erosi akan di endapkan ketika arus air yang membawanya tidak lagi
bisa mengangkut material tersebut menjadi bentuk-bentuk morfologi baru baik di
sepanjang sungai maupun di muara sungai. Gelombang air laut akan menghantam
tebing tebig yang curam, material hasil rombakannya terbawa arus di endapkan di
pantai dengan lereng yang ladai.
 Air dapat mengubah roman bumi dan membentuk sungai
 Terbentuknya delta

Apabila sungai memasuki wilayah perairan yang luas maka arus air akan
melemah sehingga sebagian material hasil erosi akan mengendap, material yang
terdiri dari kerikil, pasir, dan lumpurl ini lama kelamaan akan menghalangi
jalannya air sungai karena terhalangi timbunan ini akan terpecah menjadi
beberapa saluran yang masing-masing membentuk endapan sendiri dengan
sedimen yang dibawanya sehingga membentuk delta yang luas. Keberadaan
endapan ini sangat bergantung pada interaksi antara arus sungai dan arus laut.
 Air membentuk pantai

Gelombang air laut akan mengikis tebing yang lunak di sepanjang pantai
sehingga tercipta teluk-teluk yang terpisah oleh tanjung yang tidak erosi,
gelombang yang kuat akan mengikis tanjung dan materialnya akan masuk ke teluk
dan berubahnya jadi pesisir pantai

2.3.2 Bahaya Geologi (Faktor Pembatas)

Faktor pembatas lingkungan geologi terbagi menjadi bencana geologi dan struktur
geologi. Pembahasan dari faktor pembatas ini adalah sebagai berikut :

A. Bencana Geologi
Berdasarkan hasil dari observasi penulis dalam kunjungan ke Museum Geologi
Bandung, dapat diketahui bahwa proses-proses geologi yang terjadi baik bersifat
endogen maupun eksogen dapat menimbulkan bahaya atau bencana bagi
kehidupan manusia. Pengertian Bahaya geologi merupakan aktivitas geologi yang
dapat menimbulkan terjadinya perubahan-perubahan keadaan alam di lingkungan
tersebut dari keadaannya semula.
1. Gempa bumi
Gempa bumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses
endogen pada kedalaman tertentu. Kerak bumi tempat kita tinggal ini terdiri
dari sejumlah lempeng atau bongkahan besar yang selalu bergerak, pergerakan
itu menyebabkan terlepasnya energi yang menimbulkan getaran sehingga dapat
mengguncang permukaan bumi.Setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan
gempabumi di muka bumi ini, hanya saja kebanyakan kekuatannya kecil sekali
sehingga tidak terasa oleh kita. Gempa bumi dapat terjadi disebabkan oleh
beberapa sebab, yaitu :
 Pergerakan lempeng. Jenis ini disebut gempa tektonik, umumnya regional
dan sangat merusak.
 Kegiatan gunung api yang disebut gempa vulkanik. Umumnya gempa jenis
ini terjadi setempat.
 Gempa runtuhan yang dapat terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah
di daerah tambang yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur.

2. Letusan Gunung Api


Letusan gunung api adalah suatu peristiwa alam yang terjadi akibat
pembebasan energi yang terakumulasi di dalam sebuah gunung api. Apabila
magmanya bersifat basa (cair), maka letusannya hanya berupa leleran lava. Tetapi
bila magmanya bersifat asam (kental), letusannya dapat berupa semburan bom,
lapili, abu dan awan panas. Letusan gunung api dapat memberikan kerugian dan
kerusakan yang hebat apabila tidak dipantau pergerakannya.
3. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena


pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum, longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong maupun faktor pemicu. Faktor pendorong adalah
faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor
pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.

4. Tsunami
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh
macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa
bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat
masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal,
gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.
Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance)
berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng,
meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami
dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami
perpindahan vertikal.
Faktor yang mempengaruhi tsunami seperti yang ada di Museum Geologi
yaitu sumber gempa, kecepatan gelombang tsunami, media yang dilalui,
kemiringan pantai dan struktur pantai.
BAB III
ANALISA
Setelah melakukan observasi di Museum Geologi Bandung, kesimpulan
bahwa dalam aspek geologi di indoneisa terdapat proses bumi yang dapat
menguntungkan maupun membahayakan manusia. Untuk itu, pemanfaatan
dari sumber daya geologi di indonesia perlu dikelola dengan baik dan tidak
dieksploitasi secara berlebihan.berikut adalah beberapa potensi sumber daya
alam yang tersebar di indonesia :
 Minyak bumi
Kualitas minyak bumi di Indonesia terbilang cukup baik. Kadar
sulfurnya sangat rendah, sehingga mengurangi asap motor yang
menimbulkan pencemaran udara.Perusahaan yang melakukan
eksploitasi minyak bumi di Indonesia yaitu Perusahaan minyak negara
(Pertamina), sedangkan untuk pihak swastanya yaitu PT. Caltex
Indonesia dan PT. Stanvac Indonesia) dan untuk pihak asinya yaitu
Petromer Tren, Arco, Union Oil dan Javec.Persebaran pertambangan
minyak bumi di Indonesia antara lain Nanggroe Aceh Darussalam/
NAD, Sumatera Utara, Riau dan Kep. Riau yaitu Kep. Natuna (Pulau
Sumatera), lepas pantai Teluk Jakarta disekitar kepulauan Seribu dan
di Jati Barang Indramayu (Jawa Barat), sekitar Cepu (Jawa Tengah) ,
Bojonegoro, Surabaya, dan lepas patai timur Madura (Jawa Timur),
Balikpapan, Tarakan, Pulau Bunyu dan Pulau Bekapai di lepas patai
timur Samarinda (Kalimantan Timur), Pulau Seram bagian timur di
teluk Bula dan Pulau Lemun, Teluk Seram Utara (Maluku), Sorong,
Kepala Burung, Biak, dan Kasim (Papua/Irian Jaya).

 Gas Alam
Daerah persebarannya di Arun, NAD (Sumatera), Kamojang (Jawa
Timur), Bontang dan Kalimantan Timur (Kalimantan).
 Batubara
Daerah persebaran batu bara di Indonesia yaitu di Sumatera bagian
tengah, Ombilin (Sawah Lunto), Sumatera bagian selatan, Bukit Asam
(Sumatera), di daerah Mahakam, Kalimantan bagian tenggara di Pulau
Laut (Kalimantan).
 Tanah liat
Persebaran tanah liat ini terdapat di dataran rendah seperti di Pulau
Jawa.
 Kaolin
Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan,
Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah,
Maluku.
 Batu kapur
Batu kapur terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti
karang dan sarang binatang laut. Batu kapur ini banyak terdapat di
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
 Pasir kuarsa
Persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat,
Timurdan Selatan juga Sulawesi dan Papua.
 Pasir besi
Persebaran pasir besi yaitu di pantai seltan Wates, Kulon Progo bagian
barat sampai ke timur Cilacap (Pulau Jawa).
 Marmer/batu pualam
 Batu aji/batu akik
Ditemukan di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai. Banyak
terdapat di daerah seperti Pulau Jawa.
 Bauksit
Persebaran bauksit adalah di Pulau Bintan, Loban, Tanjung Saluh,
Pulau Kijang, Angkut, Tembeling, Kelong dan Koyan (Riau), Pulau
Singkep, Bangka Belitung, daerah Kapuas dan Tayun (Kalimantan
Barat).

 Timah
Persebaran timah yaitu di Pulau Bangka, Belitung, Singkep,
Bangkinang, Riau daratan, dan lepas pantai Pulau Tujuh (Pulau
Sumatera).
 Nikel
Daerah persebaran nikel terdapat di Soroako, Bulubulang, Pamaloa
Utara, dan Pamaloa Selatan (Sulawesi Tenggara).
 Tembaga
Persebarannya di Tembagapura (Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan
dan Palasari (Jawa).
 Emas dan perak
Daerah persebaran di Pulau Jawa yaitu: Cikotok (Jawa Barat), dan
daerah Rejang Lembong (Bengkulu).
 Mangan
Terdapat di Karangnunggal dan Tasikmalaya bagian selatan (Jawa
Barat), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta) serta di sekitar
Martapura (Kalimantan).
 Besi.
 Belerang
 Belerang ini terdapat di Kab. Aceh Besar, Aceh Tenggara, Sumatera
Utara (Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok), Jambi (Kab.
Kerinci), Jawa Barat (G. Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan
Tangkuban Parahu), Jawa Tengah (G. Dieng, Telaga Terus), Maluku,
Sulawesi Utara dll.
 Fosfat
Endapan fosfat di Indonesia terdapat di gua-gua
Persebarannya terdapat di daerah Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan
Aceh Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat ( Kab.Bogor, Kab. Sukabumi,
Kab. Ciamis, Pangandaran), Jawa tengah (Kab. Tegal, dan Kab.
Wonogiri), Blitar, Sumenep, Madura, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi Tenggara.
 MikaPersabarannya terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Irian Jaya.
 Tras
Persebarannya terdapat di Pulau Sumatera, Pulau Bali, Pulau Jawa,
Nusa Tenggara dan Sulawesi.
 Intan
Intan yang diketemukan di Indonesia terdapat di Riau, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan (Martapura), Kalimantan
Timur.
 Asbes
Tempat diketemukan Jawa Tengah (Karangsambung, kab. Kebumen),
Halmahera (Weda), Sulawesi Teggara, Nusa Tenggara Timur dan Irian
Jaya.
 Grafit
Persebarannya terdapat di Sumatera (Muara Saiti, Pangkalan, Tanjung
Balit, kab. Lima Puluh Kota, danau Singkarak, Siberlabu, Payakumbuh.
LAMPIRAN FOTO KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai