MEKANIKA TANAH
Disusun oleh :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat
waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Mekanika
Tanah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang telah membantu
Kami dalam penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Kami
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Semoga hasil dari penyusunan laporan ini dapat bermanfaat. Akhir kata
melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian di Laboraturium :
2.1 Sondir
2.2 Handboring
Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air dengan berat
butiran yang dikandung dalam tanah dan berat kering tanah yang dinyatakan
dalam persen (%). Dapat di perhitungkan dengan menggunakan rumus :
Ww
W (% ) x 100
Ws
Dimana :
W = Kadar air
Ww = Berat air
Ws = Berat butiran padat
Berat volume (BV) tanah merupakan rasio antara berat dan volume
total contoh tanah, termasuk volume ruang pori yang ada
didalamnya. Keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada jenis
fraksi penyusunan tanah termasuk tekstur tanah. Tanah-tanah yang
bertekstur jarang biasanya biasanya mempunyai berat volume yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah yang agak pejal. pertumbuhan akar akan
terhambat pada tanah-tanah yang mempunyai berat volume lebih dari 1,6
g/cm3. Perkembangan akar akan terhenti pada tanah yang mempunyai berat
volume antara 1,7 hingga 1,9 g/cm3sementara itu nilai berat jenis sangat
mendekati 2,65 g/cm3 dengan standar deviasi tidak lebih dari 0,15 g/cm3.
Nilai BV dari Bj yang terendah ditemui pada horizon O yang banyak
mengandung bahan organik dan tertinggi pada horizon B (Suhardi, 1997)
2.5 Batas Cair
Batas cair suatu tanah adalah kadar air tanah tersebut pada keadaan
batas peralihan antara cair dan keadaan plastis. Tanah dalam keadaan batas
cair apabila diperiksa dengan alat Casagrande, kedua bagian tanah dalam
mangkok terpisah oleh alyr lebar 2mm, menutup 12.7 mm oleh 25 pukulan.
Dapat diperhitungkan dengan menggunakan rumus :
tgβ
N
¿=Wn ( )
25
Dimana :
N = Jumlah pukulan, untuk menutup celah 0.5in (12.7)
Wn = Kadar Air
Tgβ = 0.121 (tapi tgβ tidak sama dengan 0.121 untul
semua jenis tanah)
Batas plastis tanah (PL) adalah kadar air minimum (dinyatakan dalam
persen) bagi tanah tersebut yang masih dalam keadaan plastis. Tanah ada
dalam keadaan plastis apabila tanah digiling menjadi batang – batang
berdiameter 3mm mulai menjadi retak – retak. Index plastisitas suatu tanah
adalah bilangan (dalam persen) yang merupakan selisih dari batas cair dan
batas plastisitasnya. Index plastisitas dapat diperhitungkan dengan
menggunakan rumus:
PI =¿−PL
Berat jenis tanah (Gs) adalah perbandingan antara berat butir tanah
(Ws) dengan berat air (Ww) yang mempunyai volume (V) sama pada
temperature tertentu. Berat jenis diperlukan untuk menghitung indeks
propertis tanah (misalnya: angka pori (e , berat isi tanah (γt ¿, derajat
kejenuhan (Sr) dan karakteristik pemapatan (Cc, Cr, Cv) serta sifat penting
tanah lainnya. Selain itu berat jenis tanah dapat pula di tentukan sifat tanah
secara umu misalnya : tanah organic mempunyai berat jenis yang kecil,
sedangkan adanya kandungan mineral berat lainnya (misalnya besi)
ditunjukan dari berat jenis tanah yang besar.
Tipe of soil Gs
Sand 2.65 – 2.67
Silty sand 2.67 – 2.70
Inorganic silt 2.70 – 2.80
Soil with micas or iron 2.75 – 3.00
Organic soil <2.00
Tabel.2.7 Berat Jenis Tanah berdasarkan Karakteristik Tanah
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 PERCOBAAN KADAR AIR
Alat
- Cawan kedap air
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
- Wajan
- Spatula
- Kompor Listrik
Prosedur percobaan
Alat
Alat
- Plat kaca,
- Spatula
- Batang pembanding.
- Air suling
Prosedur percobaan
Alat
- Piknometer.
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
- Oven
- Air suling.
Prosedur percobaan
Alat
HALUS)
Alat
- Hydrometer
- buah gelas pengukur bekapasitas 2 liter.
- Air gelas
- Mixer.
- Tapis no.200
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
- Thermometer
- Stop watch
- Aquadesh
- Oven.
Prosedur percobaan
menit.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
Berat kosong
PERHITUNGAN :
Ba 1 = 9,2 g – 6,2 g
Ba 1 = 3 g
Ba 2 = 9,6 g – 6,4 g
Ba 2 = 3,2 g
Ba 3 = 11,6 g – 7,2 g
Ba 3 = 4,4 g
Bb 1 = 6,2 g – 2,7 g
Bb 1 = 3,5 g
Bb 2 = 6,4 g – 2,7 g
Bb 2 =3,7 g
Bb 3 = 7,2 g – 3,4 g
Bb 3 = 3,8 g
Wt water ( Ba)
water conten= x 100 %
Wt of dry soil (Bb)
3
- Kadar air 1= x 100%
3,5
kadar air=85,71 %
3,2
- Kadar air 2= x 100 %
3,7
Kadar air=86,48 %
4,4
- Kadar air 3= x 100 %
3,8
Kadar air=115,78 %
Keterangan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Wt sample + Fave wet (w1) 9,2 9,6 11,6
Wt sample + Fve Dry (w2) 6,2 6,4 7,2
Wt Water (Ba) = (W1 – W2) 3 3,2 4,4
Wt of Dave (W3) 2,7 2,7 3,4
Wt of Dry Soil (Bb) = (W2 – 3,5 3,7 3,8
W3)
Water Content 85,71 86,48 115,78
Average Water Content 95,99 %
Hasil Percobaan
- Diameter silinder = 6 cm
- r = 2,987 cm
PERHITUNGAN :
V silinder = πr 2 t
V = 134,47 cm3
W 2−W 1
Berat tanah =
V silinder
545−272
Berat tanah =
134,47
Berat tanah = 2,030 gr/cm3
Hasil Percobaan
- Sampel 1 = 4,2 g
- Sampel 2 = 3.4 g
- Sampel 3 = 3.5 g
- Sampel 4 = 6.6 g
- Sampel 5 = 6.8 g
- Sampel 1 = 5 g
- Sampel 2 = 5 g
- Sampel 3 = 5 g
- Sampel 4 = 5 g
- Sampel 5 = 5 g
- Sampel 1 = 6.9 g
- Sampel 2 = 5.8 g
- Sampel 3 = 6,2 g
- Sampel 4 = 9.3 g
- Sampel 5 = 9.5 g
PERHITUNGAN :
container
- Sampel 1
W4 = 6,9 g – 4,2 g
W4 = 2,7 g
- Sampel 2
W4 = 5,8 g – 3,4 g
W4 = 2,4 g
- Sampel 3
W4 = 6,2 g – 3,5 g
W4 = 2,7 g
- Sampel 4
W4 = 9,3 g – 6,6 g
W4 = 2,7 g
- Sampel 5
W4 = 9,5 g – 6,8 g
W4 = 2,7 g
Berat Air ( W5 )
Berat air = Berat tanah basah (W2) – berat tanah kering (W4)
- Sampel 1
W5 = 5 g – 2,7 g
W5 = 2,3 g
- Sampel 2
W5 = 5 g – 2,4 g
W5 = 2,6 g
- Sampel 3
W5 = 5 g – 2,7 g
W5 = 2,3 g
- Sampel 4
W5 = 5 g – 2,7 g
W5 = 2,3 g
- Sampel 5
W5 = 5 g – 2,7 g
W = 2,3 g
Kadar air ( W6 )
Berat air
kadar air= x 100 %
Berat tanah kering
- Sampel 1
2,3
Kadar air 1= x 100 %
2,7
W6 = 85,18 %
- Sampel 2
2,6
Kadar air 1= x 100 %
2,4
W6 = 108,3 %
- Sampel 3
2,3
Kadar air 1= x 100 %
2,7
W6 = 85,18 %
- Sampel 4
2,3
Kadar air 1= x 100 %
2,7
W6 = 85,18 %
- Sampel 5
2,3
Kadar air 1= x 100 %
2,7
W6 = 85,18 %
LL )
0.121
N
¿=Wn x
25 ( )
100
85.18 85.18 85.18 85.18
KADAR AIR (WN) %
80
60
40
20
0
10 15 20 25 30 35 40 45
JUMLAH KETUKAN
Grafik 4.3 Kadar Air
Hasil Percobaan
Berat container, W1
- Sampel 1 = 8,8
- Sampel 2 = 7,6
- Sampel 3 = 9
- Sampel 1 = 11,8 g
- Sampel 2 = 11,7 g
- Sampel 3 = 13,2 g
- Sampel 1 = 10,5 g
- Sampel 2 = 9,8 g
- Sampel 3 = 11 g
PERHITUNGAN :
container
- Sampel 1
W4 = 11,8 g – 8,8 g
W4 = 3 g
- Sampel 2
W4 = 11,7 g – 7,6 g
W4 = 4,1 g
- Sampel 3
W4 = 13,2 g – 9 g
W4 = 4,2 g
container
- Sampel 1
W5 = 10,5 g – 8,8 g
W5 = 1,7 g
- Sampel 2
W5 = (Berat tanah kering + berat container) - Berat container
W5 = 9,8 g – 7,6 g
W5 = 2,2 g
- Sampel 3
W5 = 11 g – 9 g
W5 = 2 g
Berat Air ( W6 )
Berat air = Berat tanah basah (W4) – berat tanah kering (W5)
- Sampel 1
W6 = 3 g – 1,7 g
W6 = 1,3 % g
- Sampel 2
W6 = 4,1 g – 2,2 g
W6 = 1,9 g
- Sampel 3
W6 = 4,2 g – 2 g
W6 = 2,2 g
Kadar air, W
Berat air
kadar air= x 100 %
Berat tanah kering
- Sampel 1
1,3
Kadar air 1= x 100 %
1,7
W6 = 76,47 %
- Sampel 2
1,9
Kadar air 2= x 100 %
2,2
W6 = 86,36 %
- Sampel 3
2,2
Kadar air 3= x 100 %
2
W6 = 110 %
Batas Plastis
76,47+ 86,36+110
batas plastis=
3
batas plastis=90,94 %
Index Plastisitas
IP = LL – PL
IP = 89,52 – 90,94
IP = 1,42%
Hasil Percobaan
dipanaskan)
gram
PERHITUNGAN :
- Berat total = berat tanah + ( berat pikno + tutup + air (full))
- Volume air = berat total – ( berat pikno + tutup + tanah + air 2/3 )
Volume air = 28
Berat Jenis
berat tanah
berat jenis= x 0.993
Volume
25
berat jenis= x 0,993
28
Hasil percobaan
No saringan :4
Diameter : 4,75 mm
No saringan :8
Diameter : 2.36 mm
No saringan : 16
Diameter : 1.18 mm
No saringan : 20
Diameter : 0.850 mm
No saringan : 30
Diameter : 600 mm
No saringan : 50
Diameter : 300 mm
No saringan : 80
Diameter : 0.180 mm
No saringan : 100
Diameter : 0.150 mm
No saringan : Pan
Diameter : 0.150
PERHITUNGAN :
Saringan No.4
- Berat tanah tertahan = (berat saringan + tanah tertahan) – berat
saringan
= 569 – 302
= 267 gram
Saringan No.8
saringan
= 392 –294
= 98 gram
Saringan No.16
saringan
= 395 – 291
= 104 gram
Saringan No.20
- Berat tanah tertahan = (berat saringan + tanah tertahan) – berat
saringan
= 401 – 375
= 26 gram
- Komulatif tertahan = 5%
Saringan No.30
saringan
= 291–290
= 1 gram
Saringan No.50
saringan
= 284 – 283
= 1 gram
Saringan No.80
- Berat tanah tertahan = (berat saringan + tanah tertahan) – berat
saringan
= 313–312
= 1 gram
Saringan No.100
saringan
= 278–278
= 0 gram
60.00%
51.00%
50.00% Y-Values
40.00% Moving average (Y-Values)
29.00%
30.00%
20.00% 13.00%
10.00% 6.00%
0.00%0.00% 0.00%
0.00%
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
DIAMETER SARINGAN (mm)
Grafik 4.6 Hasil Analisa Saringan
dengan cara mengukur specific gravity yang berubah-rubah (table 4.1) dari
sebuah suspense tanah pada saat butiran tanah sedang mengalami proses
- Berat tanah = 50 g
- Koreksi nol =1
PERHITUNGAN :
1.65 x Gs
a=
2.65 x ¿ ¿
1.65 x 2.58
a=
2.65 x ¿ ¿
a=1.016
T = 22℃
Ct = 0.4
C0 =1
- Untuk Ra= 15
Rc = 15 - 1 + 0.4
Rc = 14,4
- Untuk Ra= 16
Rc = 16 - 1 + 0.4
Rc = 15,4
- Untuk Ra = 18
Rc = 18 - 1 + 0.4
Rc = 17,4
- Untuk Ra = 19
Rc = 19 – 1 + 0.4
Rc = 18,4
- Untuk Ra = 20
Rc = 20 – 1 + 0.4
Rc = 19,4
- Untuk Ra = 22
Rc = 22 – 1 + 0.4
Rc = 21,4
- Untuk Ra = 24
Rc = 24 – 1 + 0.4
Rc = 23,4
Rc−a
% Finner = x 100
Ws
a = 1.016
Ws = 50
- Untuk Rc = 14,4
1 4 , 4−1,016
% Finner = x 100 = 26,76%
50
- Untuk Rc = 15,4
15 , 4−1,016
% Finner = x 100 = 28,76%
50
- Untuk Rc = 17,4
17 , 4−1,016
% Finner = x 100 = 32,76%
50
- Untuk Rc = 18,4
18 , 4−1,016
% Finner = x 100 = 34,76%
50
- Untuk Rc = 19,4
19,4−1,016
% Finner = x 100 = 36,76%
50
- Untuk Rc = 21,4
21, 4−1,016
% Finner = x 100 = 40,76%
50
- Untuk Rc = 23,4
23 , 4−1,016
% Finner = x 100 = 44,76%
50
- Untuk Ra
R = 15 + 0.5 = 15,5
- Untuk Ra
R = 16 + 0.5 = 16,5
- Untuk Ra
R = 18 + 0.5 = 18,5
- Untuk Ra
R = 19 + 0.5 = 19,5
- Untuk Ra
R = 20 + 0.5 =20,5
- Untuk Ra
R = 22 + 0.5 = 22,5
- Untuk Ra
2.60−2.58
= (0.0137 – 0.0135) x
2.60−2.55
= 0.00008
X = 0.0135 + C
= 0.0135 + 0.00008
= 0.01358
L
D=K x
√ t
Untuk t = 1/4
132
D = 0.01358 x
√ 0,25
= 0.312045 mm
Untuk t = 1/2
143
D = 0.01358 x
√ 0,5
=¿0.22966 mm
Untuk t = 1
143
D = 0.01358 x
√ 1
=¿0.16239 mm
Untuk t = 2
147
D = 0.01358 x
√ 2
=¿0.11462 mm
Untuk t = 5
147
D = 0.01358 x
√ 5
=¿0.07363 mm
Untuk t = 15
147
D = 0.01358 x
√ 15
=¿0.04251 mm
Untuk t = 30
147
D = 0.01358 x
√ 30
=¿0.03006 mm
Koreksi L
Wakt Suh Bacaan Koreksi Miniscu (mm
u u Hidrometer Nol Ct a Ws Rc finner(%) s R ) K D (mm)
14.
0.25 22 15 4 26.76 15.5 132 0.312045
15.
0.5 22 16 4 28.76 16.5 143 0.229659
0. 17.
3 1.02 50 0.5 0.01358
1 22 18 4 4 32.76 18.5 143 0.162393
2 22 19 18.4 34.76 19.5 147 0.116424
5 22 20 20.4 36.76 20.5 147 0.073633
15 22 22 22.4 40.76 22.5 147 0.042512
30 22 24 24.4 44.76 24.5 147 0.030061
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisa Hidrometer
35.00%
30.00%
25.00%
FINNER (%)
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35
DIAMETER (mm)
5.1 KESIMPULAN
Dari Kegiatan Praktikum Mekanika Tanah Pada hari Sabtu , 27 juni
2020 yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil, kami dapat
menyusun laporan sehingga dapat membuat suatu kesimpulan dari kegiatan
praktikum tersebut diantaranya adalah ;
Berdasarkan data hasil uji dan percobaan perhitungan Kadar air yang
terkandung didalam suatu sampel tanah dengan timbangan ketelitian 0.1
gram dalam keadaan batas cair (LL) memiliki rata – rata kandungan air
sebesar 89,52 % dan memiliki batas plastis 90,94 %.
Dari sampel tanah yang sama serta hasil perhitungan yang diperoleh
bahwa berat volume tanah yaitu 2,030 gr/cm3
dengan Batas Cair (LL) rata – rata sebesar 89,52 dan batas plastisnya
sebesar 90,94.Indeks plastisitas = LL – PL = 89,52 – 90,94 = 1,42% (Nilai
Mutlak). Berdasarkan bagan plastisitas indeks Nilai IP sampel tanah berada
di antara 4 dan 7 dibawah garis A yang merupakan kasus batas antara yang
membutuhkan symbol Ganda. Berdasarkan bagan plastisitas atau bagan A
sampel tanah ini di masukan dalam kelompok Simbol OL – ML ( OL adalah
campuran lanau inorganic dan pasir sangat halus, tepung batuan, pasir halus
berlanau atau berlempung dengan sedikit plastisitas dan OL adalah lanau
inorganic dan lanau lempung organic dengan plastisitas rendah ) yang
memiliki berat jenis 0,886. pada pengujian berikutnya yaitu Analisa Tapis
dapat diklasifikasikan bahwa :
Klasifikasi unified mendefenisikan tanah sebagai :
- Tanah berbutir halus apabila lolos saringan no. 200 > 50%
- Tanah berbutir kasar apabila tertahan saringan no.200 > 50%
Tanah berbutir kasar adalah :
- Pasir yaitu apabila fraksi kasara > 50% berada antara ukuran saringan
no.4 dan no.200
- Kerikil yaitu apabila fraksi kasar>50% tertahan pada saringan no.4
Berdasarkan table hasil perhitungan ( komulatif tertahan ) sebanyak
94% tanah tertahan diantara saringan no.4 dan saringan no.200. sehingga
berdasarkan kalsifikasi unified sampel tanah ini diklsifikasikan sebagai
tanah berbutir kasar ( Pasir ).
- Tanah bergradasi baik apabila mempunyai koofisien gradasi 1<Cc<3
dengan Cu>4 untuk kerikil, Cu>6 untuk pasir dan disebut bergradasi
baik apabila Cu>15.
Berdasarkan grafik analisa saringan, diperoleh D10 = 0.21, D30 =
0.85 dan D60 = 1.7
Maka :
D60 1.75
- Cu = = =8.09
D10 0.21
D30 2 0.852
- Cc = = =2.02
D60 x D 10 1.7 x 0.21
Dari hasil perhitungan nilai Cu dan Cc dapat disimpulkan bahwa
sampel tanah yang diambil merupakan Pasir dengan gradasi baik.
Berdasarkan grafik Analisa dan studi litelatur dapat disimpulkan
bahwa didalam pengujian hydrometer tanah diklasifikasikan sebagai tanah
lempung hingga lanau
5.2 SARAN
Demi terciptanya pengembangan potensi mahasiswa di dalam disiplin ilmu
yang dipelajari , tentunya fasilitas Laboratorium yang memadai menjadi
salah satu penunjang untuk lebih mengoptimalkan potensi dari setiap
mahasiswa yang melaksanakan kegiatan praktikum , salah satu saran dari
kelompok kami mungkin perlu sedikit diperhatikan dan lebih di tingkatkan
kembali standarisasi dari Laboratorium Teknik sipil agar hasil pengujian
setiap material memiliki nilai (data hasil uji ) yang sesuai dengan standar
dan bentuk pengklasifikasian yang sudah ditentukan.