WA SARIDA
WA MULYANI
YANTI SOUNAWE
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
Lokasi Gempa
Lokasi gempa menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia terjadi di koordinat 8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1 km.
Sedangkan menurut BMG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31°
BT pada kedalaman 33 km.itu di release sesaat setelah terjadi gempa. Setelah data dari
berbagai Stasiun yang dipunyai jejaring BMG dan dilakukan perhitungan, update terakhir BMG
menentukan pusat gempa berada di 8.03 LS dan 110,32 BT(update ke tiga) pada kedalaman
11,3 Km dan kekuatan 5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau setara 6.3 SR Mw (Magnitude
Moment).USGS memberikan koordinat 7,977° LS dan 110,318 BT pada kedalaman 35 km.
Hasil yang berbeda tersebut dikarenakan metode dan peralatan yang digunakan berbeda-beda.
Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115
km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara
Jakarta. Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami.
Gempa juga dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran
juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri,
Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.
Gempa susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan
11:22 WIB. Gempa Bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang
roboh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi. Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi
di Bantul yang belum teraliri listrik. Gempa Bumi juga mengakibatkan Bandara Adi Sutjipto
ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi, kerusakan bangunan dan keretakan pada
landas pacu, sehingga untuk sementara transportasi udara dialihkan ke Bandara Achmad Yani
Semarang dan Bandara Adisumarmo Solo.
Candi Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah dan ditutup sementara untuk
diteliti lagi tingkat kerusakannya. Kerusakan yang dialami candi prambanan kebanyakan
adalah runtuhnya bagian-bagian gunungan candi dan rusaknya beberapa batuan yang
menyusun candi
Makam Imogiri juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa kuburan di Imogiri
amblas, lantai-lantai retak dan amblas, sebagian tembok dan bangunan makam yang
runtuh, juga hiasan-hiasan seperti keramik yang pecah.
Salah satu bangsal di Kraton Yogyakarta, yaitu bangsal Trajumas yang menjadi simbol
keadilan ambruk.
Candi Borobudur yang terletak tak jauh dari lokasi gempa tak mengalami kerusakan berarti
Objek Wisata Kasongan mengalami kerusakan parah saperti Gapura Kasongan yang patah
di kiri dan kanan gapura dan ruko-ruko kerajinan keramik yang sebagian besar rusak berat
bahkan roboh.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara sudah menyatakan komitmen
bantuan antara lain Jepang, Inggris, Malaysia, Singapura, Prancis serta UNICEF.
Berbagai negara telah menawarkan bantuan, di antaranya adalah Britania Raya menyumbang
sebanyak 5,6 juta dolar AS, Australia 3 juta dolar Australia, Tiongkok 2 juta dolar AS, Amerika
Serikat 2,5 juta dollar AS, Uni Eropa 3 juta euro, Kanada 2 juta dolar Kanada dan Belanda 1
juta euro. Sementara Jepang dan UNICEF menawarkan berbagai bantuan langsung. Palang
Merah Internasional, Bulan Sabit Merah, OXFAM dan UNICEF telah memberikan sejumlah
tenda dan perbekalan darurat kepada para korban. Jepang, Singapura dan Malaysia
diinformasikan akan mengirimkan tim ke wilayah bencana.
Sementara itu dari Vatikan, Paus Benediktus XVI, Sabtu, 27 Mei saat sedang mengadakan
lawatan ke Polandia, menyampaikan duka cita mendalam kepada korban gempa Bumi di
Yogyakarta dan meminta agar regu penyelamat terus melakukan upaya pertolongan.
Pernyataan duka cita disampaikan Paus melalui telegram kepada Sekretarisnya Kardinal
Angelo Sodano.
Dari dalam negeri Palang Merah Indonesia memberikan respon yang cepat melalui cabang-
cabangnya di tingkat kota/kabupaten terdekat. Mereka melakukan tindakan-tindakan
pertolongan darurat; salah satunya dengan mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Lapangan
Dwi Windu di Bantul.
Tidak kalah pentingnya adalah dinamika dan empati masyarakat Yogyakarta yang membantu
ke wilayah bencana. Bantuan ini terus berlangsung sampai tahap rehabilitasi dan rekontruksi
dicanangkan. Sebagian besar sivitas akademika berbagai universitas juga mendirikan posko
bantuan kemanusiaan. Pusat studi berbagai universitas terlibat dalam dinamika
penanggulangan bencana ini. Antara lain Pusat Studi Mitigasi Bencana ITB Bandung, Pusat
Studi Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Pusat Studi Bencana Alam UGM,
CEEDED Universitas Islam Indonesia.