Vitamin D diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat dan kuat. Fungsi utama
Vitamin D adalah memelihara konsentrasi kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Karena itu
vitamin D penting sekali bagi bayi dan anak kecil yang tulang-tulangnya sedang tumbuh
dengan cepat. Selain itu, vitamin D juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah dari
beberapa jenis kanker, depresi, penyakit jantung, dan bahkan membuat Anda berumur
panjang!.
Vitamin D sebenarnya merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu
turunan dari kolesterol. .Vitamin D terdiri dari dua bentuk aktif, yaitu :
1. Vitamin D2
Dikenal juga dengan nama ergokalsiferol, berasal dari turunan senyawa kolesterol
yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.
2. Vitamin D3
Kebutuhan paling utama dari vitamin D ini adalah untuk mencegah penyakit rachitis pada
anak dan osteomalacia pada orang dewasa, dan melemahnya tulang. Ada juga bukti bahwa
vitamin D juga dapat melindungi dari beberapa kanker usus, payudara, prostat dan ovarium
dan terhadap penyakit auto-imun seperti multiple sclerosis dan diabetes tipe 1. Vitamin D
juga bisa mengontrol/menurunkan tekanan darah, yang ujung-ujungnya membantu mencegah
serangan jantung dan stroke.
Pada anak kecil yang kekurangan vitamin D mungkin juga akan menunjukkan gejala tulang
tengkoraknya menjadi lunak. Kepala mungkin merata pada salah satu sisi, dan kemungkinan
dadanya juga akan mengalami perubahan bentuk dari umumnya bayi normal lainnya. Berikut
beberapa penyakit atau gangguan yang disebabkan karena kekurangan vitamin D atau
penyakit/gangguan yang dapat dicegah dengan vitamin D :
Osteomalacia pada ibu hamil dan rachitis pada bayi yang akan dilahirkannya.
Bayi lambat belajar duduk dan tulang tengkorak lunak.
Anak-anak usia 1- 4 tahun akan bisa mengalami kelainan lengkung tulang belakang,
kaki berbentuk huruf O atau X.
Nyeri saat berjalan pada remaja.
Tulang panggul mendatar pada remaja putri yang menyebabkan jalan lahir menjadi
sempit.
Kejang otot (tetani).
Osteoporosis.
Rheumatoid arthritis atau radang sendi.
Multiple sclerosis atau peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang
belakang.
Parkinson. Penyakit ini mirip dengan stroke. Bedanya, Parkinson adalah gangguan
motorik pada tubuh (penyakit petinju Muhammad Ali).
Gagal ginjal kronik.
Diabetes.
Kanker.
Alzheimer, penyakit yang menyerang sel otak dan membuatnya mengerut dan
mengecil. Penyakit ini menyerang orang tua dengan usia diatas 60 tahun. Lebih mirip
pada kepikunan.
Osteopenia.
Hipertensi.
Penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada awal tahun 2012 lalu, di antara bayi-bayi yang
meninggal mendadak, 75 persen di antaranya ternyata mengalami kekurangan vitamin D.
Anak yang lahir prematur (belum cukup bulan) rentan terkena rachitis. Oleh karena itu, bayi
seperti ini harus mendapatkan cukup vitamin D. Bahaya akan menjadi lebih besar lagi bila
seorang anak itu tinggal di wilayah yang musim dinginnya panjang. Rachitis sering terjadi
saat musim dingin, ini semua karena kurangnya mendapatkan sinar matahari langsung, atau
awan yang menghalangi sinar ultraviolet. Ini menjadi salah satu problem bagi anak-anak
yang sedang tumbuh.
Sumber Vitamin D
Dewasa ini, sudah banyak susu yang dipapar dengan sinar ultraviolet yang mengandung
banyak vitamin D, akhirnya penyakit rachitis sudah jarang kita temui. Bayi yang hanya
makan dari air susu ibu saja juga rentan terkena rachitis, tapi ini hanya terjadi apabila
makanan si ibu tidak seimbang (kurang gizi).
Sumber makanan terbaik untuk vitamin D adalah kuning telur, ikan yang berminyak (salmon,
sarden dll), tuna kaleng, keju swiss, udang, susu yang sudah mengandung vitamin D dan
sereal yang diperkaya dengan vitamin D.
Sebenarnya tubuh manusia akan memproduksi sendiri vitamin D karena pengaruh terpapar
sinar matahari. Jadi, sinar matahari sesungguhnya bukan sumber vitamin D, namun radiasi
ultraviolet yang terdapat dalam sinar matahari mampu merubah provitamin D yang terdapat
dalam lemak di bawah kulit menjadi vitamin D. Secara ilmiah, saat terpapar sinar matahari,
senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol untuk
selanjutnya diubah lagi menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin
D di dalam tubuh.
Menurut WHO kebutuhan tubuh akan vitamin D hanya 400 IU per hari, dan riset terbaru
menyarankan 1700 IU untuk memelihara kesehatan.
Orang gemuk juga disarankan meminum suplemen vitamin D, karena vitamin D bisa terkunci
ke dalam sel lemak dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Anak-anak berusia 6 bulan hingga
5 tahun sebaiknya mendapatkan vitamin D sebanyak 7 mcg setiap hari sebab tulangnya
sedang melalui tahap kritis perkembangan.
Itu untuk suplemen, bagaimana dengan paparan sinar matahari? Menurut para ahli, sinar
matahari yang terbaik adalah sebelum pukul 09.00 atau pukul 16.00-18.00 , dan hanya 10-15
menit saja. Itu sudah cukup untuk mensintesis vitamin D. Di daerah-daerah yang cahaya
mataharinya sangat kurang, pemakaian radiasi ultraviolet bisa digunakan untuk tujuan yang
sama.
Kelebihan Vitamin D
Berjemur di panas matahari atau sinar ultraviolet buatan secara berlebih-lebihan harus
dihindari, karena bisa membuat kulit terbakar. Selain itu, "mandi" sinar matahari berlebihan
bisa menyebabkan kanker kulit. Penggunaan suplemen vitamin D yang berlebih-lebihan pun
tidak dianjurkan.
Kelebihan vitamin D akan menyebabkan kalsiferasi berlebihan pada tulang, pembuluh darah
mengeras, batu ginjal, dan lain-lain. Hal ini disebabkan sifat vitamin D yang mengikat
kalsium sehingga menumpuk di berbagai organ tubuh.
Kalsium akan terendap di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan
kerusakan menetap. Fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air
kemih dan kadar urea dalam darah meningkat.
Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10 kali dosis harian yang dianjurkan dalam waktu yang
lama akan menyebabkan keracunan, yang mengakibatkan tingginya kadar kalsium dalam
darah. Gejala pertama dari keracunan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual dan
muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatnya frekuensi berkemih, lemah,
gelisah dan tekanan darah tingg