Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM

I. JUDUL PRAKTIKUM :
IDENTIFIKASI VITAMIN

II. TUJUAN :
- Mengetaui klasifikasi vitamin
- Mempelajari sifat-sifat vitamin
- Membuktikan adanya vitamin dalam suatu bahan secara kualitatif.

III. PRINSIP :
Vitamin dapat ditentukan dengan menguji kelarutannya terhadap air atau pelarut
lainnya, serta sensitifitasnya terhadap pemanasan.

IV. DASAR TEORI :


Vitamin adalah golongan senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang sangat
diperlukan oleh tubuh. Vitamin memiliki peran sangat penting untuk pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan dan fungsi-fungsi tubuh lainnya agar metabolisme berjalan lancar.
Karbohidrat, protein, dan lemak dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk
menyediakan energi dan menghasilkan perkursor organik berbagai komponen tubuh.
Sebaliknya, vitamin diperlukan hanya dalam jumlah sedikit, tidak memberikan energi, dan
tidak ikut menyusun jaringan tubuh. Namun demikian, vitamin memiliki, fungsi khusus yang
tidak dapat digantikan oleh zat lain. Kekurangan vitamin berarti kekurangan zat esensial
dalam tubuh, sehingga dapat menimbulkan penyakit tertentu. Kondisi kekurangan vitamin
disebut avitaminosis dan dapat disembuhkan dengan memberikan vitamin yang kurang.
Pada umumnya, vitamin tidak dapat disintesis dalam tubuh dalam jumlah yang
mencukupi, sehingga harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai
perkecualian adalah vitamin D yang dapat dibuat didalam kulit, asalkan kulit cukup
mendapatkan sinar matahari. Vitamin lain yang disintesis didalam tubuh adalah vitamin K
dan vitamin B12, kedua jenis vitamin disintesis didalam usus oleh bakteri.
Vitamin terdapat dalam bahan makanan hanya dalam jumlah relatif kecil. Bentuk
vitamin berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin
(precursor). Setelah diserap oleh tubuh, provitamin dapat diubah menjadi vitamin yang aktif.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu :
1. Vitamin yang larut dalam air, meliputi vitamin B dan C.
2. Vitamin yang larut dalam lemak, meliputi vitamin A, D, E, dan K.
Menurut Kodicek (1971), vitamin yang larut dalam air disebut prakoenzim
(procoenzyme). Vitamin-vitamin ini dapat bergerak bebas dalam badan, darah, dan limfa.
Karena sifat kelarutannya, vitamin yang larut dalam air mudah rusak dalam pengolahan dan
mudah hilang atau terlarut bersama air selama pencucian bahan. Di dalam tubuh, vitamin ini
disimpan dalam jumlah terbatas dan kelebihan vitamin akan dikeluarkan atau diekskresikan
melalui urin. Oleh karena itu, untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin ini harus
sering dikonsumsi.
Golongan vitamin yang larut dalam lemak disebut laosterin. Setelah diserap dalam
tubuh, vitamin akan disimpan dalam jaringan-jaringan lemak, terutama hati. Karena sifatnya
yang tidak larut dalam air, vitamin-vitamin demikian diekskresikan. Akibatnya, didalam
tubuh dapat disimpan dalam jumlah banyak, sehingga kemungkinan terjadinya toksisitas jauh
lebih besar daripada vitamin yang larut dalam air.
Kebanyakan vitamin yang larut dalam air berperan sebagai kofaktor enzim tertentu
dalam mengatalisis berbagai reaksi biokimia. Sebaliknya, vitamin A dan D mempunyai sifat
menyerupai hormon, vitamin E memiliki sifat antioksidan, dan vitamin K diperlukan bagi
biosintesis faktor pembekuan darah.

V. ALAT DAN BAHAN :


 Alat :
 tabung reaksi
 rak tabung
 pipet tetes
 alat pemanas
 penjepit tabung

 Bahan :
 Minyak ikan
 Asam trikloroasetat (TCA)
 Kloroform
 Larutan H2O2 5%
 Larutan thiamin 1%
 Pb-asetat 10%
 NaOH 6 N
 Larutan pirodoksin-HCl 1%
 Larutan CuSO4 2%
 Larutan NaOH 3 N
 Larutan besi (III) klorida, FeCl3 1%
 Larutan asam askorbat 1%
 Pereaksi benedict
 Larutan NaHCO3 5%
 Larutan FeCl3 1%
 Kertas pH atau lakmus

VI. PROSEDUR KERJA :


1. Penentuan adanya vitamin A
- Ke dalam tabung reaksi, masukkan 5 tetes minyak ikan.
- Tambah 1 ml pereaksi asam trikloroasetat dalam kloroform.
- Campurlah dengan baik.
- Amati warna yang terjadi.
Timbulnya warna biru kehijauan menandakan vitamin A positif.

2. Penentuan adanya vitamin D


- Ke dalam tabung reaksi, masukkan 10 tetes minyak ikan.
- Tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5%.
- Kocoklah campuran selama kira-kira 1 menit.
- Kemudian, panaskan diatas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada
gelembung-gelembung gas keluar. Usahakan jangan sampai mendidih.
- Dinginkan tabung dibawah air kran.
- Selanjutnya, lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price seperti pada penentuan
adanya vitamin A.
- Amati perubahan warna yang terjadi. Adanya warna jingga-kuning berarti
vitamin D positif.
3. Penentuan adanya vitamin B1
- Masukkan 10 tetes larutan thiamin 1% ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 10 tetes larutan Pb-asetat 10% dan 1 ml NaOH 6 N.
- Campurlah dengan baik, kemudian perhatikanlahtimbulnya warna kuning
yang terjadi.
- Selanjutnya, panaskan, sehingga akan timbul endapan warna coklat-hitam
yang menandakan vitamin B1 positif.

4. Penentuan adanya vitamin B6


 A.
- Masukkan 5 tetes larutan pirodoksin 1% ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10 tetes NaOH 3 N.
- Amati warna yang terjadi. Bila terbentuk warna biru-ungu berarti vitamin B6
positif.
 B.
- Masukkan 5 tetes larutan pirodoksin 1% ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3.
- Amati perubahan warna yang terjadi. Timbulnya warna jingga sampai merah
tua berarti vitamin B6 positif.

5. Penentuan adanya vitamin C


 A.
- Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 tetes larutan asam askorbat 1%.
- Tambahkan 15 tetes pereaksi benedict.
- Panaskan diatas api kecil sampai mendidih selama 2 menit.
- Perhatikan adanya endapan yang terbentuk. Warna hijau kekuningan sampai
merah bata menandakan vitamin C positif.
 B.
- Masukkan 10 tetes larutan asam askorbat 1% ke dalam tabung reaksi.
- Kemudian, netralkan larutan (pH = 8) menggunakan NaHCO3 5%.
- Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3.
- Amati warna yang terjadi. Adanya warna merah-ungu berarti vitamin C
positif.
VII. DATA PENGAMATAN :

1. Penentuan adanya vitamin A

Bahan Prosedur A Prosedur B


Minyak ikan 5 tetes 5 tetes
Kloroform 10 tetes -
Asam asetat anhidrat 2 tetes -
SbCl3 kristal Sepucuk sendok -
TCA dalam kloroform - 1 ml
Campurlah dengan baik
Hasil : perhatikan warna yang terbentuk - Kuning

2. Penentuan adanya vitamin D

Bahan Tabung
Minyak ikan 10 tetes
Larutan H2O2 5% 10 tetes
Panaskan tidak sampai mendidih Uji dengan pereaksi Carr-Price
Hasil : warna jingga-kuning (+/-) +
3. Penentuan adanya vitamin B1

Bahan Prosedur A Prosedur B


Larutan thiamin 1% 10 tetes 10 tetes
Larutan Pb-asetat 10% 10 tetes -
Larutan NaOH 6 N 1 ml -
Larutan Bi(NO3)3 - 10 tetes
Larutan KI 5% - 2 tetes
Campurlah dengan baik dan panaskan (prosedur A)
Hasil : perhatikan warna Adanya endapan coklat -
endapan

4. Penentuan adanya vitamin B6

Bahan Prosedur A Prosedur B


Larutan pirodoksin 1% 5 tetes 5 tetes
Larutan CuSO4 2% 2 tetes -
Larutan NaOH 3 N 10 tetes -
Larutan FeCl3 1% - 2-3 tetes
Hasil : Warna biru keunguan Warna jingga-merah tua

5. Penentuan adanya vitamin C

Bahan Prosedur A Prosedur B


Larutan asam ascorbat 1% 5 tetes 5 tetes
Pereaksi benedict 15 tetes -
pH larutan - 8
Larutan FeCl3 1% - 2-3 tetes
Didihkan diatas api kecil selama 2 menit (prosedur A)
Hasil : Warna hijau kehitaman Warna merah keunguan
VIII. PEMBAHASAN
1. Penetuan adanya vitamin A
Sumber vitamin A adalah karoten dan karotenoid yang banyak terdapat dalam bahan-
bahan nabati sebagai provitamin. Dalam jaringan hewan, vitamin A diperoleh dalam bentuk
retinol.

Vitamin A stabil dibawah atmosfir, tetapi cepat kehilangan aktivitasnya bila


dipanaskan dengan adanya oksigen, terutama pada suhu tinggi. Vitamin A dapat rusak bila
dioksidasi atau didehidrogenasi.
Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan pereaksi Carr-Price atau
pereaksi Trikloroasetat (TCA). Vitamin A dengan pereaksi Carr-Price akan memberikan
warna biru, kemudian berubah menjadi merah coklat. Intensitas warna biru sebanding dengan
banyaknya vitamin A yang terkandung dalam suatu bahan. Oleh karena itu, reaksi dapat
dijadikan dasar penentuan kuantitatif vitamin A secara kolorimetri.

2. Penentuan adanya vitamin D


Ada dua jenis vitamin D yang penting, yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin
D3 (kolekalsiferol). Sumber vitamin D2 banyak terdapat dalam bahan nabati seperti ragi dan
jamur, sedangkan vitamin D3 banyak terdapat dalam minyak hati ikan.
Pada umumnya, vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam, dan oksigen. Vitamin D
secara lambat dapat didekstruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila terdapat udara dan
cahaya. Pemenasan dengan hidrogen peroksida tidak merusak vitamin D, tetapi vitamin A
akan rusak.

3. Penentuan adanya vitamin B1

Vitamin B1 atau thiamin mengandung sistem dua cincin, yaitu inti pirimidin dan
thiazol. Dalam tanaman, terutama serealia, vitamin B1 terdapat dalam keadaan bebas,
sedangkan dalam jaringan hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP).
Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak. Dalam larutan
netral atau alkalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam tahan panas.
Thiamin stabil pada pemanasan kering, tetapi mudah teruraioleh zat-zat pengoksidasi dan
terhadap radiasi sinar ultraviolet.
4. Penentuan adanya vitamin B6
Di alam, vitamin B6, terdiri atas tiga bentuk senyawa, yaitu pirodoksin, pirodoksal,
dan pirodoksamin. Ketiga bentuk vitamin B6 terdapat dalam hewan maupun tumbuhan,
terutama pada beras atau gandum.
Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan asam. Pirodoksal dan pirodoksamin
mudah rusak oleh pemanasan, udara, dan cahaya. Dari ketiga bentuk vitamin B6, hanya
pirodoksin yang paling tahan terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan.

5. Penentuan adanya vitamin C


Vitamin C dialam terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk teroksidasi (asam
ascorbat) dan tereduksi (asam dehidroascorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai
vitamin C. Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayur-sayuran berwarna hijau dan
buah-buahan terutama yang masih segar.
Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan asam, tetapi mudah dioksidasi
terutama bila dipanaskan. Proses oksidasi akan dipercepat dengan adanya tembaga, oksigen
dan alkali.

IX. Kesimpulan

1. Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan pereaksi Carr-Price/ TCA


yang akan memeberikan warna biru kemudian berubah menjadi merah coklat.
2. Vitamin stabil terhadap pemanasan, asam, dan oksigen oleh karena itu hasil yang
ditunjukkan akan berbentuk warna jungga-kuning yang berarti vitamin D positif.
3. Thiamin stabil terhadap pemanasan kering, oleh karena itu hasil yang ditunjukkan
ialah endapan berwarna coklat hitam yang menandakan vitamin B1 positif.
4. Vitamin B6 positif bila terbentuk warna jingga-merah tua atau warna biru ungu.
5. Vitamin C positif bila terbentuk endapan hijau kekuningan-merah bata / adanya
warna merah ungu.

Anda mungkin juga menyukai

  • Biokimia 2
    Biokimia 2
    Dokumen30 halaman
    Biokimia 2
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Rokok
    Rokok
    Dokumen23 halaman
    Rokok
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • SK Monitoring
    SK Monitoring
    Dokumen2 halaman
    SK Monitoring
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Contoh Pendapat
    Contoh Pendapat
    Dokumen29 halaman
    Contoh Pendapat
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Contoh Pendapat
    Contoh Pendapat
    Dokumen29 halaman
    Contoh Pendapat
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
    Vitamin
    Dokumen4 halaman
    Vitamin
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Rokok
    Rokok
    Dokumen23 halaman
    Rokok
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • April
    April
    Dokumen4 halaman
    April
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • April
    April
    Dokumen4 halaman
    April
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Sa 8 Naioni
    Sa 8 Naioni
    Dokumen47 halaman
    Sa 8 Naioni
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • GEGEG
    GEGEG
    Dokumen2 halaman
    GEGEG
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • ST
    ST
    Dokumen4 halaman
    ST
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • April
    April
    Dokumen4 halaman
    April
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • ST Lansia Yang Baru 2018
    ST Lansia Yang Baru 2018
    Dokumen1 halaman
    ST Lansia Yang Baru 2018
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • April
    April
    Dokumen4 halaman
    April
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • PD Bab 1
    PD Bab 1
    Dokumen2 halaman
    PD Bab 1
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 PD
    Bab 2 PD
    Dokumen2 halaman
    Bab 2 PD
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Lagu Rohani
    Lagu Rohani
    Dokumen4 halaman
    Lagu Rohani
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • April
    April
    Dokumen4 halaman
    April
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Sop Pemeriksaan HB
    Sop Pemeriksaan HB
    Dokumen2 halaman
    Sop Pemeriksaan HB
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Tugas Sela 2
    Tugas Sela 2
    Dokumen6 halaman
    Tugas Sela 2
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Antipornografi 2
    Antipornografi 2
    Dokumen11 halaman
    Antipornografi 2
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Narkoba 1
    Narkoba 1
    Dokumen5 halaman
    Narkoba 1
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen3 halaman
    Pemba Has An
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Kuliah I
    Kuliah I
    Dokumen67 halaman
    Kuliah I
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat
  • Antipornografi 4
    Antipornografi 4
    Dokumen6 halaman
    Antipornografi 4
    Meity Marlha Suki
    Belum ada peringkat