Anda di halaman 1dari 4

PERAWATAN SIRKULASI

PERAWATAN SIRKULASI
Defenisi : Tingkatkan sirkulasi arteri dan vena

Aktivitas :

- Lakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan (ex : periksa detak keseluruhan, edema, kapiler refil, warna,
dan suhu dari ekstremitas)

- Evaluasi edema dan denyutan keseluruhan

- Periksa kulit untuk stasis ulserasi atau luka

- Palpasi anggota badan dengan teliti

- Kaji derajat ketidaknyamanan dan nyeri

- Rendahkan ekstremitas untuk meningkatkan sirkulasi arteri, jika memungkinkan

- Gunakan stoking antiembolisme (ex : elastis atau stoking yang berisi udara), jika memungkinkan

- Buka stoking antiembolisme selama 15-20 menit setiap 8 hari

- Angkat badan 200 atau lebih diatas jantung untuk meningkatkan venous return, jika memungkinkan

- Berikan pengobatan antiplatelet atau antikoagulan, jika memungkinkan

- Ubah posisi pasien paling sedikit setiap 2 hari, jika memungkinkan

- Gunakan tempat tidur/matras terapeutik, jika memungkinkan

- Anjurkan latihan ROM pasif atau aktif selama istirahat, jika memungkinkan

- Anjurkan pasien bahwa pentingnya mencegah vena stasis (ex : tidak menyilangkan kaki, mengangkat
kaki tanpa melipat lutut, dan latihan)

- Ajarkan pasien untuk perawatan kaki yang tepat

- Pelihara/atur hidrasi yang adekuat untuk mencegah peningkatan kekentalan darah

- Monitor status cairan, pemasukan intake dan output

- Batasi merokok
MANAJEMEN HIPOVOLEMIA

MANAJEMEN HIPOVOLEMIA

Definisi : ekspansi volume cairan intravaskuler pada pasien dengan hipovolemia

Aktivitas :
 monitor status cairan, meliputi intake dan output dengan tepat
 pertahankan kepatenan IV
 monitor nilai hemoglobin dan hematokrit
 monitor adanya kehilangan cairan (contoh, perdarahan, muntah, diare, perspirasi dan takipnea)
 monitor tanda – tanda vital
 hitung kebutuhan cairan berdasarkan luas permukaan tubuh dan ukuran luka bakar apabila ada
 monitor respon pasien terhadap perubahan volume cairan
 berikan larutan hypotonik (D5W, D5, NS) untuk rehydrasi intraseluler
 berikan larutan isotonik (normal salin dan ranger laktat) untuk rehydasi ekstraseluler
 kombinasikan larutan crystaloid (normal salin dan ranger laktat ) dan larutan koloid (hespan dan
plasmanate) untuk mengganti volume intravaskuler
 mulai penggantian cairan yang sudah ditentukan dengan tepat
 monitor tempat IV untuk tanda infiltrasi atau infeksi
 monitor adanya kehilangan cairan yang tidak disadari (diaphoresis dan infeksi respirasi)
 dorong integritas kulit (monitor daerah yang berisiko, mencegah pencukuran, memberikan nutrisi yang
adekuat) dengan tepat
 bantu pasien dengan ambulasi pada kasus hypotensi postural
 instruksikan pasien untuk menghindari perubahan posisi yang cepat, khususnya dari supine ke duduk atau
berdiri
 berikan perawatan hyhiene oral
 monitor berat badan
 observasi indikasi dehydrasi (turgor kulit yang jelek, capiler refil terlambat, lemah, haus, membran mukosa
kering, penurunan output urin, dan hipotensi)
 dorong intake cairan melalui oral jika di indikasikan
 monitor status hemodinamik meliputi CVP, MAP, PAP, dan PCWP
 berikan cairan IV di ruangan yang panas
 pertahankan aliran infus intravena
 posisikan untuk perfusi peripheral
 atur persediaan produk darah untuk transfusi jika dibutuhkan
 adakan autotransfusi kehilangan darah dengan tepat
 berikan produk darah (platelet dan plasma)
 monitor reaksi darah dengan tepat
 posisikan pasien pada posisi tredelenburg ketika mengalami hipotensi
 berikan vasodilator yang sudah ditentukan dengan memperhatikan pasien pada post operasi
· instruksikan pasien dan atau keluarga dalam menangani hipovolemia

MANAJEMEN CAIRAN

MANAJEMEN CAIRAN

Definisi : Mengatur keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat jumlah cairan abnormal

Aktivitas :

 Timbang BB tiap hari

 Hitung haluran

 Pertahankan intake yang akurat

 Pasang kateter urin

 Monitor status hidrasi (seperti :kelebapan mukosa membrane, nadi)

 Monitor status hemodinamik termasuk CVP,MAP, PAP

 Monitor hasil lab. terkait retensi cairan (peningkatan BUN, Ht ↓)

 Monitor TTV

 Monitor adanya indikasi retensi/overload cairan (seperti :edem, asites, distensi vena leher)

 Monitor perubahan BB klien sebelum dan sesudah dialisa

 Monitor status nutrisi

 Monitor respon pasien untuk meresepkan terapi elektrolit

 Kaji lokasi dan luas edem

 Anjurkan klien untuk intake oral


 Distribusikan cairan > 24 jam

 Tawarkan snack (seperti : jus buah)

 Konsultasi dengan dokter, jika gejala dan tanda kehilangan cairan makin buruk

 Kaji ketersediaan produk darah untuk trsanfusi

 Persiapkan untuk administrasi produk darah

 Berikan terapi IV

 Berikan cairan

 Berikan diuretic

 Berikan cairan IV

 Nasogastrik untuk mengganti kehilangan cairan

 Produk darah

Anda mungkin juga menyukai