Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam metode penyambungan material.


2. Jelaskan perbedaan welding fusion, soldering dan brazing.
3. Jelaskan klasifikasi pengelasan berdasarkan pelaksanaan proses pengelasannya.
4. Jelaskan klasifikasi pengelasan berdasarkan sumber panasnya.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan consumable electrode dan non-consumable electrode.
6. Jelaskan proses las OAW (sertai gambar skema proses).
7. Jelaskan 3 jenis nyala api OAW beserta penggunaannya.

*****Mohon perhatikan batas waktunya*****

Jawab:
1. A. Pengelasan (Welding) : berdasarkan DIN (Deutche Industrie Normen),merupakan
ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair.
a. Fusion welding merupakan proses penyambungan yang melibatkan proses pencairan
kedua logam induk yang akan disambung sehingga terjadi pencampuran kedua material
dan membeku menjadi satu kesatuan. Dalam proses ini dapat digunakan kawat pengisi
pada sambungan dan dapat juga tanpa kawat pengisi yang dikenal dengan terminology
autogeneous welding.
b. Solid state welding merupakan proses penyambungan dimana dua buah logam
dipanaskan hingga plastis (tanpa kawat pengisi) yang kemudian disatukan dengan
bantuan tekanan, misalnya dengan palu. Pada proses ini logaminduknya tidak
mengalami pencairan. Penyambungan terjadi karena adanya difusi atom pada
permukaan sambungan
c. Soldering umumnya menggunakan logam paduan dengan titik lebur rendah. Digunakan
untuk electrikal, koneksi konduktor termal dan sambungan berkekuatan mekanik
rendah. Soldering tidak digunakan untuk aplikasi struktural.
d. Brazing sebenarnya sama dengan soldering, bedanya pada logam paduan yang
digunakan memiliki titik lebur lebih tinggi dari pada soldering.

B. Mechanical Fastening proses sambungan menggunakan fastener (pengikat). Berupa


paku, baut, skrup dll

C. Adhesive Bonding mengikat dua permukaan biasanya menghasilkan ikatan halus. Teknik
ini menggunakan glues, explosive, atau plastic agent yang dibentuk akibat penguapan
pelarut atau dengan melepaskan ikatan dengan panas, tekanan, dan waktu.
2. Fusion Welding : merupakan proses penyambungan yang melibatkan proses pencairan
kedua logam induk yang akan disambung sehingga terjadi pencampuran kedua material dan
membeku menjadi satu kesatuan. Dalam proses ini dapat digunakan kawat pengisi pada
sambungan dan dapat juga tanpa kawat pengisi yang dikenal dengan terminology
autogeneous welding.

Soldering : Soldering umumnya menggunakan logam paduan dengan titik lebur rendah. Soldering
tidak digunakan untuk aplikasi struktural.

Brazing : Brazing sebenarnya sama dengan soldering, bedanya pada logam paduan yang digunakan
memiliki titik lebur lebih tinggi dari pada soldering.

3. Manual Welding : Variabel pengelasan dikontrol oleh seorang welder serta pengelasan
dilakukan dengan tangannya sendiri.

Semi-automatic Welding: There is automatic control of welding conditions, seperti arc length, rate
of filler-wire additions and weld time, but the movement and guiding of the electrode, torch or
welding head is done by hand.

Automatic Welding: All operations are done by the machine.

4. Klasifikasi Pengelasan Berdasarkan Sumber Energi:


a. Energi kimia
 Panas dihasikan dari reaksi pembakaran antara bahan bakar gas dengan udara atau oksigen
yang bersifat exothermix (menghasilkan panas).
 Panas dihasilkan oleh reaksi exothermix antara logam dengan oksida atau oksigen.
b. Energi listrik
 Panas dari busur listrik (electric arc) atau plasma antara electrode dengan logam yang disambung
 Panas karena tahanan listrik yang esarnya I 2 R
 Panas dari induksi listrik
 Panas hasil eksitasi (excitation) melalui iradiasi oleh sinar energi tinggi yang dapat merubah
energi kinetik partikel menjadi energi panas karena tumbukan dengan logam induk.
c. Energi mekanik
 Panas dihasilkan oleh deformasi plastis karena tekanan
 Panas hasil gesekan.

5. a. Consumable electrode (elektroda terumpan) adalah pengelasan dimana elektroda las


juga berfungsi sebagai bahan tambah.
b. Non consumable electrode adalah pengelasan dengan menggunakan elektroda, di mana
elektroda tersebut tidak berfungsi sebagai bahan tambah. Elektroda hanya berfungsi
sebagai pembangkit nyalah listrik, sedangkan bahan tambah digunakan filler metal

6. Proses LAS OAW

1. Buka katub botol oksigen dan asetilin


2. Atur tekanan yang diinginkan sesuai dengan nosel yang dipakai
3. Buka sedikit katub oksigen pada brander
4. Buka katub asetilin pada brander
5. Nyalakan pematik api dan sulutkan pada ujung brander
6. Atur katub oksigen dan asetilin sesuai nyala yang diinginkan.
7. Sambung permukaan sampai mencair dengan atau tanpa logam pengisi, dan proses
penyambungan tanpa penekanan.

7. Nyala netral, perbandingan gas asetilin dan oksigen sama banyaknya.

 Kegunaan: untuk pengelasan

Nyala oksidasi, perbandingan gas asetilin lebih sedikit daripada oksigen.

 Kegunaan: untuk pemotongan (cutting)

Nyala karburasi, perbandingan gas asetilin lebih banyak daripada oksigen.

 Kegunaan: untuk memanaskan (preheating)

Anda mungkin juga menyukai