Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH NARKOBA TERHADAP REMAJA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah berjudul “
Pengaruh Narkoba Terhadap Remaja” memberikan banyak manfaat kepada para pembaca
serta dapat membuka cakrawala berpikir kita akan bahaya narkoba.
Dalam proses penulisan, penulis berharap agar karya tulis ini dapat memberikan
kontribusi yang semaksimal mungkin dalam menunjang pengetahuan dan wawasan siswa
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat berharap akan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan karya tulis ini.
.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Narkoba adalah singkatan dari dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Menurut
pakar kesehatan narkoba sebenarnya dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi
atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini penggunaanya banyak disalah gunakan oleh remaja. Mereka menggunakan
narkoba diluar batas dosis. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah
penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua
diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum terhadap narkoba?
2. Bagaimana dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap remaja?
3. Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba terhadap remaja?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut
adalah:
1. Untuk mengetahui tentang gambaran umum terhadap narkoba.
2. Untuk mengetahui tentang dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap remaja.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
terhadap remaja.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Sebagai pengetahuan terhadap para remaja tentang bahaya narkoba bagi dirinya.
2. Sebagai sebuah refrensi sehingga para remaja bisa mengerti tentang jenis- jenis narkoba.
3. Orang tua mempunyai kesadaran untuk memperhatikan anak mereka.
4. Untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang narkoba dan
bahaya bagi generasi muda. Sebab narkoba dapat merusak masa depan generasi muda
yang menjadi harapan orangt tua, agama, bangsa, dan negara.
1.5 Landasan Teori
1.5.1 Jenis-jenis Narkoba
Disini penulis akan menjelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah
:
1. Narkotika adalah Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika Zat atau obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
3. Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik.
Misalnya : Alkohol , rokok, cofein.
a. Kelompok Narkoba berdasarkan efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa
membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa
mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan
berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer
sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta
kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang
sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau
mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman
seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu
ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak
dipakai adalah marijuana atau ganja.
4. Adiktif, Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin
dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak, contohnya ganja, heroin, putaw Jika terlalu lama
dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat launorgan dalam tubuh
akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian.

1.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Remaja Menggunakan Narkoba


Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh banyak
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis akan memaparkan
faktor faktor tersebut sebagai berikut :
1. Faktor Internal : Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.
a. Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home)
maka seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh,
orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen
narkoba.
b. Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja
menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi
kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang
salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.
c. Kepribadian : Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah
dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.
2. Faktor Eksternal : Berasal dari luar seseorang. Faktor yang cukup kuat mempengaruhi
seseorang.
a. Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya
seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih
bagi seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan
mudah terjerumus.
b. Sosial atau Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan
memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkoba.
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut
trend atau gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain, maka
narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan
menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan
1.5.3 Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba terhadap Remaja
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap remaja adalah sebagai berikut:
a. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.
b. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah.
c. Sering menguap, mengantuk, dan malas.
d. Tidak memedulikan kesehatan diri.
e. Suka mencuri untuk membeli narkoba.
f. Mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari
kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara
waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira
untuk sementara waktu
g. Bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh,
sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak
sadarkan diri. Contohnya putaw.
h. Jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya
kematian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum terhadap Narkoba


Kurang lebih tahun 2000 sebelum masehi di Samaria dikenal sari bunga opion. Bunga ini
tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Penyebaran selanjutnya adalah ke arah India, Cina dan wilayah-wilayah Asia lainnya, Cina
kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaranya.
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim Sertuner
menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai
Morphin. Morphin ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka.
Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London. Selain morphin dan
heroin adalagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca yang
tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC. Pada
akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta tekhnologi
mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam
bentuk obat-obatan.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Selain narkoba,
istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif .
Semua istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut para ahli kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa di pakai untuk membius pasien saat hendak di
oprasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu .Namun kini presepsi itu disalahgunakan
akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
2.2 Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba terhadap Remaja
Dermatologis Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada
jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara
umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang
yaitu antara lain:
1. Dampak Fisik, secara umum dampak fisik antara lain:
a. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah.
c. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
d. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
e. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati
dan sulit tidur.
f. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual.
g. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid).
h. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya
i. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian.
2. Dampak Psikis, secara umum dampak psikis antara lain:

a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.


b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
3. Dampak Sosial secara umum dampak sosial antara lain:

a. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.


b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
c. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat
untuk mengkonsumsi (sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala
sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, dan manipulatif.
2.3 Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Nakoba terhadap Remaja
Untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba, dilakukan dengan tiga cara
yaitu:

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,


penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga,
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai
bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12
bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi
dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas maka penulis menarik kesimpulan yaitu:
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang
bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk.
2) Menimbulkan dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologis.
3) Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, dilakukan dengan tiga cara yaitu,
primer, sekunder dan tersier.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
saran dan kritikan dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan karya tulis ilmiah
ini.
Dalam masalah yang kita hadapi hendaklah kita selalu mencari penyelesaiannya dengan
cara yang baik dan berfikir positif. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba.
Masalah narkoba di kalanagan remaja hanyalah segelintir masalah yang kita hadapi. Mungkin
saya dapat memberikan saran dalam penyelesaian masalah tentang Narkoba antaralain:
1. Orang tua hendaknya selalu memperhatikan kelakuan dan perubahan perilaku anak.
2. Pemerintah sebaiknya lebih tegas lagi terhadap para pengedar narkoba, karena narkoba
sangat berdampak buruk terhadap generasi bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2003. Pedoman Penyalahgunaan Narkoba


Bagi Remaja. Jakarta : Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Drs. Kamisa, 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya : Kartika.
Gunawan Adi, Drs., Kamus Praktis Ilmiah Populer. Surabaya : Kartika.
Saukah Ali, M.A., Ph.D., 1996. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : IKIP Malang.
Simuh, dkk., Tasawuf dan Krisis, Semarang, Pustaka Pelajar, 2001.
Brosur Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban NAPZA, Depsos RI.
Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.
Pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA.
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan
Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.

Anda mungkin juga menyukai